Cerita Ini Hanya Fiktip Belaka

Reyne Anggraeni Putri..Wanita berdarah biru keturunan kraton solo ini hampir tak pernah ada duka dalam hidupnya. Sejak kecil hingga dewasa ia dibesarkan dikota Jakarta bersama kedua orang tuanya, Apapun kebutuhannya selalu terpenuhi sejak ia kanak-kanak hingga menjadi seorang mahasiswi jurusan Hukum. Tetapi meski begitu tak membuat dirinya sombong terhadap lingkungannya terlebih teman-teman kampusnya. Rey nama panggilannya sehari-hari, Ia supel, periang dan murah senyum. Tak heran banyak teman kampusnya yang menaruh hati kepadanya karena selain baik Rey juga dikenal sangat dermawan terhadap siapa saja baik teman kampusnya atau pun teman diluar kampusnya. Hingga waktu yang terus berlalu Reypun resmi mendapat gelar Sarjana Hukum dengan predikat terbaik.

Lain dulu lain sekarang kini Rey sudah berubah draktis, Ia tak seperti dulu lagi hidupnya selalu murung dalam kesedihan semenjak ia tahu bahwa dirinya akan dijodohkan oleh seorang pria pilihan orang tuanya. Berbagai cara Rey lakukan untuk membujuk orang tuanya agar mereka mengerti bahwa dirinya pun sudah punya seorang kekasih pujaan hatinya. Akan tetapi kedua orang tuanya tetap kekeh dengan pendiriannya dengan alasan silsilah keluarga dan demi masa depan terbaik untuk Rey.

"Ingat Rey kau keturunan Ningrat berdarah biru, Apapun alasannya mama tidak setuju kau berpacaran dengan Agus pria yang tidak jelas juntrungannya itu. Dan asal kau tahu dia itu tidak sedrajat dengan kita yang masih keturunan ningrat".....Tegas orang tuanya.

"Maah...Semua drajat manusia itu sama dimata tuhan cuma terkadang manusia saja yang membeda-bedakannya. Dan asal mama tahu aku ingin pendamping hidupku nanti orang pilihanku sendiri, Aku hanya butuh cinta, Tanggung jawab, Serta perhatian serius. Semua itu ada pada diri mas Agus pilihanku maa".

"Eealaah..Jadi anak kok susah diatur Rey, Apa yang kau harapkan dari si Agus itu haa, Cuma seorang pegawai Notaris yang belum tentu bisa menjamin masa depanmu".

"Cukup ma, Aku tak ingin bertengkar dengan mama, Ingat jangan pernah merendahkan drajat seseorang mah".

Tak ingin terus berdebat dengan orang tuanya Reypun segera berlalu meninggalkan ibunya yang masih terus meracau tak jelas. Reypun segera menuju kamarnya, Didalam kamar ia hanya bisa pasrah tak berdaya. Reypun tak pernah menduga bahwa hubungannya selama ini dengan Agus ternyata tak pernah mendapat restu dari kedua orang tuanya.

Sore yang tidak terlalu panas tampak syahdu mewarnai sebuah rumah kecil mungil dikawasan padat penduduk kota Jakarta. Burung-burung nampak berkicau bersahutan serta terbang kian kemari, Seolah kesal dengan alam lingkungan yang hampir tak pernah ada lagi ruang hijau. Seorang pria nampak sedang asik menikmati teh hangat buatannya sendiri sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya didepan teras halaman rumahnya. Tak berselang lama pria itupun dikejutkan oleh suara mesin mobil yang terus memasuki halaman rumahnya. Setelah terpakir dan menepi dari dalam mobil itu tampaklah keluar seorang wanita yang sudah sangat dikenalnya.

Reyne!!..Sapa pria tersebut.

Reypun tersenyum dan segera menghampiri pria tersebut.

"Kau baru pulang mas Agus"..

Pria yang ternyata bernama Agus itupun balas tersenyum.

"Tidak Rey, Sudah hampir satu jam yang lalu oiya tumben kau tak memberiku kabar jika hendak kesini".

Reypun menarik nafas panjang, Dan menceritakan tentang keluh kesahnya terhadap orang tuanya yang ingin menjodohkan dirinya dengan pria lain. Aguspun berusaha menghibur dirinya, Meski hatinya pun merasa kaget mendengar semua itu.

"Dari awal aku memang sudah menduganya Rey, Yaa tetapi aku tetap optimis menjalaninya semuanya karena cintaku tulus kepadamu Rey"...

"Akupun demikian mas, Dan aku tak mau kehilanganmu sampai maut memisahkan kita nanti"...Balas Rey dengan sedikit resah.

Aguspun mendekati Rey kekasihnya, Iapun membelai-belai rambutnya...

"Kau harus sabar Rey aku akan berusaha untuk meyakinkan kedua orang tuamu. Dan kita akan hadapi masalah ini bersama-sama".

Rey pun tersenyum dan langsung memeluk Agus pemuda yang sangat ia cintai itu.


~~ 💐💋💋💐 ~~


Sebulan telah berlalu namun seperti ada jurang pemisah bagi Agus dan Rey apapun cara yang ia lakukan demi hubungan cintanya tetap tidak membuahkan hasil persetujuan orang tua Rey. Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat dihindari akhirnya Reypun harus menerima kenyataan pahit, Tanpa menunggu lama pernikahannya dengan lelaki pilihan orang tuanya pun terlaksana. Meski Rey menentangnya namun semuanya tetap tak membuat kedua orang tuanya gentar. Dan akhirnya cinta Rey terhadap Agus kandas ditengah jalan demi sebuah adat serta silsilah yang berbeda.

Pesta pernikahan baru saja usai seorang pemuda bernama Nata Ardian Brajamusti nampak tersenyum, Hari ini ia akan membawa calon istrinya kerumah barunya demi mengarungi bahtera rumah tangga. Baik keluarganya serta keluarga dari sang mertuanya nampak berbahagia, Berbeda dengan calon istrinya yang tak lain adalah Rey nampak tertunduk lesu. Natapun menganggap bahwa Rey calon istrinya kelelahan usai mengadakan pesta pernikahan besar-besaran, Akhirnya sejam berlalu kedua pasangan pengantin baru itu tiba disebuah rumah yang cukup besar Natapun segera mempersembahkan rumah barunya untuk sang istri tercintanya.

"Ok, Ini rumah baru kita, Dan rumah inipun akan aku persembahkan untukmu. Oiya sepertinya kau lelah lebih baik kau beristirahat saja yaa"...Ungkap Nata sambil tersenyum.

"Tidak!, Aku tak butuh ini semua, Ingat pernikahan kita hanya sandiwara semua kulakukan demi kedua orang tuaku"...Jawab Rey tegas.

Meski Nata sedikit tersentak kaget ia tetap bersabar dengan fakta serta kenyataan yang dihadapinya.

"Lhoo, Bukankah kita ini menikah resmi dan aku jadi tak mengerti dengan semua ini".

Reypun tersenyum sinis...."Ternyata kau tipe pria yang patuh terhadap kedua orang tua sampai-sampai tak tahu bahwa calon istrimu itu mau menerimamu atau tidak".

"Rey ada apa ini aku semakin tak mengerti"...Tanya Nata bingung.

"Ingat kita tak pernah salin kenal, Bahkan memang tak ada kesempatan, Aku pikir kau paham dengan semua ini. Dan kaupun tak tahu masalah sesungguhnya antara aku dan kedua orang tuaku".

"Tetapi dengan pernikahan ini semua bisa kita rubah dan salin mengenal satu sama lainnya Rey".

"Cukuup".!!...Balas Rey, Akhirnya Reypun menceritakan semua kejadian yang ia alami, Termasuk masalah dengan kedua orang tuanya hingga hubungannya dengan Agus yang tak direstui.

Natapun menarik nafas dalam-dalam..."Aku prihatin dengan semua ini, Tetapi semua sudah terjadi Rey seandainya.....

"Sudahlah potong Rey, Sekarang kau tahu yang sesunggunya, Dan yang perlu kau ingat kita suami istri hanya didepan orang tuamu dan orang tuaku, Selebihnya kita urus diri kita masing-masing. Jika kau keberatan aku bisa keluar dari rumah ini".

"Kau tak perlu keluar dari rumah ini, Semua sudah terlanjur ok, Aku mengerti keadaanmu dan biarlah semua waktu yang akan menjawabnya".

"Terimah kasih atas pengertiamu kau tak perlu khawatir aku tak akan merepotkanmu dirumah ini"..

Tujuh bulan sudah berlalu rumah megah pemberian Nata untuk Rey masih tetap kokok berbediri dan berkesan indah penuh pesona serta kebahagian bagi orang yang memandangnya termasuk para tetangga. Meski pada faktanya tidak seperti yang dibayangkan karena seringnya terjadi perdebatan serta keributan-keributan kecil dengan masalah yang tanpa ada juntrungannya. Bahkan Rey sendiri menganggap itu semua sebuah sangkar emas perkawinan yang menjerat jiwa serta cinta dalam hidupnya. Pukul 24.00 PM seorang wanita yang tak lain adalah Rey memasuki rumah dengan tergesa-gesa saat hendak memasuki kamarnya sebuah suara menegurnya.

"Kau tahu ini jam berapa Rey, Apa saja yang kau lakukan diluaran sana dan apa kau tak menghargai aku ini suamimu"....Seru suara yang tak lain adalah Nata.

"Heeii!..Bicara apa kau, Apa kau lupa dengan janji kita sejak kapan kau suamiku dan apa perdulimu terhadapku, Aku tak pernah inginkan itu"...

"Aku ingat semuanya itu Rey...Dan aku tahu,, Tapi bukan berarti kau bisa semena-mena dirumah ini, Aku bukan penjaga pintu untukmu"...Bentak Nata kembali yang mulai terbakar emosi.

"Kau ini bodoh atau bagaimana haa!,, Aku tak butuh kau, Ok jika ini maumu aku akan keluar dari rumah ini dan aku siap mengganti biaya selama aku disini, Yaa hitung-hitung aku kontraklah".

Merasa ditantang Rey, Kesabaran Nata sebagai seorang lelaki mulai habis iapun mencoba menampar Rey namun semua itu urung ia lakukan meski Rey tidak pernah takut acaman atau suatu hal yang bakal mencedrai fisiknya.

"Kenapa kau batalkan kalau kau suka menyiksaku lakukanlah mungkin dengan begitu kau bisa puas dan kita bisa bercerai dengan bukti yang kuat"...Balas Rey kembali.

Natapun tak menjawab dan ia lebih memilih meninggalkan Rey, Hingga akhirnya keduanya sama-sama menghindar dan masuk kamar masing-masing. Rumah itupun kembali dicekam sunyi sepi, Hanya hembusan angin malam yang mulai menjatuhkan titik embun menuju pagi.


~~🌺💋💋🌺~~


Pagi menjelang bersama desiran angin yang dingin kicau burungpun masih terdengar indah berkicau seolah melantunkan nyanyian pagi pada awal hari yang baru. Sebuah mobil melaju dengan santai dan melewati jalan berkerikil yang berliku, Hingga akhirnya mobil itupun berhenti disebuah halaman rumah yang sederhana namun terkesan elok dan rapih. Setelah pintu mobil itu terbuka tampaklah seorang wanita yang tak lain adalah Rey, Iapun segera masuk menuju ruang tengah rumah tersebut. Meski sedikit kaget dengan apa yang ia lihat iapun mencoba tetap tersenyum.

"Lhoo!!, Kau hendak kemana mas Agus"...Tanya Rey bingung.

"Aku harus pulang ke Sumenep Madura Rey, Orang tuaku sakit parah Dan maafkan aku Rey karena...".

"Aku mengerti mas Agus",,..Potong Rey tegas.

"Kenapa kau tak memberiku kabar sebelumnya"...Tanya Rey kembali.

"Aku tak ingin merepotkanmu Rey, Terlebih kau sudah memiliki suami sangat tidak pantas jika diri ini masih terus berharap sesuatu yang sudah milik orang lain".

"Kau ini bicara apa mas Agus, Aku masih milikmu mas, Dan bukankah kita sudah berjanji akan selalu bersama-sama".

"Tapi Rey,,Semuanya telah berubah".

"Kau ini kenapa sih mas, Kau tak percaya lagi dengan diriku, Ok bawalah diriku ikut bersamamu dan kita akan menikah, Dan beri aku waktu untuk mengemas barang-barangku untuk ikut bersamamu".

"Tidak Rey,,, Itu tidak mungkin, Ingat Rey mencintai tak harus memiliki itulah yang terjadi dengan hubungan kita".

"Kau mulai berubah mas, Bukankah kau sudah tahu kejadian yang menimpa diriku"...Seru Rey sedikit tegang.

"Justru itu Rey, Aku tak mungkin bisa lagi berbuat banyak, Dan jika kau terus bersamaku aku bisa dicap lelaki pembawa lari istri orang"...

"Kau menyerah dengan semua ini mas, Lalu kau anggap apa hubungan kita selama ini. Apa salahku hingga kau begitu mudahnya mengakhiri semua ini"...

"Reey kau harus tahu bahwa"...

"Cuukuupp!!..Kau tak jauh berbeda dari laki-laki yang suka mempermainkan perempuan, Terlebih kau lelaki Peeennngeeeccuuuttt!! yang pernah aku kenal"....Seru Rey, Setelah menampar Agus, Dan ia pun bergegas pergi meninggalkan Agus. Sedangkan Agus tetap dengan pendiriannya, Iapun bergegas berangkat menuju kota kelahirannya ke Sumenep Madura.

Seperti tak tahu harus kemana Reypun memacu kendaraannya dengan pikiran yang tak menentu bahkan hampir saja ia menabrak kendaraan lain yang melintas didepannya. Karena mobil yang dikendarai terus berjalan jigjag, Serta dengan kecepatan tinggi akhirnya mobil yang dikemudikan Rey terperosok kedalam parit. Dan Reypun tak sadarkan diri hingga semuanya berakhir dirumah sakit. Hingga berita itupun sampai ditelinga Nata suaminya, Karena tak ingin orang tuanya serta mertuanya mengetahui Natapun enggan mengabarkannya. Semua urusan rumah sakit sampai asuransi kendaraan Rey Natalah yang bertanggung jawab. Dan beruntung musibah yang menimpa Rey tidak fatal hingga dirinya cuma 3 hari dirumah sakit sampai akhirnya Nata kembali membawa Rey kembali kerumahnya.


~~💐💐💋💋💐💐~~


Pagi kembali menjelma meski keadaannya belum sepenuhnya pulih Rey mencoba bangkit menuju jendela kamar untuk membukanya, Meski harus tertatih-tertatih akhirnya ia sampai juga didepan jendela. Setelah sampai didepan jendela sebuah suara memanggil namanya.

"Heeii mengapa kau tak memanggilku jika ingin membuka jendela"....Seru suara yang tak lain adalah Nata.

Reypun menatap Nata dingin hingga akhirnya berkata...."Mengapa kau tak biarkan aku mati saja"..

"Kau ini bicara apa Rey,, Ok aku minta maaf mungkin akibat pertengkaran kita semalam, Kau jadi seperti ini. Sekali lagi aku minta maaf Rey"...Seru Nata kembali.

"Untuk apa kau meminta maaf semua ini bukan karenamu,, Yaa mungkin ini karma yang harus aku terima"....Balas Rey dengan suara parau.

"Sudahlah kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri, Oiya tunggu sebentar akan aku ambilkan sarapan untukmu"....Natapun segera berlalu, Tidak berselang lama iapun muncul kembali dengan membawa susu hangat, Roti serta buah-buahan.

"Makanlah atau kau minumlah susu hangat ini agar kondisi badanmu enakan".

"Terima kasih atas perhatianmu dan berapa biayaya yang harus aku tanggung untuk semua ini"...

"Sudahlah Rey, Kau tak perlu khawatir dengan semua itu aku tidak menuntutmu, Selama kau masih dirumah ini apapun kebutuhanmu sudah menjadi tanggung jawabku"..

"Ternyata kau suka berlebihan yaa, Kau tahu mungkin diluaran sana akan banyak wanita mengantri untuk mendapatkan cintamu, Atau ingin dicintai"....Ungkap Rey sambil kembali tersenyum dingin.

"Tidak juga, Yaa mungkin dalam urusan cinta aku ini pria bodoh, Bahkan tahu harus bagaimana memahami perasaan wanita".

Reypun tersenyum lebar dan hendak menghampiri Nata karena kondisi pinggangnya yang belum stabil akibat kecelakaan iapun hampir terjatuh beruntung Nata tidak jauh dari posisinya sehingga dengan sigap ia langsung merangkul Rey dan kembali membimbingnya duduk.

"Kau tidak apa-apa"...Tanya Nata.

Reypun tersenyum dan balas merangkul Nata....."Kamu romantis dan perhatian yaa, Dan ternyata selama ini akulah wanita yang paling bodoh dan tak pernah bersyukur, Maafkan diriku yang mungkin kurang pantas bersamamu"...Balas Rey sambil menitikan air mata.

"Sudahlah tak usah kau besar-besarkan yang sudah terjadi, Karena sejak awal aku tidak tahu masalah yang sedang kau hadapi. Dan sekedar untuk kau ketahui saja sejak awal aku dijodohkan denganmu, Aku memang menyukaimu. Hingga yaa seperti sekarang ini".

"Maafkan aku yang telah dibutakan oleh cinta, Dan ternyata pilihan orang tuaku lah yang terbaik"...

"Tapi aku tidak memaksamu Rey, Oiya lalu bagaimana hubunganmu dengan Agus"...Tanya Nata.

Meski dengan suara yang agak pelan Reypun menceritakan masalah yang ia alami dengan Agus kepada Nata hingga ia mengalami kecelakaan dan sampai masuk rumah sakit.

"Begitulah mas, Apa yang telah aku bina sekian lama dengan Agus cuma berbuah derita, Bodohnya lagi hampir saja aku mengabaikan sesuatu yang berharga dimataku sendiri"..

"Aku mengerti perasaanmu Rey, Lupakanlah semuanya izinkanlah aku bersamamu sebagai pengganti Agus. Dan aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu".

Reypun merasa bahagia dalam dekapan Nata iapun mempererat lingkaran tangannya ke tubuh Nata. Lalu menatapnya wajah Nata, Dan menciuminya secara bertubi-tubi sambil tersenyum dan berkata.

"Kenapa harus izin,, Aku milikmu seutuhnya. Cuma aku ingin"......Ucapan Reypun terhenti karena Nata balas mencium bibirnya secara tiba-tiba.

"Kau tak perlu khawatir katakan keinginanmu aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu,, Apakah kau ingin mengulang pernikahan kita"...Seru Nata sambil membelai-belai rambut Rey dengan penuh kasih sayang.

Reypun tertawa penuh bahagia...."Kamu itu lucu yaa, Buat apa mengulang pernikahan kita. Bukankah kita menikah resmi kok buat apa diulangi"...

Natapun kembali balas berkata..."Heemm!, Tapi kita belum bulan madukan"..

"Wooww!..Tentu mengasikkan, Tetapi aku lebih suka berbulan madu dikamar ini saja"..

"Suungguuh"..

Reypun mengangguk sambil balas tersenyum lalu berkata..."Iyaa doong!,, Terima kasih atas semua cinta serta kebaikan yang tulus kau berikan untukku. Mulai hari ini aku berjanji akan menjadi istri setiamu, Dan kau tak perlu khawatir aku masih suci mas, Dan sekarang aku milikmu seutuhnya"...

Natapun membalas kata-kata yang sama terhadap Rey. Lalu keduanya masing-masing menyodorkan jari kelingkingnya sambil berikrar untuk cinta serta kesetiaan yang terus merekah pada kedua insan tersebut. Meski pagi terus beranjak menuju siang namun cuaca mendung membuat kondisi menjadi kian syahdu, Seolah menjadi saksi dua insan yang sedang mereguk kebahagian hingga semuanya berakhir ditempat tidur.




~💋💘 THE ~ END 💘💋~