Kisah Ini Pernah Saya Tulis Di 3 Blog Saya, Yang Berbeda....Pertama Era Tahun 2011, Kedua Tahun 2014, Ketiga Tahun 2016...Berhubung Belum Pernah Ada DiBlogspot. Jadi Saya Ulas Kembali Dengan Judul Yang Berbeda serta Sedikit penambahan ceritanya.....Ciiieee!!...Eehheeee!!....Preeeetttss!!.😱😱..😂😂😂


Anda mungkin tak akan sanggup membaca cerita panjang dibawah ini yang boleh dikatakan serba aut-autan dan tentu bisa membuat mata anda belekan karena begitu paaanjaaang!!....

Jika mau silahkan langsung berkomentar, Dan tenang tak perlu khawatir atau resah apapun komentar anda KUNBAL ( Kunjungan Balik ) Akan segera meluncur keblog anda.



~ SOK GENGSI AKHIRNYA BERJODOH ~



Sebuah mobil taksi bandara meluncur dengan pasti disebuah jalan tol arah dalam kota Jakarta selain pengemudi tampak di kursi belakang seorang pemuda sedang melamun sambil menikmati indahnya kota Jakarta dan nampak sesekali ia menikmati Roti dan minuman soda kaleng kesukaannya.

"Akhirnya kembali lagi gw kekandang sendiri setelah hampir 6 bulan lebih dieropa semua serba memuakkan, Tapi ini lebih baik buat gw, Ketimbang harus mempertahankan yang memang gw sendiri tidak menyukainya".....Pemuda itu tersenyum dan kembali meneguk minuman bersodanya.



Dua jam berlalu selama perjalanan akhirnya pemuda itu tiba didepan rumahnya. Kehadirannya pun sudah dinantikan oleh sang ibunda tercinta tanpa basa-basi pemuda itupun memeluk sang ibu tercintanya, Begitupun sang ibu iapun balas memeluk anak lelaki kesayangannya itu.

"Satria akhirnya kau pulang nak, Ibu pikir kamu masih harus menunggu seminggu lagi untuk pulang ke Indonesia"

"Iya aku pikir begitu bu, Tetapi karena aku memang sudah tidak betah yaa akhirnya seperti yang sekarang ibu lihat".....Jawab pemuda yang bernama Satria itu.

"Yaa terserah padamu nak tetapi bila kau disini, Dirumah ini berarti kau siap jadi pengangguran lagi dan ibupun tidak bisa banyak membantumu"....Seru wanita paruh baya itu.

"Aku tahu buu, Tapi ibu tenang saja Satria akan berusaha kok mencari pekerjaan yaa seperti tahun-tahun sebelumnya"..

Wanita paruh baya itupun tersenyum dan langsung membelai-membelai rambut anak lelakinya itu..........."Ibu percaya sama kamu nak dan semoga semua cepat terlaksana, Ok sekarang kita makan siang dulu yuk!!"....Seru ibunya.

Akhirnya Satria berserta ibunya segera menuju dapur untuk menikmati santap siang keduanya tampak asik serta seru dalam sebuah obrolan. Satriapun menceritakan semua kejadian selama ia bekerja dieropa hingga ia memutuskan untuk kembali lagi keindonesia tanpa terasa waktu sorepun telah tiba akhirnya Satria pun memutuskan untuk beristirahat dikamar hingga malam menjelma sepertinya Satria lebih betah mengurung diri dikamar karena sejak sore tadi sahabat-sahabat yang ia hubungi sudah banyak yang menikah dan punya kesibukan sendiri-sendiri. Bahkan mantan kekasihnya pun tidak jauh berbeda seperti sahabatnya yang lain.

"Huuufffss! terkadang jalan hidup memang menyebalkan Kemana teman-teman gw selama ini terlebih pacar Aaaaahgg!! Semuanya datang dan pergi seperti angin".

Hingga malam terus merangkak naik akhirnya Satriapun hanya bisa pasrah didalam kamar dengan segala kejenuhannya yang melanda dirinya.





~ SATU MINGGU KEMUDIAN ~


"Kau hendak kemana pagi-pagi seperti ini Satria"....Tanya ibunya.

"Ini bu aku ingin menengok rumahku yang dibekasi dan hampir tidak pernah aku rawat lagi sewaktu aku masih dieropa, Selain itu aku juga ingin mencari pekerjaan yaa sambil menyelam minum airlah buu"......Jawab Satria dengan tenang.

"Oohh...Ibu doakan semoga kau bisa mempunyai penghasilan lagi seperti dulu dan tentunya juga bisa kembali merawat rumahmu yang hampir terbengkalai selama 6 bulan. Ingat Satria apapun itu rumah itu untuk masa depanmu nantinya".

"Betul itu bu kalau begitu aku berangkat dulu buu".

"Kau tidak membawa kendaraanmu"

"Tidak usah buu nanti saja kalau aku sudah punya pekerjaan baru, Urusan bergaya bisa menyusul kok" ......Jawab Satria sambil tersenyum dan segera berlalu dari rumahnya.

Sementara ibunya pun hanya bisa geleng-geleng kepala saja melepaskan kepergiannya..

Kantor demi kantor Dijakarta Satria masuki dan tidak sampai disitu saja dari PT, Hingga CV pun tak luput dari usahanya namun semuanya hanya nihil belaka. Namun apapun itu Satriapun masih tenang dan menerima apa yang telah ia alami dalam mencari kerja hingga akhirnya ia memutuskan untuk menuju kerumah pribadinya yang berada dikota Bekasi. Namun baru saja ia hendak melangkah seseorang memanggil namanya.

"Satria...Sattriaa!!"...

Satriapun segera menoleh, Dan tidak beberapa jauh dari tempat ia berdiri tampak seorang wanita dalam sebuah mobil melambaikan tangannya kepada dirinya.

"Sonya!!...Apa kabar" .....Seru Satria.

"Ngapain luh disini Satria.? Kabar gw baik-baik saja, Oiya luh bukannya dieropa"....Tanya wanita bernama Sonya.

"Iya benar Son cuma pekerjaan gw disana tak sesuai dengan keinginan gw yaa gitu deh. Eropa serasa biasa-biasa saja dan akhirnya gw memilih pulang kembali".

Haaahaaaaa!!....Seru Sonya..."Atau mungkin luh dieropa kalah saing sama bule-bule dan bisa juga luh Frustasi karena tuntutan biaya hidup dengan bule-bule eropa terlalu tinggi".

"Aduuuhhh Soonyaaa!...Ini bukan masalah bule dieropa tapi gw merasa nggak nyaman saja kerja dikapal pesiar dan intinya pekerjaan itu nggak srek dihati gw".

Sonyapun semakin tertawa melebar..."Haaahaaaa!! ....Mungkin juga cinta luh ditolak bule-bule disana"..

"Haadeeecchh! kok luh tambah ngaco sih Son, Ngomong-ngomong luh mau kemana terus apa kantor luh masih ditempat yang dulu".

"Gw mau kekantor gw yang baru, Tapi gw masih kerja dikantor yang lama luh sendiri dari mana hendak kemana".

"Biasa habis keliling dari pintu kantor kepintu kantor lainnya"

Sonyapun kembali tertawa...."Haahaaaaa!..Benarkan gw bilang ini.efek pengaruh bule eropa yang menyebabkan luh semangat mencari kerja haahaaa!!...Oiya Satria berhubung gw banyak kerjaan besok saja luh kekantor gw ok".

"Luh serius Son? Dan ada kerjaan buat gw waah thanks banget nih luh emang teman gw paling cantik dan baik Son".....Seru Satria penuh semangat.

"Iyaalah gw serius, Lebay luh aahh!!".....Akhirnya Wanita bernama Sonya itu meninggalkan Satria yang masih nampak kegirangan dipinggir jalan.

Sejak saat itu Satria pun bekerja dikantor pengacara sahabatnya yang bernama Sonya...Dan Sonya sendiri adalah sahabat Satria sejak kecil meski berbeda kampus namun keduanya sama-sama mengambil kuliah jurusan Hukum. Sejak Sonya menjadi seorang pengacara memang Satria hampir jarang bertemu dengannya. Satriapun merasa bersyukur bisa bertemu dengan sahabat kecilnya bahkan dalam satu lingkungan kerja meski dikantor Sonya menjadi seorang Bos bagi Satria tetapi dilingkungan luar ia tetap sahabat yang setia.

Sore yang cerah sehabis pulang bekerja Satriapun sedang asik menikmati secangkir teh hangat didepan teras rumahnya berbarengan dengan itu ponselnya pun berdering dengan nyaring, Ia pun mengangkatnya dengan santai.

"Haloo!!"..

"Hallo Satria apa kabar nih, Akhirnya luh balik juga ke Indonesia. Ini gw Bimo main-mainlah ketempat gw mentang-mentang dari eropa sudah lupa sama teman sendiri luh"..

"Bisa saja luh kalau bicara Bim, Luh pikir gw dieropa enak apa, Sejak minggu kemarin gw sudah hubungi anak-anak tetapi yaa gitu deh"..

"Ohh! Haahaa...Luh ketempat gw deh besok atau kalau luh libur anak-anak mau ngadain Touring motor Trails ke kota Bogor kalau bisa luh ikut deh sekalian ketemu sama teman-teman yang sudah kangen sama luh Sat"....Seru Bimo.

"Ok deh Bim ntar kalau gw libur gw kabarin lagi sekarang gw lagi sibuk sama kerjaan baru gw nih ok"..

"Ok Sat gw tunggu kabar dari luh yaa, Bisa atau nggaknya kabari ok".

Akhirnya pembicaraan Satria dan sahabatnya pun berakhir. Satriapun nampak mulai enggan berkumpul dengan sahabatnya karena kondisi ia yang baru saja menekunin pekerjaan barunya dengan sahabat kecilnya Sonya yang kini menjadi bosnya. Keesokan harinya diwaktu yang masih pagi Satriapun mendapat telepon dari kantor untuk membantunya mengirim dokumen untuk klien Sonya yang berada dikawasan Cibubur arah kota Bekasi.

Setelah dokumen berada ditangannya Satriapun bergegas menuju kawasan Cibubur untuk mengantar dokumen yang telah Sonya perintahkan kepada dirinya Satriapun melakukannya dengan senang hati ia pun segera meluncur ke kawasan Cibubur dengan mobilnya sambil mendengarkan musik kesukaannya agar menambah hangat suasana pagi yang dingin itu.

Dalam hitungan jam dari kantornya mobil yang dikendarai Satria sudah memasuki kawasan Cibubur. Mobilpun terus melaju kencang hingga berbelok kekiri dan kembali terus memasuki kawasan Kota wisata Cibubur setelah memastikan alamat yang ia cari akhirnya Satriapun terus mengambil jalan tanjakan hingga menikung dan kembali lurus. Tanpa ia sadari dibelangkangnya sudah berada mobil Avanza hitam yang terus membuntuttinya dengan kecepatan yang sama. Seperti terburu-buru mobil Avanza hitam itupun seperti ingin mendahului Mobil yang dikemudikan Satria dengan membunyikan klakson namun Satria seperti tidak memperdulikannya.

Hingga saat ditikungan jalan yang tidak terlalu lebar dan kedua mobil itu sama-sama ingin berbelok ke kiri akhirnya terdengar bunyi braaakkk!!...Entah siapa yang salah tampak mobil Avanza hitam serta mobil yang dikemudikan Satria akhirnya bertabrakan.




Kesal bercampur emosi akhirnya Satriapun menghampiri mobil Avanza hitam yang telah membuat perjalanannya terhenti.

"Wooyyy!..Dasar goblok nggak bisa nyetir luh yaa!! Turun luh, buka kaca mobil luh bangsat"....Seru Satria dengan geram.

Kaca mobil Avanza hitam itupun terbuka tampak didalamnya dua orang wanita, Sang pengemudi wanita lebih muda sedangkan yang disebelahnya wanita paru baya sepertinya kedua orang itu ibu dan anak. Merasa tak terima dibentak ia pun membalas apa yang telah dilontarkan Satria terhadap dirinya.

"Heee!!..Yang goblok itu elu, Apa kuping luh tuli yaa tak mendengar waktu gw klaksonin nggak usah sok jagoan luh bentak-bentak gw"....Balas wanita muda pengemudi mobil Avanza hitam itu.

Melihat pengemudi mobil Avanza hitam seorang wanita Satria mencoba meredam amarahnya namun karena wanita itu seperti menantang Satriapun kembali geram.

"Sudah tidak bisa menyetir goblok pula ternyata luh itu yaa!!...Mau nyalip dari kanan gooblookk!!..Asal luh tahu yaa elu tuh sudah buang-buang waktu gw pagi ini"...

"Heee!!,,,...Luh nggak lihat jalan sempit gimana gw mau nyalip yang bodoh jelas elu laa!!,,,...Sudah bodoh tuli lagi elu pikir cuma elu yang punya kesibukan Haa.." Pake logika kalau bicara luh!!"...

"Oohh!!,,...Benar ternyata orang kalau sudah goblok selalu mau ngeles dari masalah, Asal elu tahu sekarang pun gw bisa penjarain elu kalau gw mau. Karena gw seorang pengacara selain itu elu harus ganti kerugian mobil gw jelas luuh!!".....Bentak Satria dengan berbohong mengaku pengacara.

Bukan hanya sang wanita muda saja yang berdebat dengan Satria akan tetapi wanita paru baya itupun turut membantu anaknya untuk menghadapi Satria.

"Heeii anak muda jaga etikamu kalau bicara tidak sepantasnya kau membentak-bentak wanita seperti itu, Meski kau seorang pengacara saya tidak takut untuk menuntutmu kepolisi".

"Kau tak perlu ikut campur wanita tua, Terlalu bodoh bila kau membatu anakmu yang kurang pendidikan itu"....Sindir Satria.

"Sekali lagi elu berani bentak ibu gw... Gw hajar luh sekarang juga, Elu pikir gw takut sama orang yang nggak pernah makan bangku sekolahan macem kaya luuh!! Begitu" .....

Tanpa mereka sadari orang pun sudah banyak yang berkumpul menyaksikan perdebatan antara dua orang wanita serta seorang pria. Seperti tidak perduli dengan keadaan sekitar wanita muda itu terus menunjuk-nunjuk pemuda yang bernama Satria hingga seorang Scurity yang berada dikawasan perumahan kota wisata Cibubur menghampirinya sambil memberi nasehat terhadap kedua orang yang sedang berdebat tetapi tidak ada yang mau mengalah.

"Stooppp!!..Maaf mbak, Atau Mas disini bukan tempat membuat keributan saya harap anda-anda ini bisa berpikir dengan kepala dingin. Perlu kalian ingat disini bengkel mobil cukup jauh dan harus keluar kawasan ini baru ada bengkel mobil. Dan saya harap anda bertiga bisa mengerti"..
"Naaahhh!!..Betul itu beetulll!".....Seru semua orang yang berkerumun, Yang sejak tadi menonton perseturan sengit antara Satria dan 2 orang wanita.

Akhirnya Scurity perumahan itupun menyarankan agar masing-masing mobil yang pengemudinya sedang berseteru itu saling menukar kendaraannya untuk segera diperbaiki agar dapat sama-sama enak.

"Hanya itu solusi terbaik, Coba kalian berdua bertukaran kendaraan untuk segera diperbaiki"....Seru sang scurity.

"Tuh dengar perempuan sial"...Bentak Satria kembali.

"Justru kau yang pembawa sial dihari ini untuk kami berdua"....Seru wanita paruh baya itu.

Sedangkan sang wanita muda itupun semakin kesal ia bahkan kembali menghampiri pemuda bernama Satria untuk menamparnya namun sebagian orang ditempat kejadian mencoba melerainya kembali. Termasuk sang scurity perumahan tersebut.

"Heeenttikaan!!...Sudah kalian keluarkan Stnk kalian masing-masing, Serta ktp lalu tukar termasuk mobil kalian berdua saya rasa anda paham bukan"....Jawab scurity perumahan itu.

Akhirnya mau tidak mau, Satria segera mengeluarkan Stnk kendaraannya berserta ktp. Dan menukarnya kepada wanita muda yang menjadi penyebab mobilnya bertabrakan. Tidak berbeda jauh seperti Satria wanita pembawa mobil Avanza hitam itupun demikian.

"Siaall!!....Terpaksa gw harus bawa mobil murahan ini, Ingat luh paling lama 2 hari mobil gw harus sudah selesai ditangani"...Bentak Satria kembali.

"Hee!!,,,...Dengar asal luh tahu gw tuh jijik sebenarnya pake mobil luh kalau nggak terpaksa!! 2 hari kelamaan besok luh harus sudah kelar urusin mobil gw awas kalau luh berani mengelak"..

"Oohh bagus kalau begitu gw tunggu kabar dari luh perempuan sial"..

Setelah mengasih nomor ponselnya akhirnya Satriapun pergi dengan membawa mobil yang berbeda untuk ia perbaiki. Begitupun dengan wanita muda itu. Iapun mau tidak mau akhirnya membawa mobil milik Satria untuk ia perbaiki dan satu persatu orang yang berkerumun ditikungan jalan itu mulai membubarkan diri kembali dengan aktifitasnya masing-masing.


Hembusan angin malam terus menyelimuti dan lampu-lampu mulai menghiasi malam bersatu padu dengan bunyi binatang malam yang terus bersahutan disebuah rumah nampak seorang wanita paruh baya sedang menikmati acara televisi diserambi muka rumahnya. Seperti nampak resah akhirnya wanita paruh baya itu memanggil nama seseorang.

"Viinnaa...Viinaa!!"...

"Iyaa maa!!...Ada apa?"..

Nampak sesosok seorang wanita muda keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa dan ia pun segera duduk bersebelahan dengan wanita paru baya itu yang ternyata memang ibunya.

"Apakah mobil pemuda sialan itu sudah kau tangani dibengkel"....Tanya orang tua wanita yang bernama Vina.

"Sudah kok maa,, Aku bawa kebengkel yang terdekat disekitar rumah kita dan justru aku sedang memikirkan bagaimana mobil kita ditangan pemuda sialan itu"...

"Mama juga sama seperti yang sedang kamu pikirkan Vina, Apakah pemuda sialan itu benar-benar mau memperbaiki mobil kita. Yaa mama hanya berharap urusan ini segera selesai Vin".

"Mama tenang saja biar urusan ini Vina yang mengurusnya Dan aku juga sudah atur strategi kok mah untuk menghadapi pemuda sialan itu tinggal kita lihat reaksi dia nanti ok mah".

"Ngomong-ngomong siapa nama pemuda itu Vin"....Tanya ibunya.

"Satria mah, Tapi nama sama kelakuan kok tidak sesuai iihhh jauh-jauh deh aku sama orang kaya begitu".

"Ok Vina mama percaya sama kamu dan untuk beberapa hari ini mama tidak bisa menemani kamu dibutiq karena banyak urusan rumah dan arisan yang mama harus segera selesaikan Vin".

"Ok pokoknya mama tinggal tunggu kabar dari aku saja yaa".

Lalu kedua ibu dan anak itupun tersenyum dan melangkah menuju peraduannya masing-masing.

Ditempat yang berbeda sama seperti Vina dan ibunya Satriapun ditanya oleh ibunya tentang masalah kejadian yang ia alaminya.

"Jadi mobil hitam itu punya wanita yang kau tabrak itu Satria"....Tanya sang ibu.

"Bukan aku yang menabraknya buu,,, Tapi perempuan keparat itu dan karena dia pula waktuku jadi tersita untuk hal sangat menyebalkan itu".

"Sabaarr Satria, Ibu hanya berharap mobil kita itu kembali apapun bentuknya karena mobil itu peninggalan papamu, Dan ingat sebaiknya segeralah kau urus juga mobil wanita itu".

"Ibu tenang saja aku sudah memikirkan semuanya dan itu memang sudah menjadi kewajiban serta tanggung jawabku buu dan apa yang ibu katakan itu benar mobil itu, Mobil keluarga dan warisan papa untuk keluarga"...Seru Satria.

Wanita paruh baya itupun tersenyum..."Ok Satria semoga masalah ini segera berakhir, Dan sekedar mengingatkan kau tak boleh kasar terhadap wanita itu".

"Baiklah buu aku selalu ingat akan nasehat ibu, Aku kekamar dulu bu ingin istirahat".

Lalu pemuda bernama Satria itupun meninggalkan ibunya yang sedang berada diruang tamu iapun segera merebahkan tubuhnya diatas kasur kamarnya dengan pikiran melayang-melayang tak tentu arah.

"Hari yang menyebalkan dan perempuan siaalll!!....Gara-gara dia gw hampir nggak bisa kemana-mana lagi dan sibuk dengan urusan yang sangat membosankan aahhhh!!"..

Satriapun mengepalkan jarinya dan meninjunya kearah tembok kamarnya iapun segera mengeluarkan dompetnya dan melihat ktp serta stnk pemilik mobil yang akan ia perbaiki. Iapun membaca dengan jelas nama yang tertera pada ktp tersebut.

Vina Alfonita......"Ternyata dia tinggal dikota Bekasi cantik-cantik mulutnya seperti singa baru kali ini gw dibentak-bentak seorang wanita,, Aahhh!! Dasar wanita aneh dan sialan"

Akhirnya Satriapun melempar ktp dan stnk wanita yang bernama Vina kebupet tempat tidurnya hingga akhirnya iapun terlelap tidur. Keesokan harinya saat pagi menjelang ponsel satriapun sudah berdering lalu dengan bermalas-malasan iapun mengangkatnya.

"Haloo pagii"...

"Heee!!,,, Ingat janji luh hari ini gw pengen luh segera mengembalikan mobil gw. Ingat sesuai perjanjian yang telah kita sepakati gw tunggu luh sampe sore jika ternyata tidak ada kabar terpaksa gw seret eluh kekantor polisi"...

"Oohh berani-beraninya luh ngancam gw, Yang ada tuh eluh gw seret kekantor polisi ingat gw sejak semalam sudah nggak sabar ingin mobil gw kembali ok tunggu kedatangan gw ditempat yang kita sudah sepakati".

"Eluh pikir gw takut,, Gw tunggu luh dari sekarang nggak perlu lama-lama berbicara sama orang macam eluh"...

Akhirnya percakapan kedua orang yang sedang berseteru itupun terputus. Mendapati hal itu Satriapun semakin geram dan mau tidak mau ia terpaksa mandi dan bergegas menuju ke bengkel untuk memperbaiki mobil milik wanita bernama Vina.

"Tumben hari libur begini kau sudah ingin keluar Satria"....Tanya ibunya.

"Aku ingin memperbaiki mobil wanita sialan ini buu agar secepatnya mobil kita bisa kembali dan setelah itu aku langsung ke Bekasi untuk menukarnya kembali"....Seru Satria.

"Ooh begitu ok kamu hati-hati yaa dan ingat kamu harus bisa bersabar dan jangan pernah berlebihan bila kesal dengan seorang wanita".

Setelah berpamitan kepada orang tuanya Satriapun bergegas kebengkel mobil untuk memperbaiki mobil wanita bernama Vina setelah 4 jam berlalu akhirnya mobil itupun sudah selesai diperbaiki Satriapun segera menuju tempat yang sudah disepakatinya dan siang hampir menjelang sore ia sudah berada dikawasan kota wisata Cibubur.

"Heemm dimana wanita keparat itu aku sudah disini dia ternyata tidak muncul awas kalau berani menipu gw".

Namun baru beberapa kali Satria mondar-mandir melangkah ia sudah dikejutkan dengan suara seorang wanita.

"Sudah kuduga ternyata kau hanya bermulut besar saja hampir sore begini kau baru muncul cepat serahkan ktp dan stnk mobil gw".....Bentak wanita bernama Vina yang sudah ada dibelakang Satria.

"Heee!!,,, Pake otak luh kalau bicara urusan gw yang lain lebih penting ketimbang berurusan sama orang macem kaya eluh cepat dimana mobil gw eluh sembunyikan".....Bentak Satria.

"Haalaaa!!!....Luh pikir gw mau percaya sama ocehan luh, Luh nggak usah khawatir mobil murahan luh ada diujung jalan sana, Cepat sekarang luh serahkan ktp gw berserta stnknya".

"Luh pikir gw bodoh, Gw mau cek mobil gw dahulu"..

Akhirnya Satria berlari menuju mobilnya yang telah diparkir diujung jalan sana oleh Vina iapun mengecek seluruh fisik mobilnya kemudian ia segera mengeluarkan ktp serta stnk mobil milik wanita bernama Vina.

"Ok sekarang mana ktp serta stnk gw cepaaat!!".

"Dengar pemuda tolol serahkan dulu ktp gw dan stnknya".

"Ternyata memang benar kau wanita sial tuh gw nggak butuh barang murahan luh termasuk mobil luh yang menjijikan itu".....Akhirnya Satriapun melempar ktp serta stnk milik Vina kejalanan. Mengetahui itu Vinapun membalasnya dengan melempar ktp serta stnk Satria kejalan seperti apa yang telah dilakukannya.

"Gw lebih jember sama barang-barang luh semua kalau bukan terpaksa amit-amit gw ketemu orang macem kaya luh lagi iihh sangat menjijikan"....Setelah puas dengan ocehanya Vinapun segera menghampiri mobil Avanza hitamnya dan pergi meninggalkan Satria.

Tak ubahnya seperti Vina, Satriapun segera berlalu dari tempat itu dengan membawa mobilnya kembali pulang dan tikungan jalan kawasan kota wisata Cibubur itupun kembali menjadi hening sunyi seperti sebelumnya.


~ SATU BULAN KEMUDIAN ~

Meski suasana musim panas akan segera berakhir namun cuaca dikawasan Jabodetabek tidak bisa diterka-terka terkadang panas, Dan juga hujan yang dalam kondisi selalu tak menentu. Hingga akhirnya musim penghujan pun mulai turun banjir dan hujan angin serta petir kerap melanda kawasan Jabodetabek. Dipagi yang dingin meski sudah menunjukan pukul 06.00 pagi sepertinya suasana masih berkesan gelap-gulita berbarengan dengan itu ponsel Satriapun berbunyi.

"Yaa Halooo!!,,. Selamat pagi".

"Pagi Satria ini gw Sonya,, Gw mau minta tolong Sat meski sekarang hari libur tapi luh maukan antar dokumen kekota wisata cibubur seperti biasa yang sudah luh lakukan sebelumnya"......Seru Sonya

"Oohh begitu,,,Ok deh Son demi eluh gw kerjakan tetapi kabarnya nunggu hari senin pas gw masuk saja ok"..

"Ok Sat Noproblem thanks banget nih atas bantuannya"....Seru Sonya dengan senang.

Akhirnya setelah sepakat Satriapun segera berangkat melakukan pekerjaannya seperti biasa meskipun pada hari libur. Dan untuk menghindari cuaca agar tidak hujan Satriapun memilih berangkat agak siangan dikisaran jam 11.00

Ditempat yang berbeda pada hari yang sama disebuah butiq kawasan kota wisata Cibubur dering telepon terdengar nyaring nampak seorang wanita muda mengangkatnya dengan santai.

"Iyaa Hallo"..

"Vin ini mama... Maaf nanti sore bahkan sampai malam mama tidak bisa jemput kamu, Dan mobil pun dipakai Kakakmu pergi jadi kamu bisa pulang naik taksi saja yaa"..

"Oohh tidak apa kok maa nggak masalah paling nanti aku tutup sore kalau malam takut hujan malah bisa pulang telat dan larut malam".

"Ok sayang kamu nanti pulangnya hati-hati yaa".....Akhirnya percakapan telepon ibu dan anak itupun berakhir.

Butiq pakaian yang berada dikawasan kota wisata Cibubur itupun semakin ramai dikunjungi pembeli hingga siang menjelang wanita muda bernama Vina itupun semakin disibukkan oleh aktifitasnya seharian hingga pukul 14.00. Akhirnya Vinapun memperbolekan karyawannya pulang dengan alasan ia akan tutup sore setelah semuanya selesai Vina segera menata pembukuan keuangan butiqnya dengan santai seorang diri sambil menunggu sore menjelang.

Sedang asik dengan catatan pembukuan dibutiqnya Vinapun dikagetkan dengan suara gemericik hujan disertai angin kencang dan petir yang bersahutan hingga hujan pun turun semakin deras membasahi kawasan kota wisata Cibubur.

"Yaa Tuhan tadi cuaca cerah dan sekarang semuanya berubah menjadi hujan disertai angin. Huuuffs!...Tahu begini mending aku tutup dan pulang lebih siang cuaca tidak bisa diprediksi sekarang ini, Terpaksa aku harus menunggu hujan reda"..

Satu jam lebih sudah berlalu ternyata hujan juga belum tampak reda bahkan semakin deras kondisi seperti ini pun membuat Vina semakin galau dan hanya bisa pasrah melamun serta merenung tak tentu arah.

"Gilaa...sepertinya aku bisa pulang larut malam kalau begini tapi mana tahu kalau akan jadi seperti ini, Yaa Tuhan kalau sampai malam hujan tak reda terpaksa aku menginap seorang diri ditempat sunyi ini apeess sekali nasibmu Vina. Dan hujan angin begini mana mungkin ada taksi yang lewat disekitar sini, Hari ini sabtu malam minggu yang begitu sial buat diriku hanya bisa murung dibutiq ini saja hingga pagi nanti"..


Apa yang dialami Vina tak bedanya seperti Satria setelah urusannya mengantar dokumen selesai iapun terjebak dijalanan yang banjir karena hujan yang terus mengguyur dikawasan kota wisata Cibubur ditambah angin serta petir yang banyak membuat sebagian pohon tumbang dan menghalangi jalan.

"Huuffs!!..Kacau kalau begini urusanku sudah selesai tetapi untuk pulang cepat sambil berkendara sepertinya aku tak mungkin mendahului cuaca extrem seperti ini, Dan juga semua kafe dan tempat makan banyak yang tutup hampir satu jam aku belum mendapatkan tempat yang nyaman untuk berteduh"..

Akhirnya Satria mengendarai mobilnya dengan perlahan dan sambil sesekali menghindari genangan air yang kian meninggi hingga beberapa menit berlalu pandanganya tertuju pada sebuah butiq yang masih buka.

"Naahh!...Sepertinya butiq pakaian itu cukup nyaman untuk aku berteduh sementara dari yang lainnya yang memang hampir pada tutup semua. Setidaknya gw bisa belanja pakaianlah dan syukur-syukur pemiliknya wanita dan bisa jadi pacar gw yang memang sedang jomblo haaahaaa!"....

Perlahan tapi pasti akhirnya Satria bergegas menghampiri butiq itu dengan agak tergesa-gesa karena hujanpun semakin deras mengguyur iapun langsung menggeser pintu kaca yang ada didepannya sambil sesekali mengelap wajahnya akibat cipratan air hujan yang deras mengguyur.

"Permiisiii!"...Seru Satria santai.

Namun diluar dugaan baik Satria dan pemilik butiq itupun sama-sama kaget karena sudah terlanjur akhirnya Satriapun pura-pura memilah-milih pakaian yang cocok untuk dirinya meski dalam hatinya penuh dengan kebimbangan.

"Celaka bukankah itu wanita sialan yang pernah menabrak mobil gw,, Sebaiknya gw lihat reaksi dia saja nantinya terhadap gw"..

Suasana di butiq itu pun menjadi hening sesaat hanya terdengar gemuruh suara hujan serta angin yang kian berhembus kencang. Pemilik butiq yang ternyata bernama Vina itu pun mendadak sedikit terkesima melihat sosok yang telah berdiri dihadapannya.

"Yaa Tuhan apa aku tidak salah lihat bukan itu pemuda keparat yang pernah nabrak mobil ku dan kenapa dia bisa berada disini? Tak mungkin aku sedang bermimpi tapi.....Sebaiknya aku usir saja dia dari sini sebelum sesuatu hal buruk menimpa diriku"....

"Permissii mbak apakah kaos model yang ini ada yang bercorak lainya"......Tanya pria bernama Satria yang berpura-pura bodoh.

"Heee!!...nggak usah pura-pura bego luh,,, Gw yakin eluh pemuda keparat yang bulan lalu nabrak mobil gw. Mau apa luh kesini keluar luh dari sini sebelum gw laporin ke Scurity wilayah sini cepaat!!"..

"Oohh!!...Baru ingat gw sekarang luh tuh perempuan sial yang bulan lalu nabrak mobil gw, Tahu begini menyesal gw mampir kesini tetapi berhubung diluar sana hujan sangat deras terpaksa gw harus bersabar dengan perempuan yang iihh!!..Bikin gw sedikit jijiklah gitu"....Jawab Satria kesal.

"Nggak usah banyak ngoceh luh cepaat keluaarr!!".....Bentak Wanita bernama Vina sambil menghampiri Satria.

Seperti tak menghiraukannya Satria tetap memilih baju serta celana yang ada dibutiq tersebut sambil sesekali mencobanya. Melihat hal itu terjadi Vina pun semakin geram setelah posisinya dekat dengan Satria, Iapun menampar wajah Satria.

Plaakk!!!....Jangan pernah luh sentuh barang-barang yang ada dibutiq ini, Luh tuli yaa sudah gw bilang keluar dari tempat ini".....Bentak Vina kembali sambil mendorong tubuh Satria keluar dari butiqnya.

"Luh bego yaa diluar tuh hujan tahu, Yang tuli luh apa gw musti berapa kali gw harus bilang ke elu perempuan siaall!!".......Balas Satria.

"Itu urusan luh ... Mau kehujanan atau disambar petir gw nggak perduli, Yang gw mau luh keluar dari butiq gw"

"Kalau gw tidak mau"......Seru Satria santai.

Melihat itu Vinapun semakin emosi sampai ia harus menarik tangan Satria untuk ia seret keluar dari butiqnya. Namun Satria lebih gesit, Saat tangannya ditarik oleh Vina iapun balas menarik tangan Vina dan mendorongnya kesofa panjang, Lalu dengan cepat ia memeluk erat tubuh Vina hingga keduanya jatuh berbarengan diatas sofa panjang. Mendapatkan perlakuan seperti itu Vinapun hanya bisa kaget bercampur tegang. Namun sudah terlambat Satria sudah memeluknya dengan erat.

Vinapun meronta-ronta minta untuk dilepaskan namun sepertinya Satria semakin erat memeluknya..

"Kurang ajar luh!!,,, Berani-beraninnya pegang tubuh gw, Leepaaskann!! Ceepatt".

"Tidak akan gw lepas, Asal luh tahu sampai malam atau pagi kenbali pun nggak akan gw lepaskan.

Dengan sekuat tenaga Vinapun berusaha mencari cela agar bisa terlepas dari pelukan Satria. Namun semuanya hanya sia-sia belaka.

"Ternyata enak juga yaa hujan-hujan seperti ini memeluk wanita cantik"......Sindir Satria.

"Lepaasskan!! Gw!!".....Teriak Vina sambil meronta-meronta.

"Heee!!..Dengar oleh luh baik-baik, Kalau gw mau berniat jahat sudah sejak tadi gw lakukan... Apa yang ada dibenak luh, Kalau gw memperkosa luh setelah itu membunuh dan merampok semua isi yang ada dibutiq ini..Ingat suasana seperti ini paling mudah melakukannya..Tapi tenang gw bukan type lelaki seperti itu, Elu mau teriak sesukamu atau memanggil Scurity terserah cuma asal elu ingat semua itu cuma sia-sia saja".....Seru Satria tegas.

Vinapun kembali meronta dengan suara yang parau....."Lepaaskan ggww"..

"Tidak akan gw lepaskan, Sampai luh izinkan gw berteduh dibutiq ini hingga hujan reda nanti. Sebagai balasan dari semua ini gw ingin melupakan kejadian yang telah terjadi antara kita berdua dan jika itu tidak membuatmu puas akan gw bayar biaya berteduh dibutiq ini"

Suasana pun menjadi hening, Hanya suara hujan yang terus mendayu-mendayu membasahi tempat itu. Bahkan tak ada jawaban dari Vina, Satriapun masih belum mau melepaskan pelukannya hingga ia menyodorkan jari kelingkingnya.

"Vin kita berdamai yuukk!, Dan mulai hari ini aku enggan berkata kasar lagi terhadapmu"..

Akhirnya Vinapun menyodorkan jari kelingkingnya dengan agak sedikit gemetar. Meski ada perasaan senang dihatinya tetapi ia tetap menutupinya dalam hati. Satriapun perlahan-lahan mulai melepaskan pelukannya, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Vina untuk menampar Satria kembali.

Plaakk!!..."Kau sudah berapa kali menyentuh tubuhku".....Seru Vina sambil menjauhi Satria.

Satriapun tersenyum..."Kamu keras kepala yaa ternyata, Tapi aku suka kamu semakin cantik".

Satriapun mencoba bangkit dari sofa panjang yang ada dibutiq itu tetapi Vina melarangnya dengan keras.

"Cukuupp!!,...Jangan mendekat kediriku lagi kalau kau memaksa aku akan bunuh diri"..

Satriapun tersenyum...."Kamu mau bunuh diri? Vina-vina bukan itu perbuatan yang sia-sia apakah kau tak memikirkan keluargamu dirumah, Dan resiko lainya. Ok akan akan duduk disofa ini saja menuruti maumu, Oiya mengapa kau hanya seorang diri disini"....Tanya Satria mengalikan pembicaraan.

"Apa perdulimu dan bukan urusanmu".

"Betul itu, Aku hanya sekedar bertanya bukankah sebulan lalu saat awal kita bertemu kau bersama ibumu".

"Ibuku sedang dirumah"....Seru Vina dengan nada cemberut.

"Lalu jam berapa butiq ini tutup. Dan apakah kau tinggal disini atau bagaimana"..

"Itupun bukan urusanmu".

"Ok kalau begitu aku akan diam saja sambil menunggu hujan reda. Oiya aku suka 2 baju ini berapa total semuanya termasuk biaya aku meneduh disini"....Seru Satria sambil merebahkan tubuhnya diatas sofa dan berpura-pura tidur.

"Vinapun tidak menjawab pandangannya ia alihkan keluar butiq sambil terus memandangi hujan yang masih turun dengan derasnya. Namun iapun menjadi bingung karena waktu terus berjalan hingga malam kian menjelma.

"Yaa Tuhaann!! hampir jam 8 malam, Dan sepertinya hujan belum mau reda. Tak mungkin aku menginap disini. Untung pemuda tidak seperti yang aku duga meski sedikit menyebalkan"..

Setelah terus membhatin dalam hatinya, Vinapun mencoba untuk bersabar meski ia bingung dan menjadi salah tingkah hingga akhirnya ia memutuskan untuk menutup butiqnya iapun bergegas menghampiri Satria dan berkata.

"Hee!!, Lekas bangun butiq ini akan aku tutup, Dan ini bukan tempat penginapan".

Huuuaaappss!! ....Satriapun kembali berpura-pura tidur.

"Heeee!!...Apa telingamu tuli"...Seru Vina kesal.

Sambil bermalas-malasan iapun mencoba bangkit dari sofa panjang itu sambil berkata....."Hujan belum reda Vin, Oiya berapa total pakaian sama biaya tempat berteduh disini".

"Dasar sombong kamu, Aku bukan wanita pemeras kau bayar saja biaya pakian itu".

Vinapun bergegas menutup butiqnya dan segera berkemas-kemas untuk keperluan pulang. Satriapun turut membantunya meski ia selalu dicemberutkan oleh Vina hingga keduanya berada diluar butiq yang sudah dikunci rapi oleh Vina.

"Kau pulang naik apa? Dan apakah ada yang menjemputmu"....Tanya Satria.

"Aku akan menunggu taksi".

"Hujan begini mana ada taksi melintas disini Vin?".

"Aku bisa mencarinya keujung jalan depan sana"..

"Haaahaaa!!,, Untuk berjalan kedepan sana butuh waktu 1/2 jam apakah kau mau hujan-hujanan".

"Sudah kau tenang tidak akan aku merepotkanmu, Aku bisa memakai payung untuk menuju ujung jalan sana dan mencari taksi".

"Payuuungg!!!"...

Satriapun tertawa....."Sejak kapan kau pegang payung. Yang kau bawa hanya tas tenteng berisi buku berserta dompetmu".

Merasa malu Vinapun hanya bisa diam dan mengalihkan pandangannya kearah lain. Melihat itu Satriapun langsung meraih pinggang serta tangan Vina dengan cepat meski Vina sendiri sedikit kaget dan risih.

"Apa-apaan sih kamu lepaskan aku Satria"..

"Vinaa-Vinaa!!, Aku tahu yang kau rasakan? Tetapi tenang anggap saja aku supirmu dan kau bebas memerintahku sepuas hatimu. Akan aku antar kau sampai kota Bekasi, Dan mobil ini pun pernah bersamamu bulan lalu"

Tidak ada jawaban dari Vina, Bagai kerbau di cocok hidungnya Vinapun menuruti apa yang Satria ucapkan. Hingga keduanya berada dalam satu mobil, Tak ada sepatah katapun terucap selama mobil berjalan. Hingga 10 menit berlalu Satriapun menghentikan mobilnya ditikungan jalan dimana ia dan Vina 1 bulan lalu berseteru. Melihat Satria menghetikan mobil ditikungan jalan Vinapun bertanya bingung.

"Lhoo kenapa berhenti disini Satria"......Tanya Vina bingung.

Satriapun tersenyum...."Kau tentu masih ingatkan ditempat ini dulu kita berseteru dan sama-sama keras kepala".

"Iya aku masih ingat, Kenapa?

"Awalnya kejadian itu sangat menyebalkan bagiku. Tetapi sekarang aku ingin merubahnya menjadi sesuatu moment yang sangat menyenangkan, Yaa intinya ada hikmah dibalik ini semua dan aku justru bisa mengenalmu lebih jauh lagi dan tikungan ini akan selalu akan aku kenang selamanya"....Jawab Satria santai.

"Ngaco kamu ini, Sudahlah aku ingin melupakan semuanya dan aku sudah memaafkan kamu kok".

Satriapun kembali menyodorkan jari kelingkingnya kehadapan Vina. Sambil menggeleng Vinapun juga menyodorkan jari kelingkingnya.

"Kamu tuh kaya anak kecil yaa!"... Seru Vina.

"Haaahaaa!!...Aku cuma ingin meyakinkan semua ini agar kita berdua tidak selalu berseteru, Aku ingin menjadi sahabat abadi untukmu".

"Gombal kamu, Satria sudah malam aku ingin pulang kalau kau masih disini terus biar aku pulang naik taksi saja"..

"Ok tuan putri kau tak perlu panik sekarang aku akan mengantarmu pulang dan sebelum itu kita makan malam dulu tentunya kau sudah lapar bukan".

Vinapun mengangguk, Akhirnya keduanya meninggalkan tikungan jalan yang ada dikota wisata Cibubur itu dan menuju arah kota Bekasi. Namun keduanya menyempatkan diri untuk mampir kerumah makan untuk santap malam setelah semuanya selesai kedua insan itupun melanjutkan perjalananya kembali. Bah sepasang kekasih keduanya semakin akrab mengenal satu sama lainya. Baik Satria dan Vina keduanya seperti merasakan kebahagian malam itu meski suasana sehabis hujan malam itu kembali cerah akan penampakan bulan dan bintang yang mulai menampakan sinar dan cahanya. 2 jam sudah berlalu akhirnya mobil yang dikendarai Satria mulai memasuki kawasan kota Bekasi dan terus menuju komplek kearah rumah Vina namun ditepi jalan Vina meminta Satria menghentikan mobilnya.

"Stop disini saja Satria"...Seru Vina.

"Lhoo!!, Kenapa dan rumahmu yang mana memangnya sih?"

Vinapun tersenyum....."Rumahku sudah tak jauh dari sini, Tetapi aku tak mau ibuku tahu kau mengantar aku. Aku takut kau sudah mengantarku malah kena marah kasihan kamunya kan"..

"Bukankan itu sudah resiko Vin"...Jawab Satria.

"Mungkin benar katamu, Tetapi aku tak ingin malam ini ada pertengkaran cuma karena kau mengantarku, Lalu ibuku marah. Beri aku waktu untuk merubahnya Satria demi aku percayalah"...Jawab Vina dengan tenang.

"Ok aku percaya kamu dan benar masih ada waktu untuk semuanya Vin"..

"Terima kasih atas semuanya Satria".....Kemudian Vinapun segera berjalan santai menuju arah rumahnya yang memang sudah tidak jauh dari ujung jalan dimana Satria menghentikan mobilnya. Baru beberapa langkah Vina berjalan Satriapun memanggilnya kembali.

"Viinaa!!"..

Vinapun menghentikan langkahnya...."Kenapa Satria?".

"Eeehh!!,...Anu Vin bolehkan aku main kebutiqmu lagi".

"Tentu Satria kapanpun kau mau aku tidak melarangnya. Tapi sebelum kebutiq kau telepon atau kabari aku terlebih dahulu".

"Terima kasih yaa Vin dan selamat malam".

Vinapun tersenyum dan kembali melangkah menuju rumahnya hingga hilang ditikungan jalan. Satriapun masih tetap berdiri memandangi Vina hingga beberapa menit dan akhirnya iapun kembali menuju kemobilnya untuk melangkah pulang.


Sesampainya dirumah Vinapun segera memasuki kamarnya namun kehadirannya diketahui oleh ibunya yang tiba-tiba muncul dari arah ruang dapur.

"Akhirnya kau sampai juga dirumah Vin, Mama sempat khawatir dan ponselmu tidak bisa dihubungi ditambah dari siang hingga malam hujan begitu deras"....Seru sang ibu.

"Eehh!!, Iya maa tadi memang hujan deras tapi bersyukur ada teman kuliahku yang mampir dibutiq dan akhirnya setelah hujan reda kami sempat jalan-jalan keluar hingga pulang malam. Sampai aku lupa cash ponselku".....Jawab Vina berbohong.

"Oohh yaa!!...Bersyukur kalau begitu pantas saja kau kelihatan gembira malam ini. Ma,afpin mama yaa tidak membantumu dibutiq selama seharian".

"Tidak apa kok maa, Aku kemar dulu ma badanku letih sekali hari ini".

Akhirnya sang ibu membiarkan anaknya memasuki kamarnya. Didalam kamar Vinapun langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur namun tidak untuk tidur pikirannya masih terus melayang-layang mengingat kejadian yang membuat perasaannya bimbang dan bahagia.

"Terpaksa aku berbohong kepada mama, Benar juga kata mama apakah aku sedang gembira? Taapii....Mengapa harus dia....Dan, Aaahhh!! kenapa aku salah tingkah seperti ini, Dan aku jatuh cinta terhadapnya?....Tidaaakk!!, Ohh Tuhan ada dengan diri ini".

Vinapun terus bergulingan ditempat tidurnya sambil memeluki bantal guling dengan pikiran yang terus berkecamuk antara bingung dan bahagia sampai akhirnya iya kelelahan dan tertidur.

Tak ubahnya Seperti Vina, Satriapun merasakan hal yang sama bahkan setelah mengantar Vina pulang kerumahnya ia lebih suka berputar-putar tak tentu arah dengan mobilnya dengan perasaan senang. Bahkan dirinya menyempatkan mampir kerumah pribadinya karena lupa membawa kunci rumahnya akhirnya iapun segera berlalu kembali. Dan masih terus memutari jalan dikota Bekasi.

"Aahh sial ternyata aku lupa membawa kunci rumahku seperti Vina penyebab semua ini tapi setidaknya malam minggu ini bisa membuatku gembira. Dan karna Vina juga aku sepertinya enggan untuk pulang kerumah, Vinaaa-vinaa!!....Aku tidak peduli siapa dirimu dan apapun itu kau akan kumiliki secepatnya"..

Bagai orang gila Satriapun tersenyum dan tertawa sendiri sambil mengendarai mobilnya hingga akhirnya hampir jam 2 pagi iya pun meninggalkan kota Bekasi dan terus meluncur pulang kearah rumah orang tuanya dikota Depok.


Seminggu telah berlalu sejak saat itu Satria lebih sering menemui Vina dibutiqnya selepas ia pulang kerja bahkan dihari libur pun Satria akan lebih pagi menemani Vina dibutiqnya hingga tutup. Dan keduanya kini nampak sebagai sepasang kekasih yang selalu dimabuk asmar hingga pada suatu hari dikala Vina libur keduanya selalu tetap bersama dan selalu menikmati hari dengan mengunjungi tempat hiburan baik dalam kota maupun luar kota. Hingga akhirnya Satriapun membuat kejutan untuk kekasih tercintanya itu kerumah pribadinya yang masih disekitaran kota Bekasi.

Mobil yang dikendarai oleh Satria berhenti disebuah rumah perlahan tapi pasti mobil itu terus masuk hingga separuh bodi mobil tersebut berada ditengah halaman. Setelah terparkir dengan benar Satriapun dan Vinapun segera turun, Vinapun merasa asing oleh tempat itu karena Satria memang tidak pernah cerita selama ia menjadi kekasihnya.

"Ini rumah siapa Satria"....Tanya Vina bingung.

Satria tersenyum dan mencoba membohongi Vina kekasihnya........"Kau masuk saja dulu Vin, Panjang kalau aku jelaskan kekamu tetapi apa boleh buat akan aku jelaskan kekamu"..

"Maksudmu aku tak mengerti Satria"....Seru Vina semakin bingung.

Dengan berpura-pura sedih iapun menceritakannya kepada Vina....."Rumah ini punya kisah tentang diriku dan mantan kekasihku Vin? Dan disaat aku sedang mengenalmu ia datang lalu".....

"Cukup Satria, Aku cuma mau bertanya ini rumah siapa dan apa maksudmu dengan mengajak aku kerumah ini".....Seru Vina yang mulai terbakar api cemburu.

"Eeehh, Anu Vin rumah ini"?

"Punya mantan kekasihmu iyaa kan, Dan kau mengajakku kesini ingin bilang kau sudah mempunyai pengganti dirinya".

"Iyaa seperti itu tapi".....

"Tapi apa? Ingat Satria kalau caramu seperti itu kau sudah mempermainkan perasaan perempuan. Ternyata selama ini aku salah menilai tentangmu".

"Begini Vin semua itu atas keinginan dirinya justru sebelum ia datang aku ingin menjelaskan semua ini kepadamu".

"Satria apapun itu aku tidak suka dibanding-bandingkan dengan mantan kekasihmu itu. Dan terimah kasih atas semua yang pernah kau beri kepadaku aku permisi"......Vinapun segera berlalu dari hadapan Satria."

Namun saat hendak keluar dari rumah itu pintu ruang tengah itu terkunci Vina semakin kesal atas perlakuan yang Satria berikan terhadapnya.

"Saatrriaaa!!...Sungguh terlalu kau ini apa maksud dari semua ini"....Bentak Vina yang kini mulai berapi-api seperti awal ia mengenal Satria.

"Sabar Vin ini semua bukan kehendakku"..

"Berikan kunci rumah ini Satria aku ingin pulang secepatnya dari sini"..

"Tenangkan pikiranmu Vin kunci itu aku taruh di bingkai photo yang terbalik itu, Dan disitu juga ada photo dan nomor ponsel mantanku sebaiknya sebelum kau pulang kau hubungi nomor ponsel itu terlebih dahulu agar kita bisa pulang bersama. Tolonglah Vin demi aku".....Jawab Satria memelas.

"Ternyata dugaanku selalu benar kau ini lelaki aneh yang suka memainkan perasaan perempuan".

Tanpa menunggu lama Vinapun segera menghampiri bingkai photo yang terbalik itu namun betapa kagetnya ia. Ternyata bingkai photo itu terpampang photo dirinya sendiri, Dan tak ada kunci di bingkai itu hanya nomor ponsel yang ia miliki yang tertera di bingkai photo itu. Ia pun tersadar ternyata dirinya telah dikerjain oleh Satria kekasihnya.

"Saaatttrrriiiaaa!!...Kamu itu"........Belum selesai Vina berkata Satria sudah menghampiri dan memeluknya sambil tertawa kecil penuh candaan.

"Kau cari kunci ini Nona manis".......Jawab Satria sambil terus memeluk Vina dan menunjukan kunci rumah yang telah berada ditangannya.

Vinapun bingung tanpa bisa berkata-kata namun ia tetap emosi bercampur senang.

"Ini tidak lucu Satria, Dan konyol ternyata memang benar kamu tuh senang yaa mempermainkan perasaan hatiku, Dan mengapa photoku ada disini"..

Satriapun tersenyum sambil membelai rambut kekasihnya Vina....."Mengapa photomu ada di bingkai rumah ini karena sebentar lagi ialah pemilik rumah ini yang syah. Namun ada syarat dan ketentuan yang berlaku? Maukah kau menikah denganku, Jika iya rumah ini akan aku hadiahkan untukmu"...

Vinapun hanya tertunduk malu tak ada jawaban dari bibirnya namun sambil tersenyum ia pun menampar pipi Satria.

"Plaakk!! Kamu tuh menyebelin banget tahu nggak".......Jawab Vina sambil menyandarkan kepalanya kedada Satria sambil menangis bahagia.

"Menyenangkan betul doong!!"....Jawab Satria sambil bergurau kembali.

Lagi-lagi Vinapun tak menjawab hingga Satria berkata kembali...."Heeii kau belum menjawab pertanyaanku Vin".

Vina pun memandang wajah Satria lalu dengan tersenyum iapun berkata....."Ada syarat dan ketentuan yang berlaku".

Satriapun tertawa haaahaaa!!....."Pasti ibumu, Sebuah syarat yang menyebalkan"..

"Tapi itu syarat mutlak yang harus kau tanggung demi aku Satria".

"Siapa taakuuttt!".....Seru Satria.

Vinapun kembali memandang wajah Satria dan berkata......."Tentu aku mau menjadi istrimu dan aku ingin secepatnya bersamamu, Satria aku berharap pula kau membawa aku keluar dari rumahku dan berada ditempat ini bersamamu".

"Semua akan terlaksana Vin, Kau tahu rumah ini sejak lama aku membangunnya dengan cara mencicil meski pernah mengalami sedikit terbengkalai akhirnya semuanya terwujud. Dan kamulah wanita pertama yang telah singga dirumah ini. Dan kamu juga wanita yang akan menetap disini selamanya".

"Satria? Rumah ini milik kita berdua dan aku berserta cintaku akan merawat dirimu selamanya menjadi kekal dan abadi".

Lalu kedua insan itupun salin berpelukan dan salin membisikan sebuah kata...."Vin ternyata gengsi kita luntur oleh cinta yang tulus yaa"..

Vinapun tersenyum......."Karena gengsi akhirnya kita dipersatukan pula".

Akhirnya tanpa menunggu lama Satria dan Vina resmi menikah meski sempat terkendala oleh ibunya Vina. Namun pernikahan itu tetap berjalan lancar dan karena cinta mereka yang begitu kuat akhirnya ibu dari orang tua Vinapun turut merasakan kebahagian apa yang telah dirasakan oleh putrinya itu hingga sang anak pun menghadirkan 3 orang cucu yang imut serta lucu untuknya.




YANG SUDAH MENIKAH TENTU MENGALAMI HAL DIBAWAH INI👇👇😂😂😂

~ WAKTU PACARAN : Bila Cinta Sudah Melekat Tai Kucing Rasa Coklat.. ~😱😱

~ SETELAH MENIKAH : Antara Tai Kucing & Coklat??....Sangat Jauh Berbeda..~😱😱😂😂😂