Suku1



Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan, Meski cara mendapatkan pasangan itu tentunya dengan cara yang berbeda-beda dan sesuai dengan agama serta keyakinan manusia itu sendiri.

Dengan adanya tali pernikahan tentunya akan ada pula pewaris atau regenerasi sebagai pengganti kita nantinya. Nah bicara soal pasangan atau pernikahan pernahkah anda melihat sebuah lingkup lingkungan, Atau mungkin suatu tempat yang tidak ada atau mengenal arti dari pernikahan atau mencari pasangan yang syah..

Meski sedikit agak aneh, Akan tetapi disuatu pulau dinegara china ada sebuah suku yang tak pernah tahu akan arti pernikahan. Dan pulau itu rata-rata wanitalah yang lebih mendominisasi, Penasaran berikut ulasan dibawah ini.

Ada sebuah 'kerajaan wanita' yang menjadi surga di mana wanita bebas memerintah. Di sini juga tidak ada konsep pernikahan , bahkan konsep keluarga inti dan ayah juga tidak dikenal. Tempat dengan penghuni unik ini terletak di tepi Danau Lugu, China barat daya.

Mereka adalah suku Mosuo yang terdiri atas beberapa kelompok etnis yang tinggal di sepanjang tepi danau itu.

Tetapi karena jumlah mereka yang relatif besar, Danau Lugu akhirnya dianggap sebagai rumah bagi suku Mosuo ini.


Danau3


Menganut sistem matriarkal, para perempuan Mosuo berhak untuk mengepalai rumah tangga dan membuat semua keputusan bisnis.

Properti diwariskan melalui garis perempuan. Ibu memiliki hak 100 persen atas anak-anak yang lahir dari rahimnya.

Ya, anak-anak yang dibesarkan oleh ibu, nenek, bibi dan paman mereka. Tidak mengenal konsep pernikahan , Suku Mosuo dikenal dengan konsep yang paling sulit dipahami, yakni Axia atau " pernikahan berjalan."

Dalam " pernikahan berjalan," pasangan tidak hidup bersama sebagai wanita dan suami. Sebaliknya, seorang pria akan mengunjungi kamar kekasihnya di malam hari, dan kembali ke rumah ibunya sebelum matahari terbit.

Wanita bebas memilih dan bergonta-ganti pasangan sesuai keinginannya. Axia bisa berlangsung pada satu malam atau bahkan lebih.


Suku2


Ketika seorang wanita tidur dengan pria, si pria akan menggantung topi di pegangan pintu kamar. Hal ini merupakan tanda bagi pria lain untuk tidak masuk.

Pria tidak memiliki tanggung jawab sebagai ayah dan adalah hal yang lumrah bagi wanita untuk tidak tahu siapa ayah dari anak-anak mereka.

Dengan tidak adanya konsep pernikahan yang dijadikan tujuan, satu-satunya alasan pria dan wanita untuk berhubungan adalah cinta atau kenikmatan.

Ya, 'Kerajaan Wanita' Cina ini benar-benar utopia yang tak tersentuh. Namun di negara yang cepat berubah, tetap saja generasi mudanya membuat transisi dengan memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang tuanya.

Beberapa di antara memilih untuk menikah dengan suku lain.

Wooww!! Aneh dan punya kesan negatif juga mungkin bagi suku Mosuo, Meski dibalik itu seorang pria menjadi orang yang sangat beruntung, Karena tidak ada tuntutan atas darah dagingnya sendiri.




Sumber : Intisari.grid.id



~ SEMOGA ~ BERMANFAAT ~