Kisah Diawal Bulan Juli
Saat Bertemu Dengan Sang Mantan Kekasih
Siang mulai merambat naik meninggalkan pagi. Disebuah kawasan pasar pagi kota nampak aktifitas jual belipun serasa semakin ramai serta hiruk pikuk. Nampak disebuah pinggir trotoar jalan, yang juga dipenuhi para pedagang kaki lima nampak seorang pemuda berjalan dengan tergesa-gesa. Sambil menerobos kerumunan orang yang terus berlalu-lalang dihadapanya setelah menemukan apa yang ia cari pemuda itu tampak tergesa-gesa memasuki sebuah rumah makan yang cukup besar dikawasan sekitaran pasar pagi Jakarta Barat.
"Tumben perutku sudah mulai terasa lapar, Huuffs untung saja urusan belanjaan untuk tokoku sudah selesai semua jadi aku bisa pulang belakangan dengan kendaraan umum saja"..
Akhirnya pemuda itupun memesan makanan dan minuman setelah pelayan toko itu menghampirinya. Tanpa menunggu lama akhirnya makanan serta minuman itu telah tersaji dimeja makan sesuai pesanan yang diinginkan oleh sang pemuda itu, Ia pun akhirnya memakan dengan lahapnya dengan posisi pandangannya menghadap kejalan raya agar ia bisa sambil makan dan menikmati suasana serta situasi keadaan jalan raya dimana ia menyantap makan siangnya.
30 puluh menit telah berlalu pemuda itupun masih tetap santai didalam rumah makan besar itu sambil sesekali ia pun menyemburkan asap rokoknya ditambah tidak ketinggalan ia meneguk es lemon tea kesukaanya. Namun sedang asiknya ia bersantai pandangan matanya pun tertuju pada sebuah mobil Honda Jazz merah yang dikemudikan oleh seorang wanita. Mobil itupun berjalan merayap mengikuti alur kemacetan kawasan pasar pagi yang mulai penuh sesak akan aktifitas perniagaan.
"Heemm!.. Aku yakin wanita dimobil itu Lia, Tak kusangka bisa bertemu disini sebaiknya aku ikut dengannya saja".
Akhirnya setelah membayar makanan serta minuman dirumah makan itu, Sang pemuda bergegas menghampiri sebuah mobil Honda Jazz merah yang masih dalam Keadaan jalan merayap akibat volume kendaraan yang terlalu banyak melewati jalan kawasan perniagaan pasar pagi jakarta itu.
"Liiiiaaaa!!...Ini aku Satria".....Pemuda yang ternyata bernama Satria itu pun terus mengetuk- ngetuk jendela mobil yang sedang berjalan pelan itu.
Perlahan tapi pasti akhirnya jendela mobil itupun terbuka dan nampak seorang wanita bergaun hitam serta kacamata hitam tersenyum kaget, kearah pemuda yang bernama Satria itu.
"Satria.......Sedang apa disini Mas, Dan hendak kemana"....Seru wanita bernama Lia itu.
"Sebaiknya kau geser kekiri biar aku yang pegang kemudi"....Seru Satria.
Setelah berada dalam mobil akhirnya keduanya memilih jalan yang tak terlalu padat hingga mobil terus meluncur kearah timur.
"Tumben kau lewat jalur kesini Lie, Apa ada yang hendak kau cari dikawasan ini".....Tanya Satria.
"Lhoo kamu belum jawab pertayaanku malah balik bertanya"..
"Kamu seperti tidak tahu saja kesibukanku sehari-hari biasalah cari belanjaan untuk toko aku dan semuanya telah selesai, Namun aku lebih senang pulang sendiri biarlah barang-barangku orang ditoko yang mengurusnya"....Jawab Satria. "Oohh! Begitu, Berarti setelah urusan belanja toko selesai kamu bebas yaa bisa larak-lirik kesana kemari"..
"Aku tidak suka larak-lirik, Tetapi cuma satu ngelirik kamu saja Haahaaa!!!".......Seru Satria sambil tertawa.
"Udah deh nggak usah ngegombal gitu......Kamu tenang saja tidak ada kok tagihan untuk tumpangan meski kamu seharian bersamaku"....Seru wanita bernama Lia itu.
Satriapun lantas tertawa dan kembali berkata......."Oiya ngomong-ngomong kamu dari mana hendak kemana"...Tanya Satria kembali.
"Yaa hampir sama seperti kamu, Cuma bedanya aku tak larak-lirik seperti seperti dirimu".
"Oiya yakin nih...Sekarang kamu hendak pulang berarti".
Liapun mengangguk lalu kedua pasangan itu hanya salin tatap hingga Satria terus melajukan mobilnya kearah Kota Bekasi. Namun Liapun kambali angkat bicara.
"Oiya kita kearah Sunter podomoro saja kebetulan aku sudah tinggal disana hampir 2 bulanan.. Sorry aku lupa sebaiknya kita putar balik" ...Seru Lia.
Namun Satria justru tidak menghiraukan apa yang dikatakan Lia, Ia terus memacu mobilnya kearah Kota Bekasi hingga akhirnya Lia pun membentaknya kembali.
"Kamu dengar nggak sih apa yang aku bilang barusan" ...
Satriapun tersenyum lalu iapun berkata........"Tentu aku dengar Lie, Tetapi aku punya kenangan disepanjang jalan ini dengan seorang mantan kekasihku dahulu. Jadi aku ingin berputar-putar dahulu setelah itu baru kita kerumahmu yang disunter ok sayang"
Merasa tersindir Liapun sedikit terkejut. Karena apa yang dikatakan lelaki bernama Satria itu tak lain sebagai sindiran untuk dirinya karena ialah wanita yang dimaksud Satria itu...Gadis berdarah minang itupun mencoba menyembunyikan perasaannya dihadapan Satria yang memang mantan kekasihnya.
"Nah mulaikan ngegombal lagi kamu"
"Lhoo memang Fakta kok!, Karena aku mengalaminya bersama seseorang dan sekarang orang itu ada dihadapanku. Auranya pun masih tampak seperti dulu tidak berubah tetap cantik meski sudah menjadi"..........
"Stoooppp!! Satriaa!....Kamu tuh ngeyel banget jadi orang yaa dan ngapain juga kamu berhenti disini aku ingin cepat pulang Satriaaa"....
Satriapun hanya tersenyum dan mulai menepikan mobil yang dikendarainya kesebuah warung minuman dan membelinya. Setelah itu iapun kembali dalam mobil lalu memberikan minuman kepada Lia.
"Kau ingatkan tempat ini, Dulu kita sering menghabiskan waktu dijalan ini hingga malam dan sekarang kita bisa mengenangnya kembali meski aku tahu kau bukan milikku lagi"..
"Iyaa aku akui apa yang kau katakan semuanya benar. Dan akupun masih mengingatnya semuanya tetapi biarlah semuanya terkubur ditelan waktu karena antara kita sudah memiliki jalan yang berbeda"....Jawab Lia agak melunak.
Satriapun tersenyum......."Mungkin benar begitu, Tetapi bukan kita harus saling bersebrangan ataupun melupakan. Selama itu baik dan tidak merugikan kita bedua sepertinya Noproblem Lie"..
"Bisa iya bisa juga tidak"....Jawab Lia Kembali.
Akhirnya keduanya sama-sama tersenyum. Hingga akhirnya Satriapun melanjutkan perjalanannya menuju arah sunter tempat yang dimaksud oleh Lia untuk menuju rumahnya.
"Tumben perutku sudah mulai terasa lapar, Huuffs untung saja urusan belanjaan untuk tokoku sudah selesai semua jadi aku bisa pulang belakangan dengan kendaraan umum saja"..
Akhirnya pemuda itupun memesan makanan dan minuman setelah pelayan toko itu menghampirinya. Tanpa menunggu lama akhirnya makanan serta minuman itu telah tersaji dimeja makan sesuai pesanan yang diinginkan oleh sang pemuda itu, Ia pun akhirnya memakan dengan lahapnya dengan posisi pandangannya menghadap kejalan raya agar ia bisa sambil makan dan menikmati suasana serta situasi keadaan jalan raya dimana ia menyantap makan siangnya.
30 puluh menit telah berlalu pemuda itupun masih tetap santai didalam rumah makan besar itu sambil sesekali ia pun menyemburkan asap rokoknya ditambah tidak ketinggalan ia meneguk es lemon tea kesukaanya. Namun sedang asiknya ia bersantai pandangan matanya pun tertuju pada sebuah mobil Honda Jazz merah yang dikemudikan oleh seorang wanita. Mobil itupun berjalan merayap mengikuti alur kemacetan kawasan pasar pagi yang mulai penuh sesak akan aktifitas perniagaan.
"Heemm!.. Aku yakin wanita dimobil itu Lia, Tak kusangka bisa bertemu disini sebaiknya aku ikut dengannya saja".
Akhirnya setelah membayar makanan serta minuman dirumah makan itu, Sang pemuda bergegas menghampiri sebuah mobil Honda Jazz merah yang masih dalam Keadaan jalan merayap akibat volume kendaraan yang terlalu banyak melewati jalan kawasan perniagaan pasar pagi jakarta itu.
"Liiiiaaaa!!...Ini aku Satria".....Pemuda yang ternyata bernama Satria itu pun terus mengetuk- ngetuk jendela mobil yang sedang berjalan pelan itu.
Perlahan tapi pasti akhirnya jendela mobil itupun terbuka dan nampak seorang wanita bergaun hitam serta kacamata hitam tersenyum kaget, kearah pemuda yang bernama Satria itu.
"Satria.......Sedang apa disini Mas, Dan hendak kemana"....Seru wanita bernama Lia itu.
"Sebaiknya kau geser kekiri biar aku yang pegang kemudi"....Seru Satria.
Setelah berada dalam mobil akhirnya keduanya memilih jalan yang tak terlalu padat hingga mobil terus meluncur kearah timur.
"Tumben kau lewat jalur kesini Lie, Apa ada yang hendak kau cari dikawasan ini".....Tanya Satria.
"Lhoo kamu belum jawab pertayaanku malah balik bertanya"..
"Kamu seperti tidak tahu saja kesibukanku sehari-hari biasalah cari belanjaan untuk toko aku dan semuanya telah selesai, Namun aku lebih senang pulang sendiri biarlah barang-barangku orang ditoko yang mengurusnya"....Jawab Satria. "Oohh! Begitu, Berarti setelah urusan belanja toko selesai kamu bebas yaa bisa larak-lirik kesana kemari"..
"Aku tidak suka larak-lirik, Tetapi cuma satu ngelirik kamu saja Haahaaa!!!".......Seru Satria sambil tertawa.
"Udah deh nggak usah ngegombal gitu......Kamu tenang saja tidak ada kok tagihan untuk tumpangan meski kamu seharian bersamaku"....Seru wanita bernama Lia itu.
Satriapun lantas tertawa dan kembali berkata......."Oiya ngomong-ngomong kamu dari mana hendak kemana"...Tanya Satria kembali.
"Yaa hampir sama seperti kamu, Cuma bedanya aku tak larak-lirik seperti seperti dirimu".
"Oiya yakin nih...Sekarang kamu hendak pulang berarti".
Liapun mengangguk lalu kedua pasangan itu hanya salin tatap hingga Satria terus melajukan mobilnya kearah Kota Bekasi. Namun Liapun kambali angkat bicara.
"Oiya kita kearah Sunter podomoro saja kebetulan aku sudah tinggal disana hampir 2 bulanan.. Sorry aku lupa sebaiknya kita putar balik" ...Seru Lia.
Namun Satria justru tidak menghiraukan apa yang dikatakan Lia, Ia terus memacu mobilnya kearah Kota Bekasi hingga akhirnya Lia pun membentaknya kembali.
"Kamu dengar nggak sih apa yang aku bilang barusan" ...
Satriapun tersenyum lalu iapun berkata........"Tentu aku dengar Lie, Tetapi aku punya kenangan disepanjang jalan ini dengan seorang mantan kekasihku dahulu. Jadi aku ingin berputar-putar dahulu setelah itu baru kita kerumahmu yang disunter ok sayang"
Merasa tersindir Liapun sedikit terkejut. Karena apa yang dikatakan lelaki bernama Satria itu tak lain sebagai sindiran untuk dirinya karena ialah wanita yang dimaksud Satria itu...Gadis berdarah minang itupun mencoba menyembunyikan perasaannya dihadapan Satria yang memang mantan kekasihnya.
"Nah mulaikan ngegombal lagi kamu"
"Lhoo memang Fakta kok!, Karena aku mengalaminya bersama seseorang dan sekarang orang itu ada dihadapanku. Auranya pun masih tampak seperti dulu tidak berubah tetap cantik meski sudah menjadi"..........
"Stoooppp!! Satriaa!....Kamu tuh ngeyel banget jadi orang yaa dan ngapain juga kamu berhenti disini aku ingin cepat pulang Satriaaa"....
Satriapun hanya tersenyum dan mulai menepikan mobil yang dikendarainya kesebuah warung minuman dan membelinya. Setelah itu iapun kembali dalam mobil lalu memberikan minuman kepada Lia.
"Kau ingatkan tempat ini, Dulu kita sering menghabiskan waktu dijalan ini hingga malam dan sekarang kita bisa mengenangnya kembali meski aku tahu kau bukan milikku lagi"..
"Iyaa aku akui apa yang kau katakan semuanya benar. Dan akupun masih mengingatnya semuanya tetapi biarlah semuanya terkubur ditelan waktu karena antara kita sudah memiliki jalan yang berbeda"....Jawab Lia agak melunak.
Satriapun tersenyum......."Mungkin benar begitu, Tetapi bukan kita harus saling bersebrangan ataupun melupakan. Selama itu baik dan tidak merugikan kita bedua sepertinya Noproblem Lie"..
"Bisa iya bisa juga tidak"....Jawab Lia Kembali.
Akhirnya keduanya sama-sama tersenyum. Hingga akhirnya Satriapun melanjutkan perjalanannya menuju arah sunter tempat yang dimaksud oleh Lia untuk menuju rumahnya.
Sore hampir menjelang akhirnya Satria dan Lia pun tiba di sebuah rumah yang memang menjadi kediaman Lia. Satriapun tampak terpesona dan sejenak melihat-lihat keadaan sekitar rumah kediaman Lia. Sementara Lia pun sibuk menaruh barang belanjaannya hingga iapun segera membersikan dirinya dengan mandi, Hingga beberapa jam berlalu barulah ia kembali menemani Satria yang hampir satu jam lebih ia tinggalkan.
"Sorry yaa bikin lama kamu menunggu"....Jawab Lia Santai sambil menyediakan makanan dan minuman untuk Satria.
"Ok noproblem Lia, Oiya sudah beberapa lama kamu tinggal dirumah barumu ini".
"Bukan rumah baru juga tapi hanya sebagai seperti rumah dinas. Selagi aku masih bekerja yaa akan bisa kutempati, Jika tidak aku kembali kerumahku yang dibekasi"..
"Heemm! Jadi aku bila mencari kamu kalau tidak disini yaa dibekasi seperti itu"..
"Sejak kapan kau ingin selalu mencariku"....Tanya Lia bingung.
"Memangnya tidak boleh bila aku ingin bertemu kamu, Atau ada larangan gitu"..
"Kalau iya memang tidak boleh kamu mau apa hayoo!"...
Satriapun tersenyum lalu tanpa Lia sadari ternyata secara mendadak ia sudah menghampirinya dan memeluknya dengan erat. Mendapat perlakuan seperti itu Liapun panik, Namun ia pun seperti bingung harus seperti apa menahan perasaannya yang saat itu merasa senang atas kehadiran mantannya itu.
"Iihhh kamu apa-apaan sih, Iiihh lepas nggak"....Seru Lia sambil meronta.
"Boleh atau tidak kapanpun aku mau aku akan selalu menemui kamu Dan selama kamu masih seperti sekarang ini aku tetap akan selalu disini untukmu".
"Aahhh kamu ini suka ngaco terkadang yaa, Ingat mas keluarga dirumahmu lebih penting ketimbang diriku ini yang cuma apalah"..
Satriapun kembali memeluk dan membelai-belai rambut Lia lebih erat dan sesekali mencium bibir dan tengkuk Lia. Sedang Liapun hanya bisa pasrah dan merasa nyaman bersama Satria.
"Betul itu Lie, Tapi kau tenang saja aku selalu memberi lebih kepada mereka semua bahkan selalu yang utama. Namun bukan berarti aku tidak bisa menjagamu kembali terkecuali kamu yang sudah berbeda tidak seperti sekarang ini".
"Uughh!! Dasar lelaki penggoda kamu".....Ungkap Lia, Sambil membalas memeluk Satria.
"Justru kamu yang selalu menggoda aku sejak awal bertemu tadi siang, Kau tidak berubah Lie masih cantik seperti awal aku mengenalmu"..
Plaakk!!....Tamparan tangan Lia mendarat ringan di wajah Satria......"Bicara apa kamu sudah jelas kamu yang memulai dari awal, Ternyata suka main curang kamu itu yaa"..
Satriapun tertawa dan seperti tak ingin melepaskan Lia dari pelukannya....."Siapapun yang memulainya mau aku atau kamu yang terpenting hari ini aku bisa dekat denganmu kembali"..
Tak ubahnya seperti Satria, Liapun tersenyum dan menyandarkan kepalanya kedada Satria lalu sesekali iapun balas memeluk Satria dan berkata.
"Kau juga tidak berubah Satria masih gagah seperti awal aku mengenalmu. Justru tubuhmu bertambah sehat, Cuma asal kau tahu aku tak ingin merusak rumah Tanggamu seandainya aku mau sudah sejak dahulu aku lakukan, Jadi jangan paksa aku untuk melakukannya Satria"
"Aku tahu dan percaya padamu Lie, Tapi jujur aku disini untukmu dan hanya untukmu. Perlu kau ingat juga tidak ada niatku membanggakan diri atas apa yang sudah aku raih dan aku dapati".
Liapun tak menjawab apa yang telah Satria katakan iapun hanya memejamkan matanya dan terus bersandar kedada Satria. Hingga akhirnya sorepun terus beranjak menjelang malam akhirnya Satriapun pamit kepada Lia. Meski berat melepaskan kepergian Satria namun mau tidak mau Liapun harus melepas kebahagian yang hanya sehari itu. Namun apapun itu dirinya masih dapat tegar dan tersenyum melepas sang mantan yang selalu menjadi penggoda dalam hati dan hidupnya.
"Sorry yaa bikin lama kamu menunggu"....Jawab Lia Santai sambil menyediakan makanan dan minuman untuk Satria.
"Ok noproblem Lia, Oiya sudah beberapa lama kamu tinggal dirumah barumu ini".
"Bukan rumah baru juga tapi hanya sebagai seperti rumah dinas. Selagi aku masih bekerja yaa akan bisa kutempati, Jika tidak aku kembali kerumahku yang dibekasi"..
"Heemm! Jadi aku bila mencari kamu kalau tidak disini yaa dibekasi seperti itu"..
"Sejak kapan kau ingin selalu mencariku"....Tanya Lia bingung.
"Memangnya tidak boleh bila aku ingin bertemu kamu, Atau ada larangan gitu"..
"Kalau iya memang tidak boleh kamu mau apa hayoo!"...
Satriapun tersenyum lalu tanpa Lia sadari ternyata secara mendadak ia sudah menghampirinya dan memeluknya dengan erat. Mendapat perlakuan seperti itu Liapun panik, Namun ia pun seperti bingung harus seperti apa menahan perasaannya yang saat itu merasa senang atas kehadiran mantannya itu.
"Iihhh kamu apa-apaan sih, Iiihh lepas nggak"....Seru Lia sambil meronta.
"Boleh atau tidak kapanpun aku mau aku akan selalu menemui kamu Dan selama kamu masih seperti sekarang ini aku tetap akan selalu disini untukmu".
"Aahhh kamu ini suka ngaco terkadang yaa, Ingat mas keluarga dirumahmu lebih penting ketimbang diriku ini yang cuma apalah"..
Satriapun kembali memeluk dan membelai-belai rambut Lia lebih erat dan sesekali mencium bibir dan tengkuk Lia. Sedang Liapun hanya bisa pasrah dan merasa nyaman bersama Satria.
"Betul itu Lie, Tapi kau tenang saja aku selalu memberi lebih kepada mereka semua bahkan selalu yang utama. Namun bukan berarti aku tidak bisa menjagamu kembali terkecuali kamu yang sudah berbeda tidak seperti sekarang ini".
"Uughh!! Dasar lelaki penggoda kamu".....Ungkap Lia, Sambil membalas memeluk Satria.
"Justru kamu yang selalu menggoda aku sejak awal bertemu tadi siang, Kau tidak berubah Lie masih cantik seperti awal aku mengenalmu"..
Plaakk!!....Tamparan tangan Lia mendarat ringan di wajah Satria......"Bicara apa kamu sudah jelas kamu yang memulai dari awal, Ternyata suka main curang kamu itu yaa"..
Satriapun tertawa dan seperti tak ingin melepaskan Lia dari pelukannya....."Siapapun yang memulainya mau aku atau kamu yang terpenting hari ini aku bisa dekat denganmu kembali"..
Tak ubahnya seperti Satria, Liapun tersenyum dan menyandarkan kepalanya kedada Satria lalu sesekali iapun balas memeluk Satria dan berkata.
"Kau juga tidak berubah Satria masih gagah seperti awal aku mengenalmu. Justru tubuhmu bertambah sehat, Cuma asal kau tahu aku tak ingin merusak rumah Tanggamu seandainya aku mau sudah sejak dahulu aku lakukan, Jadi jangan paksa aku untuk melakukannya Satria"
"Aku tahu dan percaya padamu Lie, Tapi jujur aku disini untukmu dan hanya untukmu. Perlu kau ingat juga tidak ada niatku membanggakan diri atas apa yang sudah aku raih dan aku dapati".
Liapun tak menjawab apa yang telah Satria katakan iapun hanya memejamkan matanya dan terus bersandar kedada Satria. Hingga akhirnya sorepun terus beranjak menjelang malam akhirnya Satriapun pamit kepada Lia. Meski berat melepaskan kepergian Satria namun mau tidak mau Liapun harus melepas kebahagian yang hanya sehari itu. Namun apapun itu dirinya masih dapat tegar dan tersenyum melepas sang mantan yang selalu menjadi penggoda dalam hati dan hidupnya.
9 Komentar
wah bener deh ketemu mantaan berapa kali dalam seminggu bang bisa jadi inspirasi menulis cerpen kece seperti ini
BalasHapusIyaa ...Jadi malu heeheee!!...😄🏃🏃🏃
Hapusini kisah benar ya mas? hehehe
BalasHapusIyaa heehee!!..😄😄
HapusEaaaa... eaaaa...
BalasHapusAda yang ketemu mantan, terus jadi tulisan, awassss ada yang cemberut tuh di rumah hahahaha
Kadang saya mikir, kalau saya yang punya mantan terus ketemu gitu gimana ya?
Salut juga sama hati-hati yang telah retak lalu menemukan lem hatinya di hati lain.
Dan waktu kemudian mempertemukan hati itu pada yang lalu.
Hadeh, saya ini ngomong apa sih hahaha
Heeheee!! Malu aahh!!..😄😄🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃😂😂
HapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^
Oh Lia Lia, saya jadi ingat teman saya yang punya mobil Honda jaz pula
BalasHapusWah, kang satria ternyata jago ngerayu mantan ya.
BalasHapusEh, kenapa cerpen ini ngga diperbaharui ke bulan April 2020 kang, pasti banyak yang baca tuh.😊
TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CORETAN YANG EEHEEM,! UHUUKS2!
Emoji