Photo sewaktu bolos sekolah dan mejeng dikampus Ui..😁🤣



Halooo!! Kawan blogger yang katanya profesional dan pintar-pintar, Gimana masih segerkan you punya tampang.😁😁🤣 Tentu dong jangan mentang-mentang puasa sok dilayu-layuin semangat dong katanya profesional.🤣 🤣 Ok masih dichanel 7 Satria Mwb.😁😁🤣 Dan tetap dalam nuansa kenangan. Kali ini kenangan yang akan saya kisahkan adalah tentang 3 buah novel era 90an, Novel inipun termasuk menjadi novel Favorit saya kala itu, Bahkan hingga sekarang pun sering saya baca ulang jika mood baca lagi bagus.😊😊 Nah seperti apa kisah saya dengan 3 novel era 90,an tersebut berikut dibawa ini.

Dulu sewaktu saya masih mengenakan seragam abu-abu meski berstatus anak stm tetapi saya suka sekali yang namanya membaca novel atau komik serta bacaan yang sejenisnya. Meski sejujurnya hobi membaca itu berkat saya punya banyak teman wanita, Dari yang namanya sahabat, Ttm hingga pacar.😊 Siang itu pukul 12.15 menit saya sudah bersiap-siap hendak berangkat kesekolah. Karena waktu itu bulan Ramadhan entah mengapa rasa malas selalu menghantui pikiran saya, Ingin rasanya saya tidur siang dirumah ketimbang harus menuju sekolah. Tetapi rasanya tak mungkin saya bolos sekolah didepan kedua orang tua saya secara langsung. Akhirnya mau tidak mau sayapun berangkat kesekolah siang itu juga. Tak lama berselang sayapun tiba distasiun kereta, Sampai akhirnya keretapun tiba dan kembali berangkat membawa saya menuju kesekolah, Yang berada dikawasan Gambir Jakarta Pusat.

Namun baru memasuki wilayah Jakarta Selatan tepatnya dikawasan stasiun tebet saya bertemu dengan teman sekolah saya yang bernama Muhamad Imran. Iapun menyuruh saya untuk turun dari kereta. Karena teman sayapun tak ragu untuk turun dari kereta api yang saya tumpangi.

"Tumben luh nyuruh gw turun ada apa Im"...Seru saya sambil melangkah menghampirinya.

"Anak-anak pada tawuran yang masuk pagi sama yang masuk siang saling membantu untuk menyerang kembali"...Balas Imran kembali.

"Lhaa kenapa luh nggak bantuin, Malah nyuruh gw turun disini".

"Itu dia masalahnya Sat, Tadi bokap gw bilang kalau sekolahan luh bulan puasa masih tawuran juga mending luh pulang aja nggak usah gengsi dibilang katro, Ibadah puasa luh lebih penting ketimbang tawuran".

Sayapun membenarkan apa yang Imran katakan. Meski bulan Ramadhan tawuran pelajar di Jakarta tidak berpengaruh apapun. Hanya ada dua pilihan ikut tawuran dan langsung tidak puasa, Atau menghindar demi mempertahankan ibadah puasa yang sedang saya jalani. Dan tanpa ragu dan malu sayapun lebih memilih ikut dengan Imran teman saya untuk bolos demi kebaikan ketimbang kesekolah sampai disekolah malah bakal terlibat dengan aksi tawuran.

"Ok Im gw ikut luh aja deh, Gw juga lagi puasa Im, Dan sebenarnya juga malas gw kesekolah, Tapi bokap nyokap gw pasti ngomel kalau gw nggak sekolah. Oiya bokap luh nggak marah kita bolos dirumah saja"...Tanya saya kembali.

"Luh tenang saja Sat, Kalau begitu sekarang kita langsung kerumah gw saja Sat"...Seru Imran sambil melangkah keluar dari stasiun tebet.

Akhirnya saya dan Imran keluar dari stasiun Tebet dan langsung menuju rumahnya yang berada dikawasan Asem Baris Raya, Arah timur menuju jalan kampung melayu kecil perbatasan antara Jakarta Selatan dan Jakarta timur. Dan apa yang dikatakan Imran memang bukan bualan belaka sesampainya dirumahnya orang tuanya nampak senang melihat saya dan setuju lebih baik bolos sekolah ketimbang ikut tawuran, Terlebih dibulan Ramadhan. Akhirnya setelah berada dirumah Imran sayapun sempat istirahat, Namun karena tak ingin jenuh didalam rumah terus sehabis sholat Ashar sayapun ingin ngabuburit sore dan Imran pun setuju dengan usul saya tersebut. Tetapi akhirnya semua itu berubah tak kala saya melihat tempat penyewaan buku-buku Novel yang tak jauh dari rumah Imran. Dan hari itu juga saya lebih memilih ngabuburit ditaman bacaan tersebut.

Ada banyak macam buku ditaman bacaan tersebut, Dan saya tidak merasa keberatan ditinggal seorang diri oleh Imran teman saya, Karena ia kurang begitu suka dengan yang namanya baca novel. Sayapun mulai mengamati satu persatu dari novel yang ada, Dari mulai cerita silat Wiro sableng, Novel percintaan karya Fredy.S, Api dibukit menoreh, Lupus, Komik petruk gareng dan lain-lainnya. Hingga pada akhirnya mata saya tertuju pada 3 buah novel yang belum pernah saya baca. Jika banyak novel yang sangat menarik dan keren tetapi pernah saya baca, Akan saya lewati dahulu buku novel tersebut... Dan Karena taman bacaan tersebutlah saya jadi tahu tentang 3 novel yang belum pernah sama sekali saya baca kala itu. Meski tak jauh berbeda dengan novel-novel pada umumnya yang selalu berbau erostisme tetapi dari 3 novel tersebut satu diantara lebih banyak mengisahkan tentang tabir pembunuhan atau kisah misteri kematian seseorang.. Naah berikut sedikit ulasan tentang 3 novel dibawah ini.😊


~ 1. Nomor Satu ~



Ilustrasi By Shofie


Yaa kita mulai dari nomor satu ada Novel karya dari S. Mara GD. Sebuah novel terbitan dari Gramedia ini cukup banyak menyita perhatian saya kala itu. Sebuah novel yang mengkisahkan tentang dua orang polisi yaitu Kosasih dan Gozali yang harus berjuang mati-matian untuk mengungkap kasus-kasus pembunuhan yang penuh dengan misteri. Dan cerita ini juga selalu membuat saya penasaran apabila pas lagi seru-serunya membaca tiba-tiba bersambung atau akan ada kelanjutannya pada buku berikutnya.😁😁 Tetapi meski begitu saya tetap menyukai novel tersebut. Bahkan novel karya S.Mara GD ini pernah difilmkan pada stasiun tv swasta Rcti, Entah novel yang keberapa yang jelas judulnya kala itu adalah 'Kabut Asmara Dipondok Songka' Bahkan sakin sukanya dengan novel tersebut saya selalu ikuti terus perkembangan film bersambung yang ada ditv swasta Rcti kala itu.😁😁 Dan tidak perduli dibilang lebay oleh orang rumah yang selalu mengatakan cowok hobinya nonton sinetron.🤣 🤣


~ 2. Nomor Dua ~



Ilustrasi By : Tokopedia


Kita lanjut kenomor dua, Ada Novel dari Nick Carter, Dan untuk novel yang satu ini sebenarnya sudah ada sejak era 80,an cuma saya baru tahunya pas era 90,an.😊 Makanya diinternet agak susah mencari ebook atau pdfnya secara lengkap. Dan novel ini menceritakan tentang seorang detektif yang bernama Carter. Pokoknya sebelas 11, 12 lah seperti film James Bond jalan ceritanya. Dan ada juga rumor yang mengatakan bahwa novel ini juga tak jauh berbeda dengan stensilan karya Eny Arrow. Karena ceritanya yang selalu dibumbui dengan adegan-adegan Hot atau erostisme. Bahkan banyak media yang mengatakan jika Amerika punya Nick Carter, Indonesia punya Enny Arrow.😁😁 Mungkin dalam artian sama-sama mengedepankan cerita tentang erostisme kali yee.🤣 🤣 🤣


~ 3. Nomor Tiga ~




Dan yang ketiga ada novel silat karya Suryadi. Mungkin bagi penggemar maniak novel silat akan berkata bahwa sangat seru membaca kisah tentang 'Pendekar Mabuk' Alias Suto Sinting ini, Tak kalah hebat dengan novel Wiro Sableng Kisah Pendekar Mabuk ini pun masih banyak ebook atau pdfnya beredar diinternet hingga sekarang ini. Dan novel pendekar mabuk ini mengkisahkan tentang seorang sakti mandraguna yang bergelar 'Raja Tuak Gila' yang mempunyai nama ki Sabawana. Diusianya yang sudah cukup tua akhirnya ia memutuskan untuk mencari seorang murid. Dan calon murid yang ia harus dapatkan adalah bocah yang tanpa pusar. Karena hanya bocah tanpa pusarlah yang dapat mewarisi semua kesaktian yang ki Sabawana miliki.

Akhirnya iapun mendapatkan bocah tanpa pusar itu disebuah desa yang sedang dilanda huru-hara karena kepala dusun didesa tersebut sedang menghadapi musibah menghadapi seorang begal yang bernama Kobang Hitam, Yang memang punya dendam dengannya. Akhirnya kepala dusun itupun tewas bersama istrinya. Kobang Hitam pun ingin membunuh semua keluarga kepala dusun itu tanpa ada yang tersisa termasuk bocah tanpa pusar anak kepala dusun tersebut yang bernama Suto Wijaya. Beruntung ki Sabawana datang tepat waktu dan menyelamatkan bocah tanpa pusar itu yang akan ia didik jadi muridnya. Kobang Hitampun ia buat kocar-kacir dalam sekali gebrakan. Hingga akhirnya ki Sabawana berhasil mendapatkan bocah tanpa pusar itu.

Namun sial setelah ki Sabawana mendapatkan bocah tanpa pusar itu, Adik seperguruannya yang bernama Nawang Tresni atau yang lebih dikenal dengan Bidadari Jalang. Menginginkan bocah tanpa pusar itu untuk mengobati penyakitnya. Akhirnya perseteruan itupun kembali terjadi antara Ki Sabawana melawan Nawang Tresni. Hingga singkat cerita akhirnya keduanya berdamai dan mendidik bocah tanpa pusar itu secara bersama-sama hingga akhirnya Suto Wijaya menjadi seorang pendekar tampan dan pilih tanding yang akhirnya dijuluki sebagai 'Pendekar Mabuk'.

Naah itulah sedikit ulasan tentang 3 novel yang menjadi favorit saya kala era 90,an. Ok sekarang kita lanjut ke kisah saya selanjutnya yang mana semenjak berada ditaman bacaan yang berada dikawasan kampung Melayu Kecil. Wawasan baca saya semakin bertambah terlebih setelah memfavoritkan 3 novel diatas. Dan berkat sahabat saya Imran akhirnya saya betah bermain ditaman bacaan yang bernama 'Lapak Buku Cerita Liem'. Sampai pada akhirnya saya sering menyewa buku-buku yang berada dilapak Liem. Walau awalnya tidak diizinkan untuk dibawa pulang akan tetapi setelah kenal dengan anaknya yang bernama Niken akhirnya Liem mengizinkan saya untuk membawa pulang beberapa buku-buku yang ada dilapaknya tersebut.

Sejak saat itu kala ingin berburu buku novel atau buku cerita lainnya, Lapak Buku Bacaan Liemlah yang saya kunjungi terlebih dahulu baru kemudian ke kawasan pasar senen, Kalau buku yang saya cari tidak ada dilapak tersebut. Dan hubungan saya dan anak pak Liem pun semakin dekat. Meski berbeda agama dan tak pernah menyatakan suka tetapi entah mengapa saya sangat akrab dengannya layaknya seperti orang yang pacaran saja. Akhirnya semua itu tetap saya jalani dengan sesuka hati bahkan sayapun sering mengajak Niken bermain kerumah saya atau sering juga kami berdua main kekota Bogor. Bahkan untuk berangkat sekolah saja saya sering janjian distasiun Tebet. Meski ia 2 tahun lebih tua dari saya, Dan sudah kuliah semester pertama di Akademi Keperawatan Sint Caroles tetapi semua itu bukan halangan untuk kami berdua saling menjalin persahabatan.

Hingga saya lulus sekolah begitupun Niken semua nampak baik-baik saja sampai akhirnya Niken pun resmi menjadi seorang perawat dan pindah kekota Bekasi lapak bukunya pun akhirnya tutup. Selain itu berkat kecanggihan teknologi sedikit demi sedikit buku bacaan baik novel dan sejenisnya mulai jarang dicari orang. Naah itulah ulasan tentang kenangan saya dengan 3 buah buku novel era 80,an sampai 90,an yang pernah jadi bacaan Favorit saya kala itu. Bagaimana dengan teman blogger atau pembaca sekalian. Punya kenangan dengan sebuah novel atau buku bacaan lainnya baik apapun itu jika anda mau boleh dong berbagi cerita dengan saya pada kolom komentar dibawah ini.😊




~ THANK~YOU ~