Stadion UI 2021


Gambar diatas adalah sebuah stadion olahraga yang berada didalam kampus Universitas indonesia. Jika dahulu stadion ui terkenal ramai, Karena siapa saja boleh masuk kestadion tersebut. Namun era tahun 2021 selama pademi masih terus berlangsung kini stadion tersebut nampak sepi dan tak seramai seperti dulu. Untuk penampakan atau tampilannya pun tetap tidak berubah, Hanya pepohonan serta jalan saja yang nampak sudah berbeda dan telah diperbarui.

Bicara soal kampus Ui, Dan Stadion Ui. Memang sangat berbeda jauh dulu dan sekarang, Jika dulu pada hari minggu kampus Ui tetap selalu terbuka untuk umum. Bahkan banyak para pedagang dadakan yang berdatangan untuk berjualan dikampus Ui tersebut. Selain itu para tukang ojek pun selalu ada setiap saat dan sangat mudak untuk menemukannya karena mereka selalu ada disetiap Fakultas, Selain itu bus kampus pun tersedia, Meski tidak selalu ada seperti ojek. Jadi pada hari minggu tak heran, Sejak pukul 5.00 pagi para pedagang sudah penuh memadati area kampus tersebut. Karena pastinya pada minggu pagi banyak orang yang berolahraga atau hanya untuk sekedar menikmati pemandangan pagi dikampus Ui tersebut. Pemandangan serta keramaian yang terjadi dikampus Ui selama minggu pagi itupun akan berakhir pada pukul satu siang, Akan tetapi jalur pintu masuk kekampus Ui tetap terbuka untuk umum.

Namun kemeriahan itu berakhir pada tahun 2007, Yang mana akhirnya pihak kampus melarang para pedagang dadakan untuk tidak berjualan lagi didalam area kampus Ui. Alasannya Ui bukannya pasar, Dan banyaknya para pedagang membuat halaman kampus Uipun menjadi banyak sampah yang berlebihan. Bahkan kampus Uipun kerap dijadikan tempat untuk pacaran para muda-mudi yang selalu ada setiap saat...Meski sudah tidak ada para pedagang yang berjualan akan tetapi kampus Ui tetap terbuka untuk umum. Baik hanya untuk sekedar berolahraga, Atau untuk jalur alternatif pengguna jalan yang menuju kota Jakarta.

Hari dan tahun terus berganti, Teknologipun semakin canggih. Kampus Ui pun semakin giat melakukan pembangunan-pembangunan serta penambahan Fakultas, Diantaranya Fakultas kedokteran serta dibangunnya sebuah rumah sakit, Yang kini bernama RSUI. Tak hanya itu adanya ojek onlinepun membuat para ojek pangkalan yang berada dikampus Uipun dibubarkan. Karena seringnya bentrok dengan pengojek online selama didalam kampus. Aturanpun kembali dibuat pihak kampus. Baik ojek pangkalan atau Online sangat dilarang mangkal didalam kampus Ui, Terkecuali membawa penumpang. Dan adanya wabah virus Corona yang terjadi sejak tahun 2019 hingga sekarang membuat Ui kembali mengadakan peraturan-peraturan apa bila masuk kampus Ui. Diera pademi yang berkepanjangan Ui menutup semua akses pintu masuk untuk umum. Dan hanya jam-jam tertentu saja dibukanya. Terkecuali yang berhubungan dengan kampus Ui seperti, Dekan, Dosen, Para mahasiswa dan pegawai-pegawai kampus saja.

DEMIKIANLAH SEDIKIT ULASAN TENTANG KAMPUS UI & STADION OLAHRAGANYA.

Selanjutnya saya punya cerita kenangan manis distadion olahraga Ui, Yang mana dahulu Ui tidak sebagus dan seketat seperti sekarang ini. Namun suasana Ui baik dulu dan sekarang bagi saya tetap sama dan menyenangkan terlebih untuk berolahraga dan pacaran Hooohooo...Hiiihiiii.🤣 🤣 🤣 Lalu seperti apa cerita saya distadion olahraga Ui sewaktu dulu berikut cerita dibawah ini.👇👇

Sejak ditinggal pergi kekota Singkawang oleh teman wanita yang memang menjadi pacar saya sewaktu Stm, Saya lebih banyak mengurung diri dirumah. Bahkan dihari mingggu pun jika tidak acara yang terlalu penting saya lebih senang berada dirumah. Hingga pada minggu berikutnya kala saya masih dalam buaian mimpi teman satu lingkungan saya datang dan langsung nyelonong masuk kekamar saya untuk mengajaknya berolahraga pagi. Berbagai alasanpun saya buat agar teman saya yang bernama Joni segera minggat dari ruang kamar tidur saya. Namun kegigihan serta kesabarannya akhirnya meluluhkan hati saya, Sayapun akhirnya bangun dan segera bergegas mandi.

"Jon, Emang luh mau olahraga apa sampai harus bawa-bawa gue"...Tanya saya yang kala itu kurang tertarik dengan segala macam jenis olahraga. Terkecuali sepak bola.

Akhirnya iapun tersenyum, Dan berkata bahwa dirinya menemui saya selain untuk mengajak saya berolahraga, Jonipun berniat meminjam sepeda saya yang memang pada saat itu ada dua sepeda dirumah. Jonipun mengajak saya untuk kekampus Ui yang katanya setiap minggu pagi selalu ramai orang yang berolahraga dan berbelanja. Karena belanja apa saja kala itu pasti tersedia, Termasuk membeli pakaian dan lainnya.

Sayapun lantas tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Joni..."Haadeehh! Jon, Ketimbang olahraga doang kenapa harus keUi. Disekitar rumah juga kalau diniatkan bisa"...Balas saya dengan pesimis.

"Olahraga disekitar rumah mah bikin bosen Sat, Di Ui tuh lebih ramai, Selain olahraga kita bisa mejeng dan cuci mata. Udah buruan luh keluarin sepedanya kita langsung ke Ui"...Ajaknya dengan penuh semangat.

Setelah mengeluarkan sepeda dan memompa bannya saya dan Joni akhirnya segera menuju kampus Ui. Meski menggunakan sepeda, Pada masa itu saya belum tertarik dengan yang namanya olahraga sepeda, Atau mempunyai team komunitas sepeda. Bagi saya dahulu sepeda hanya untuk keperluan tertentu saja atau jarak dekat.

Sepeda yang saya goes terus menelusuri jalan, Jika Joni nampak semangat, Sedangkan saya hanya terkesan biasa saja bahkan saat memasuki pintu gerbang kampus Ui saya lebih memilih mencari penjual kopi hangat serta membeli rokok. 5 menit telah berlalu setelah bertemu dengan teman-temannya, Yang memang juga masih tetangga dengan saya, Jonipun mengajak saya bergabung dengan mereka untuk lari pagi atau goes santai mengelilingi kampus Ui. Karena tak ada minat untuk berolahraga saya lebih memilih menikmati aroma kopi serta memandang wanita-wanita cantik yang berlalu-lalang dihadapan saya. Setelah hampir 10 menit menikmati kopi hangat sambil melamun tak tentu arah sayapun akhirnya memilih menuju stadion Ui agar bisa lebih puas memandangi wanita-wanita cantik yang sedang berolahraga dengan berbagai macam pose.

Beberapa langkah hampir mendekati pintu stadion Ui, Saya dibuat tertarik oleh seorang wanita yang berambut ikal mayang. Sang wanita nampak seperti orang bingung, Seperti mencari seseorang, Entah itu temannya, Pacarnya atau mungkin keluarganya. Iapun nampak mondar-mandir tak jelas didepan pintu stadion Ui. Entah mengapa hati saya nampak senang melihatnya bahkan dalam hati saya berniat untuk menggodanya. Akhirnya satu-satunya jalan saya harus melakukan sesuatu agar dapat menarik perhatiannya. Sayapun mendekatinya sambil menuntun sepeda lalu menyenggol lengannya dengan alasan tidak sengaja.

Apa yang saya lakukan memang sukses, Namun karena saya menyenggolnya dengan stang sepeda dan terlalu keras sang wanita berambut ikal mayang itu nampak marah dan emosi.

"Hee!, Kalau jalan pake mata bego"...Bentak sang wanita.

"Lhoo, Kenapa luh bentak-bentak gue"...Seru saya dengan berpura-pura bodoh.

Perdebatan-perdebatan tak dapat dihindari sayapun mencoba sabar untuk meredam emosi meski sang wanita itu terus marah dan mencaci, Namun strategi saya berhasil, Akhirnya meski sempat jadi tontonan orang karena perdebatan tersebut akhirnya emosi sang wanita itu bisa mereda. Dan singkat cerita sayapun bisa berkenalan dengannya...Namanya Lydia, Usianya pun sebaya dengan saya. Akhirnya saya mengetahui penyebab Lydia mirip orang bingung distadion Ui. Ternyata ia sedang mencari 3 orang temannya yang katanya sehabis lari pagi akan kembali berkumpul distadion Ui. Namun setelah hampir satu jam lebih ia menunggunya temannya tak juga kunjung tiba distadion Ui. Karena dulu belum ada ponsel seperti era sekarang.

Akhirnya sayapun membantu Lydia untuk mencari 3 temannya tersebut. Sambil berjalan santai saya dan Lydia mengitari stadion Ui agar dapat menemukan temanya. Tetapi semuanya nampak sia-sia, Tetapi saya dan Lydia tak putus asa, Akhirnya kami berdua berniat mengitari kampus Ui yang boleh dikatakan cukup luas dan saya berharap Lydia mau saya bonceng dengan sepeda untuk mengitari kampus Ui. Akan tetapi Lydia menolak ia lebih suka berjalan kaki saja, Namun setengah jam berlalu iapun nampak kelelahan setelah beristirahat dan membeli minuman dingin. Sayapun akhirnya menyuruh Lydia agar mau untuk saya bonceng berkeliling kampus Ui dengan naik sepeda sambil mencari temannya.

Lydiapun nampak tersenyum, Namun sebelumnya ia sempat berkata kepada saya..."Nggak ada yang marahkan kalau aku berboncengan sepeda denganmu"...Candanya sambil tertawa terkekeh.

Sayapun membalas apa yang Lydia katakan dengan pertanyaan yang sama. Akhirnya kami berdua tertawa bersama. Sayapun semakin tertarik bersama Lydia, Ui serasa milik berdua kala itu.🤣 🤣 Dan sayapun tetap tidak perduli apakah Lydia sudah punya pacar atau belum, Akhirnya saya, Dan Lydia berboncengan berdua mengelilingi kampus Ui. Bahkan sayapun sengaja memperlambat laju sepeda agar dapat menikmati suasana bersama Lydia...Namun sialnya saya berpapasan dengan Joni berserta teman-temannya. Sayapun mencoba tetap tenang, Meski pada akhirnya merekapun menyoraki saya beramai-ramai.

"Huuuu!!...Bilangnya nggak minat olahraga nyatanya... Huuuuu!!"..

Mendapatkan perlakuan seperti itu sayapun tak mau ambil pusing, Meski kejadian itu sempat jadi pertanyaan bagi Lydia terhadap saya. Karena awal kenal dengan Lydia saya mengatakan hanya seorang diri berolahraga. Namun akhirnya Lydiapun memaklumi hal tersebut. Hari semakin siang sedangkan apa yang saya cari dengan Lydia belum membuahkan hasil akhirnya Lydia mengambil keputusan untuk segera pulang saja. Dan sayapun bersedia mengatarkan dirinya untuk pulang kerumahnya, Selain itu sayapun menawarkan kepada Lydia untuk mampir kerumah saya. Karena jarak kampus Ui dengan rumah saya tidak begitu jauh ketimbang rumah Lydia yang berada dikawasan Depok Timur. Namun tawaran saya ditolak oleh Lydia dengan alasan iapun tak mau merepotkan saya.

Sambil terus menggoes sepeda dengan santai akhirnya saya dan Lydia tiba dipangkalan angkot yang menuju arah terminal bus. Namun sebelum Lydia menaiki angkot saya sempat membeli buku notes serta pulpen, Sayapun menanyakan nomor telepon rumah Lydia, Akan tetapi ia mengatakan tidak punya telepon, Akhirnya sebelum Lydia menaiki angkot sayapun segera memberikan secarik kertas yang berisi nomor telepon rumah saya, Dan berharap Lydia sering-sering menelpon kerumah saya. Akhirnya saya dan Lydiapun berpisah.

Sejak kejadian itu saya selalu berharap-harap cemas menunggu Lydia segera menelepon kerumah saya. Dan karena Lydia pula saya jadi suka kekampus Ui, Selain itu sayapun berterima kasih kepada Joni, Karena dia pula yang bisa membuat saya bertemu dengan Lydia. Namun seminggu telah berlalu tak pernah ada telepon dari Lydia. Sayapun mencoba bersabar, Hingga pada minggu paginya sayapun segera kekampus Ui berharap dapat bertemu dengan Lydia. Namun pada kenyataannya Lydia tak pernah saya temukan lagi dikampus Ui serta distadion olahraganya. Lydia bagai hantu yang hanya menampakan dirinya diawal saja. Bahkan hampir setiap minggu saya rutin menunjungi kampus Ui, Tetapi Lydia seperti telah hilang ditelan bumi.

Sayapun merasa menyesal dan benci terhadap diri saya. Karena tidak pernah menanyakan detail alamat rumahnya. Lydia hanya mengatakan kepada saya bahwa ia tinggal di Depok Timur. Sampai pada akhirnya jika ada waktu segang sayapun selalu berkeliling Depok Timur agar dapat bertemu dengan Lydia. Namun semuanya tetap sia-sia belaka akhirnya lambat laun sayapun mulai melupakan Lydia.

Sampai akhirnya pada Era tahun 2015 tanpa sengaja saya dan Lydia bertemu disebuah Mall dikawasan Jakarta Selatan. Semuanya sudah sangat berbeda akan tetapi meski telah melupakannya namun raut wajah Lydia selalu lekat dalam ingatan saya, Begitupun dirinya. Hingga akhirnya saya seperti membuka lembaran masa silam. Akan tetapi saya tetap bersyukur dengan pertemuan tersebut. Karena akhirnya saya bisa mengenal Lydia lebih detail. Ternyata alasan Lydia tak ingin menelepon saya ada dua sebab. Pertama secarik kertas yang saya berikan kepadanya memang murni hilang, Kedua ia dilarang punya pacar apabila belum lulus kuliah. Dan yang terakhir yang lebih mengejutkan lagi Lydia ternyata beda agama dengan saya. Sampai pada akhirnya saya dan Lydia lebih memilih menjadi sahabat hingga sekarang.

Demikianlah sebuah cerita singkat tentang kenangan masa lalu disebuah stadion olahraga Universitas Indonesia. Nah bagaimana dengan anda, Punya kenangan menarik soal olahraga dan asmara, Baik apapun cerita anda jika mau boleh dong berbagi cerita dengan saya pada kolom komentar dibawah ini.😊👇



NUMPANG MEJENG YEE...OK🤣 🤣 🤣




~ THANK~YOU ~