Dunia, Washington - Twitter mengakui ratusan ribu pengguna akun Twitter dipaksa mengikuti akun Donald Trump. Penyebabnya, setelah dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada Jumat, 20 Januari 2017, Donald Trump mengambil alih pengendalian penggunaan akun resmi Presiden Amerika (@POTUS).
Baca juga:
Donald Trump Berjanji Utamakan Amerika dalam Semua Kebijakan
Keramaian Inaugurasinya Kalah dari Obama, Trump Cela Pers
Semua cuitan Barack Obama semasa jadi presiden telah dihapus dan dipindahkan ke akun arsip, @POTUS44, oleh Arsip Nasional dan Administrasi Rekaman Amerika Serikat (NARA). Namun, terjadi masalah teknis, pengikut akun Obama dipaksa menjadi pengikut akun Donald Trump.
Menurut bos Twitter, Jack Dorsey, Twitter telah mencari tahu dan menemukan telah melakukan kesalahan.
"Kami yakini sekitar 560 ribu orang tercederai. Kami mohon maaf. Tak ada alasan," cuit Dorsey.
Donald Trump yang dikenal rajin mencuit di akun pribadinya, kemudian langsung mengubah foto profil akun @POTUS dengan fotonya saat disumpah sebagai Presiden Amerika. Foto serupa juga muncul di semua media sosial resmi kepresidenan Amerika, seperti di Facebook, Instagram, Medium, Tumblr, dan YouTube.
Adapun jumlah pengikut Trump di akun Twitter pribadinya saat ini mencapai 21 juta pengikut. Jumlah pengikut Donald Trump di Twitter pun akan bertambah dua kali lipat dengan ia juga mengendalikan akun resmi Presiden Amerika itu.
MIRROR | MARIA RITA
1 Komentar
Mantap... Testing..😂😂
BalasHapusTERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CORETAN YANG EEHEEM,! UHUUKS2!
Emoji