CERITA INI HANYA FIKTIF & BUALAN BELAKA
UNTUK 90 TAHUN ++



Sejak kecil hingga beranjak gede Agus selalu optimis dengan yang namanya belajar. Semua itu ia lakukan demi membahagiakan kedua orang tuanya yang sudah mengurusnya dari kecil hingga dewasa hidupnya agar Agus kelak bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai orang tua meski harus membanting tulang ekstra keras demi sang anak, Asalkan halal demi Agus orang tuanya pun rela kepala jadi kaki, Kaki jadi kepala. Semua itu agar kelak sang anak yang bernama Agus bisa mempunyai hidup layak sebagai pengganti kedua orang tuanya dimasa mendatang.

Siapa yang menanam tentu akan menuai hasilnya, Begitupun apa yang yang telah diusahakan oleh kedua orang tua Agus. Akhirnya anaknya pun resmi lulus mencapai gelar sarjana hukum dengan predikat terbaik. Baik Agus dan kedua orang tuanya sangat bahagia serta riang gembira. Tak hanya itu saja Aguspun sangat beruntung, karena setelah lulus kuliah dirinya langsung diterima kerja disatu perusahaan perdagangan yang cukup bonafide di Jakarta, Bidang pekerjaannya juga sangat cocok dengan ilmu yang Agus peroleh dengan jurusan kuliah yang ia ambil, Yakni hukum perdata internasional. Jaringan usaha dari perusahaan tempatnya bekerja tidak terbatas di tanah air saja akan tetapi hingga ke luar negeri, Perdagangan antar negara.

Diperusahaan tempatnya bekerja, Agus ditempatkan pada bagian hubungan luar negeri yang dipimpin oleh Ny. Heni Maria Putri Andini, MBA, MWB.😱😱 Atau biasa disapa dengan sebutan Ibu Heni. Ia jebolan sekolah bisnis terkenal di salah satu negara tetangga. Negri Jiran Malaysia. Pengetahuannya cukup luas, Apalagi ibu Heni juga menguasai beberapa bahasa asing. Terus terang, sejak pertama mengenalnya Agus sudah kagum padanya.Karena selain cantik ia juga cerdas, Enerjik, Mandiri, Dan amat peduli kepada anak buah, Atau bawahan seperti Agus.

Tubuhnya yang propesional tampak selalu terawat. Pembawaannya yang riang selalu memantulkan kecantikan alami khas wanita asia. Meski sudah memiliki 2 anak, Dan usianya 5 tahun diatas usia Agus sekarang ini, Namun meski demekian penampilannya tak jauh berbeda dengan Agus, Bahkan ibu Heni lebih terlihat lebih muda dari usia aslinya.

Meski sesungguhnya, Agus juga tidak banyak tahu tentang latar belakang keluarga Ibu Heni, Karena beliau memang jarang, Atau bahkan hampir tak pernah bercerita tentang keluarganya. Meski banyak rumor beredar dikantor mengatakan bahwa suaminya ibu Heni seorang pejabat di satu instansi pemerintah di Eropa.

~~~💘💋💘~~~


Hari-hari terus berlalu, Hubungan Agus dengan ibu Heni, Nampak biasa-biasa saja, Keduanya memang antara atasan dengan bawahan. Tapi lama kelamaan baik Agus dan Heni menjadi akrab. Terlebih bu Heni selalu meminta agar Agus selalu memberi pertimbangan hukum pada setiap proyek kerja sama yang ia rintis dengan mitra bisnis dari luar negeri. Bagi Agus, ibu Heni memang seorang profesional, Dan kerja bersamanya terasa menarik karena penuh tantangan. Inilah yang membuat kami berdua betah berlama-lama di kantor, Bahkan pada hari liburpun bukan halangan untuk tetap masuk kantor.

Sejak saat itu hubungan antara Agus dan atasannya ibu Heni semakin intim, Dari rekan kerja kini menjadi TTM. Hingga akhirnya Kemesraan berselimut asmara antara keduanya pun terjadi, Berawal ketika keduanya menghadiri acara seminar perdagangan internasional di Pulau Dewata Bali. Padatnya acara dihari pertama menyebabkan ibu Heni merasa kurang enak badan. Mungkin masuk angin karena telat makan. Karena itu, Sore setelah acara usai keduanya langsung kembali ke hotel untuk istirahat. Tapi baru 15 menit Agus rebahan di ranjang terdengar pesan WA masuk ke ponselnya.

“Guss, Bisa minta tolong kekamarku dong! Aku perlu bantuanmu, Heni.”

Agus pun bergegas ke kamar ibu Heni. Sesampainya dikamar, Tampak ibu Heni sedang tiduran di ranjang sambil membolak-balik majalah yang belum lama keduanya beli di bandara. Agus terhenyak kaget karena saat itu ibu Heni hanya mengenakan baju tidur tipis. Sehingga sangat jelas lekak-lekuk tubuhnya yang elok dan cukup menantang bagi Agus.😱😱

“Guss,, Tanganku rasanya pegal banget, Deh. Tolong dipijit dong,”.... Keluh ibu Heni.

Aguspun nampak gugup dan serba salah, Karena apapun itu ibu Heni tetap atasannya. Dan iapun kembali berkata....“Eehh!!,, Anu buu,, Saya tidak ahli memijit, Bu. Tapi biarlah akan saya coba"...Seru Agus sambil duduk di tepi ranjang dan memijit tangan ibu Heni.

“Guss,, Aktivitas hari ini benar-benar bikin aku senewen. Tapu aku beruntung kamu sangat membantu"....Jawab ibu Heni mencoba mencairkan suasana karena melihat Agus benar-benar grogi. Sambil memijit, Aguspun terlibat pembicaraan tentang berbagai hal dengan ibu Heni atasannya.

Tanpa terasa waktu pun terus berjalan hingga malampun kian menjelma. Ketika, Agus hendak pamit kembali kekamarnya, Ibu Heni justru minta tolong sekali lagi kepada Agus, Untuk menggosokkan minyak kayu putih dipunggungnya, Iapun segera melepas pakaian tidur yang dikenakannya. Meski risih dan nampak bingung, Agus benar-benar dibuatnya salah tingkah menyaksikan pemandangan indah dan natural yang hampir belum pernah sama sekali Agus lihat sebelumnya. Dengan menumpahkan beberapa tetes minyak kayu putih, Aguspun mulai mengusap-usapkan tangannya kepunggung ibu Heni yang tinggal mengenakan Bra dan celana dalam saja.😱😳😱

Mata Agus kian menjadi nanar meski tubuh juga ikut gemetar, Pikirannya seakan beku, melihat sesuatu yang sesungguhnya tak pernah terlintas dibenaknya. Entah apa yang terjadi...Agus sudah tak mampu mengingatnya lagi,, 😱😱😳 Sebab tiba-tiba saja ibu Heni berbalik badan dan langsung memeluknya.😨😳

Gairah kelaki-lakian Agus yang lama terpendam, Membludak meledak laksana semburan roket yang membawa keduanya ke puncak tertinggi kenikmatan bara asmara. Perbedaan atasan-bawahan, Usia berpaut jauh, Status lajang dan sudah berumah tangga, Seakan sekejap hilang meleleh, Berubah menjadi muntahan lahar nafsu yang tak terbendung. Malam itu, Agus dan Heni terus terlena dan tidur seranjang hingga pagi menjelang.

Henipun nampak sangat menikmati, dan dengan banyak variasi sangat mahir mengatur irama dan strategi tempo permainan. Sedangkan Agus yang masih amatiran, Justru terpancing melakukan serangan-serangan panjang karena sangat bernafsu menjebol pertahanan Heni yang juga semakin kian menggebu. Meski begitu Aguspun mengakui kejadian malam itu cukup membebani pikirannya dengan berjuta pertanyaan. Apalagi, ibu Heni sudah bersuami. Agus juga merasa kejadian ini takut diketahui orang lain, Apalagi semua ini termasuk dosa. Karenanya seusai menyelesaikan perseteruannya diranjang, Agus langsung bergegas pamit,, Pikirannya terus kacau iapun mencoba istirahat sendiri dikamarnya.

Akan tetapi, lagi-lagi pesan WA masuk ke ponselnya....“Guss,, I sleep with you tonight. Heni,”...Dan tak lama kemudian, ibu Heni menyusul masuk ke kamar Agus. Akhirnya Aguspun emberanikan diri menanyakan kenapa ia berani melakukan sesuatu yang terlarang, Yang hanya boleh untuk suami isteri. Seketika wajah Heni berubah sendu, Agaknya rasa kewanitaannya tergugah.

“Guss,, Maafkan aku yang salah,”...Kata ibu Heni memecah keheningan pagi di kamar Agus.

“Ini terpaksa aku lakukan, Karena memang aku sangat menyukaimu. Tapi juga terdorong oleh dendamku pada suamiku,”....Ucap Heni dengan sedih seakan sulit mengungkapkan penderitaan yang membalut hatinya.

“Hubunganku dengan suami sudah hambar Guss. Kami sudah jalan sendiri-sendiri, Kalau pun masih serumah, Itu hanya demi menjaga nama baik saja. Serta kedua anakku. Guss,, Kau tahu aku bosan dengan kelakuan suamiku yang doyan selingkuh. Aku pernah memergokinya sedang bercumbu dengan sekretarisnya di kantor. Juga, saat ia serong dengan seorang karyawati sebuah hotel. Terakhir aku dengar ia ada main dengan mahasiswa dan beberapa ABG. Aku sudah muak melihatnya dan bosan menasehatinya,”.....Seru ibu Heni dengan terisak menahan tangis.

Mendengar cerita serta curhatan ibu Heni, Hati Agus kian tergugah, Agus merasa iba padanya. Tanpa sadar, Aguspun memeluk bu Heni dan membelai-membelai rambutnya. Tak hanya itu saja Aguspun memberikan selembar tisu padanya, Dan membiarkan ia menumpahkan semua yang membebani perasaannya selama ini. Hingga terdengar suara lirih kembali dari bu Heni.

"Guss, Kalau pun di kantor aku selalu ceria, Sebenarnya bathinku menangis. Dengan kehadiranmu aku merasa sedikit terobati,”...Ucap ibu Heni.

“Kenapa ibu tidak menemui penasehat perkawinan, Dan menempuh jalan seperti ini ?...Siapa tahu suami ibu akan berubah.”....Seru agus seraya mencoba menenangkannya.

“Aku sudah bosan dengan semua itu guss!!..Dalam puncak kemarahanku aku katakan kepada suami, Silahkan puaskan nafsumu dengan wanita-wanitamu. Please...please, cari gundik banyak-banyak ! Tapi, if you can do that, I can do that better (kalau kau bisa begitu, aku bisa lebih dari itu),”....Cerita Heni ke Agus.

“Tapi, sebagai wanita, Aku tetap wanita melayu yang menjiwai wanita Indonesia yang punya harga diri. Aku tak bisa melakukan semua itu. Hati kecilku, Tak membenarkan berganti-ganti pasangan. Hanya dengan kamu aku memiliki keberanian melakukannya, Guss,”... Ucap Heni kembali.

“Biarlah orang menudingku wanita tak bermoral, Pemburu brondong, Atau cap macam apalah. Sejujurnya, aku tulus denganmu Guss, Dan aku akan tak menuntut tanggung jawabmu. Tapi, biarlah apa yang terjadi di Pulau Bali, Jadi kenangan terindah kita berdua Guss".... Ucap Heni lirih.

Sebagai laki-laki yang awam akan dunia percintaan Aguspun tak tahu harus berbuat apa terhadap Heni atasannya. Karena dalam kamus hidupnya yang memang tak pernah merasakan apa itu cinta,, Atau mencintai dan dicintai. Karena sejak lulus SD hingga mendapatkan gelar Sarjana Hukum Agus tak pernah mempunyai kekasih. Meski dari lubuk hatinya berkeinginan memiliki Heni, Akan tetapi ia ragu atas restu dari kedua orang tuanya. Akhirnya tak jauh berbeda dengan Heni, Aguspun menyembunyikan kenangan bara asmara yang menimpanya sebagai kenangan pertama dalam hal urusan cinta.

Dengan kejadian ini, Hubungan Agus dengan ibu Heni semakin bertambah intim, hingga keduanya kembali ke Jakarta. Namun di depan rekan-rekan kerja sedapat mungkin baik Agus dan Heni bersikap profesional, sehingga tak ada seorang pun tahu adanya asmara membara diantara keduanya.




~~ 💐🥀 THE ~ END 💐🥀 ~~