Oooiii para blegger...Eeh Blogger maksudku gimana pada sehat semuakan ok deh sayapun berharap demikian ok kali ini saya akan menulis tentang kisah yang boleh dibilang lucu tapi yaa menyebalkan juga sebenarnya seperti apa jadi begini awal mulanya. Oiya kisah saya ini terjadi antara bulan Juli & Agustus kemarin untuk tanggalnya waah lupa tuh tanggal berapa maklum kadang suka pikun.🤣 🤣

Ceritanya sewaktu santai sore dirumah ponsel saya berbunyi setelah saya mengangkatnya ternyata beliau adalah supplier yang biasa mengirim barang ketoko saya yang bernama Akong. Dan sayapun langsung berbincang-bincang dengannya.

"Tumben luh udah 2 hari tagihan nggak luh ambil-ambil sudah kaya luh Kong"...Tanya saya.

"Haayaa bukan begitu Dha uwe lagi nggak ada olang buat bagian penagihan, Yang biasa menagih lagi sakit dan uwe juga bingung nih sebenalnya".

"Yaa kalau bingung, Anggap saja tagihan lunas gimana ok"...Seru saya kembali.

"Haayaa luh olang jangan begitu sama uwe, Bisa lugi uwe. Uwe cuma mau minta tolong sama luh dha, Kalau bisa luh datang ketempat uwe untuk lunasi luh punya tunggakkan".

"Suuueee apa luh kate?"....Akhirnya perdebatan melalui ponsel pun terjadi namun karena Akong lebih banyak memohon akhirnya sayapun menyetujui apa yang ia mau, Untuk datang ketempatnya yang berada dikawasan Pasar Pagi Kota Jakarta Barat. Untuk melunasi tagihan barang yang saya ambil darinya. Karena memang sudah telat dua hari, Dan tak ada yang menagihnya. Meski sebenarnya saya segan untuk kesana, Akan tetapi karena ada sesuatu yang ingin saya cari juga akhirnya saya menyetujui bahwa saya akan datang untuk melunasi tagihan barang kepada Akong.

Setelah menyiapkan keperluan yang akan saya bawa menuju ketempat Akong, Sayapun kembali mengingat-Ingat apa saja keperluan lain yang akan saya beli jika sudah berada dikawasan Pasar Pagi Kota. Jika diibaratkan sambil menyelam minum air.😊😊 Dan setelah semuanya beres sayapun merencanakannya besok akan berangkat sekitar jam 7 pagi.

Keseokan harinya meski agak telat dari yang saya jadwalkan, Tetapi semua itu tidak membuat saya galau. Karena menurut saya masih cukup untuk saya sarapan serta mengecek info lalulintas. Karena dalam jadwal saya seharusnya jam tujuh sudah dijalan. Tetapi yaa noproblemlah. Setelah selesai sarapan sayapun mencari ojek langganan saya yang berada disekitaran rumah tidak berselang lama ojek langganan sayapun tiba rencananya saya ingin menggunakan BusWay, Tetapi sepertinya tidak mungkin jam segini arah jakarta lancar, yang ada pasti macet total. Akhirnya kereta api yang jadi andalan saya dan saya segera berangkat dengan menggunakan ojek langganan untuk menuju stasiun kereta.




Tidak berselang lama sayapun tiba distasiun kereta api Depok Baru dan langsung menuju tempat pembelian tiket kereta api. Saat sedang antri untuk mendapatkan tiket, Petugas stasiun mengumumkan bahwa kereta tujuan Jakarta Kota akan segera tiba. sayapun bimbang bercampur cemas karena masih dalam antrian tiket. Akhirnya kecemasan itupun berakhir setelah mendapatkan tiket sayapun langsung berlari secepat kilat menuju lorong bawah tanah, Dan kemudian menaiki tangga lagi guna menuju peron satu untuk tujuan Jakarta Kota.

Dengan nafas yang tersengal-sengal, Maklum sudah 17+ 🤣 🤣 ... Akhirnya saya sampai juga diperon satu, Keretapun berhenti tepat dihadapan saya, Tanpa melihat kanan-kiri lagi sayapun langsung menaiki gerbong paling depan. Karena penuh sesak dengan penumpang sayapun memilih mendengarkan musik dengan memasang headset ke telinga. Akhirnya kereta api pun mulai berjalan sayapun sama sekali tidak menyadari bahwa saya berada pada gerbong kereta api khusus untuk wanita. Karena sewaktu masuk kedalam gerbong tersebut setelah memasang headset ketelinga, Sayapun hanya bisa berdiri tidak jauh dari pintu lalu memejamkan mata sambil menikmati lagu kesukaan saya, Tanpa menoleh bahwa semua penumpang yang ada digerbong tersebut wanita semua, Terkecuali hanya saya. Karena memang sudah penuh sesak, Atau mungkin karena sakin asiik mendengar musik melalui headset sayapun sudah tidak memikirkan atau melihat kanan kiri saya lagi. Bahwa saya berada digerbong kereta yang memang dikhususkan untuk wanita.

Selama dalam perjalanan tak ada satu orang pun yang mau menegur saya, Bahwa posisi saya ada pada gerbong yang memang dikhususkan untuk kaum hawa. Akhirnya keretapun berhenti di stasiun Pondok China dan kembali berjalan lalu berhenti kembali di stasiun Universitas Indonesia, Stasiun Universitas Pancasila hingga kereta berjalan kembali sampai akhirnya berhenti kembali di stasiun Leteng Agung masih tetap tidak ada yang menegur saya, Atau mungkin karena saya terlalu asik mendengarkan musik melalui headset sehingga saya tidak mendengar atau kurang tanggap dengan keadaan sekitar, Meski saya sempat mendengar sayup-sayup suara seorang wanita yang berbicara sambil tertawa kecil dan berkata. "Iihh PD amat sih tuh cowok"...Namun saya tidak sampai berpikir bahwa wanita tersebut membicarakan saya. Sampai akhirnya keretapun berjalan kembali hingga hampir 10 menit berlalu pundak saya seperti ada yang menepaknya hampir 3 kali, Merasa aneh sayapun melepas headset yang ada ditelinga, Dan sempat kaget ternyata pas saya menoleh kebelakang. Telah berdiri seorang Scurity Wanita Dan terus mengintrograsi saya.

"Wooii mas bisa baca nggak"....Serunya dengar kasar.

Sayapun melepas headset ditelinga saya dan sempat merasa bingung apa maksud scurity wanita itu menegur saya...."Lhoo ada apa ini mbak"....Tanya saya yang semakin bingung.

"Anda nggak usah pura-pura, Lekas pindah gerbong sekarang"...Bentak scurity wanita itu semakin menjadi

Lho, Dan....Astaga ternyata saya baru menyadarinya bahwa sejak dari stasiun Depok Baru sampai Stasiun Lenteng Agung berada digerbong khusus wanita. Akhirnya saya berkesimpulan karena kereta api penuh akan penumpang mungkin itu yang menjadikan pengamanan kurang, Bahkan sewaktu saya naik dari depok barupun tidak ada yang menegur saya sewaktu memasuki gerbong khusus wanita.

"Ok saya akan pindah gerbong setelah stasiun Tanjung Barat nanti, Dan maaf saya tidak sengaja dengan hal ini".

"Diam, Pindah sekarang, Lekas jalan kamu".

"Duuh nggak sabaran amat sih nih mbakScur"...Jawab saya.

"Ceepatt! lekas jalan"...Serunya kembali.

Akhirnya yaa, Mau tidak mau saya menuruti apa yang telah diperintahkan oleh mbakscur, Memang posisi saya berdiri tidak jauh dengan gerbong sebelah. Sehingga mungkin itu yang membuat saya harus pindah gerbong. Meski sesak akan penumpang wanita sayapun berusaha untuk berjalan dan terus dikawal oleh mbakscur yang ada dibelakang saya. Beruntung masker yang saya pakai agak tebal dan lebar jadi yaa nggak tengsin-tengsin juga walau jadi pusat perhatian para wanita. Bah seorang pangeran tamvan.😳😳 Saya jadi bahan tontonan, Dan bahan tertawaan para wanita yang ada digerbong tersebut. Bahkan kata-kata mbakscur menurut para wanita yang berada digerbong tersebut sesuatu hal yang lucu. Hingga ada seorang penumpang wanita yang berkata.."Cocok deh ada mbakscur & Masscur"...Seru para penumpang wanita sambil tertawa cekikikan.

Meski sempat kesal akhirnya dalam hati saya tertawa juga mengalami kejadian yang cukup aneh dan lucu. Terlebih sudah hampir 5 bulan lamanya saya tidak pernah menggunakan jasa angkutan kereta api Comuterline. Sayapun terus digiring oleh mbakscur kepintu gerbong sebelah agar bisa pindah dari gerbong yang sejak awal saya tempati, Yaitu gerbong khusus wanita.

Setelah sampai diruang pembatas gerbong sayapun membuka pintu itu dan menggesernya akan tetapi setelah pintu terbuka sontak saja 3 orang wanita langsung menerobos masuk tanpa sempat saya menghindar sehingga saya langsung bertabrakan dan kembali lagi masuk ke gerbong khusus wanita. Beruntung saya tidak jatuh, Hanya terbentur sedikit saja. Namun entah mengapa kesempatan itu saya manfaatkan untuk pura2 kesakitan akibat benturan.

"Aaaaddduuuhhhh!, Mbak bisa pelan-pelan nggak sih, Aaauuuww!"....Seru saya semakin keras mengeluh kesakitan.

"Maaf mas saya nggak sengaja, Maaf yaa, Soalnya digerbong sebelah ada yang kentut sembarangan baunya bikin nafas kita-kita sesak dan mual"...Jawab ketiga wanita tersebut.

Dan atas kejadian ini saya berharap tidak dipindahkan karena saya pikir kalau pindah ke gerbong sebelah penuh sesak penumpangnya, Lebih parah ketimbang yang digerbong khusus wanita. Ditambah 3 wanita yang barusan pindah gerbong karena tak tahan dengan aroma kentut, 😳😳 Yang entah siapa pelakunya. Sayapun mencoba bertahan akan tetapi sepertinya mbakscur sudah tidak bisa diajak kompromi lagi ia tetap menyuruh saya segera pindah gerbong secepatnya. Mendapatkan kejadian seperti ini, Sayapun hanya pasrah, Sambil terus berpikir mencari cara agar bisa bertahan digerbong khusus wanita yang sejak dari awal memang saya tempati. Akan tetapi sepertinya tidak mungkin, Karena saya terus digiring untuk segera pindah gerbong sebelah yang dikhususkan untuk umum.

Benar saja apa yang dikatakan ketiga wanita tersebut, Setelah saya berada digerbong sebelah keadaan memang sedang kacau karena aroma kentut yang begitu menyengat masih tercium jelas mengitari gerbong kereta ditambah gerbong tersebut lebih sarat penumpang ketimbang gerbong yang pertama saya tempati. Beruntung saya memakai masker cukup tebal jadi bau itu tidak berpengaruh buat saya. Namun keadaan gerbong tersebut yang membuat saya tidak nyaman karena banyak kata serta makian yang tak tentu arah dilemparkan, Akibat adanya aroma kentut yang tak diketahui siapa pelakunya.🤣 🤣 Bagi saya rusuh disebuah kereta api apapun penyebabnya bukan hal aneh lagi bagi saya, Karena sewaktu saya masih sekolah kereta apilah yang menjadi sarana untuk menuju sekolah. Dan selagi saya menggunakan kembali angkutan kereta api tersebut ternyata masih saja terjadi hal-hal yang hampir sama seperti era 90,an yang boleh dikatakan sangat jauh berbeda dengan sekarang ini, Namun kisruh para penumpangnya tetap tidak berubah.🤣 🤣

Akhirnya keretapun tiba distasiun Tanjung Barat banyak penumpang yang turun dan banyak pula yang naik kembali, Sampai kereta api berjalan kembali ocehan-ocehan aroma kentutpun masih terus diperbincangkan dan diperdebatkan. Jenuh dengan semua itu entah mengapa saya menjadi ingin kembali kegerbong pertama, Sewaktu saya menaikinya dari stasiun Depok Baru. Akhirnya sayapun nekat kembali kegerbong pertama, Dan kembali membuka pintu pembatas yang ada pada sambungan kereta api. Setelah pintu terbuka ternyata sang scurity wanita alias mbakscur masih berada dipintu tersebut, Sontak saja ia kembali melotot dan menghadang saya kembali.

"Mau ngapain lagi luh kesini haa"....Bentak mbakscur.

Berbagai macam alasan pun saya buat-buat dan mengarang cerita bohong..."Maaf mbakscur lebih baik saya disini saja, Berdiripun tidak apa-apa saya tak kuat digerbong sebelah dengan aroma kentut yang tak tertahakan kepala saya pening mbak".

"Bukan urusan gw, Lekas kembali kegerbong sebelah".

"Tolonglah mbakscur saya baru sembuh dari sakit, Ini baru pertama kali saya masuk kerja setelah izin sakit selama 2 minggu"...Balas saya agak mengiba.

Saat mbakscur ingin bicara kembali kesaya dengan raut wajah yang masih melotot, 3 wanita yang sebelumnya menabrak saya saat hendak kegerbong sebelah langsung berkata dan membela serta membela saya.

"Sudahlah mbak biarkan saja, Tadi saja kami hampir muntah menyium baunya sampai harus pindah kesini"...Seru 3 wanita tersebut.

Tak ada jawaban dari mbakscur, Suasana menjadi hening sejenak cuma suara roda kereta serta klakson yang sesekali berbunyi nyaring. Sampai akhirnya terdengar nada suara tegas dari mbakscur..."Ok luh disini saja tetap berdiri dan jangan macam-macam".

"Siapa pula yang mau macam-macam"....Sahut saya kembali.

Heningpun kembali tercipta, Namun meski begitu hati saya merasang senang karena bisa berada kembali pada gerbong yang semula saya tempati. Ketimbang harus kegerbong sebelah yang banyak segala macam drama dan aroma kentut yang bikin semua hati orang jadi menggelegar.🤣 🤣 Meski hanya berdiri dan berpegangan pada tiang penyangga gerbong kereta api, namun saya masih dapat menyandarkan tubuh saya pada tiang yang melengkung dan agak melebar. Mbakscur pun masih tetap berjaga-jaga tidak jauh dari saya. Sampai pada akhirnya keretapun tiba distasiun Pasar Minggu, Dan kembali berjalan sampai berhenti kembali distasiun Pasar Minggu Baru, Hingga stasiun Duren Kalibata. Selama melawati 3 stasiun tersebut tak ada obrolan yang berarti, Semuanya sibuk dengan smartphonenya masing-masing. Sampai pada akhirnya kereta api memasuki stasiun Cawang, Sayapun mencoba berbasa-basi dengan 3 wanita yang ada disamping saya. Dari mulai menayakan tujuannya, Hingga obrolan terus berlanjut sampai urusan pekerjaan dan masalah rumah tangga dan segala jenis problemanya.😊

Mbakscur pun yang tadinya selalu memasang wajah garangnya kini mulai mereda setelah banyak mendengarkan obrolan-obrolan kami berempat yang ngalor-ngidul dan saling tertawa jika membahas hal yang lucu. Dari obrolan itu pula saya jadi tahu 3 wanita tersebut ternyata bekerja disebuah Mall Mangga Dua Square sebagai karyawan optik. Yang lebih tua seorang Janda bernama Riyanti, Yang satunya bernama Ika, Ibu beranak satu, Dan yang terakhir bernama Indriyani perawan ting-ting.😊😊 Ia bekerja ditoko parfum dengan tempat yang sama. Ketiganya berasal dari Citayam Depok, Yang aktifitas kesehariannya selalu menggunakan kereta api untuk menuju tempat ia bekerja. Sedangkan saya lebih banyak berbohong dengan mengaku sebagai seorang Kapster Babershop dikawasan Glodok kota.🤣 🤣

Akhirnya singkat cerita kereta apipun tiba distasiun Jayakarta, 3 wanita tersebut ingin turun karena tempat yang mereka tuju sudah sampai tetapi saya melarangnya dan menyarankan untuk turun ditujuan akhir yaitu stasiun Jakarta Kota. Merekapun bimbang namun setelah saya iming-imingkan dengan uang dan akan meneraktir bahkan mengongkosinya mereka pun mau, Lalu untuk urusan masalah tiket yang berbeda setelah bertanya pada mbakscur iapun memperbolehkannya dengan syarat iapun harus ditraktir.😳😳 Sayapun menyanggupinya.

Setibanya distasiun Jakarta Kota sayapun menepati janji saya untuk meneraktir keempat wanita tersebut disebuah cafe yang berada distasiun Jakarta Kota. Kamipun ngobrol kembali, Sambil menunggu makanan tiba yang telah saya pesan sebelumnya. Terkecuali mbakscur ia memilih makanannya dibungkus karena harus ada absen pagi diruang scurity stasiun Jakarta Kota. Hingga pada akhirnya obrolan saya berakhir tepat pada pukul 9.30 pagi. Kamipun berempat akhirnya bergegas keluar stasiun untuk kembali melakukan aktifitas masing-masing. Namun sebelumnya kamipun sempat berpamitan kepada mbakscur yang mempunyai nama asli Karmila. Mbakscur pun sempat mengantar kami sampai pintu keluar stasiun. Hingga akhirnya terucap sebuah kata..."Daaaahhh! sampai bertemu lagi yaa"...Seru mbakscur.

Setelah mbakscur kini tiba giliran saya yang berpisah dengan ketiga wanita yang sudah menemani saya ngobrol ngalor ngidul dari awal stasiun Duren Kalibata hingga stasiun Jakarta Kota. Meski hanya selintas bagi saya cukup menarik dan sangat menyenangkan. Lalu kamipun berpisah dan Riyantipun mewakili dari kedua temannya sambil berkata..."Ok terimah kasih atas semuanya yaa, Dan mampir ke Optik aku jika ada waktu"...Serunya sambil melambaikan tangannya, Sayapun hanya mengangguk dan ikut melambaikan tangan juga sambil kembali tersenyum. Akhirnya ketiga wanita tersebut menuju arah timur lalu menaiki angkot untuk menuju tempat kerjanya yaitu Mall Mangga Dua Square. Jika mereka kearah timur, Saya menuju arah barat guna menemui Akong untuk melunasi tagihan barang yang telah saya ambil darinya. Selain itu ada beberapa kebutuhan rumah, Serta barang lainnya yang memang sedang saya cari dikawasan Pasar Pagi Kota. hingga pada akhirnya semua selesai sampai saya kembali lagi kerumah sekitar sore hari.


Demikianlah sebuah kisah saya saat menaiki transportasi yang bernama kereta comuterline menuju stasiun Jakarta Kota yang berawal sangat menyebalkan sih, Walau pada akhirnya ada unik dan menariknya.😊😊

Naah bagaimana dengan anda punya kesan-kesan menarik disebuah angkutan umum baik Kereta Api, Bus, Kapal Laut atau mungkin Pesawat Terbang. Ok apapun itu saya percaya pasti tentunya anda juga punya cerita yang lebih menarik dari pada saya. Jika anda mau boleh dong berbagi cerita dengan saya dikolom komentar dibawah ini.😊😊




~ THANK ~ YOU ~