Kisah Nyata Dari Seorang Sahabat Gw
Lokasi Tempat Dan Nama Disamarkan

Ide Cerita : Vina Alfonita & Satria


MENJEMPUT ~ IMPIAN


Deru mobil travel terus berjalan menulusuri jalur lintas sumatra yang berkelok bercampur dengan bus dan truk serta kendaraan lainnya tak membuat mobil itu gentar. Seperti sudah menjadi makanan sehari-hari mobil itupun tetap melaju dengan lincahnya berbeda seperti bus dan truk yang sesekali mengerem atau berjalan lambat karena bobotnya yang terlalu besar dalam melewati turunan serta tanjakan jalur lintas sumatra. Dan tak heran dalam hitungan jam mobil travel itu sudah hampir mendekati kota yang iya tuju.

Didalam mobil travel tampak seorang wanita baru saja terjaga dari tidur sejak mobil itu turun dari sebuah kapal dan melanjutkan dengan melewati jalur lintas sumatra. Wanita itu pun sedikit lega karena ia akan segera sampai dikota kelahirannya.

"Heemmm.....Sitinjau Lauik tak terasa 30Km lagi aku sudah hampir mendekati kota Padang".

Lalu wanita muda itupun membuka gorden jendela mobil travel yang ia naikki. Meski pemandangan di Sitinjau Lauik begitu indah akan alam pegunungan yang hijau nan sejuk namun semuanya tak membuat dirinya tersenyum bahagia dan bangga akan kota kelahirannya. Matanya sendu menatap jalur pemandangan Sitinjau Lauik. Seperti terbebani akan masalah-masalah yang menimpanya wanita muda itu terus hanyut terngiang-ngiang akan perkataan ibu mertuanya dikota Jakarta yang terus menekan jiwanya, Hingga ia memutuskan untuk kembali kerumah orang tuanya tanpa sepengetahuan sang suami.

"Vina..Vinaa!!..Asal kau tahu sebenarnya kalau ibu tidak kasihan dengan Satria ibu enggan punya mantu seperti dirimu. Sehebat apapun dirimu semuanya tidak akan pernah selalu membuat ibu bangga terhadapmu. Ingat bila satu saat nanti ada wanita yang sesuai dengan kreteria ibu. Jangan pernah kau salahkan Satria, dan aku ini. Berkacalah terhadap dirimu sendiri"...

Tanpa sadar air mata wanita yang bernama Vina itu terus membasahi gorden jendela mobil travel yang sedang terus melaju menuju kota Padang. Lubang jalan yang membuat mobil tergunjang akhirnya mengakhiri Vina dari lamunannya. Dengan panik ia pun segera mengelap sisa-sisa air matanya yang masih menetes membasahi pipinya

Seiring berjalannya waktu akhirnya wanita bernama Vina sudah berada didepan rumah orang tuanya serta tanah kelahirannya tanpa basa-basi ia pun segera membuka pintu rumah itu. Didalam rumah itu tampak wanita paruh baya yang tak lain adalah orang tuanya sudah berdiri tegap diruang tengah, Wanita bernama Vina itupun segera memeluk ibunya. Wanita paruh baya itu dengan tenang membelai-belai rambut anak perempuannya yang panjang sambil berkata.

"Sudahlah Vina tak perlu kau bebani pikiranmu dengan masalah yang sedang kau hadapi ini. Ibu sudah menduga bakal seperti apa jadinya kelak. Dan akhirnya kini kaupun merasakannya sendiri. Oiya apakah Satria suamimu tahu kau kesini nak"......Vina pun menggeleng.

"Seharusnya bukan cara seperti ini yang kau lakukan terhadap suamimu Vina, Biar bagaimanapun kau harus izin terlebih dahulu sebelum meninggalkannya".

"Aku mengerti aku salah bu. Tetapi jujur aku sudah tidak kuat dengan semua ini bu".

"Baiklah kalau begitu, Berhubung kau sudah terlanjur datang kekotamu sendiri, Sebaiknya kau tetap harus menunggu kabar. Atau mengabari suamimu".......Seru sang ibu.

"Baiklah bu, Dan kalau bisa masalahku ini hanya ibu saja yang tahu. Tidak untuk yang lainya meski mereka satu rumah dengan kita bu."..........Seru Vina memohon.

Seperti mengerti akan kondisi anaknya wanita paruh baya itu tersenyum kecut. Lalu segera menunjukan kamar rumah untuk anaknya sementara, Untuk sebelum akhirnya mereka berdua menuju ruang makan untuk bersantai sore yang hampir mendekati malam.



KOTA JAKARTA Pukul : 19:10.WIB.
Tampak disebuah rumah minimalis seorang pria sedang merasa kebingungan karena keadaan rumahnya yang kosong setelah mengecek sampai seluruh ruangan ternyata istrinya memang tidak dirumah. Dan yang membuat pria itu lebih kaget lemari pakaian istrinya pun nampak kosong. Ia pun semakin panik.

"Sepertinya ada yang tidak beres dengan diri Vina. Atau mungkin ia ada keperluan mendadak...Tapi aku tahu Vina, Apa pun masalahnya ia selalu memberi kabar terhadapku. Sudah kuduga pasti ibulah penyebab semua ini. Malam ini juga aku harus ketempat ibu huuffs! Menjengkelkan sekali".

Setelah istirahat sejenak tanpa mandi dan berganti pakaian pria itu pun kembali meninggalkan rumahnya, Dalam hitungan menit ia pun sudah berada dijalan raya dengan terus memacu mobilnya agar segera sampai tempat yang dituju.

"Buu!! coba jelaskan apa yang sudah ibu perbuat terhadap Vina hingga ia meninggalkan rumah, Seharusnya ibu tidak perlu repot-repot mencampuri rumah tangga saya bu. Kami berdua tahu apa yang harus kami lakukan terhadap orang tua, Termasuk ibu"..

"Kamu ini aneh Satria pulang kerja langsung memarahi ibumu ini, Apakah pantas seorang anak seperti itu terhadap orang tuanya. Kalau memang dia istri yang baik tidak mungkin ia berkelakuan seperti itu".....Bentak sang ibu terhadap anaknya Satria.

"Sebaiknya ibu tidak usah berbohong kepadaku. Aku tahu siapa Vina buu tak mungkin ia pergi tanpa ada sebab"

"Ingat Satria kalau dia istri yang baik tidak mungkin melakukan hal seperti itu, Istri macam apa pergi tanpa izin suaminya. Dari dulu ibu sudah menduga perempuan macam apa dia".

"Ibu ini aneh yaa. Kalau memang ibu tidak suka terhadap Vina tolong jangan pernah memojokkanya buu!!"......Seru Satria kesal.

"Ooohh!!...Ternyata ohh ternyata anakku memang sudah terpikat guna-guna wanita bernama Vina".

"Ibu yang selalu berjiwa kolot terhadap anak-anaknya, Ingat buu mulai hari ini jangan pernah mencampuri urusan rumah tangga saya buu. Akan tetapi aku tidak pernah membenci ibu termasuk Vina istriku".

Akhirnya pria bernama Satria itu pun pergi meninggalkan rumah kediaman ibunya dengan hati yang kesal dan penuh gejolak. Meski ibunya terus mengikutinya sampai pagar halaman rumahnya.

"Ingat Satria kalau kau mau menuruti ibumu, Banyak wanita cantik yang lebih dari istrimu ituitu dan sedrajat dengan kita. Jika kau mau besokpun ibu bisa mewujudkannya untukmu"

"Sudahlah buu aku tidak butuh dari semua yang ibu katakan. Permisi"

"Dasar anak tak tahu diuntung. Kau memang keras kepala Satria tidak seperti adik-adikmu yang menurut apa kata orang tua".

Tidak perduli apa yang dikatakan orang tuanya akhirnya Satria pun pergi meninggalkan kediaman ibunya. Namun semua itu hanya semata Satria ingin mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan wanita yang bernama Vina.



Hampir 3 hari Satria hilang kontak dengan istrinya Vina. Ia pun mencoba menghubungi sahabat-sahabat serta teman dekatnya namun semua tidak tahu kemana Vina pergi. Hingga tersebar kabar dari seorang calo mobil travel lintas Sumatra bahwa istrinya telah pulau kekota kelahiranya, Akhirnya Satria memutuskan untuk menyusulnya ke Sumatra. Dan ia pun langsung mengambil cuti dari tempat pekerjaan. Malam itu dirumahnya Satria pun segara berkemas-kemas menyiapkan barang yang akan dibawanya menuju Sumatra esok hari. Sambil menyiapkan barang yang akan dibawanya besok ia pun mencoba menghubungi kembali nomor ponsel istrinya, Dan diluar dugaan ternyata ia bisa tersambung dengan nomor istrinya Vina. Ia pun merasa senang bercampur dengan hati yang berdebar-debar.

Terdengar suara lembut dari seorang wanita diponsel Satria. Ia pun langsung membalasnya....."Hallooo!! Vin ini aku Satria, Aduuhh!! Vin kau ini membuatku risau setengah mati. Mengapa kau tidak bilang kalau hendak ke Sumatra. Aku sudah tahu apa yang sedang kau alami, Besok aku segera kesana menyusulmu".

"Maafkan aku mas tidak memberimu kabar terlebih dahulu......Kau hendak ke Sumatra mas. Tetapi sebaiknya"....

"Aahh sudahlah kau tenang saja aku tak ingin membahas masalah ini ditelepon lebih baik kau tunggu kehadiranku saja. Dan aku tak mau hilang kontak lagi denganmu Vin. Kau mengertikan".

"Ok baiklah kalau itu maumu aku akan menunggu kedatanganmu".....Jawab Vina dengan tenang.

Kemudian obrolan mereka ditelepon pun berakhir. Dan Satria pun mulai bisa menenangkan pikirannya setelah tahu posisi keberadaan istrinya ia pun segera menuju keperaduannya untuk segera beristirahat. Langit biru yang membentang luas nampak cerah membawa hari yang kian indah. Nampak sebuah pemandangan bukit serta alam pegunungan menghiasi dengan indah dibawah ketinggian 3000 kaki pulau Sumatra perlahan tapi pasti sebuah pesawat mendarat dengan tenang diBandara Udara Internasional Minangkabau Sumatra Barat. Tak berselang lama setelah keluar dari area bandara seorang pemuda tampak menikmati suasana yang ada dengan tenang.

"Akhirnya aku menapakkan kaki lagi di kota Padang ini. Setelah hampir 2 tahun aku dan Vina berada Dijakarta. keadaan dulu dan sekarang sangat jauh berbeda"......Setelah puas dengan lamunannya pemuda bernama Satria segera mencari taksi dan meluncur ke Kota Padang untuk menemui istrinya Vina.



Malam mulai menyelimuti disebuah rumah diserambi muka nampak 3 orang sedang bercakap-cakap dengan serius dan sambil sesekali menikmati hidangan yang ada......."Jadi kau hendak membawa istrimu kembali ke Jakarta Satria?"...Tanya wanita paruh baya ibunya Vina.

"Betul buu tapi saya tak ingin tergesa-gesa buu, Eehh maksud saya. Saya masih ingin berlama-lama ditempat ini. Namun semua itu tergantung pada Vinanya juga buu!....Jawab Satria sambil sesekali memandang ke Vina istrinya.

Wanita paruh baya itu tersenyum....."Ibu percaya kepadamu nak Satria, Masalah kau ingin berlama-lama disini itu terserah kalian berdua dan kalau kalian sudah Dijakarta nanti ibu cuma berharap kau bisa menjaga istrimu dengan baik Satria".

"Itu sudah pasti buu, Dan masalah antara Vina dan ibuku sebaiknya jangan terlalu diambil hati. Anggap saja beliau tidak ada"

"Untuk masalah itu ibu juga sudah mengerti dan sudah memaafkannya. Untuk kedepannya nanti itu cuma masalah rumah tangga kalian berdua yang harus bisa menyigapinya".

"Terimah kasih buu dan saya dan Vina akan berusaha mencari cara yang terbaik demi rumah tangga saya mulai hari ini dan seterusnya nanti"

Wanita paruh baya itu pun tersenyum... Karena malam kian larut akhirnya ia pun meninggalkan menantu serta anaknya yang masih terjaga diruang tengah rumahnya.

"Mas kau bilang tadi ingin berlama-lama disini, Apakah tidak mengganggu pekerjaanmu nanti. Lalu berapa lama kau ingin mengulur waktu dari pekerjaanmu"....Tanya Vina Tegas.

"Yaa tergantung kamu Vin"....Jawab Satria santai.

"Lhoo kamu ini gimana mas, Seandainya aku ingin pulang besok bagaimana?".

"Berarti kau pulang sendiri Vin, Biarlah aku menikmati indahnya alam Sumatra ini"

"Mas aku serius lhooo!!".....Seru Vina jengkel. Akhirnya Satria menghampiri Vina dan langsung memeluk dengan mesra, Karena kejadian mendadak Vinapun merasa panik dan glagapan.

"Iihh kamu ini apa-apaan sih mas"....

"Kamu tahu Vin, Aku disini karena kamu, Dan karena kamu juga aku panik lalu ceria kembali"

Vina langsung menatap Satria dan kembali membalasnya....."Kamu tahu mas Satria sayang, Karena ibumu perasaanku sakit dan hatiku hampir hancur berkeping-keping. Bahkan diriku sempat bingung wanita seperti apa yang menurut ibu sempurna. Dan apa dia sudah terlalu sempurna".

Satriapun langsung mencium bibir istrinya dengan mesra....."Ssstt!! lupakanlah hal-hal yang membuat perasaan dan hatimu gelisah dan sakit, Selama masih ada aku disampingmu kau tahu berapa banyak wanita yang mau dijodohkan dengan diriku, Tetapi aku masih disini selalu untukmu"

Vinapun tersenyum dan balas mencium suaminya itu, Iya pun ingin berkata namun Satria kembali memotongnya.

"Kau tahu Vin aku ingin mengulang kembali masa-masa lalu dikala aku menjemput impianku dikota ini, Dan kini semuanya kembali terulang. Kau masih ingatkan sayang".

"Aahh! Gombal kamu ini, Bukankah impianmu sudah terwujud hingga sekarang"..

"Betul tetapi hampir jadi mimpi lagi kalau tidak aku jemput kembali, Vin aku ingin mengulang bulan madu kita ditempat ini seperti dulu jadi aku masih ingin beberapa pekan lagi disini ditempat ini dan bersamamu"..

Vina pun tersenyum dan kembali memeluk Satria sambil berkata......"Mas aku juga tak mau lagi kehilanganmu dan aku ingin kita habiskan waktu kita untuk mengelilingi indahnya kota Padang hingga kealam pedesaannya, Dan aku ingin menorehkan kenangan manis yang kedua kalinya bersamamu"..

Satriapun tersenyum begitupun Vina, Malam hampir menyambut pagi akhirnya kedua insan muda itu menuju peraduannya untuk beristirahat dan meninggalkan ruang serambi muka. Hingga keesokan harinya mereka siap untuk berlibur menikmati panorama alam kota Padang secara menyeluruh. Dan setelah semuanya berakhir Vina dan Satria pun akhirnya kembali Kekota Jakarta.

Karena rasa cintanya yang begitu kuat terhadap suaminya selama Dijakarta ia pun menjadi seorang pribadi yang kuat dan sabar serta tak muda tergoyahkan. Meski sang mertua selalu menekannya namun kuatnya cinta mereka berdualah yang akhirnya merubah segalanya.



~ TOMAAT!!...EEHH SALAH MAAF TAMAT MADSUDNYA ~😂😂😜😜