Coretan kali ini saya akan mengulas tentang sebuah band atau group band yang saya buat dengan empat sahabat saya dimasa lalu. Tentunya anda yang mempunyai sahabat tahu dong apa arti persahabatan tersebut. Yaa seperti judul yang sudah tertera diatas tentunya anda sudah dapat menerka apa yang akan saya ungkapkan pada blog ini.😊😊
Kisah yang terjadi pada masa lalu saya, Dibilang sedih tidak juga sih tetapi cuma menyebalkan bagi saya pribadi.😲 Sejak lulus kuliah saya dan keempat sahabat saya membuat group band yang kami beri nama Satu Nada.
Apa arti dari band Satu Nada itu?..Artinya apapun yang terjadi kita selalu bersatu dalam hal musik serta persahabatan, Dan itu kami namakan secara spontan saja kala itu. Karena sering menghabiskan waktu untuk bermusik ria dan terus berlatih agar tempo permainan musik band kami seimbang dan tentunya menarik untuk didengar orang. Selain itu pula salah satu sahabat saya mempunyai alat musik yang lengkap, Jadi urusan latihan kami tidak perlu mencari yang namanya studio band. Dan sejak saat itu pula saya hobi yang namanya membeli sebuah gitar.
Meski harus menabung demi sebuah gitar saya tetap lakoni. Sehingga saya pribadi punya banyak merk gitar kala itu. Dari gitar bolong sampai gitar listrik karena memang pack saya ada pada gitar dan backing vocal dalam group band Satu Nada. Hari-hari sayapun sangat senang pada waktu itu, Dengan musik seolah dunia hidup saya selalu penuh warna.😊
Enam bulan telah berlalu karena hobi ngeband tak heran banyak cewek dari perawan,Janda, Hingga nenek-nenekpun curi-curi pandang.🤤🤤. Hallaa kaya kebagusan aja luh Toongg!!.🤣🤣 Semangat kamipun semakin menjadi-jadi. Akhirnya kami mencoba mencari penghasilan dari yang namanya musik. Singkat cerita band yang saya liris bersama empat sahabat saya sering mendapatkan job disebuah cafe dan tempat hiburan lainya. Walaupun penghasilan yang saya dapat dengan teman-teman band saya tidak seberapa, Namun kami tetap optimis, Karena ini baru permulaan saja syukur-syukur bisa jadi band terkenal atau penyanyi dengan jumlah personil 5 orang.
Semangat saya bersama teman-teman untuk menjadi musisi terkenal semakin kuat, Bahkan terkadang kami rela tidak bekerja, Atau bolos kerja hanya untuk sebuah group band Satu Nada. Namun seiring waktu yang terus berjalan satu persatu sahabat saya menikah, Hanya saya dan satu sahabat yang belum menikah. Jadi dari 5 orang 3 sudah menikah tinggal saya dan 1 sahabat yang belum menikah. Namun itu bukan halangan kata sahabat saya yang juga saya anggap senior. Iapun kembali berkata apapun yang terjadi kita ini sahabat yang tak terpisahkan bahkan sampai tuapun kita tetap bermusik, Karena musik sudah jadi bagian hidup kita.
Sayapun merasa sangat senang punya sahabat sekaligus satu hobi sampai akhirnya teman saya satunya pun menyusul menikah. Tinggal saya kini yang menjomblo sendiri, Meski begitu bukan masalah bagi saya. Karena yang terpenting band Satu Nada tetap eksis.
Setahun berlalu ternyata apa yang para sahabat saya janjikan tak sesuai dengan harapan. Tanpa alasan yang jelas band Satu Nada sepertinya banyak vakumnya, Bahkan latihanpun musik yang biasa kami lalukan hampir tak pernah Dalam sebulan cuma satu kali latihan dengan alasan sibuk mengurus keluarga masing-masing. Sayapun memaklumi hal tersebut.
Tetapi seperti tidak ada kejelasan band Satu Nada seolah mati segan hidup tak mau. Bahkan 3 sahabat saya sering menghindar dari saya, Hanya satu orang yang mendukung saya untuk berusaha membuat band Satu Nada kembali eksis. Hingga saat kami berkumpul kembali saya menanyakan keseriusan mereka untuk band Satu Nada. Dan lagi-lagi jawabanya sangat tak masuk akal.
"Belum ada waktu yang tepat, Seandainya ada kebentur urusan keluarga nih broo!".
Sayapun menjawab dengan santai pula.
"Kalau sudah tidak memungkinkan lebih baik kita bekukan saja dan jadikan ini semua sebagai kenangan"...Seru saya.
"Oohh tidak bisa begitu kitakan sahabat, Masa band kita harus beku tunggu 2 bulan lagi broo semuanya kita rubah dan kita lebih sering-sering latihan ekstra tekun biar ada perubahan yang signifikan dari band kita ini".
Sayapun merasa senang dengan keputusan itu, Karena setidaknya sesuatu yang sudah kita ciptakan secara serius tentunya akan membuahkan hasil yang terbaik. Tetapi 2 bulan berlalu kenyataanya sahabat saya kembali mengingkari janjinya. Sayapun mencoba sabar bahkan hingga 7 bulan berlalu tak pernah ada kejelasan dari 3 sahabat saya. Akhirnya saya dan satu sahabat yang sejalan dengan saya kembali menemui mereka distudio band miliknya. Namun anehnya sahabat saya justru malah berbicara yang tidak ada hubungannya dengan urusan band Satu Nada.
"Broo mending luh cepat-cepat Nikah saja biar nggak kebebanan".
Sayapun sempat bingung mendengar apa yang telah dilontarkan oleh ke 3 sahabat saya, Meski saya jomblo kala itu bagi saya tidak masalah. Justru kedatangan saya ke studio band ingin kembali menagih janji yang telah ia ucapkan tentang nasib band Satu Nada.
"Lhoo gw nggak ngerti sama maksud luh, Gw kesini cuma mau nagih janji luh yang sudah lewat batas waktu"....Seru saya kesal.
"Aaduuh nggak usah bahas urusan band dulu deh"...
Akhirnya dengan emosi yang meledak-ledak saya pukul ketiga sahabat saya, Tak hanya itu saja ketiganya pun kembali saya hantam dengan gitar kayu saya, Dan sayapun sudah tak perduli dengan gitar saya yang harus hancur tak berbentuk. Karena terlalu rusuh akhirnya para tetanggapun berdatangan untuk mererai pertikaian saya dan ketiga sahabat saya itu. Kamipun masih terus salin caci-mencaci. Hingga sahabat yang pro dengan saya mengajak pulang untuk melupakan semuanya.
Sejak saat itu saya memutuskan untuk keluar dari band Satu Nada, Tak hanya itu bersahabat pun saya sudah tidak tertarik. Meski mereka menclaim bahwa band Satu Nada tetap akan eksis meski tanpa saya.
Kisah yang terjadi pada masa lalu saya, Dibilang sedih tidak juga sih tetapi cuma menyebalkan bagi saya pribadi.😲 Sejak lulus kuliah saya dan keempat sahabat saya membuat group band yang kami beri nama Satu Nada.
Apa arti dari band Satu Nada itu?..Artinya apapun yang terjadi kita selalu bersatu dalam hal musik serta persahabatan, Dan itu kami namakan secara spontan saja kala itu. Karena sering menghabiskan waktu untuk bermusik ria dan terus berlatih agar tempo permainan musik band kami seimbang dan tentunya menarik untuk didengar orang. Selain itu pula salah satu sahabat saya mempunyai alat musik yang lengkap, Jadi urusan latihan kami tidak perlu mencari yang namanya studio band. Dan sejak saat itu pula saya hobi yang namanya membeli sebuah gitar.
Meski harus menabung demi sebuah gitar saya tetap lakoni. Sehingga saya pribadi punya banyak merk gitar kala itu. Dari gitar bolong sampai gitar listrik karena memang pack saya ada pada gitar dan backing vocal dalam group band Satu Nada. Hari-hari sayapun sangat senang pada waktu itu, Dengan musik seolah dunia hidup saya selalu penuh warna.😊
Enam bulan telah berlalu karena hobi ngeband tak heran banyak cewek dari perawan,Janda, Hingga nenek-nenekpun curi-curi pandang.🤤🤤. Hallaa kaya kebagusan aja luh Toongg!!.🤣🤣 Semangat kamipun semakin menjadi-jadi. Akhirnya kami mencoba mencari penghasilan dari yang namanya musik. Singkat cerita band yang saya liris bersama empat sahabat saya sering mendapatkan job disebuah cafe dan tempat hiburan lainya. Walaupun penghasilan yang saya dapat dengan teman-teman band saya tidak seberapa, Namun kami tetap optimis, Karena ini baru permulaan saja syukur-syukur bisa jadi band terkenal atau penyanyi dengan jumlah personil 5 orang.
Semangat saya bersama teman-teman untuk menjadi musisi terkenal semakin kuat, Bahkan terkadang kami rela tidak bekerja, Atau bolos kerja hanya untuk sebuah group band Satu Nada. Namun seiring waktu yang terus berjalan satu persatu sahabat saya menikah, Hanya saya dan satu sahabat yang belum menikah. Jadi dari 5 orang 3 sudah menikah tinggal saya dan 1 sahabat yang belum menikah. Namun itu bukan halangan kata sahabat saya yang juga saya anggap senior. Iapun kembali berkata apapun yang terjadi kita ini sahabat yang tak terpisahkan bahkan sampai tuapun kita tetap bermusik, Karena musik sudah jadi bagian hidup kita.
Sayapun merasa sangat senang punya sahabat sekaligus satu hobi sampai akhirnya teman saya satunya pun menyusul menikah. Tinggal saya kini yang menjomblo sendiri, Meski begitu bukan masalah bagi saya. Karena yang terpenting band Satu Nada tetap eksis.
Setahun berlalu ternyata apa yang para sahabat saya janjikan tak sesuai dengan harapan. Tanpa alasan yang jelas band Satu Nada sepertinya banyak vakumnya, Bahkan latihanpun musik yang biasa kami lalukan hampir tak pernah Dalam sebulan cuma satu kali latihan dengan alasan sibuk mengurus keluarga masing-masing. Sayapun memaklumi hal tersebut.
Tetapi seperti tidak ada kejelasan band Satu Nada seolah mati segan hidup tak mau. Bahkan 3 sahabat saya sering menghindar dari saya, Hanya satu orang yang mendukung saya untuk berusaha membuat band Satu Nada kembali eksis. Hingga saat kami berkumpul kembali saya menanyakan keseriusan mereka untuk band Satu Nada. Dan lagi-lagi jawabanya sangat tak masuk akal.
"Belum ada waktu yang tepat, Seandainya ada kebentur urusan keluarga nih broo!".
Sayapun menjawab dengan santai pula.
"Kalau sudah tidak memungkinkan lebih baik kita bekukan saja dan jadikan ini semua sebagai kenangan"...Seru saya.
"Oohh tidak bisa begitu kitakan sahabat, Masa band kita harus beku tunggu 2 bulan lagi broo semuanya kita rubah dan kita lebih sering-sering latihan ekstra tekun biar ada perubahan yang signifikan dari band kita ini".
Sayapun merasa senang dengan keputusan itu, Karena setidaknya sesuatu yang sudah kita ciptakan secara serius tentunya akan membuahkan hasil yang terbaik. Tetapi 2 bulan berlalu kenyataanya sahabat saya kembali mengingkari janjinya. Sayapun mencoba sabar bahkan hingga 7 bulan berlalu tak pernah ada kejelasan dari 3 sahabat saya. Akhirnya saya dan satu sahabat yang sejalan dengan saya kembali menemui mereka distudio band miliknya. Namun anehnya sahabat saya justru malah berbicara yang tidak ada hubungannya dengan urusan band Satu Nada.
"Broo mending luh cepat-cepat Nikah saja biar nggak kebebanan".
Sayapun sempat bingung mendengar apa yang telah dilontarkan oleh ke 3 sahabat saya, Meski saya jomblo kala itu bagi saya tidak masalah. Justru kedatangan saya ke studio band ingin kembali menagih janji yang telah ia ucapkan tentang nasib band Satu Nada.
"Lhoo gw nggak ngerti sama maksud luh, Gw kesini cuma mau nagih janji luh yang sudah lewat batas waktu"....Seru saya kesal.
"Aaduuh nggak usah bahas urusan band dulu deh"...
Akhirnya dengan emosi yang meledak-ledak saya pukul ketiga sahabat saya, Tak hanya itu saja ketiganya pun kembali saya hantam dengan gitar kayu saya, Dan sayapun sudah tak perduli dengan gitar saya yang harus hancur tak berbentuk. Karena terlalu rusuh akhirnya para tetanggapun berdatangan untuk mererai pertikaian saya dan ketiga sahabat saya itu. Kamipun masih terus salin caci-mencaci. Hingga sahabat yang pro dengan saya mengajak pulang untuk melupakan semuanya.
Sejak saat itu saya memutuskan untuk keluar dari band Satu Nada, Tak hanya itu bersahabat pun saya sudah tidak tertarik. Meski mereka menclaim bahwa band Satu Nada tetap akan eksis meski tanpa saya.
Hampir setahun lebih 7 bulan band Satu Nada dan ke 4 Sahabat yang saya bangga-banggakan akhirnya sayalah yang keluar dari band tersebut. Selain itu sahabat yang pro dengan sayapun beralih profesi lain dikota Bandung. Sejak saat itu saya sudah tidak perduli lagi dengan sahabat atau band Satu Nada. Apa yang telah saya putuskan, Tidak membuat saya menyesal meski harus kehilangan 4 sahabat dan tidak punya teman untuk berbagi kala itu.🤯🤯
Namun apapun itu, Enak tidak enak yaa harus saya rasakan sendiri hanya gitar sebagai teman rasa jenuh saya. Entah mengapa lama-kelamaan saya jadi benci yang namanya alat musik baik Gitar, Keyboard, Drum dll. Terlebih banyak uang terbuang habis hanya untuk sebuah Gitar. Hingga akhirnya saya lebih menjadi pendengar musik saja. Sampai setiap ada acara konser-konser musik terkenal dijakarta saya sudah tidak tertarik dan menganggap itu biasa. Termasuk bila melihat alat-alat musik tetap itu semua sudah bukan jadi hobi saya lagi. Dan satu persatu gitarpun saya jual, Sanpai semuanya hilang tak berbekas. Jadi sekarang saya murni tak punya gitar sama sekali. Cuma tinggal gagang sapu saja.🤣🤣
Untuk menghilangkan rasa jenuh saya,.. Yang sudah tak punya sahabat atau teman sayapun mencoba mencari pacar. Walaupun tak serius dan sering bermodus beruntung berkat kecerdikan saya akhirnya, Saya punya 3 pacar sekaligus kala itu demi penghilang rasa kesepian saya. Namun sehebat-sehebatnya saya bermodus akhirnya yaa boncos juga,, 🤣🤣 Karena sewaktu lari pagi 2 pacar saya melihat saya dengan gadis lain.🤯🤯 Akhirnya yaa gitu deh.?? Namun ada hikmah dibalik itu semua. Meski diputuskan sama semua pacar Saya, Tetapi saya bertemu dengan tetangga saya yang berjiwa playboy diapun berkata.
"Nggak usah bimbang diputusin pacar, Dunia tak selebar daun kelor"....Ucap tetangga saya, Meski sudah tua, Namun jiwa mudanya tetap tinggi.
"Tidak pakde, Yaa nikmati saja hidup ini"....Seru saya sambil tersenyum.
"Kalau you mau dan serius masuk komunitas sepeda gunung banyak cewek dari perawan, Janda, Hingga nenek-nenekpun ada"..
"Maksud pakde saya masuk komunitas sepeda gitu"...Jawab saya kala itu.
"Jika minat, Tapi pakde tidak memaksa kok".
Tanpa banyak pertimbangan sayapun masuk komunitas sepeda gunung, Dan itulah awal mulanya saya mengenal dan hobi bersepeda. Akhirnya dengan sisa uang penjualan gitar listrik. Sayapun punya sepeda gunung, Seperti sudah mengenal lama entah mengapa sepertinya kehidupan saya kembali berwarna, Seolah komunitas sepeda sebagai pengganti sahabat saya yang telah saya tinggalkan. Bahkan sejak itu pula saya sering jadi pemimpin team komunitas sepeda hingga 5 kali, Bersyukur saya tidak pernah mengecewakan semua sahabat serta teman dalam komunitas sepeda gunung.
Tanpa terasa 5 tahun telah berlalu saya sempat bertemu salah satu sahabat saya, Yang dulu juga anggota band Satu Nada. Iapun bercerita kepada saya sejak keluarnya saya dari band Satu Nada tak pernah ada lagi aktifitas bermain musik. Bahkan kini kehidupan mereka sudah masing-masing. Dan studio band serta rumah sahabat saya sudah dijual oleh orang tuanya. Meski miris mendengarnya namun saya pribadi sudah tidak mau ikut campur urusan mereka, Karena saya sendiri ingin melupakan band Satu Nada yang menurut saya memang tidak pernah ada. Meski ada salah satu dari sahabat saya ingin membangkitkan group band Satu Nada itu kembali namun sepertinya saya sudah tidak tertarik lagi dengan dunia group band, Saya lebih memilih hanya sebagai penikmat atau pendengar musik biasa.😊
Yaa demikianlah coretan kisah perjalan hidup saya tentang dunia musik yang boleh dikatakan kurang mengenakan bagi saya pribadi. Bukan musik yang saya benci melainkan group band yang sudah saya bangga-banggakan dengan mengorbankan waktu serta finansial yang boleh dikatakan cukup banyak, Tetapi tidak membawa hasil yang berarti bagi saya.
Mirisnya lagi sahabat saya pemilik studio band yang juga sebagai pemimpin group band Satu Nada sangat plin-plan dalam mengambil keputusan, Selain itu omongan tidak sesuai dengan kenyataan. Saya pribadi tak pernah meremehkan kemampuan seseorang. Tetapi seorang pemimpin atau ketua seharusnya berpikir bahwa jabatan itu adalah amanat yang harus ia jalankan dengan benar dan tegas. Bukannya mengulur-ulur waktu tanpa ada kepastian yang jelas.
Dan menurut saya tanggung jawab yang benar dan serius akan memberikan kita jalan menjadi seorang pemimpin, Jika semuanya ikhlas, Konsisten dan mau jadi pendengar yang baik serta kritikan kepada semua rekan-rekannya insyaallah kita bisa menjadi seorang pemimpin apapun bentuknya. Nah sampai disini mungkin ada teman-teman blogger yang merasa meninggalkan sahabat, Atau ditinggal sahabat. Baik apapun masalahnya mungkin bisa berbagi dengan saya dikolom komentar dibawah ini.
Namun apapun itu, Enak tidak enak yaa harus saya rasakan sendiri hanya gitar sebagai teman rasa jenuh saya. Entah mengapa lama-kelamaan saya jadi benci yang namanya alat musik baik Gitar, Keyboard, Drum dll. Terlebih banyak uang terbuang habis hanya untuk sebuah Gitar. Hingga akhirnya saya lebih menjadi pendengar musik saja. Sampai setiap ada acara konser-konser musik terkenal dijakarta saya sudah tidak tertarik dan menganggap itu biasa. Termasuk bila melihat alat-alat musik tetap itu semua sudah bukan jadi hobi saya lagi. Dan satu persatu gitarpun saya jual, Sanpai semuanya hilang tak berbekas. Jadi sekarang saya murni tak punya gitar sama sekali. Cuma tinggal gagang sapu saja.🤣🤣
Untuk menghilangkan rasa jenuh saya,.. Yang sudah tak punya sahabat atau teman sayapun mencoba mencari pacar. Walaupun tak serius dan sering bermodus beruntung berkat kecerdikan saya akhirnya, Saya punya 3 pacar sekaligus kala itu demi penghilang rasa kesepian saya. Namun sehebat-sehebatnya saya bermodus akhirnya yaa boncos juga,, 🤣🤣 Karena sewaktu lari pagi 2 pacar saya melihat saya dengan gadis lain.🤯🤯 Akhirnya yaa gitu deh.?? Namun ada hikmah dibalik itu semua. Meski diputuskan sama semua pacar Saya, Tetapi saya bertemu dengan tetangga saya yang berjiwa playboy diapun berkata.
"Nggak usah bimbang diputusin pacar, Dunia tak selebar daun kelor"....Ucap tetangga saya, Meski sudah tua, Namun jiwa mudanya tetap tinggi.
"Tidak pakde, Yaa nikmati saja hidup ini"....Seru saya sambil tersenyum.
"Kalau you mau dan serius masuk komunitas sepeda gunung banyak cewek dari perawan, Janda, Hingga nenek-nenekpun ada"..
"Maksud pakde saya masuk komunitas sepeda gitu"...Jawab saya kala itu.
"Jika minat, Tapi pakde tidak memaksa kok".
Tanpa banyak pertimbangan sayapun masuk komunitas sepeda gunung, Dan itulah awal mulanya saya mengenal dan hobi bersepeda. Akhirnya dengan sisa uang penjualan gitar listrik. Sayapun punya sepeda gunung, Seperti sudah mengenal lama entah mengapa sepertinya kehidupan saya kembali berwarna, Seolah komunitas sepeda sebagai pengganti sahabat saya yang telah saya tinggalkan. Bahkan sejak itu pula saya sering jadi pemimpin team komunitas sepeda hingga 5 kali, Bersyukur saya tidak pernah mengecewakan semua sahabat serta teman dalam komunitas sepeda gunung.
Tanpa terasa 5 tahun telah berlalu saya sempat bertemu salah satu sahabat saya, Yang dulu juga anggota band Satu Nada. Iapun bercerita kepada saya sejak keluarnya saya dari band Satu Nada tak pernah ada lagi aktifitas bermain musik. Bahkan kini kehidupan mereka sudah masing-masing. Dan studio band serta rumah sahabat saya sudah dijual oleh orang tuanya. Meski miris mendengarnya namun saya pribadi sudah tidak mau ikut campur urusan mereka, Karena saya sendiri ingin melupakan band Satu Nada yang menurut saya memang tidak pernah ada. Meski ada salah satu dari sahabat saya ingin membangkitkan group band Satu Nada itu kembali namun sepertinya saya sudah tidak tertarik lagi dengan dunia group band, Saya lebih memilih hanya sebagai penikmat atau pendengar musik biasa.😊
Yaa demikianlah coretan kisah perjalan hidup saya tentang dunia musik yang boleh dikatakan kurang mengenakan bagi saya pribadi. Bukan musik yang saya benci melainkan group band yang sudah saya bangga-banggakan dengan mengorbankan waktu serta finansial yang boleh dikatakan cukup banyak, Tetapi tidak membawa hasil yang berarti bagi saya.
Mirisnya lagi sahabat saya pemilik studio band yang juga sebagai pemimpin group band Satu Nada sangat plin-plan dalam mengambil keputusan, Selain itu omongan tidak sesuai dengan kenyataan. Saya pribadi tak pernah meremehkan kemampuan seseorang. Tetapi seorang pemimpin atau ketua seharusnya berpikir bahwa jabatan itu adalah amanat yang harus ia jalankan dengan benar dan tegas. Bukannya mengulur-ulur waktu tanpa ada kepastian yang jelas.
Dan menurut saya tanggung jawab yang benar dan serius akan memberikan kita jalan menjadi seorang pemimpin, Jika semuanya ikhlas, Konsisten dan mau jadi pendengar yang baik serta kritikan kepada semua rekan-rekannya insyaallah kita bisa menjadi seorang pemimpin apapun bentuknya. Nah sampai disini mungkin ada teman-teman blogger yang merasa meninggalkan sahabat, Atau ditinggal sahabat. Baik apapun masalahnya mungkin bisa berbagi dengan saya dikolom komentar dibawah ini.
Kusadar hidup ini hanya sebentar
Untuk apa putus asa
Kan buang waktu saja
Bukankah setiap orang punya problema
Yang harus kita lalui
Dengan hati yang tabah
Lupakan sudah masa lalu kelabu
Kita susun langkah baru
Jangan hanya menunggu
Harapan, kesempatan, dan juga waktu
Takkan selamanya datang
Menghampiri hidup kita
<
41 Komentar
Oh my good? Ceritanya bikin hatiku sedih, jujur saya juga menggalaminya saat akan pentas vokal atasan menggebu - Ebu supaya ku cepat tampil. Namun, saat acara usai atasan mencaci kakiku bilang penampilanku kurang maksimal lah dan sebagainnya sumpah pengen tampar aja tuh atasan. Sebel Tarinya? 🤭🤭🤭
BalasHapusSaya juga dulu pengen bikin band mas. Tapi ditolak sama temen-temen saya. Gara-garanya saya gak bisa baca note balok, wkwkwkwk
BalasHapusya ampooonnn si Riza, etapi Melly Goeslaw juga bukannya malah nggak ngerti nada ya? eh atau not balok ya yang dia nggak ngerti? :D
HapusBetul 100 buat mak Rey..😊😊
HapusMelly Goeslaw vokalis sekaligus pencipta lagu, Meski tak mampu menguasai not Balok, Tetapi beliau juga inspirasi bagi saya dalam bermusik, Meski itu dulu.🤣🤣
Dan hebatnya lagi dalam sehari ia bisa menciptakan 3 sampai 5 lagu. Seperti orang bikin cerpen katanya.😊😊 Dan suksesnya penyanyi Rossa juga ada beliau dibelakangnya.
Karena banyak lagu yang dibawakan Rossa ciptaan dari Melly Goeslaw. Dulu waktu masih ngeband saya bisa 2 lagu saya ciptakan meski sedikit nguras otak. Karena Aresment untuk sebuah lagu yang saya ciptakan orang atau teman saya yang mengelolah harus seperti apa alunan musik serta melodinya.😊😊
Wah ? Anak band, tapi nyatanya anak band itu playboy cap kadal, suka permahinin cewek.
HapusSaya kepoooo, kalau nggak pinter baca not balok, terus ciptain nada lagunya gimana ya? atau suaminya kali ya yang langsung tulisin :D
HapusKeren ih, bagus tuh dikembangin lagi, atau bikin blog buat karyanya :D
Menciptakan sebuah lagu sebenarnya semua orang bisa. Contoh caranya lihat sajak lirik2 sebuah lagu.😊😊 Tetapi buatlah yang berbeda,, Masalah nadanya yang ahli Aresment musik yang bakal menentukan apakah awalnya harus petikan gitar atau keyboard.😊
HapusKalau Melly Goeslaw ia urusan Aresment Nadanya suaminya memang yang membantu dulu.😊😊 Tetapi pake jasa Aresment lain juga bisa.
Berkarya di musik memang mengasikan untuk kepuasan batin serta hati kita kata yang hobi musik. Kalau kata saya sih cuma penyemangat hidup saja.😊
Buat blog atau mengkaryakan musik sudah banyak menurut saya dijagad maya...Dan untuk sekarang saya malah biasa-biasa saja melihat sebuah karya yang berhubungan di musik.😊😊
Lagian bisnis dunia musik duitnya kecil sebenarnya cuma pamornya doang yang keren.😂😂
Beruntung saya tidak terjerumus dalam di bidang musik. Coba kalau sampai sekarang bisa senin kamis urusan perut.🤣🤣🤣🤣🤣
Contohnya sudah banyak dari teman saya yang pola hidupnya dimusik, Yaa penghasilannya gitu2 aja..
Artis atau penyanyi terkenal saja kalau tak punya beck-up pan bisnis lain yaa sudah senin kamis hidupnya...🤣🤣🤣🤣
@ Riza =
HapusOMG 😱
Kok ...,kayak saiaaaa ...,blank soal baca Not Balok ,wkkkkk 😂😂
Kalo cuma sekedar nyanyi,sih .. eheum .. lumayanlah suaraku buat temen tidur para kucing liar 😆😆😆
santai mas, nanti berujung hasil yang baik kok :D hehe. pasti ada jalan.
BalasHapusdan satria bergitar di gambar akhir keren juga tuh hehe
Widih, ternyata dulunya om Satria adalah pangeran bergitar.
BalasHapusSayang banget itu gitarnya dipukulin ke teman2 nya Mas, mending barter dulu ke saya, saya barter dengan balok kayu aja :)
Keren bisa main gitar
BalasHapusMenghilangkan kesuntukan hehe
ngejreng sendiri main gitar ya ehehe
HapusSaya pernah juga mengalami pertemanan yang kurang mengenakkan. Pelan2 saya menjauh sendiri supaya nyaman. Kalau berteman tapi tidak nyaman ya buat apa dipaksakan?
BalasHapusWah keren nih Mas Satria dulunya gitaris.
Kalau aku malah gak punya sahabat, mas. Semuanya cuma teman yang sekedar kenal saja. Ngenes ya? Hehehe.
BalasHapusAku penasaran di komunitas sepeda gunung juga ada nenek-neneknya, mas? Wah, nenek-nenek super mereka pasti. Masih kuat sepedaan di gunung.🤭
Itu neneknya kang satria mbak, dia terkenal banget bahkan sering muncul di tv, malah dibuat serial tvnya yaitu Mak Lampir.😁
HapusDulu aku juga punya beberapa teman akrab, tapi tiga orang, berempat sama aku, tapi ngga ada hobi yang spesial seperti bikin band atau grup kang, cuma sering jalan-jalan saja ke pantai naik sepeda. Kadang juga menyusuri sungai mancing. Kadang ke alun alun nonton band kalo kebetulan ada yang manggung.
BalasHapusTapi ya begitu, setelah kawin semuanya pencar, kebetulan pula sejak umur 15 aku sudah merantau ke Jakarta, pulang kalo lebaran saja. Tiga temanku juga yang dua ke Bekasi dan Banten, akhirnya paling ngobrol kalo lebaran doang, ke pantai juga udah ngga lagi, sibuk urus anak bini hahaha...😂
Bikin aja komunitas sepedaan hahaha.
Hapusgapapa sibuk urus anak bini, ketimbang sibuk urus bini orang *eh
Lelaki yang keren adalah lelaki yang sibuk membahagiakan anak dan istrinya, udah mutlak dah itu :D
Udah, kang satria udah bikin komunitas sepeda, khusus buat keliling kampus aja 😄
HapusKirain komunitas sepeda khusus mengejar rongdo, mas Agus.. hihihi
HapusLohlohlooohhh, komunitas biar sehat dong, kalau kejar rongdo bisa sakit lagi entar, sakit kena cubitan istri hahahaha
HapusBerbahagialah orang-orang yang setidaknya punya sahabat sepenanggungan.
BalasHapusMeskipun memang jarang ada orang bersahabat dan terus sampai tua.
Saya dong, sejak SD nggak punya sahabat dekat, rata-rata sahabat datang kalau butuh, sampai saya gede hahaha
Tapi saya nggak pernah mengambil hati banget sih, palingan ya udah, sedih trus cuekin aja.
Btw, baca ini saya jadi mengingat banyak band terkenal yang masih eksis sampai sekarang, saya yakin mereka juga pasti pernah mengalami sekali dua kali bahkan lebih bentrok kayak gini.
Tapi di akhirnya, mereka masih bisa bertahan, sungguh salut ya.
makanya memang solo karir itu jauh lebih mudah :D
Jadi saya rasa, apa yang dulu pernah terjadi itu memang biasa terjadi di mana-mana, jangankan anak-anak muda yang masih belum mengerti tentang konsistensi sepenuhnya, bahkan orang-orang tua zaman now pun sama rempongnya :D
Btw juga, suami saya juga dulu ikut band, tapi jadi vokalis, dia juga bisa main gitar, tapi nggak jago hahaha.
Wah ngga nyangka ternyata anak band juga, jangan jangan udah banyak lagu hasil ciptaannya nih yang mendunia
BalasHapusEciyeee....
BalasHapusAnak band.
Pasti sedih sih pisahan sama sahabat. Atau lebih ke rasa kecewa kali ya.
Tapi malah jadi pelajaran ya, biar bisa jadi ketua tim n komunitas yang baik.
Kalo saya malah ditinggal sahabat tapi sampe sekarang ngga tau salahnya apa.
Oya, sepeda gunung itu sama ngga sih dengan sepeda lipat? Hehe,,, kudet saya.
Ketika saya sampai pada peristiwa pemukulan ke-3 teman dengan gitar itu, saya kira cerita ini hanya fiksi atau lagi mimpi. Karena saya pikir nggak mungkinlah masak mukul teman pakai gitar? Juga ketika sampai punya 3 pacar sekaligus, semakin menguatkan mungkin ini hanya fiksi.
BalasHapusEhh, ternyata beneran ya mas. Sabar yaa dan ikhlaskan semua yang telah terjadi, pasti nanti akan dapat sahabat sejati lagi. Teruss, kenapa nggak menikah dengan salah satu pacarnya aja, kan ada 3 tuh, hehe.
Pokoknya tetap semangat mengejar impian dan, ternyata seperti inilah gaya cowok kalau lagi tjurhat yaa, hmmm ... nggak jauh beda dengan cewek ternyata .... :)
Waduuuuh...
BalasHapusTernyata Mas Satria pas lagi curhat melo juga.
Wkwkw...
Ah bgitulah Mas.
Namanya juga idup. Hhh
Dududud jd pengen denger lagu dr Satu Nada Band nih, sayangnya udah bubar. Eh. Wkwkwkwk
BalasHapusHajar teroosss, q suka keributan, Mas. Wkwkwk
disayangkan sekali ya mas, band yang udah di rintis dari nol ahirnya malah bubar, tapi agak miris ya hanya karna masalah di band persahabatanya jadi bubar juga, sayang bgt menurut gw, karna cari sahabat sekarang itu susah :)
BalasHapusSo sad denger ceritanya ya... Udah lama ngumpul krna satu dan lain hal malah berantakan, emng sih biasanya kl udh punya keluarga ya gitu deeh kebanyakan udah ga terlalu peduli ama yg lain, pa lagi kalo bini ga ndukung... Semoga ttp semangat walopun hanya sebatas penikmat musik aja, btw saya mah paling suka looh kalo liat orang bisa main gitar apalgi sambil nyanyi.. Pasti romantis yaak..
BalasHapusWah keren itu. Lanjutin aja
BalasHapusMemang susah ya klo udah berkeluarga tetap ngeband. Soalnya hari biasa kerja. Hari libur waktunya untuk keluarga. Paling klo bisa ngeband atau latihannya sebulan sekali ya. Emang bnyak kendalanya ya. Kecuali klo emang mau fokus ngeband, nggak krja tapi membangun band. Cuma masalahnya keluarga juga butuh uang untuk makan dan tempat tinggal. Ahhh serba salah ya
BalasHapusJadi urusan nge-band nya gak berlanjut ya Mas? Atau coba dibangkitkan dengan kolabirasi dengan teman-teman lain yang sepemikiran dan se-visi tentang dunia musik. Mengingat sudah banyak segi finansial yang dikorbankan.
BalasHapusKalau saya pribadi hanya penyuka musik saja. Main gitar bisa dikit-dikit, sekarang malah sudah gak pernah pegang gitar lagi...
Salam dari saya di Sukabumi, Mas
Sahabatnya ketua band tapi galau, ya Mas makanya plin plan soalnya waktu itu baru berkeluarga.Maklum masih panas-panasnya berumah tangga.
BalasHapusTapi sayang juga ya, mimpi jadi band beken terkubur begitu saja. Namanya bagus padahal SATU NADA.
Wadidaw.. Ceritanya udah kayak film aja😂. Sampai adu jotos dan pukul-pukulan gitar. Sungguh malang nasib gitar tak berdosa.
BalasHapusTapi emang dikecewakan sahabat itu rasanya sakit pake banget.
Hebat ya bisa main gitar, saya dari dulu malah pengen belajar gk jadi-jadi.. Entah kapan bisa belajar
BalasHapusTakkirain sakti so7 ternyata kang satria dengan gitarnya
BalasHapusWah sampai trauma juga ya dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan musik, cukup disayangkan, tapi apa boleh buat kalau sudah tidak ada kecocokam visi dan misi dengan tim, memang bubar atau mengeluarkan diri lebih baik
Terus beralih komunitas juga, nemu teman lagi hehe
Tapi ngomongin nama bandnya sekilas aku malah keingetan dg band bang haji roma irama, band pengiringnya..,hampir samaan ya satu nada en the soneta..
Etapi emang kalau ngeband cuma dijadikan hobi tok ya memang menguras budget sih ya
pengalaman adalah guru terbaik…..tetap semangat
BalasHapussuka banget baca baca di blog ini.. skalian baca bisa sambil dengerin musik. malah musik nya galau lagi.. :V
BalasHapusHallo, aku main lagi kesini, Mas :D
BalasHapusUnik juga ya namanya satu nada, tapi mempunyai arti yang mendalam.
Btw itu kisah cintanya seperiti sinetron aja, Mas.. :D, Jangan-jangan dibalik sinetron FTV2 mas Satria dibalik layarnya..wkwk
Kalau aku gak punya band sih tapi kalau sekedar latihan-latihan band pernah, waktu itu pegang bas, hingga akhirnya punya gitar sendiri. Tapi lama gak digunakan, karena gak begitu hobi di musik, akhirnya lupa juga kunci-kunci gitarnya..haha
Memang aku gak bakat sama sekali dimusik, dan bener seperti mas Satria, lebih suka mendengarkannya :D
yang punya rumah mana nih?
Hapusbelum keluar-keluar :D
Wagelaseeeeh ..., blogger tamvan satu ini ternyata pernah ngeband 🤩.
BalasHapusYoook,kapan adain jumpa sesama blogger dan tunjukkan aksimuuu ..,kan kita pengin nonton juga.
Janji wis, kita bakalan loncat-loncat jejingkran seru sambil neriakin yel - yel 😆👌👋✌️
Tinggal gagang sapu doang juga nggak masalah kok Mas, karena gagang sapu juga sering dijadiin gitar oleh anak-anak remaja.
BalasHapusJadi keinget saya dulu pernah ngelakuin hal itu. 😂
TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CORETAN YANG EEHEEM,! UHUUKS2!
Emoji