Sebelum saya membahas lebih jauh tentang wanita berzodiak Gemini yang menyebalkan, saya akan meluruskan terlebih dahulu. Yang saya maksud sebal dengan wanita berzodiak Gemini, adalah seorang wanita yang memang dahulunya mantan saya. Dan belum lama ini saya sempat bertemu dengannya. Nah. Jadi anda yang merasa berzodiak Gemini baik pria ataupun wanita tidak perlu sewot atau melotot sampai termanyun-manyun begitu yaa, malahan saya juga berzodiak Gemini lho.😁😁

'Lain padang, lain pula ilalang' mungkin kata itu yang tepat untuk penyebutannya. Dalam artian tidak semua cewek Gemini menyebalkan. Bahkan banyak yang menyenangkan dari si zodiak Gemini ini. Terlebih cowok Gemini seperti saya ini pastinya begitu menyenangkan dan menggairahkan.🤣 🤣 Eehh kok malah gue yang kepedean.🤣 🤣 🤣

Ok sekarang kita kembali ketopik tentang awal saya bertemu dengan si mantan yang begitu menyebalkan. Jadi ceritanya seperti ini.👇

Dulu sewaktu saya masih sekolah atau abg, saya paling anti jika berpacaraan atau punya pacar dengan zodiak yang sama. Namun siapa sangka tanpa sadar sayapun jatuh cinta dengan wanita yang berzodiak Gemini. Hingga boleh dikatakan saya sendirilah yang melanggar aturan yang telah saya buat sendiri. Dan mantan-mantan saya yang berzodiak Gemini kurang lebih hampir ada 7 atau 8 orangan. Kemungkinan lebih soalnya saya juga sudah lupa.😁😁

Dan dari sekian mantan-mantan saya yang berzodiak Gemini semuanya boleh dikatakan, saya putus dengannya dalam kebadaan baik-baik tanpa ada masalah apapun termasuk sama yang akan saya bahas sekarang ini. Meski tidak ada masalah sewaktu putus saya dan dia pernah berjanji sebelum putus kala itu.

Namanya Yunimarlare Arum Jelaga, saya biasa memanggilnya Gemi, sesuai dengan zodiaknya. Sama halnya seperti dirinya yang memanggil saya dengan sebutan Guma. Wanita blasteran Jawa dan Sumatra ini telah lama tinggal dikota Tangerang, dan entah apa yang membuatnya kembali mengunjungi kota Depok, sampai pada akhirnya tanpa sengaja saya dan Gemi bertemu kembali.

Kejadian itu bermula kala saya sedang melakukan aktifitas olahraga sepeda yang memang sudah menjadi hobi saya sejak dahulu. Sore itu sebelum berangkat goes dengan sepeda, saya seperti biasa selalu menghubungi teman yang mempunyai hobi sama. Tetapi karena kesibukkan dalam hal pekerjaan, akhirnya semua teman saya tidak ada yang bisa untuk goes bareng bersama saya sore itu. Namun semuanya tak membuat semangat saya untuk goes sore mengendur.

Akhirnya sore itu saya berolahraga sepeda seorang diri. Namun saya tetap menikmati sore yang cerah itu sambil mendengarkan musik. Sepedapun berjalan dengan tenang, ketika sudah mendekati jalan raya sayapun langsung mengambil arah ke jalan Margonda Raya. Akan tetapi baru berjalan beberapa menit entah mengapa saya membelokkan sepeda saya kearah komplek perumahan yang menuju arah kampus PNJ ( Politeknik Negri Jakarta ) Hingga nantinya akan tembus kekampus Ui dan kembali muncul di jalan Margonda raya.

Singkat cerita sayapun tiba dikampus PNJ, sepedapun terus melaju dengan cepat setelah memasuki kampus Ui barulah kecepatan sepeda saya kurangi, karena banyaknya para mahasiswa yang berlalu-lalang baik yang keluar kampus, maupun yang ingin masuk kekampus. Ditengah hiruk-pikuk para mahasiswa serta kendaraan yang lewat sayapun mencoba semakin mempelankan laju sepeda kegigi yang paling rendah. Sayapun menggoes sepeda dengan santainya, Dan siapa sangka kala saya sedang bergoes santai punggung saya ada yang menepuknya, ia berharap kepada saya agar segera menepi kesebuah halte kampus.

Seorang wanita, sayapun tak mengenalinya dan nampak bingung. Setelah mencoba tenang dan melepas kacamata, saya mulai memperhatikan wanita tersebut dari ujung kaki sampai rambut. Dan sayapun nampak kaget, bahkan sangat tak percaya.

"Lhoo! Gem, kamu ngapain disini, bukankah"...

Akhirnya Gemi segera menarik saya kepinggir dan berbicara dengan santai disebuah halte. Iapun menceritakan apa yang terjadi kepada saya, hingga ia berada dikampus Ui, awalnya Gemi diajak oleh temannya untuk kekampusnya menyelesaikan sebuah urusan dengan dosen pembimbingnya, dan setelah itu sang temannya itu mengantar teman kampusnya kerumahnya dan Gemi sendiri disuruh menunggu sampai ia kembali. Gemipun mencoba sabar menunggunya sambil memainkan ponselnya, Dan sialnya sampai baterai ponselnya habis temannya itupun tidak muncul-muncul.

Gemipun mulai resah, ingin meninggalkan temannya namun hatinya bimbang. Hingga satu jam berlalu Gemipun bertemu dengan saya. Akhirnya setelah tahu apa yang dialami oleh Gemi sayapun segera meminjamkan ponsel saya kepada Gemi agar ia segera menghubungi temannya itu. Setelah bisa menghubungi temannya Gemipun akhirnya tahu apa yang dialami temannya, Ternyata setelah mengantar teman kampusnya, Temanya Gemi mengalami pecah ban pada sepeda motornya, dan mau tidak mau temannya itu harus kebengkel untuk mengganti ban sepeda motornya.

Akhirnya setelah tahu permasalahan yang dialami Gemi sayapun bisa sedikit tenang, dan segera meminta ponsel saya yang masih ia pegang. Akan tetapi entah mengapa Gemi enggan memberikannya kepada saya, Gemi baru mau mengembalikan ponsel saya setelah temannya kembali datang menjemputnya. Mendengar ucapannya sayapun langsung protes kepadanya, dan kembali mengingatkan tentang janji masa lalu yang dulu pernah saya buat dan telah disepakati bersama.

"Gem, kamu masih ingat nggak janji yang pernah kita sepakati bersama, jika kita bertemu kembali cukup berbicara tak lebih dari setengah jam?"

Gemi nampak tersenyum dengan angkuh..."Aku masih waras Gum, kamu tenang saja aku selalu ingat semuanya, tetapi untuk saat ini hal tersebut tidak berlaku, toh apa yang kita lakukan disini bukan hal yang berlebih, cuma suatu pertemuan yang mendadak".

Kesal dengan semuanya sayapun mencoba menekan Gemi, dan jika ada kesempatan ponsel saya yang masih berada ditangannya akan saya rebut secara paksa. Sayapun mencoba bersabar, Gemipun sepertinya tahu kekesalan saya, iapun nampak cuek bebek dan mencoba mengimbangi. Gemipun kembali tersenyum kepada saya, Sambil mengobrol ngalor ngidul iapun mencoba melepaskan penjepit yang ada dirambutnya dan membiarkan rambutnya yang panjang diterpa angin.

Sayapun sempat bingung apa yang ia lakukan, karena tak mau perduli sayapun akhirnya mengajak Gemi untuk keluar dari kampus Ui dan mengajaknya mencari tempat yang pas untuk mengobrol. Sambil berjalan berbarengan sayapun kembali membujuk Gemi agar ia mau memberikan ponsel saya yang sejak dari awal bertemu berada ditangannya, selain itu sayapun mencoba menasehati dirinya. Meski saya tahu watak orang berzodiak Gemini paling tidak suka dinasehati, terlebih mengguruinya.

Langkah pun saya percepat meski harus menenteng sepeda, Gemipun mengikuti dari belakang, lalu tiba-tiba terdengar bunyi ssssstttttt!! Pada ban sepeda saya, dengan cepat sayapun menoleh keban belakang sepeda. Sayapun nampak kaget seketika karena pada ban sepeda saya tertancap jepit rambut Gemi, yang memang sengaja ia tancapkan keban belakang sepeda saya.

"Geemm! Kamu udah gila yaa, maksudmu apa melakukan ini semua".

Gemipun nampak tertawa senang sambil akhirnya ia berkata..."Kamu tenang saja Gum, aku tanggung jawab dengan ulahku, dan aku cuma berjaga-jaga, agar kamu tidak meninggalkan aku secara mendadak".

"Iya tapi tidak harus seperti ini juga"...Seru saya semakin kesal.

Suasana menjadi hening sejenak, sampai akhirnya saya tiba dipintu keluar kampus Ui bagian belakang, setelah berada diluar kampus Ui, sayapun segera mencari Cafe untuk sekedar minum dan melepas lelah. Baik saya dan Gemi masih nampak diam. Sampai akhirnya banyak kata-kata umpatan kekesalan saya lontarkan kepada Gemi, namun semuanya tetap sia-sia, Gemi tetap santai menikmati minuman yang iya pesan.

"Kita tunggu temanmu disini saja, senang kamu yaa bisa bikin kesal aku"...Bentak saya kembali.

"Yee biasa aja kali Gum, Kan tidak setiap hari aku merepotkanmu jadi yaa nikmati saja pertemuan dadakan tanpa sengaja ini"...Balasnya sambil terus mengutak-atik ponsel saya yang masih ia pegang.

Memang ada benarnya apa yang dikatakan oleh Gemi, Namun karena suasana serta keadaan yang sudah berbeda sayapun berusaha menghindar dengan halus meski fakta dan kenyataan yang sesungguhnya begitu amat menyebalkan. Akhirnya untuk meredakan kekesalan yang ada, sayapun banyak bertanya kepada Gemi tentang usaha Furniturenya didaerah Tangerang, sampai tentang kehidupan keluarganya serta bisnis pakaian gamis yang diwariskan oleh orang tuanya. Namun apa yang saya tanyakan sepertinya enggan ia jawab dengan serius, bahkan ia lebih banyak mengalihkan pembicaraan hal lain.

"Gem, apa kamu ini jangan-jangan sedang drepresi yaa"...Seru saya yang semakin dibuat jengkel olehnya.

Gemi justru hanya membalas dengan tawanya, akhirnya kami berdua hanya berbicara seperlunya saja, dan 10 menit telah berlalu barulah temannya Gemi itupun muncul dengan banyak bercerita penuh drama. Singkat cerita Gemipun mengembalikan ponsel saya serta memberikan uang lebih untuk mengganti ban sepeda saya yang ia kempeskan, Akan tetapi saya tetap menolaknya, Gemipun memaksa agar saya mau menerima uang pemberiannya, akhirnya uang itu saya terima akan tetapi uang itu kembali saya berikan kepada temannya itu, lalu setelah itu sayapun bergegas berlalu dari hadapan Gema serta temannya, meski Gemi dan temannya terus menganggap saya dengan sebutan cowok sensitif, 10 langkah telah saya berjalan sambil menuntun sepeda meninggalkan Gemi, namun ia tetap bersorak ria sambil berkata lain waktu dirinya akan berkunjung kerumah saya.

Sayapun tidak perduli dengan ejekan serta ocehannya, hingga akhirnya sayapun telah jauh meninggalkan Gemi serta temannya dan terus melangkah mencari bengkel sepeda sampai akhirnya berlalu menuju pulang.

Demikianlah sebuah cerita singkat saya, saat bertemu dengan sang mantan yang memiliki zodiak yang sama. Sebenarnya bukan masalah juga bertemu dengan sang mantan. Tetapi saya ingin lebih memilih menghindar, meski faktanya malah terjadi perdebatan yang sedikit sengit. Bisa juga hal ini terjadi karena kualat saya dimasa lalu yang paling anti berpacaran dengan zodiak yang sama. Akan tetapi tanpa sadar akhirnya saya pula yang melanggarnya.

Dan pada intinya jika kita berpacaran baik umur, atau tanggal lahir sama serta zodiak atau bulan yang sama sebenarnya bukan halangan pula, karena jika semua itu dijalani saling mengerti satu sama lainnya. Bukan tidak mungkin kelanggengan pasti akan anda dapatkan.

Nah. Bagi anda para jomblo ataupun yang sudah menikah dan mau mencari pasangan lagi.🤣 🤣 🤣 Ketika orang yang menjadi target anda berzodiak sama, atau tanggal lahirnya serta bulannya sama persis seperti diri anda? Dan anda terus dihantui dengan rasa bimbang, tak perlu khawatir lebih baik hilangkan perasaan itu jauh-jauh dari diri anda, janganlah pernah ragu untuk melangkah bersama orang yang memang anda sukai. Karena baik zodiak, Shio, atau ramalan-ramalan lainnya semua itu hanya pemanis saja. Bahkan diluaran sana banyak pasangan yang mempunyai zodiak atau shio yang bertolak belakang tetapi mereka tetap langgeng dalam pernikahannya...Dan banyak pula pasangan diluaran sana yang cocok dengan zodiak ataupun shionya, akan tetapi kehidupan mereka penuh konflik dan berakhir dengan perceraian.

Jadi sesuatu yang bersifat ramalan dan sejenisnya tidak murni seutuhnya bisa terbukti nyata. Karena manusia itu hidup ditakdirkan berpasang-pasangan, penyebab retaknya suatu hubungan adalah ulah manusianya itu sendiri. Jadi hal-hal yang mengenai ramalan zodiak, ataupun shio serta hal lainnya, memang sangat menarik untuk disimak bahkan bisa membuat orang berkhayal, akan tetapi apapun sifat serta prilaku bisa kita ubah kapanpun kita mau, maka dari itu ada baiknya percalah penuh pada diri kita sendiri serta Allah.S,W,T.



~THANK~YOU~