~CERITA INI HANYA FIKTIP BELAKA~
Hembusan angin pantai sore terus berangsur, Seolah membelai rambut panjang seorang wanita yang nampak asik melamun menikmati indahnya sore dari sebuah apartement yang ia huni. Namun indahnya angin serta udara sejuk sore itu tidak sama dengan perasaan hati yang ia alami. Meski begitu paras cantik wanita 30 tahun itu masih tetap merekah. Iapun meraih gelas minumannya yang berisi lemon tea dingin kesukaannya.
Pandangannya terus menerawang kearah utara dimana burung-burung pantai serta nyiur yang melambai bagai memanggil-manggil dirinya untuk bersatu padu dengan alam dunia laut. Wanita itu kembali tersenyum dingin seolah ia ingin berteriak mengeluarkan isi hati yang selama ini membebaninya. Sejak perceraiannya berlalu dua bulan lebih, Sepertinya ia ingin melupakan semuanya dan tak mau mengingatnya untuk selamanya.
"Ok Dahlan aku lebih bahagia seperti ini ketimbang bersamamu".....Ucap suara hati wanita tersebut.
Hingga sore berlalu dan malam mulai menjelma wanita tersebut masih tetap terlena akan lamunannya, Hati yang terus bergejolak seperti membuat dirinya lupa akan suasana yang kini berubah menjadi kelam temaram malam. Ketika malam mulai larut wanita yang ternyata bernama Vina itupun segera menutup jendela apartemennya, Dan terdengar dering ponselnya yang tergeletak diatas tempat tidurnya.
Ada pesan WA masuk dari sahabatnya yang bernama Sekar. Teman yang juga selalu jadi tumpahan keluh kesahnya sewaktu masih kuliah dulu. Vinapun menarik nafas dalam-dalam. Meski masalah dirinyapun masih membebaninya, Namun sebagai seorang sahabat ia tetap menanggapinya meski sekedar basa-basi saja.
“Perkawinanku sudah di ambang batas. Aku tahu aku salah, Aku menyesal. Aku ingin mencoba memperbaikinya, Tapi Satria tak pernah mau memberi aku kesempatan"..... Begitu bunyi pesan WA yang tertera dilayar ponsel Vina.
“Kau telpon aku sajalah, Sedang malas aku mengetik".....Balas Vina singkat.
Meski Vina sendiri sedang sibuk mempersiapkan draft replik perceraiannya dengan Dahlan. Ya, ia memang tidak memakai pengacara untuk mengurus masalahnya ini. Percuma membuang-buang uang untuk sesuatu yang telah telanjur menjadi ampas dan sama sekali tak ada gunanya. Segala rasa berkecamuk dalam diri Vina, Namun deraan banyak hal sepertinya tak henti-hentinya berdatangan, menambah sesak dadanya. Termasuk urusan sahabatnya Sekar, Yang sepertinya hidupnya hanya diisi dengan mengeluh saja, Dan ia yang selalu menjadi penampungannya. Seakan-akan tidak ada satu kesenanganpun yang pernah diberikan Tuhan untuknya dan dunia ini hanya penuh dengan problemanya saja.
Tak lama kemudian, meluncurlah kata-kata panjang dari Sekar tanpa titik koma yang terdengar dari ponsel Vina..Vina hanya bisa menyimak sepintas, mengambil intinya. Kepalanya sudah terlalu penuh untuk menyimpan berbagai masalah. Jangankan untuk orang lain, untuk dirinya sendiri saja sebagian keluh kesah kepahitan hidupnya sudah dibuangnya ke tong sampah. Tak ingin diingat lagi atau diucap.
Diiringi isak tangis, Sekar mengutarakan apa yang diinginkan darinya.
“Kau tolonglah aku. Coba bicara dengan Satria, Agar dia bisa menerima aku kembali. Posisimu kan sama dengannya, Teraniaya. Mungkin dia bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi denganmu, Sehingga dia mau kembali padaku demi anak-anaknya”.... Pinta Sekar memelas pada Vina.
Vina menghela nafas panjang. Disingkirkannya sejenak batu besar yang serasa menindih benaknya, berusaha berempati pada sahabatnya Sekar.
"Ok, kapan aku harus menemuinya..??"...Tanya Vina pada Sekar.
“Besok malam, Akan aku beri kau nomor ponsel serta WA,nya. Tolong hubungi dia secepatnya. Aku percayakan urusan ini padamu"...Pasrah suara Sekar terdengar.
Pandangannya terus menerawang kearah utara dimana burung-burung pantai serta nyiur yang melambai bagai memanggil-manggil dirinya untuk bersatu padu dengan alam dunia laut. Wanita itu kembali tersenyum dingin seolah ia ingin berteriak mengeluarkan isi hati yang selama ini membebaninya. Sejak perceraiannya berlalu dua bulan lebih, Sepertinya ia ingin melupakan semuanya dan tak mau mengingatnya untuk selamanya.
"Ok Dahlan aku lebih bahagia seperti ini ketimbang bersamamu".....Ucap suara hati wanita tersebut.
Hingga sore berlalu dan malam mulai menjelma wanita tersebut masih tetap terlena akan lamunannya, Hati yang terus bergejolak seperti membuat dirinya lupa akan suasana yang kini berubah menjadi kelam temaram malam. Ketika malam mulai larut wanita yang ternyata bernama Vina itupun segera menutup jendela apartemennya, Dan terdengar dering ponselnya yang tergeletak diatas tempat tidurnya.
Ada pesan WA masuk dari sahabatnya yang bernama Sekar. Teman yang juga selalu jadi tumpahan keluh kesahnya sewaktu masih kuliah dulu. Vinapun menarik nafas dalam-dalam. Meski masalah dirinyapun masih membebaninya, Namun sebagai seorang sahabat ia tetap menanggapinya meski sekedar basa-basi saja.
“Perkawinanku sudah di ambang batas. Aku tahu aku salah, Aku menyesal. Aku ingin mencoba memperbaikinya, Tapi Satria tak pernah mau memberi aku kesempatan"..... Begitu bunyi pesan WA yang tertera dilayar ponsel Vina.
“Kau telpon aku sajalah, Sedang malas aku mengetik".....Balas Vina singkat.
Meski Vina sendiri sedang sibuk mempersiapkan draft replik perceraiannya dengan Dahlan. Ya, ia memang tidak memakai pengacara untuk mengurus masalahnya ini. Percuma membuang-buang uang untuk sesuatu yang telah telanjur menjadi ampas dan sama sekali tak ada gunanya. Segala rasa berkecamuk dalam diri Vina, Namun deraan banyak hal sepertinya tak henti-hentinya berdatangan, menambah sesak dadanya. Termasuk urusan sahabatnya Sekar, Yang sepertinya hidupnya hanya diisi dengan mengeluh saja, Dan ia yang selalu menjadi penampungannya. Seakan-akan tidak ada satu kesenanganpun yang pernah diberikan Tuhan untuknya dan dunia ini hanya penuh dengan problemanya saja.
Tak lama kemudian, meluncurlah kata-kata panjang dari Sekar tanpa titik koma yang terdengar dari ponsel Vina..Vina hanya bisa menyimak sepintas, mengambil intinya. Kepalanya sudah terlalu penuh untuk menyimpan berbagai masalah. Jangankan untuk orang lain, untuk dirinya sendiri saja sebagian keluh kesah kepahitan hidupnya sudah dibuangnya ke tong sampah. Tak ingin diingat lagi atau diucap.
Diiringi isak tangis, Sekar mengutarakan apa yang diinginkan darinya.
“Kau tolonglah aku. Coba bicara dengan Satria, Agar dia bisa menerima aku kembali. Posisimu kan sama dengannya, Teraniaya. Mungkin dia bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi denganmu, Sehingga dia mau kembali padaku demi anak-anaknya”.... Pinta Sekar memelas pada Vina.
Vina menghela nafas panjang. Disingkirkannya sejenak batu besar yang serasa menindih benaknya, berusaha berempati pada sahabatnya Sekar.
"Ok, kapan aku harus menemuinya..??"...Tanya Vina pada Sekar.
“Besok malam, Akan aku beri kau nomor ponsel serta WA,nya. Tolong hubungi dia secepatnya. Aku percayakan urusan ini padamu"...Pasrah suara Sekar terdengar.
Sore yang cerah nampak mewarnai kawasan kemang Jakarta selatan disebuah Cafe ternama nampak dengan santainya Vina menunggu Satria, Sambil menyeruput segelas cappuccino dingin sambil matanya sesekali menyapu ke luar jendela. Empat potong Brownis yang tadi dipesannya pun sudah ludes disantapnya. Namun tak juga dilihatnya sosok yang dinantinya. Vinapun mulai kesal, Untunglah beberapa menit kemudian pesan WA singkat dari Satria masuk.
“Sudah dekat, Ma’af aku tadi keluar kantor agak terlambat"... Begitu balas pria yang bernama Satria.
Selang beberapa jam setelah itu, Keduanya telah duduk berhadapan. Satria memesan minuman yang sama dengan yang dipilih Vina.
“Kamu gak pesan makanan..??”...Tanya Vina.
Satria menggeleng..."Masih agak kenyang. Tadi makan siang agak terlambat."... Jawabnya santai, Sambil meletakkan ranselnya di atas meja. Matanya setelah itu justru sibuk mengamati Vina yang nampak cantik didepannya, Satriapun terus memandang dari atas sampai ke bawah, Sambil tersenyum nakal.
"Lain kau sekarang Vin"....Gombal Satria.
Vinapun nampak terkekeh mendengarnya. Dan pikirannya kembali melayang semasa kuliah dulu, Kala ia hobi menjadi pencinta alam Satrialah orang yang paling dekat dengannya, Meskipun ia kerap mendapat gosip dari teman kampusnya bawa dirinya murni berpacaran dengan Satria. Karena keduanya sama-sama hobi bersepeda dan hampir sering jalan bersama, Hingga akhirnya Satria dilirik oleh Sekar sahabatnya dan menikah.
“Kenapa??"...Tanya Vina sambil balas menggoda.
"Aahh tidak, Kau tak berubah justru semakit padat berisi, Tetapi tetap langsing dimataku semakin cantik pula..??”....Seru Satria yang diikuti dengan derai tawa kencang.
Vinapun tersenyum manis, Rambutnya yang panjang sengaja ia biarkan diterpa angin yang berhembus perlahan hingga membuat suasana dicafe itu serasa romantis.
"Awal yang baik memulai pembicaraan”... Pikir Vina.
Suasana yang tadinya dikiranya akan kaku karena sudah sekian lama ia tak bertemu dengan suami sahabat karibnya ini, ternyata tak terjadi. Sudah tiga tahun lebih kalau tak salah, sejak Sekar membawa Satria ke rumahnya, mengantarkan undangan perkawinan mereka kala itu. Wajar, Jika Vina sempat kuatir apa yang diamanatkan padanya akhirnya gagal.
"Apakah aku mampu meyakinkan Satria demi untuk sahabatnya Sekar, Akankah mereka bisa bersatu kembali dalam ikatan keluarga seutuhnya, Sedang ia sendiri mulai sedikit terpesona akan aura Satria yang memikat"... Seru batin hati Vina yang kian resah.
Tenyata memang susah betul meyakinkan Satria untuk menerima Sekar istrinya kembali kepadanya..Dianggapnya semua tingkah dan penyesalan yang diperlihatkan Sekar istrinya itu hanya kepalsuan sesaat yang akan kembali lagi kala perempuan yang sudah memberinya satu anak itu kelelahan memakai topengnya. Hohoo..., Paham betul Vina akan perasaan itu. Tak jauh lebih baik dari yang ia alami. Hidup dalam kepalsuan yang kurang lebih sama, pengkhianatan-pengkhianatan dan rekayasa mimpi-mimpi dalam keterkurungan sebuah sangkar besi yang dinamakan perkawinan, Berakhir dengan terbongkarnya maksud dan tujuan Dahlan menikahinya dahulu yang tak pernah terbayangkan olehnya, lalu tersadar telah membuang sekian belas tahun penuh pengorbanan tanpa pernah ada hitungan.
Pengkhianatan paling menyakitkan yang pernah ada, manakala pada akhirnya Vina tahu bahwa keberadaan dirinya ternyata dinilai sebatas materi saja. Mungkin akan lebih baik baginya melihat Dahlan berselingkuh dengan 1000 wanita, dari pada setelah sekian lama dirinya baru terbuka matanya bahwa Dahlan menyandingnya sebagai istri hanya karena harta.
Mengingat itu, seketika seperti ada yang terlepas sumbatannya. Cerita kelam dari lubuk hati Vina pun bagai banjir bandang, tumpah ruah membludak diiringi isak tangis yang sudah tak terbendung lagi, Tanpa bisa diredam. Terlalu lama semua kepahitan itu ia simpan sendirian, Tanpa pernah ia bagi barang sedikit pada siapapun, Walau hanya untuk sekedar meringankan pikiran. Sudah tak diingatnya lagi tugas yang diembannya, Terkubur oleh himpitan beban yang menggerus ketahanan mentalnya. Saat itu, yang tinggal hanyalah dirinya dan air mata.
Melihat pemandangan nelangsa di depan matanya, tangan lembut Satria itupun spontan menggenggam tangan Vina yang sedikit gemetar, Menahan emosi.
“Sudahlah..sabar saja"....Seru Satria mencoba menghiburnya.
Vinapun mencoba tersenyum...Memang apa lagi yang bisa Vina lakukan selain itu..?? Menangis hanyalah pelampiasan sesaat untuk membuang beban. Menjadikan butiran-butiran air mata itu sebagai tiang-tiang pembangun kekuatan dirinya untuk bangkit dari keterpurukan. Bukan untuk memperlihatkan kelemahannya dimata Satria.
Keduanya hening dalam kebisuan, Baik Satria dan Vina sama-sama sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Lalu mata mereka pun saling beradu. Satu sama lain mengerti apa yang dimau, walau tanpa suara. Hanya bahasa tubuh mereka yang saling bicara.
"Yuk".... Ajak Satria. Tak perlu banyak kata, mereka pun keluar dari café itu, mencari sebuah tempat pelampiasan. Puaskan segala amarah, kegetiran, luka dan ketercampakan. Dua orang dewasa dalam satu nasib. Beradu salurkan energi negatif. Mengamuk rasa dalam gelora sesaat tanpa cinta. Sisakan peluh penuh kenikmatan dalam dekapan dosa.
“Maafkan aku, Sekar"...Ucap Vina lirih.
Dalam ketelanjangan yang masih menyisakan rengkuhan hangat tubuh Satria, Di tubuhnya. Satria nampak pulas terlelap usai hasratnya terurai. Tak peduli ada keinginan yang masih menggantung tanpa penyelesaian. Sesuatu yang sudah sangat biasa Vina terima dalam pendaman kecewa. Kesepihakan. Dan ketakacuhan atas apa yang ia rasakan.
“Sudah dekat, Ma’af aku tadi keluar kantor agak terlambat"... Begitu balas pria yang bernama Satria.
Selang beberapa jam setelah itu, Keduanya telah duduk berhadapan. Satria memesan minuman yang sama dengan yang dipilih Vina.
“Kamu gak pesan makanan..??”...Tanya Vina.
Satria menggeleng..."Masih agak kenyang. Tadi makan siang agak terlambat."... Jawabnya santai, Sambil meletakkan ranselnya di atas meja. Matanya setelah itu justru sibuk mengamati Vina yang nampak cantik didepannya, Satriapun terus memandang dari atas sampai ke bawah, Sambil tersenyum nakal.
"Lain kau sekarang Vin"....Gombal Satria.
Vinapun nampak terkekeh mendengarnya. Dan pikirannya kembali melayang semasa kuliah dulu, Kala ia hobi menjadi pencinta alam Satrialah orang yang paling dekat dengannya, Meskipun ia kerap mendapat gosip dari teman kampusnya bawa dirinya murni berpacaran dengan Satria. Karena keduanya sama-sama hobi bersepeda dan hampir sering jalan bersama, Hingga akhirnya Satria dilirik oleh Sekar sahabatnya dan menikah.
“Kenapa??"...Tanya Vina sambil balas menggoda.
"Aahh tidak, Kau tak berubah justru semakit padat berisi, Tetapi tetap langsing dimataku semakin cantik pula..??”....Seru Satria yang diikuti dengan derai tawa kencang.
Vinapun tersenyum manis, Rambutnya yang panjang sengaja ia biarkan diterpa angin yang berhembus perlahan hingga membuat suasana dicafe itu serasa romantis.
"Awal yang baik memulai pembicaraan”... Pikir Vina.
Suasana yang tadinya dikiranya akan kaku karena sudah sekian lama ia tak bertemu dengan suami sahabat karibnya ini, ternyata tak terjadi. Sudah tiga tahun lebih kalau tak salah, sejak Sekar membawa Satria ke rumahnya, mengantarkan undangan perkawinan mereka kala itu. Wajar, Jika Vina sempat kuatir apa yang diamanatkan padanya akhirnya gagal.
"Apakah aku mampu meyakinkan Satria demi untuk sahabatnya Sekar, Akankah mereka bisa bersatu kembali dalam ikatan keluarga seutuhnya, Sedang ia sendiri mulai sedikit terpesona akan aura Satria yang memikat"... Seru batin hati Vina yang kian resah.
Tenyata memang susah betul meyakinkan Satria untuk menerima Sekar istrinya kembali kepadanya..Dianggapnya semua tingkah dan penyesalan yang diperlihatkan Sekar istrinya itu hanya kepalsuan sesaat yang akan kembali lagi kala perempuan yang sudah memberinya satu anak itu kelelahan memakai topengnya. Hohoo..., Paham betul Vina akan perasaan itu. Tak jauh lebih baik dari yang ia alami. Hidup dalam kepalsuan yang kurang lebih sama, pengkhianatan-pengkhianatan dan rekayasa mimpi-mimpi dalam keterkurungan sebuah sangkar besi yang dinamakan perkawinan, Berakhir dengan terbongkarnya maksud dan tujuan Dahlan menikahinya dahulu yang tak pernah terbayangkan olehnya, lalu tersadar telah membuang sekian belas tahun penuh pengorbanan tanpa pernah ada hitungan.
Pengkhianatan paling menyakitkan yang pernah ada, manakala pada akhirnya Vina tahu bahwa keberadaan dirinya ternyata dinilai sebatas materi saja. Mungkin akan lebih baik baginya melihat Dahlan berselingkuh dengan 1000 wanita, dari pada setelah sekian lama dirinya baru terbuka matanya bahwa Dahlan menyandingnya sebagai istri hanya karena harta.
Mengingat itu, seketika seperti ada yang terlepas sumbatannya. Cerita kelam dari lubuk hati Vina pun bagai banjir bandang, tumpah ruah membludak diiringi isak tangis yang sudah tak terbendung lagi, Tanpa bisa diredam. Terlalu lama semua kepahitan itu ia simpan sendirian, Tanpa pernah ia bagi barang sedikit pada siapapun, Walau hanya untuk sekedar meringankan pikiran. Sudah tak diingatnya lagi tugas yang diembannya, Terkubur oleh himpitan beban yang menggerus ketahanan mentalnya. Saat itu, yang tinggal hanyalah dirinya dan air mata.
Melihat pemandangan nelangsa di depan matanya, tangan lembut Satria itupun spontan menggenggam tangan Vina yang sedikit gemetar, Menahan emosi.
“Sudahlah..sabar saja"....Seru Satria mencoba menghiburnya.
Vinapun mencoba tersenyum...Memang apa lagi yang bisa Vina lakukan selain itu..?? Menangis hanyalah pelampiasan sesaat untuk membuang beban. Menjadikan butiran-butiran air mata itu sebagai tiang-tiang pembangun kekuatan dirinya untuk bangkit dari keterpurukan. Bukan untuk memperlihatkan kelemahannya dimata Satria.
Keduanya hening dalam kebisuan, Baik Satria dan Vina sama-sama sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Lalu mata mereka pun saling beradu. Satu sama lain mengerti apa yang dimau, walau tanpa suara. Hanya bahasa tubuh mereka yang saling bicara.
"Yuk".... Ajak Satria. Tak perlu banyak kata, mereka pun keluar dari café itu, mencari sebuah tempat pelampiasan. Puaskan segala amarah, kegetiran, luka dan ketercampakan. Dua orang dewasa dalam satu nasib. Beradu salurkan energi negatif. Mengamuk rasa dalam gelora sesaat tanpa cinta. Sisakan peluh penuh kenikmatan dalam dekapan dosa.
“Maafkan aku, Sekar"...Ucap Vina lirih.
Dalam ketelanjangan yang masih menyisakan rengkuhan hangat tubuh Satria, Di tubuhnya. Satria nampak pulas terlelap usai hasratnya terurai. Tak peduli ada keinginan yang masih menggantung tanpa penyelesaian. Sesuatu yang sudah sangat biasa Vina terima dalam pendaman kecewa. Kesepihakan. Dan ketakacuhan atas apa yang ia rasakan.
Vina mulai lelah terjebak dalam kebohongan. Tak sanggup lagi ia menahan. Memang tak perlu diumbar, namun iapun tak mau lagi menyimpan. Beban berat baginya, walau disadarinya bahwa yang tahu hanya ia, Satria dan Tuhan. Memang, belasan tahun yang lalu Sekar pernah melakukan hal yang sama pada dirinya. Diam-diam di belakangnya menjalin hubungan dengan Devian, lelaki yang dulu ia harapkan bisa mejadi pelabuhan terakhirnya. Namun demi Tuhan, apa yang ia lakukan dengan Sekar sama sekali bukan sebagai pembalasan, Tapi karena tergelincirnya Vina dalam kebodohan-Kebodohan akan pemuasan nafsu sesaat yang pada ujungnya sangat ia sesalkan.
Dikirimnya sebuah pesan WA berisi pengakuan kepada Sekar sahabatnya.. Vinapun sudah siap diterimanya makian dan hujatan dengan lapang dada. Menerima getah dari nangka yang sama sekali tak manis namun telanjur rakus dimakannya hingga habis tak bersisa.
Benar saja, balasan pesan WA itu diterima Vina hanya dalam hitungan detik, dengan huruf-huruf kapital. Singkat, namun padat makna. “DASAR PELAKOR, PELACUR..!!..TERNYATA KAU CUMA JADI RACUN DALAM HIDUPKU VIN...PENGKHIANAT..!!”, Kata-kata itu jelas terpampang di layar ponselnya Vina. Sebuah kebencian yang berakhirnya persahabatannya dengan Sekar.
Vina hanya tersenyum, Sadar gelar itu memang pantas untuknya. Ya, Ia adalah pengkhianat dengan nurani mati, Berdarah dingin. Pelacur jahanam, Walau tanpa pernah ada bayaran...Meski hanya untuk satu malam. Namun semua itu terbesit dalam benak Vina ingin kembali merengkuk kebahagian kembali bersama Satria sampai beribu-ribu malam, Khayal jiwa dan bhatinnya.
Dikirimnya sebuah pesan WA berisi pengakuan kepada Sekar sahabatnya.. Vinapun sudah siap diterimanya makian dan hujatan dengan lapang dada. Menerima getah dari nangka yang sama sekali tak manis namun telanjur rakus dimakannya hingga habis tak bersisa.
Benar saja, balasan pesan WA itu diterima Vina hanya dalam hitungan detik, dengan huruf-huruf kapital. Singkat, namun padat makna. “DASAR PELAKOR, PELACUR..!!..TERNYATA KAU CUMA JADI RACUN DALAM HIDUPKU VIN...PENGKHIANAT..!!”, Kata-kata itu jelas terpampang di layar ponselnya Vina. Sebuah kebencian yang berakhirnya persahabatannya dengan Sekar.
Vina hanya tersenyum, Sadar gelar itu memang pantas untuknya. Ya, Ia adalah pengkhianat dengan nurani mati, Berdarah dingin. Pelacur jahanam, Walau tanpa pernah ada bayaran...Meski hanya untuk satu malam. Namun semua itu terbesit dalam benak Vina ingin kembali merengkuk kebahagian kembali bersama Satria sampai beribu-ribu malam, Khayal jiwa dan bhatinnya.
Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah lelap
Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masing ingatkah kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara di hati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku sobat
By : Iwan Fals ~ Belum Ada Judul
184 Komentar
belom baca mau pertamax dulu baru baca hahahahaha
BalasHapushahahaha, sapa suruuhhhhh yakk... suruh sapaaaahhhh....!!!
HapusMakanyaaa, dunia ini luas, menaklukannya dengan traveling maybe, itu jauh lebih menantang ketimbang mikirin bahagia dengan selingkuuuuhhhh :D
Si Sekar juga udah tukang selingkuh, agak sedikit hang pula kepalanya.
Ngapaiiiinnnn nyuruh orang senasib tapi beda jenis kelamin bertemu, kan itu kayak deketin besi ama magnet hahaha.
Btw, ini kisah fiktif atau kisah lama nih? hahahahaha
Oh ya, kalau membaca semua tulisan fiksi di blog ini, eh bahkan tulisan biasa sih, saya jadi ingat kalimat-kalimat yang ada di novel percintaan tahun 90an.
Dulu Satria suka baca novel percintaan jadul juga ya? :D
Saya pertama kali baca novel percintaan itu SMP, dan sampai udah kayak hafal, pembukaannya pasti kayak pembukaan kebanyakan tulisan fiksi di sini hihihi
Tepuk tangan dulu dong untuk sang Number one.👏👏😊😊
HapusGimana mau Travelling orang kepala sudah cenat-cenut dengan segudang masalah.😊😊
Mungkin Sekar berharap Vinalah satu-satunya orang yang bisa merubah situasi keadaan hidupnya. Karena dulu ia bersahabat juga dengan Satria. Meski akhirnya yaa gitu benar Besi ketemu magnet jadi salin tarik-menarik Hingga akhirnya nempel juga.🤣🤣🤣🤣
Lhaa kok jadi saya yang tertuduh..🤯🤯🤯🤯
Lhaa emang trend Novel atau sejenisnya pada era 90,an. Terkadang kangen sama buku2 dulu... Meski sekarang pamor buku atau Novel kian meredup terganti teknologi bacaan online dengan karya terbaru. Yang belum tentu semua orang suka.
Whatts!..Smp mak Rey sudah lirik2 Novel.😲😲 Eeh sama dong..🤣🤣🤣
Yaa karena awal mengenal Novel trend 90,an saya lebih suka gaya penulisannya seperti itu dan terkadang membuat cerita gaya 90,an dengan versi era 2020.🤣🤣🤣
Ini kisah nyata kang satria waktu SMA dulu mbak Rey.😱😱😱
HapusSuuuueeee!..😬
HapusHahahahaha, eh sungguh ya, kalau saya baca, novel zaman sekarang itu terlampau santai atau gimana ya? rasanya kita yang baca itu nggak bisa sedekat atau sedalam itu menyelami isi tulisannya.
HapusDulu itu novel jarang juga kali ya, saya dulu selalu dipinjamin, pas tetangga pinjam di pemimjaman novel gitu.
Jadi kami tetanggaan dengan dokter dari Bali, pas nikah dia ajak istrinya dan istrinya bosan disewain novel deh, dan saya kebagian meski nggak semua boleh saya baca, katanya buat orang dewasa aja hahahaha.
Btw kalau nulis novel ok juga nih, karena gaya bahasanya beda banget :D
@Agus, iya ya, kan jadi curiga kitanya bahahahahahaha *kabooorrrrr
Dulu Novel atau komik2 Era 90,an seperti apa yaa Menurut saya....
HapusYaa seperti kita punya dunia kedua lhaa jika sudah membacanya...😊😊
Beda sama anak tahun 2000,an keatas lihat novel atau sejenisnya udah pusing duluan dalam artian terlalu panjang katanya. Mending nonton film.🤯🤯
Ealah Bujug gw dicurigai terus.🙄😲😲😲😲
Soalnya namanya sama, gimana ngga curiga.😱
HapusWah aku baca cerita buat orang dewasa 🙈 duh aku masih kecil mas akwkwkwkw
BalasHapusKeren banget ya kalo curhatanku dibikin format cerpen kaya gini. Pasti lebih asik kayaknya. Tapi ya itu, skill nulis kaya gini aku belum punya 😭
Oohhh! Maaf, Eh coba aku lihat kamu sudah sunat belum..🤯🤯 Kalau belum aku ada mesin potong nih.🤯🤣🤣🤣
HapusTulisan kamu kamu tentang VN juga bagus yang barusan tinggal kasih pariasi saja dikit.😊😊😊
Ih sadiiisss hahahahaa
HapusBeda jaauuuh banget ya penulisan cerpen mastah Satria ama cerpen khayalan saya :D, penuh romantika, intrik dan njelimet ttg perjalanan cinta hidup seseorang vina, sekar dan satria... Duuuh q ngomong apa yaak 🙊
BalasHapusAahhh mpok Heni suka merendah nih...Aku nulis cuma seenak udelku saja...😊😊
HapusBlog mbak Heni Yang dulu juga cerpennya bagus2 syahdu dan menarik.😊😊
Jadi malu saya nih ngumpet aahh dikolong bale..🏃🏃
Emangnya kang Satria pernah baca cerpen ku ? Q sendiri udah lupa apa pernah nulis cerpen apa enggak, efek galoon krna tulisan pd ngilang wk wk 😁
HapusHampir semua meski ada yang terlewat. Beberapa jumlah cerpennya menurut saya cukup menarik terlebih kalau dikembangkan pasti alur ceritanya hidup.😊😊
HapusCerpen tentang negeri wakanda itu ia kang.😊
HapusIyaa sepertinya...Wakanda, Wakandi, Wankandu, dan Waa2 Lainnya..😂😂😂
HapusSumpah cerpenya bagus banget om? Tari bacanya jadi terbawa suasana gitu lho, btw? Kenapa cerpen cintanya tak diterbitkan saja om sat? Lumayan kan bisa terkenal kayak artis gitu banyak fan ya? 🤭🤭🤭🙏🙏
BalasHapusMassa sih..?? Om jadi malu nih, orang nulisnya juga asal.🤯
HapusTerbitin kemana....Matahari kali yang bisa terbit.😊😊
Waaahhh bisa pada kabur penonton....Dan, Eh gw kabur juga daahh!..🏃🏃🏃🏃♀️🏃♀️🏃♀️
kalau liatin judulnya aja pasti salfok ni ama isinya, tapi setelah membacanya waw, isinya menakjubkan dan membuat ingin membaca kelanjutannya :D
BalasHapusHeeheee!! Nggak ada lanjutannya mas...Cuma cerpen lepas kok, Yaa gitu deh..😊😊
HapusSudah tujuh bulan gak ketahuan, ngapain coba diakui? Kadang manusia gak tahan dengan dosanya sendiri, akhirnya jujur membuka semuanya. Bukan demi Sekar, tapi demi ketenangan dirinya sendiri.
BalasHapusYaa mungkin Vinanya ingin memiliki Satria seutuhnya, Tetapi selalu ada ganjalan dihatinya terhadap Sekar jadi yaa ketimbang ujung2nya sama mending jujur meski telas dan sudah pasti dapat cacian yang berakhir putusnya persahabatannya. Karena sama2 penikung.🤣🤣🤣🤣🤣
HapusSetuju sama Kang Satria, kebanyakan orang kayak gitu, khususnya wanita ya, mereka tahu apa reaksi si istrinya kalau tahu, setelah kacau, dia bebas memilikinya *eh
HapusYang penikung sebenarnya satria apa Vina sih? 😁
HapusLah si Satria kan korban dikhianati, terus ketemu ama Vina yang dicintai karena harta *eaaaa.
HapusKalau baca cerita fiksi seperti ini harapan daku semoga dibukukan, Kak Satria. Soalnya udah bagus itu tinggal kembangin jadikan novel, dapat royalti, eeaa. SemangatCiee selalu kak Satria, ditunggu cerita selanjutnya
BalasHapusHeehee!! Cerita ngasal mbak Fen..😂😂 Mau dbukukan terkadang nulis juga masih ngawur. 😂😂😂
HapusTapi Thanks yaa atas saran tetbaiknya serta waktunya.😊🙏🙏
Nah betul kok, tinggal hubungi penerbit aja kang, nanti ada yang ngedarin gitu. Setelah itu tinggal di rumah saja sama Vina dan menunggu rongdo rongdo lewat minta tanda tangan.😁
HapusBhaaahaaa!!..Suueee..😂😂
HapusOk, pertama tama aku ucapkan selamat atas terbitnya novel "lelaki untuk satu malam.", Selamat ya kang, semoga novel lain segera menyusul.😊
BalasHapusCuma ada beberapa saran, misalnya tokoh Devian kok agak sedikit munculnya, selingkuhan Sekar itu. Kalo Dahlan ok sih cukup banyak.
Untuk penggambaran tokoh Vina aku rasa cukup dan detil, dia digambarkan seorang wanita yang cantik, dengan tubuh bahenol dan berisi, entah isinya apa, semoga saja bukan semen. Nah, tokoh satria itu menurutku remang-remang gitu, apakah dia ganteng, tampan, biasa saja ataukah jelek, atukah suka mangkal di lampu merah gitu. Kurang penggambaran gitu, ok tapi tidak apa-apa kok.
Nah ini yang penting, kenapa adegan hotnya antara Vina dan satria kok cuma dikit, harusnya perbanyak karena yang nulis kan penggemar Eny Arrow.😱
Ok, apapun itu, menurutku novel ini cukup bagus, penggambaran suasananya bagus sekali, ada tangis dan juga keluh kesah yang bagus sehingga yang baca seolah ikut merasakan sebagai tokoh Vina.
Dan doaku, semoga saja novelnya laris manis kang, banyak yang beli sehingga royaltinya banyak. Jangan lupa kalo dapat banyak, sedekahlah pada janda janda tua, anak yatim, fakir miskin, jangan hanya janda muda yang bahenol dan seksi aja ya.😄
Eh ketinggalan, jangan lupa juga untuk isi kotak amal nya kang, tapi habis diisi jangan dibawa lari ya kotaknya, dosa tauk.😬😬😬
Heeelllooo!!..Ini siapa yaa aku nggak bisa lihat pake mode gratis soalnya..🤪🤪
HapusSepertinya mirip mas Agus suaranya...🤯 Mas..Mas..Maass!! Wooii sadaaarr!!..Atau jangan2 kena Kovid.19..Maas!!..wooiii..Apa mungkin keracunan susu janda basi...Maass!!..Naahloo..Gw kabur aja dah...🤑🤑😜🏃🏃🏃🏃🏃
Waahh 100% keracunan susu janda basi ini mah. 🤯🤯🤯 Lebih2 dari Kovid.19..🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Oh ternyata ini cerita dari novel ya pantesan bagus banget, penggambaran tokoh-tokohnya sangat jelas.. padahal belum sempat baca ceritanya cuma baca komentarnya aja..hihihi
HapusTuh kan, udah dibilangin jangan bawa kabur kotak amalnya masih dibawa kabur juga.😂
HapusWaahh!!...SUHU KA-EL Keracunan susu janda basi juga nh...😊😊
HapusCerpen HU...Bukan Novel..😂😂
Ops sorry kirain novel, habis panjang banget kayak gosip tetangga sebelah..wkwkwk
HapusEaalaahh...Bujug.😲😲
Hapusckckckckc, kalian itu ye, udah sama-sama penyuka susu basi, tapi saling menuduh, *kabooorrrrr :D
HapusNggak Mak Rey...Saya mah suka susu yang dirumah.😊😊
HapusIya betul, kang satria sukanya susu dirumah, dirumahnya janda sebelah.😂
HapusYaelah, susu kedelai lebih enak loh, asal jangan kebanyakan sih kalau buat laki, bahayaaaa..., konon bisa jadi lemah lembut hahaha.
HapusAtau mending yogurt, susu basi yang enak hahahahahahaha.
Bahasanya seperti bahasa novel-novel ala-ala Hollywood tahun 90-an. Baca ini jadi mikir, gue dulu pas masih SMP juga baca cerita beginian juga ya. Hahaha ...
BalasHapusWhats!!.. mbak Dyah jangan penggemar Nick Carter nih jangan2..Eehh..Sama Dong!..🤣🤣🤣🤣 Sama Enny Arrow juga kah.🙄😳😳
HapusWaahh masih Smp sudah baca yang aneh2...😲😲 Waah berarti mbak Dyah sama kaya mak Rey Terinspirasi Eny Arrow.....Eehh maksudku buku era 90,an..🙄🤭🤭🏃🏃
Kang satria sukanya buka kartu sendiri.😁
HapusSuueee...🤭🤭
HapusEny Arrow itu siapa sih, heran saya disebut terus, sama kayak kakeknya Sugiono :D
HapusWaaadduuuhhh!!!...Kalau itu mah tanya mas Agus mbak Ahlinya..😊😊🙏🙏🙏
HapusAlurnya mengalir kaya sungai sampai tak sadar saking nikmatnya aku terhanyut, eh ga terasa tau2 bacanya sdh habis.. luar biasa, terutama pas adegan Herman dan Agus minum capucino itu, kurasa itu minuman ada obat tetes matanya sampai2 mereka mabok bgitu 🏃♂️🏃♂️🏃♂️
BalasHapusBetul kang Jaezone...Karena kebanyakan minum Capucino akhirnya Agus & Herman mabuk parah dan selalu bicara ngaco & selalu nempel terus kaya Magnet U ...🤣🤣🤣
HapusPaling Agus dan Herman dibuat mabok agar jaey bisa bertigaan terus dengan satria dan dahlan.😁
HapusPastinya itu, mas. Padahal tanpa dibuat mabok juga Herman dan Agus santai aja lihat mereka bertiga main pepet-pepetan..wkwkwk
HapusBhaaahaaa...Suuee..Bisa saja Suhu ini..😁😁
HapusBetul, mana pepet-pepetannya di lampu merah lagi.
HapusApa lagi nyari mangsa baru ya? 🤔
Lagi jaga lalu lintas, kang satria kan satpol pp 😆
HapusSuuee...
HapusPermisi, kabuuuurrrrrrrrrrrrrrrrr.. wkwkwk
HapusRequest cerpen romantis yang ada adegan hotnya dong (goreng kerupuk pakai pasir di gurun pasir atau main layangan tengah hari bolong di tegalan..hihihi)
HapusHaahaaa Suueee..🤣🤣
Hapushaha cinta satu malam nih? :( sedih ih
BalasHapusIyaa sedih terus jadi nganu yaa mas..😊😊
Hapusjangan nganu nganu mas:( ngini aja haha
Hapussangat menarik, suka nulis cerpen di kompasiana jugakah
BalasHapusIyaa betul mbak punya 3 akun aku dikompassiana.😊😊🙏🙏
Hapuswah .. endingnya biarpun berlumur dosa tapi memikat. yaaa saya juga kalo jadi Vina mending kek gitu ajalah
BalasHapusWaadduuhh!!...Yang penting enak dulu yaa mbak Tanti. Urusan yang lain bisa belakangan yas..🤣🤣🤣
HapusNice post
BalasHapusKunbal gan.. wkwkwk
HapusJebolan mwb mungkin..🤣🤣
HapusSepertinya, di blog mas Agus juga dia komentar "nice post"..hihihi
HapusSemua blog dipaketin Nice Post...Blog lain juga sama dapet semua.🤣🤣🤣
HapusSepertinya dia memang user MWB yang lagi kangen sama MWB..hihihi
HapusBukan kangen MWB, Kangen bilang Nice Post. Sama kunbal2lan..🤣🤣🤣
HapusKangen nganu nganuan juga ngga? :mrgreen:
HapusSuuueee..🤑🤑
HapusMohon maaf om sat, minta inzin untuk save cerpen om satria yang lelaki satu malam mahu tari tunjukkan ke mas kemalnya tari, biar dia buat cerpen kayak punyaknya om sat.🤭🤭🙏🙏🙏
BalasHapusYeee silakan..😊
HapusOm satria, maaf mahu minta tolong kalau bisa tolong ya? Temen om satria sesekali di suruh komen di blog tari asal jangan Tante Eny reny, atau si Asep yang gak jelas itu. Terima kasih. 🙏🙏🙏
BalasHapusPlease om tolong bantuin aku, supaya temenmu comen aku please? Please?
HapusIyaa sudah dan bilangin semuanya..
HapusBohong, saya gak dibilangin tuh..hihihi.. kabuuuurrrrrrrrrrrrrrrrr
HapusIya kak El, om sat bohongin tari? Om sat tidak bilang ke temanya supaya komen di blog tari itu buktinya. 🤭🤭🙏🙏
HapusTolong hapus semua komen saya ya, saya tak suka sama orang yang dimintai tolong tapi ingkar janji seperti itu.
HapusTumben minta dihapus komentarnya biasa dihapus sendiri..hihihi
HapusHaahaaa..🤣🤣🤣
Hapushahaha ..... Nyimak ������
HapusHehehe kayak kisah di FTV ya :)
BalasHapusBisa saja nih mas Hadi.😊😊
Hapusuwwww, aku mbaca sambil bayangin masa. wkwkwk. ampuuun gustiii, hahaha
BalasHapusAaaaahh!, Bayangin apa mbak Ell...Bayangin wajahku yaa..🙄🙄🤑🤑🤑😜😜😜 Hiihiii..🤣🤣
HapusWow cerpennya bagus sekali kang satria, kalo bisa sih dibuat kelanjutannya aja, saran kalo bisa dibanyakin adegan hotnya antara Herman dan satria.������
BalasHapusJanda Demek....Bhaaahaaa Suueee!!...🤣🤣🤣
Hapushahahahahahahahahah qiqiqiqiq
HapusWkwkwk...🤣
Hapusaduh baru perhatiiin namanya wkwk janda muda
Hapusdan disiini saya ingin membaca ulang ceritamu mas heehe
BalasHapusOk monggo..🤣🤣🤣
Hapusjudul dan isinya sangat menarik…
BalasHapuslanjutkan
Ok mas Tanza thanks yaa atas waktunya..😊😊
HapusOaaalah...
BalasHapusPria itu Mas Satria 😱
Nahloo..🤯🤯🤯🤯🤯
HapusJadi jangans ekali-kali curhat dengan orang yang ceritanya sama dengan kita.
BalasHapusKalau mau nasehat mintalah ke orang yang dihormati.
Last but bot least, semua tokoh di dalam cerpen minta dijitakin termasuk yang nulis :D
Ealaa Bujug Kite yang disalahhin lagi..🤯🤯🤯😲😲
Hapuswkwkwk jitak onlen mba
HapusJangan cuma dijitak tapi juga dirazia ya mbak.😁
Hapus@Arena Publik....Jitak Online Kaya apa rasanya..����
Hapus@Agus.....Suuueeee loh..😡
HapusWhoaaaaaa 😱 ..
BalasHapusTau ngga .., aku sampai celingukan nyari sumber suara darimana .. wwwkk 😂
Loh, kok tau-tau ada lagu dari Geisha !.
Mellowlah saiaaaaa 🤣😭
Waaduuuhhh nggak nyangka kedatangan blogger bertopi...Apa kabar bos kemana saja kok baru menampakan diri..😊😊😊
HapusSehat Bos..Aktif blogging lagi nggak..😊😊
Wwwkkkk .. masih ingat aja nih mas Satria dengan julukan buatku blogger bertopi 🤣🤣
HapusBlog lamaku terhenti total karena keterbatasan waktu buat terus mengeksplore satu kota ke kota lainnya ..., juga keterbatasan dana buat itu alias missqueen wwwkkk 😂
Semoga blog baruku ini selamanya akan terus eksis seperti blog ketje milik mas tamvan Satria 😉
Bisa aja nih Mr.Bertopi..😊😊
HapusYaa semoga blog yang ini bisa abadi mas. Kalau bisa topiknya nggak mesti harus travelling aja. Campur2...Tapi Lebih banyak travellingnya juga boleh sih..Heeheee!!..😂😁
Beneran ketjeh kok blognya mas Satria ini ..., Buktinya selalu sukses bikin ngakak para pembacanya, termasuk aku 😅
HapusAda ajaaa rangkaian kalimatnya ...😂
Iyups, kali ini blog baruku akan kubuat blog campur2 saja, biar konten lebih variatif.
Haahaaa biasa saja MR.Bertopi ini..🤣🤣
HapusOk mas campur tapi Travelling ada juga biar ada kesan mecingnya begitu.😊😊
Waahhh akhirnya travel blogger bertopi kita datang kembali, banyak yang merindukanmu loh :D
HapusIyaa mak Rey dia habis menyempurnakan ajian telapak Mahameru jadi baru turun gunung kembali..🤣😋
HapusWow, kalo dibikin novel lalu dibagikan ke komunitas Bisa Menulis aku yakin akan laku kang novelnya, sangat bagus menurutku.😀
BalasHapusGw anak KBM juga cooyy..😊😊
HapusTapi kok jarang lihat updatenya bang.😱
HapusKaga pernah update gw di KBM...Luh coba aja ngebacot di KBM ntar gw sahutin dah..😊😊
HapusSaudara kembar lagi saling ngobrol.😁
HapusNgeri juga pengalaman Mas Satria.
BalasHapusWalau satu malam.
Iyaa ngeri ada monsternya yaa mas..🤣🤣
HapusPesan moralnya jangan suka kirim utusan yah, bisa jadi pagar makan tanaman eh tanaman makan pagar eh gimana sih.
BalasHapusSaya gak yakin kalo cumn satu malam :)
Betul bang. Apapun masalahnya lebih baik urus sendiri atau dibantu keluarga. Tanpa bantuan orang yang tentunya bakal ada resikonya.😊😊
HapusMaunya berapa malam bang.🤣🤣🤣
Abis ini lanjutttt bermalam-malam, terus kaweeennn ... etapi mending jangan deh, hubungan dibangun di atas kisah demikian biasanya beraaddd :D
HapusBetul yaa mak Rey...Tapi kalau berat yaa kurangi saja bebannya kan jadi enteng, 🤣🤣🤣😋🤣
HapusMakanya tas ranselnya dilepas dulu biar gak terasa berar
Hapusenggak, soalnya makannya kebanyakan, jadinya lemak tertimbun, dan beraaadd deh hahahaha
HapusIni bahas Complicated cinta apa kesehatan sih..🤯🤯🤣🤣🤣
HapusIni nih sebenernya si Sekar juga salah nyuruh-nyuruh vina nasehatin satria. Kan, akhirnya si Vina sama satria jadi cinlok kan. Mana Vina sama satria sama-sama merasa senasib pula. Haduuuuh..
BalasHapusHusss, yang salah ya jelas satrianya, tukang nyosor aja, ngga boleh lihat bodi bahenol.😁
Hapus@Agus....Suuuee...
Hapus@Roem...Betul semua emang salah Sekar..😊😊
Wah wah, seperti biasa sajian cerpennya menghanyutkan euy
BalasHapusAku setuju kayak kak rey, baca cerpen2 satria ngingetin aku sama nivel2 roman era 80an atau 70an, ya meski aku besar di era 90an tapi suka curi curi waktu baca novel roman punya emak yang model penceritaannya kayak gini, khas roman yang bahasanya mendayu dayu, bahasa sapaannya pakai kata kata kau kau gitu gitu, terus sampulnya biasanya gambar orang yang wajahnya cantik atau ganteng gitulah hueheheh
Klo pesan moril dari cerpen ini, sue juga ya yg jd tokoh penghianatnya, si tokoh satrianya juga sih asli pengen dipites haha,
Etapi ini juga ada unsur balas balasan dendam juga ya, misal vina mo balas dendam ke sekar karena dulu gebetannya devian direbut, na sekarang gantian deh dia mempecundangi sekar.. two thumbs up lah buat skill nyerpennya
Jangan sampai hanyut Nit Tangerang bisa banjir brabe ntar..🤣🤣
HapusYaa enaknya cerpen atau novel 90,an itu menurut gw hidup banget, Seolah kita menyaksikan kejadian tersebut 😊
Beda dengan cerpen sekarang berkesan kekanak-kanakan mungkin, Meski ceritanya untuk dewasa. Pokoknya beda jauh sama novel atau cerpen2 90,an.
Lhaa itu cuma contoh kehidupan.. Massa gw yang harus Didemo..🤯🤯🤯
Ini kan kisah pribadi sampean kang, ya jelas harus di demo biar ngga jadi contoh buruk untuk generasi mendatang.😁
HapusEaala bujug Suueee..🤯🤯
HapusBener kaaannn, aselihnya para blogger ini sebenarnya hobi baca semua, khususnya novel.
HapusSaya dulu baca semua apa yang bisa dibaca, baca juga novel jenis roman ya namanya yang khas dari Sumatera :)
Betul banget mak Rey...Cuma terkadang para blogger suka malu2 kucing mengakuinya..Terutama blogger wanita...🤣🤣🤣
HapusPadahal kucingnya sudah pergi..🤣🤣🤣
Kata siapa, tuh kucingnya masih ada diatas saya.🙄
HapusKucing garong...🏃🏃🏃
Suueee..
HapusSaya tidak pernah berniat ingin julit, atau bulying orang atau hina orang kok semua salahkan aku, di FB om Hino itu. Jujur om satria percaya sama tari, tari hanya ingin punya teman yang bisa ngerti tari bukan hsnya marahin tari saja om sat? Jujur aku binggung om sat, harus bicara apa semua tak mahu dengar justru nyerang dengan kata - kata pedas.
BalasHapusBelum afdet artikel baru, aku cuma mahu klarifikasi om satria, di wini, di dunia conten writer aku ingat n punya sahabat yang sama kayak om sat, om Hino, dan lainnya mwksudnya kalau misalnya butuh bantuan ada yang nolongin, tapi ini enggak di tolongin jujur kalau lihat om sat kompat ma sohib om sat kok rasanya hati ini sesek ya? Pengen kompak gitu tapi, saya coba kok susah nyiksa banget. 🤭🤭🙏🙏🙏
HapusKamu mau gabung sama teman2 Om nggak usah bingung tari sayang...Modalnya cuma satu cuek dan nggak usah baperan pasti mereka pada suka dan sering deh main keblogmu..
HapusNggak percaya coba deh kamu rubah sikap kamu terhadap mereka pasti mereka senang...Ingat modalnya cuma Cuek & jangan suka baperan..Contoh Mbak Heni bisa kok gabung sama Teman2 om..😊😊
Bukan masalah baper atau gak tapi kak El, bagaimana om sat? Dia benci Tari, dia tak suka aku bicara entah lah? Udah mahu mandi bunga ruju rupa dulu saya.
HapusNggaklah mas KA-El orangnya baik percaya deh sama om..😊😊
HapusKasih atas sarannya, tapi jantan ucapin baper dan baper lagi lah Om sat? Kalau masalah comen aku udah gak dikirin itu, terserah ada comen atau gak di blogku lagian itu blog jurhat buat semangat hidupku aja. Cuma yang aku heran aku selalu disalahkan.
HapusItu perasaan kamu saja...Sebenarnya tidak ada teman2 om yang jahat kekamu.
HapusOk santay sajalah nggak usah dipikirin yaa.😊😊🙏🙏
Om tu bagus kemana ya om, dia itu ngomongnya sabar banget dan bisa kasih saran kayak om satria ini lho? Kemarin om tu bagusnya komen di blog mas Agus warteg tanyain lah ke om Agus warteg, pengen gombrol Tari sama om tu bagus dari Blitar. 🙏🙏🙏
HapusTari koment langsung saja keblognya om Tubagus..pasti dibalas kok... Udah yaa om mau nidurin anak om dulu ok.🙏🙏
HapusWow bagus bangett critanya, ... Semoga cerpennya laris manis .. 👍😊
BalasHapusEehh lupa kayaknya Ada orang yg nyebut nama saya, .... Ngatain diriku gk jelas,?? maksud loohh Situ klii Ya ... wkwkwkwk😛😛😂😂
Hihiiii...Hus!. 🤣🤣
HapusWow, lebih segar kolom komentarnya wkwkwkkabur
BalasHapusSuuueee...
Hapusaku belum waktunya baca ginian kayaknya ya. ga dikasih keterangan 36++ sih jadi terlanjur aku baca deh. haha
BalasHapusdasar satria tuh emang yaaa.. si vina juga, cuma "yuk" gitu aja langsung berngkat. :(
Aaawww!! Jadi malu nih kedatangan tamu istimewa yang cantik jelita...Yaa lupa kalau aku suka ++++....Eeehh maksudku lupa kasih kode 90++.🤣🤣🤣🤣
HapusHabisnya kata Vina udah telanjur kebelet...🤯🤯🤯
Jadi malu nih sama mbak Aries, Sungkem mbak.🙏🙏🙏
Emang mba anggun ini umur baru berapa tahun???
HapusWahhhh baru masuk blog ini disambut dengan lagu lama yang dulu suka bangett, jadi baca artikel dari awal sampe akhir pun jadi lebih sejuk dan menenangkan.. Pas banget lagunya dengan artikel yang dibawakan hehe, musik gini tuh pake apa sih mas ?
BalasHapusok deh mas haahaa..🤣🤣
HapusEmang unik dan beda dari yang lain lah hha.. Mantap
HapusBtw, saya dong jadi biarin nih blog kebuka buat dengerin lagunya, sayang lagunya cuman 1, isi yang banyak dong, dan yang mendayu-dayu, biar makin hanyut dalam cerpennya :D
BalasHapusLagu banyak kemarin karena error aku ganti satu lagu saja mak..😊😊😊
Hapussemakin asyik tentunya dengan diiringi laku-laku yang mendayu-dayu ya mas
HapusYo, buat cerpen cinta yang paling romantis dong? Kayak nih aku suka aku suka pakei banget. Andai? Nih cerpen nyata dan aku merasakan debaran cinta, uh? Pasti menyenangkan .
BalasHapusIyaa ntar kalau sempat om buat lagi cerpennya..😊😊
HapusAyo buat lagi om satria.😁
Hapushahaha, btw kenapa ya kisah yang complicated itu menarik diceritakan, kenapa nggak cerita yang happy aja?
HapusKayaknya terlalu basi ya buat diceritakan :D
Rasanya, cinta itu terasa indah kalau ada complicatednya :D
Karena kisah2 bahagia berkesan menjadikan kecemburuan sosial dan penuh dengan kesombongan di mata orang yang melihatnya.😊😊
HapusContoh lihat orang pacaran mesra didepan mata kita tentu kita akan sebal dan mencemooh...🤣🤣
"Dasar tuh orang nggak tahu malu, Pamer kemesraan di jalanan"..🤣🤣
Naahh coba orang pacaran berantem meski ditonton pasti banyak yang memberi saran atau wejangan.😊😊
Complicated cinta akan indah karena bisa membawa pelajaran hidup pada setiap insan yang mengalaminya...Karena pengertian Cinta nggak mesti soal pacaran serta asmara saja.😊😊🤣
Wiiihh jalan ceritanya ga diduga. Speechless.
BalasHapusAlur cerpennya bagus, bahasanya juga bagus. Saya menikmati jalan ceritanya. Dan nggak tahu ama sikap Vina dan Sekar. Berarti Vina dan Satria CLBK, cinta lama belum kelar ya. Hahaha.
Haahaaa bisa saja nih mbak pipit.😊😊 CLBK bisa juga Cinta Lesu Balik kembali..🤣🤣🤣😋
Hapuswkwk kalo cintanya lesu, gmna mau balik lagi mas. ga ada gairah loh hii
HapusCinta Lesu anunya mah kan enggak..🤣🤣🤣
Hapushuwaaaaaa..... pagi-pagi baca beginian kok merinding ya. Semoga bukan ksiah nyata si penulis ya, mas... hehe
BalasHapusKenapa merinding mbak Heizy...nggak ada setan kok...🤣🤣🤣
HapusCuma cerita bohongan kok..😊😊
hihi kalo cerita beneran kenapa mba?
HapusEleh satria, tidak bertanggung jawab
BalasHapussana sini diembat juga
Asek betul ya jadi tokoh satria.
Mulus jiwa petualangannya
Kan cerita bohong mas...Kalau beneran udah didemo gw..🤣🤣🤣
Hapusjalan-jalan ke para blogger mastah, keren-keren tulisannya blogger-blogger berbakat bisa buat cerita fiktif seperti ini.
BalasHapusOk thanks Mas Agoes.S, Atas waktu dan kunjungannya.😊😊
Hapusbisa berbakat jadi sutradara ya mas.. bisa dijadikan film pendek nih atai FTV
HapusWalau cerita fiktif akan tetapi aku bisa terbawa arus ceritanya mas..... mantap pokoknya lah!
BalasHapusBisa saja nih mas...Masih amatiran mas...😊😊
HapusSebelum baca harus persiapkan amunisi dulu secangkir teh hangat dan beberapa makanan ringan ditemani dengan rintik hujan dan lagu yang membawa suasana sungguh.....
BalasHapusHeeeheee bisa saja devina ini..Ok deh lanjut...Eeh kirimin juga dong tehnya buat gw.😊😊
HapusAwalnya buka artikel malah bingung kok ada lagu nya ya? Ternyata lagunya Geisha. Alhasil aku harus bagi daya kosrntrasiku untuk baca dan dengerin lagu. Lagunya sedih, request lagu yang ceria dong hehehe..👍😀
BalasHapusBisa kok diberhentikan lagunya ..Jadi bisa konsen membaca.😊😊😊
HapusRquest lagu waaduuhh lagunya belum diset...Jadi bingung nih...🤣🤣
TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CORETAN YANG EEHEEM,! UHUUKS2!
Emoji