~Cerita Ini Hanya Fiktip & Iseng Belaka ~


Disudut sebuah kota yang cukup ramai akan gaya kehidupan perkotaan yang kian menggelamour, Disini pula Reyne menggantungkan hidupnya dengan ikut suaminya, Dan meninggalkan kota Magelang dimana ia dilahirkan. seiring berjalannya waktu Reypun melahirkan seorang anak perempuan dari hasil buah perkawinannya. Namun semua kebahagian yang ia rasakan dikala punya momongan tidak berjalan lama. Semenjak sang suami tidak bekerja Reypun harus berjuang mati-matian demi bisa menghidupi anak semata wayangnya yang masih kecil. Iapun tidak perduli harus menjual barang-barang yang ada dirumahnya demi bisa menghidupi dirinya berserta anak semata wayangnya, Dikarnakan sang suami hampir tak pernah ada dirumah lebih dari satu bulan bahkan berbulan-bulan.

Waktu yang terus bergulir, Semuanya tak bisa membuat keadaan semakin membaik jika sang suami pulang kerumah selalu saja terjadi selisih pendapat yang pada akhirnya perceraian pun tak dapat dihindarkan lagi. Beruntung Rey punya pertahanan jiwa yang kokoh meski harus berjuang seorang diri iapun harus tetap menghidupi dirinya serta anaknya yang kini tanpa figur seorang ayah.

5 tahun telah berlalu semua itu menjadi pengalaman serta kepahitan hidup yang harus Rey rasakan berserta sang buah hatinya. Beruntung Rey punya skil tentang dunia kesehatan yang dulu ia geluti semasa kuliah hingga pada akhirnya dirinyapun dapat bekerja kembali meski hanya sebagai seorang perawat dirumah sakit. Sedikit demi sedikit Reypun kembali mengalami perubahan yang berarti bagi hidupnya. Pekerjaan yang ia lakoninyapun tidak terlalu banyak menuntut sehingga ia masih bisa mengurus sang buah hatinya yang kini sudah mulai bersekolah tingkat dasar. Akan tetapi meski begitu sedikit waktu begitu berharga bagi dirinya.

Kencantikan Reypun tak pernah pudar, Akan tetapi Rey selalu menomor 5 kan urusan laki-laki yang hanya manis dibibir saja menurutnya. Meski banyak pria yang menaruh hati kepadanya Rey menganggap semua itu hanya angin penyejuk jiwa sementara. Ditempat bekerjanya pun Rey sangat tegas, Berwibawa Dan penyayang tak heran hampir setahun lebih ia menjadi perawat kharismatiknya cepat dikenal orang. Hingga ada seorang Duda bernama Agus yang begitu terpikat oleh aura Rey,, Karena menurut Agus, Rey begitu berselera bagi hati dan jiwanya.

Perkenalannya berawal kala keduanya sedang berada dirumah sakit, Kala itu Agus sedang dalam perawatan Rey. Hingga akhirnya Agus terbebas dari sakitnya akan tetapi ia tetap tak berhenti untuk berkunjung kerumah sakit hanya karena ingin bertemu Rey. Meski Rey sendiri tidak terlalu menganggap serius namun sepertinya Agus tetap tidak perduli. Bahkan iapun rela membantu Rey mengantar anaknya kesekolah, Meski Reypun merasa geram sering diperlakukan Agus dengan cara yang berlebihan.


~~ 🎁🎀♥♥♥🎀🎁 ~~


Pagi yang indah kembali menjelma sinar matahari nampak kemerahan terus merangsek naik dari ufuk timur. Disebuah sekolah nampak anak-anak sudah mulai memasuki ruang kelasnya masing-masing. Disela hiruk-pikuknya anak-anak yang masih bercanda ria dengan teman sebangkunya nampak seorang wanita yang tak lain adalah Rey juga ikut berkemas untuk kembali kerumah, Dan akan balik kesekolah siang nanti untuk kembali menjemput anaknya. Hari ini dirinyapun sedikit tenang selain ia libur bekerja, Rey merasa bersyukur karena pria konyol bernama Agus yang selalu membayangi dirinya tidak muncul. Dan Reypun tidak langsung pulang dirinya mencoba untung sejenak menikmati alam yang berada dilingkungan sekolah anaknya.

Namun 5 menit berselang sebuah suara mengagetkan Rey, Suara itu tak lain adalah Agus pria yang membuat dirinya risih.

"Aku kira kau sudah dirumah Rey, Tadi aku sempat kerumah"..

Reypun mencoba tak menanggapi tetapi karena Agus ikut duduk bersebelahan dengannya Rey terpaksa meladeninya.

"Mau apa kau pagi-pagi sudah kesini, Apa tidak ada pekerjaan lain sehingga kau harus repot-repot mencariku".

Aguspun tak menghiraukan perkataan Rey, Iyapun langsung membahas dengan topik lain......"Oiya gimana kabar anakmu Kirana apa dia baik-baik saja".

"Bukan urusanmu untuk apa kau terlalu repot, Akan lebih bijak jika kau mengurus hal lain yang bisa menguntungkan dirimu sendiri".

"Menemuimu suatu hal yang menguntungkan bagiku Rey, Jadi tidak ada alasan lagi untuk kau menghindar dariku"....Jawab Agus dengan santai.

"Kau jangan ngimpi gus, Maafkan aku masih banyak pekerjaan yang lebih penting ketimbang harus membuang waktu sia-sia permisi"..

Reypun segera bangkit dari tempat duduknya dan hendak berlalu, Akan tetapi Agus mencoba mencegahnya.

"Kau tak perlu emosi begitu Rey, Kehadiranku disini bukan semata-mata untuk mengdikte dirimu,,Kau"......

"Cuuukkuupp!,, Guuss!!".....Sudah aku bilang pekerjaanku banyak, Kau mengerti"...

"Lhoo bukannya hari ini kau libur Rey"...Tanya Agus kembali.

"Kamu itu aneh atau bodoh sih, Apa orang yang selalu libur bekerja bisa bebas tanpa mampu melakukan pekerjaan lain. Perlu kau ingat pekerjaan mengurus dirumahku lebih banyak ketimbang ditempatku bekerja"..

"Ok kalau begitu izinkan aku membantumu".

"Sekali lagi maaf Gus, Aku tak ingin merepotkanmu"

Reypun segera berlalu dari taman sekolah tersebut, Ia tak perduli lagi dengan Agus yang akan selalu menunggu serta menjemput anaknya serta dirinya disekolah. Bahkan Aguspun tak pernah akan bosan untuk menemui dirinya baik dirumah atau pun ditempat ia bekerja. Namun apapun yang selalu Agus katakan tak membuat Rey sedikitpun membuka harapan atau kesempatan untuk dirinya.


~~ 🎁🎀♥♥♥🎀🎁 ~~


Satu bulan telah berlalu, Hujan dibulan juni yang terus mengguyur bumi menambah kesyhaduan bagi setiap insan untuk terus terlana akan khayalan serta kenangan masa lalu. Meski roda kehidupan terus berputar namun selalu ada saja batu sandungan dalam kehidupan keseharian. Disebuah rumah saat malam menjelma seorang wanita yang tak lain adalah Rey nampak resah, Karena seusai dirinya pulang bekerja ia tampak dikagetkan dengan kondisi anaknya yang mengalami demam tinggi. Dengan terpaksa Reypun harus membawa anaknya kerumah sakit dimana tempat ia bekerja. Derasnya hujan harus membuat Rey sabar menunggu, Terlebih tidak ada kendaraan pribadi untuknya. Sambil terus menghibur sang anak, Reypun hanya bisa pasrah menunggu hujan reda meski perasaan hatinya terus berkecamuk tak tentu arah. Jauh dilubuk hati Rey yang paling dalam terbesit seandainya jika iya menghubungi Agus mungkin suasana tidak seperti yang ia rasakan sekarang. Namun apapun itu bagi Rey, Agus bukan orang yang pantas bagi dirinya untuk mengiba. Sejak menjadi single parent ia tak ingin menjadi wanita cengeng, Yang selalu mengharap belas kasihan orang lain.

Pukul 21.30 Pm. Akhirnya Rey berhasil membawa anak semata wayangnya kerumah sakit dimana tempat ia bekerja. Beruntung masih ada dokter spesialis yang belum pulang malam itu sehingga Rey agak sedikit tenang setelah sang anak mendapat perawatan intensif baik dari dokter maupun dirinya. Keadaanpun menjadi hening sejenak, Tak lama berselang Reypun segera menghampiri sang Dokter.

"Bagaimana keadaan anak saya Dokter Herman".....Seru Rey sedikit bimbang.

"Kau tak perlu khawatir Rey, Anakmu hanya mengalami gejala DBD, Butuh waktu seminggu atau beberapa hari untuk dirawat. Dan kau beruntung jadi perawat dirumah sakit ini, Tentunya tahu harus berbuat apa. Untuk yang lainya akan tetap dalam pengawasanku nantinya"...Seru dokter Herman.

"Terimah kasih dokter Herman, Dan sayapun beruntung dokter masih berada disini"..

"Sudah jadi kewajibanku Rey sebagai dokter dirumah sakit ini. Oiya sebaiknya tinggallah beberapa hari dirumah sakit ini, Agar kaupun tidak terbebani dalam hal mengurus anak dan pekerjaan"..

"Terimah kasih atas semuanya dokter, Dan saya akan berusaha melakukan hal yang terbaik untuk semuanya"....Balas Rey sambil tersenyum.


~~ 🎁🎀♥♥♥🎀🎁 ~~


Pagi menjelang siang riuh para pengunjung rumah sakit kian memuncak baik pembesuk maupun calon pasien baru terus datang silih berganti demi terus menyambung hidup serta harapan yang terpenuhi. Disebuah kamar rumah sakit yang dikhususkan untuk anak, Nampak seorang pria sedang asik bercanda gurau dengan anak yang baru berusia 6 tahun.

"Om mau berjanjikan setelah Kirana sembuh nanti Om akan mengajak Kirana ketempat dunia boneka yang lucu-lucu"....Jawab Kirana polos.

"Oohh tentu, Tak hanya dunia boneka saja tetapi semua permainan yang Kirana suka akan Om ajak ok, Sekarang Kirana bisa main boneka ini dulu yaa, Dan tentunya harus banyak istirahat agar lekas sembuh"...

Anak kecil bernama Kirana itupun nampak tersenyum, Sebelum akhirnya memanggil ibunya yang memang sedang menuju kearahnya.

"Mama aku punya boneka baru, Yang aku inginkan, Baguskan maa"..

Meski tidak suka dengan kejadian yang baru saja Rey lihat didepan matanya, Namun dirinya masih mampu bertahan untuk tidak emosi. Iapun kembali tersenyum sambil membelai-belai rambut anaknya.

"Oohh iya, Bagus sekali bonekanya. Ehh tapi kamukan masih dirumah sakit jadi sekarang kamu harus istirahat dulu yaa. Sore nanti baru mama akan temani kamu lagi ok"..

Sambil memeluk boneka barunya bocah 6 tahun itupun akhirnya menuruti apa kata ibunya, 10 menit telah berlalu akhirnya iapun terlelap dalam alam mimpi. Suasanapun semakin Hening meski Rey agak kesal dengan kehadiran Agus namun ia tetap tak mau membuat kegaduhan didepan anaknya.

"Biarkan Kirana beristirahat dengan tenang dahulu Rey, Sebaiknya kita bicara diluar saja"....Seru Agus.

"Tak perlu kau mengguruiku"....Balas Rey ketus.

Meski akhirnya keduanya menuju keluar kamar dimana kirana sedang tertidur pulas...

"Mengapa kau tak memberi kabar kepadaku kalau Kirana masuk rumah sakit Rey".

"Sudah kukatakan bukan urusanmu, Dan sudah berapa lama kau berada diruang anakku".

"Sejak jam 8 pagi aku sudah disini, Dan tentunya pagi tadi kau sibuk makanya sengaja aku tak memberi kabar"..

"Justru aku berharap akan lebih bagus jika kau tidak disini Gus"..

"Terserah kau mau bicara apa Rey, Oiya kau sudah makan siang Rey"

Tak perlu kau berbasa-basi Gus, Sebaiknya pulanglah kau, Karena banyak kesibukan yang harus aku urus, Termasuk biaya perawatan Kirana serta kebutuhannya selama beberapa hari kedepan. Dan aku tak ingin kau sia-sia ditempat ini" ..... Jawab Rey tegas.

"Tak ada yang sia-sia disini bagiku, Kau tak perlu berdusta Rey, Aku tahu jadwal kerjamu cuma sampai siang ini. Oiya masalah biaya Kirana aku sudah urus semuanya jadi kau tak perlu banyak alasan lagi terhadapku Rey"..

"Kau terlalu lancang untuk semua ini Gus, Apa kau pikir aku tidak sanggup, Ingat Gus aku bukan wanita yang pantas untuk dikasihani camkan olehmu itu".

"Aku tidak merendahkanmu Rey, Karena sesuatu yang aku suka bukanlah beban bagi diriku, Dan anggap saja semua ini kaulah yang telah mengurus semuanya".

"Buka mata dan telingamu lebar-lebar Gus, Kau lihat diluaran sana banyak wanita menarik yang bisa kau kasihi selama kau suka, Termasuk para kembang perawan yang mungkin sedang berharap untuk dikasihi dan didampingi".

"Cukup Rey, Dan betul yang kau katakan itu. Tetapi kau tak ubahnya seperti kembang perawan itu, Jadi tak perlu jauh aku mencarinya, Karena jiwa dan ragaku sudah terpatri sejak awal aku mengenalmu, Perlu kau ingat Rey aku akan berusaha memberi anugrah hidupmu serta Kirana anakmu".

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Rey, Suasanapun menjadi hening sejenak hanya hembusan angin yang sayup-sayup sedikit menyejukkan bagi keduanya hingga akhirnya Agus kembali berkata.

"Lebih baik kau beristirat saja Rey, Biar Kirana aku yang akan menjaganya"......Seru Agus sambil berlalu menuju ruang Kirana dirawat.

"Kkau...Jangan ganggu anakku"...Jawab Rey gugup.

"Aku ingin menjaga dan mengurus Kirana, Semua telah aku persiapkan untuknya kau tak perlu khawatir Rey".

Reypun hanya bisa pasrah dengan keadaan, Terlebih memang benar apa yang dikatakan Agus. Dan harus Rey akui hampir 3 hari ia berada dirumah sakit selain mengurus anaknya yang sakit, Dirinyapun harus mengurus para pasien lainnya yang memang sudah menjadi tanggung jawabnya. Hingga akhirnya Reypun membiarkan Agus bersama anaknya, Kesempatan ini pun ia gunakan untuk beristirat agar ia tak mengalami keletihan.


~~ 🎁🎀♥♥♥🎀🎁 ~~


Pesta pernikahan baru saja usai, Meski sederhana namun bagi Agus dan Reyne semua itu sebuah anugrah hidup baru yang akan mereka jaga berdua agar selalu tetap abadi. Aura kebahagiaan nampak terpancar dari raut wajah keduanya. Meski ada rasa malu dihati Rey, Namun iapun tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Hingga terdengar kata-kata lembut dari Agus yang juga sedang merasa sangat bahagia karena apa yang ia inginkan akhirnya terwujud dengan sempurna.

"Terima kasih Rey, Kau telah memahami perasaan hatiku dan aku ingin Kirana secepatnya memanggilku ayah dan mulai hari ini kau dan Kirana bisa tinggal dirumahku, Oiya dimana Kirana Rey"....

Reypun hanya tersenyum manja...."Kamu itu benar aneh dan lucu yaa terkadang, Tadi ingin mengajak aku kerumahmu dan sekarang kau bingung mencari Kirana. Apakah kau tak melihat bekas acara kita berdua saja masih berantakan".

"Kau tak perlu khawatir Rey, Akan ada yang mengurusnya nanti. Kau sembunyikan dimana Kirana Rey".

"Kau juga tak perlu khawatir soal Kirana, Ia ada sama ibuku dan sedang bermain ditaman. Oiya terima kasih atas semua yang telah kamu berikan untukku dan Kirana, Aku berjanji akan meyakinkan Kirana untuk memanggilmu dengan sebutan ayah".

"Ok kalau begitu kita temui Kirana ditaman agar kita semua merasakan kebahagiaan hari ini dan selamanya"....Seru Agus dengan senang.

Reypun mengangguk sambil tersenyum manis, Hingga akhirnya keduanya menuju taman untuk menjumpai Kirana yang kini sudah mempunyai ayah baru dari pernikahan Rey yang kedua. Reypun merasa bersyukur pahit masa lalunya kini terkubur rapat dan tak akan pernah mau ia bongkar kembali.




~TOOMAT!....EEH SALAH TAMAT MAKSUD GW.🤣 🤣