Tulisan saya kali ini akan bercerita tentang kenangan saya dengan mesin Fotocopy dan tentunya anda tahu dong kegunaan mesin Fotocopy terlebih bagi anak sekolah dan mahasiswa pastinya sudah bukan hal aneh lagi kan dengan yang namanya mesin Fotocopy. Meski sekarang usaha Fotocopy sudah tidak seramai dulu kala era tahun 90,an sampai 2000,an.
Bicara soal mesin Fotocopy saya pribadi punya banyak kenangan manis dengan mesin Fotocopy tersebut. Dari mulai asal pencet sampai akhirnya mengusainya sampai punya toko Fotocopy berserta Atknya. Meski itu dulu.😁😁 Seperti apa kisahnya berikut dibawah ini.
Pada pertengahan bulan Febuari belum lama ini saya bertemu dengan pak Dody pria asal Tegal Jawa Tengah yang dulunya sewaktu saya masih Stm beliaulah yang mengenalkan saya dengan yang namanya mesin Fotocopy serta cara mengoprasikannya. Meski sekarang usia beliau sudah hampir mendekati angka 65 tahun tetapi secara fisik beliau tetap gagah seperti dulu. Terbukti saat bertemu saya dalam jarak radius 200 meter lebih beliau masih awas dan tajam ingatannya terhadap saya.😊 Dan pertemuan itu pun membuat saya kaget serta bercampur senang. Karena boleh dikatakan cukup lama saya tidak bertemu dengannya..Dan tulisan ini pun saya buat karena saya ingin bernostalgia kembali dimasa-masa sekolah, Sampai akhirnya saya bisa kenal dengan pak Dody. Yang sudah saya anggap seperti ayah sendiri.😊
Pada zaman dahulu kala...Yaelaah kesannya kaya hidup dizaman Fir,aun aje gw.🤣 🤣
Sewaktu saya masih menjadi anak stm di Jakarta Pusat, Saya mendapatkan tugas dari para senior saya disekolah untuk memata-matai stm yang ada dikawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan. Tak hanya itu sekolah saya pun berencana menantang perang terhadap Stm Leag 33 atau nama ngetrendnya LA 33 yang memang berada dikawasan Lenteng Agung.
Sambil memantau kawasan Lenteng Agung dan mencari jalur strategis untuk melakukan penyerangan yang pastinya akan menyebabkan chikal bakal tawuran. sayapun tetap santuy sambil sesekali menggoda anak-anak Smu yang lalu-lalang dikawasan tersebut. Singkat cerita karena sering menggoda anak Smu akhirnya sayapun mempunyai kenalan seorang anak Smu negri 49 yang memang berada tak jauh dari kawasan tersebut. Namanya Novia Wulandari, Singkat cerita akhirnya saya pun resmi berpacaran dengan Novi.
Sebagai anak Smu Novi pun tercatat sebagai anak yang pintar dan sangat hobi membaca baik buku sekolah maupun buku-buku diluar sekolah. Tak heran demi sebuah pelajaran atau hal lainnya Novi sangat rajin yang namanya bolak-balik atau berlama-lama ditukang Fotocopy. Dan karena Novilah saya bisa kenal yang namanya mas Dody, Karena Novi sudah sejak lama berlangganan Fotocopy dengan mas Dody. Dan sejak itu baik saya dan Novi jika ingin bertemu selalu ditempat Fotocopy milik mas Dody. Karena selama masih sekolah Novi dilarang pacaran oleh orang tuanya.
Namun apapun itu tak membuat hubungan cinta kami berdua goyah...Ciiieeiilee Preets!! 🤣 🤣 Hari demi hari saya dan Novi semakin mesra, Dan demi Novi pula saya jadi rajin menemani ketoko buku hingga berjam-jam, Bahkan ikut pula belajar dengan teman-temannya jika ada tugas tambahan dari sekolah. Walau sebenarnya hati saya sangat resah bila berkumpul dengan teman sekolahnya Novi karena jika ditanya soal pelajaran saya langsung glagapan.😂😂 Dikarnakan saat awal pertama berjumpa dengan Novi saya mengaku anak Smu..🤪 🤯 Karena jika saya jujur pastinya tidak ada anak Smu yang mau pacaran dengan anak Stm. Karena anak Stm di Jakarta baik negri dan swasta selalu punya kesan negatif dimata anak Smu atau Smea.
Akhirnya sepintar-pintarnya saya berbohong kedok sayapun terbongkar juga. Karena ada beberapa orang teman sekolah Novi yang melihat saya sedang tawuran di jalan raya Lenteng Agung, Dan sejak kejadian itu Novi hampir susah untuk ditemui, Ditelepon selalu banyak alasan, Saya datangi kerumahnya selalu dibilang tidak ada hingga akhirnya cuma toko Fotocopy mas Dodylah yang jadi tempat untuk dapat bertemu dengan Novi. Dan atas kejadian itu pula saya sering curhat dan akrab dengan mas Dody.
Ditoko Fotocopy milik mas Dody pun saya sering bertengkar dengan Novi hanya karena hal sepele sampai pada akhirnya karena tidak ada kejelasan hubungan saya dan Novi pun bubar tanpa kejelasan. Meski jadi bahan tertawaan oleh mas Dody dan karyawan tokonya saya tetap tidak perduli, Bahkan disaat saya jenuh untuk kesekolah dan memilih bolos tempat mas Dody lah yang saya tuju. Dan berharap bisa bertemu dengan Novi kembali meski pada kenyataannya semua hanya sia-sia saja. Malah hanya nasehat yang saya dapat dari mas Dody.
"Satria-satria banyak orang pengen bisa sekolah, Luh malahan bolos sama milih pacaran..Apa luh nggak kasihan sama orang tua luh"...Serunya dengan tenang.
"Anu mas aku lagi mumet mas, Mungkin esok atau lusa aku bakal kesekolah lagi".
"Itu mah terserah luh gw cuma bilangin doang sekarang ketimbang luh planga-plongo disini, Bantuin gw dah rapihin tuh kertas untuk dijilid".
"Ok mas, Saya bantu"..
Sejak itu jika saya berada ditoko Fotocopy milik mas Dody saya selalu membantunya dan entah mengapa saya sangat tertarik dengan semua yang ada ditoko milik mas Dody. Tak hanya belajar mengoprasikan mesin Fotocopy, Apa yang berhubungan dengan Fotocopy semua saya coba pelajari dari mulai menjilid buku, Laminating sampai melayani penjualan Atk semua itu saya jalani dengan sangat senang hati.
Jika saya tidak konsen dengan pelajaran disekolah tempat mas Dodylah yang saya tuju, Meski mas Dody sendiri melarang saya agar jangan terlalu sering bolos sekolah. Sampai pada akhirnya mas Dody menyarakan kepada saya agar jika hari libur saja kalau ingin main ketokonya. Sayapun menuruti apa yang ia mau, Bahkan sejak sering mampir ketoko Fotocopy milik mas Dody, Saya enggan ikut-ikut tawuran sekolah jika berada dikawasan Lenteng Agung dan sekitarnya.
Walau selama menjadi anak Stm di Jakarta tak luput dari yang namanya tawuran, Demi mas Dody saya sangat anti ikut tawuran dengan teman-teman sekolah saya bila berada dikawasan Lenteng Agung. Jika hal itu terjadi saya lebih memilih menghindar dan langsung menuju tempat mas Dody.
Tiga bulan telah berlalu, Dan saya pun tak menyangka selain bisa mengoperasikan mesin Fotocopy sayapun mampu membongkarnya bila ada sedikit kerusakan atau kertas macet. Bahkan sampai penggantian sperpart mesin hampir 50% saya sanggupi. Tak hanya itu mas Dody pun juga mengajarkan kepada saya cara menjilid buku dan kertas dari jilid lakban, Spiral, Shofcover, Hardcover dan lain-lainnya.
Bah sebuah memasuki dunia kerja Frelance kehadiran saya mulai bisa diterima oleh mas Dody dan istrinya..Sampai jika banyak orderan Fotocopy dan mas Dody berserta anak buahnya merasa keteteran sayalah yang beliau cari, Karena selain memiliki usaha Fotocopy mas Dody juga menerima service mesin Fotocopy dan jual beli mesin Fotocopy bekas.
Bicara soal mesin Fotocopy saya pribadi punya banyak kenangan manis dengan mesin Fotocopy tersebut. Dari mulai asal pencet sampai akhirnya mengusainya sampai punya toko Fotocopy berserta Atknya. Meski itu dulu.😁😁 Seperti apa kisahnya berikut dibawah ini.
Pada pertengahan bulan Febuari belum lama ini saya bertemu dengan pak Dody pria asal Tegal Jawa Tengah yang dulunya sewaktu saya masih Stm beliaulah yang mengenalkan saya dengan yang namanya mesin Fotocopy serta cara mengoprasikannya. Meski sekarang usia beliau sudah hampir mendekati angka 65 tahun tetapi secara fisik beliau tetap gagah seperti dulu. Terbukti saat bertemu saya dalam jarak radius 200 meter lebih beliau masih awas dan tajam ingatannya terhadap saya.😊 Dan pertemuan itu pun membuat saya kaget serta bercampur senang. Karena boleh dikatakan cukup lama saya tidak bertemu dengannya..Dan tulisan ini pun saya buat karena saya ingin bernostalgia kembali dimasa-masa sekolah, Sampai akhirnya saya bisa kenal dengan pak Dody. Yang sudah saya anggap seperti ayah sendiri.😊
Pada zaman dahulu kala...Yaelaah kesannya kaya hidup dizaman Fir,aun aje gw.🤣 🤣
Sewaktu saya masih menjadi anak stm di Jakarta Pusat, Saya mendapatkan tugas dari para senior saya disekolah untuk memata-matai stm yang ada dikawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan. Tak hanya itu sekolah saya pun berencana menantang perang terhadap Stm Leag 33 atau nama ngetrendnya LA 33 yang memang berada dikawasan Lenteng Agung.
Sambil memantau kawasan Lenteng Agung dan mencari jalur strategis untuk melakukan penyerangan yang pastinya akan menyebabkan chikal bakal tawuran. sayapun tetap santuy sambil sesekali menggoda anak-anak Smu yang lalu-lalang dikawasan tersebut. Singkat cerita karena sering menggoda anak Smu akhirnya sayapun mempunyai kenalan seorang anak Smu negri 49 yang memang berada tak jauh dari kawasan tersebut. Namanya Novia Wulandari, Singkat cerita akhirnya saya pun resmi berpacaran dengan Novi.
Sebagai anak Smu Novi pun tercatat sebagai anak yang pintar dan sangat hobi membaca baik buku sekolah maupun buku-buku diluar sekolah. Tak heran demi sebuah pelajaran atau hal lainnya Novi sangat rajin yang namanya bolak-balik atau berlama-lama ditukang Fotocopy. Dan karena Novilah saya bisa kenal yang namanya mas Dody, Karena Novi sudah sejak lama berlangganan Fotocopy dengan mas Dody. Dan sejak itu baik saya dan Novi jika ingin bertemu selalu ditempat Fotocopy milik mas Dody. Karena selama masih sekolah Novi dilarang pacaran oleh orang tuanya.
Namun apapun itu tak membuat hubungan cinta kami berdua goyah...Ciiieeiilee Preets!! 🤣 🤣 Hari demi hari saya dan Novi semakin mesra, Dan demi Novi pula saya jadi rajin menemani ketoko buku hingga berjam-jam, Bahkan ikut pula belajar dengan teman-temannya jika ada tugas tambahan dari sekolah. Walau sebenarnya hati saya sangat resah bila berkumpul dengan teman sekolahnya Novi karena jika ditanya soal pelajaran saya langsung glagapan.😂😂 Dikarnakan saat awal pertama berjumpa dengan Novi saya mengaku anak Smu..🤪 🤯 Karena jika saya jujur pastinya tidak ada anak Smu yang mau pacaran dengan anak Stm. Karena anak Stm di Jakarta baik negri dan swasta selalu punya kesan negatif dimata anak Smu atau Smea.
Akhirnya sepintar-pintarnya saya berbohong kedok sayapun terbongkar juga. Karena ada beberapa orang teman sekolah Novi yang melihat saya sedang tawuran di jalan raya Lenteng Agung, Dan sejak kejadian itu Novi hampir susah untuk ditemui, Ditelepon selalu banyak alasan, Saya datangi kerumahnya selalu dibilang tidak ada hingga akhirnya cuma toko Fotocopy mas Dodylah yang jadi tempat untuk dapat bertemu dengan Novi. Dan atas kejadian itu pula saya sering curhat dan akrab dengan mas Dody.
Ditoko Fotocopy milik mas Dody pun saya sering bertengkar dengan Novi hanya karena hal sepele sampai pada akhirnya karena tidak ada kejelasan hubungan saya dan Novi pun bubar tanpa kejelasan. Meski jadi bahan tertawaan oleh mas Dody dan karyawan tokonya saya tetap tidak perduli, Bahkan disaat saya jenuh untuk kesekolah dan memilih bolos tempat mas Dody lah yang saya tuju. Dan berharap bisa bertemu dengan Novi kembali meski pada kenyataannya semua hanya sia-sia saja. Malah hanya nasehat yang saya dapat dari mas Dody.
"Satria-satria banyak orang pengen bisa sekolah, Luh malahan bolos sama milih pacaran..Apa luh nggak kasihan sama orang tua luh"...Serunya dengan tenang.
"Anu mas aku lagi mumet mas, Mungkin esok atau lusa aku bakal kesekolah lagi".
"Itu mah terserah luh gw cuma bilangin doang sekarang ketimbang luh planga-plongo disini, Bantuin gw dah rapihin tuh kertas untuk dijilid".
"Ok mas, Saya bantu"..
Sejak itu jika saya berada ditoko Fotocopy milik mas Dody saya selalu membantunya dan entah mengapa saya sangat tertarik dengan semua yang ada ditoko milik mas Dody. Tak hanya belajar mengoprasikan mesin Fotocopy, Apa yang berhubungan dengan Fotocopy semua saya coba pelajari dari mulai menjilid buku, Laminating sampai melayani penjualan Atk semua itu saya jalani dengan sangat senang hati.
Jika saya tidak konsen dengan pelajaran disekolah tempat mas Dodylah yang saya tuju, Meski mas Dody sendiri melarang saya agar jangan terlalu sering bolos sekolah. Sampai pada akhirnya mas Dody menyarakan kepada saya agar jika hari libur saja kalau ingin main ketokonya. Sayapun menuruti apa yang ia mau, Bahkan sejak sering mampir ketoko Fotocopy milik mas Dody, Saya enggan ikut-ikut tawuran sekolah jika berada dikawasan Lenteng Agung dan sekitarnya.
Walau selama menjadi anak Stm di Jakarta tak luput dari yang namanya tawuran, Demi mas Dody saya sangat anti ikut tawuran dengan teman-teman sekolah saya bila berada dikawasan Lenteng Agung. Jika hal itu terjadi saya lebih memilih menghindar dan langsung menuju tempat mas Dody.
Tiga bulan telah berlalu, Dan saya pun tak menyangka selain bisa mengoperasikan mesin Fotocopy sayapun mampu membongkarnya bila ada sedikit kerusakan atau kertas macet. Bahkan sampai penggantian sperpart mesin hampir 50% saya sanggupi. Tak hanya itu mas Dody pun juga mengajarkan kepada saya cara menjilid buku dan kertas dari jilid lakban, Spiral, Shofcover, Hardcover dan lain-lainnya.
Bah sebuah memasuki dunia kerja Frelance kehadiran saya mulai bisa diterima oleh mas Dody dan istrinya..Sampai jika banyak orderan Fotocopy dan mas Dody berserta anak buahnya merasa keteteran sayalah yang beliau cari, Karena selain memiliki usaha Fotocopy mas Dody juga menerima service mesin Fotocopy dan jual beli mesin Fotocopy bekas.
Sampai pada akhirnya jika hari minggu pagi saya bekerja full ditempat mas Dody. Meski hanya dibayar harian semua itu bukan masalah bagi saya, Terkecuali jika ada lemburan hari apapun saya selalu siap karena dikerjakannya malam hari. Dan semenjak itu saya selalu punya uang lebih jika kesekolah bahkan uang yang diberikan dari mas Dody pun bisa untuk meneraktir teman sekolah satu kelas saya. Menariknya lagi jika bisnis jual beli mesin Fotocopy mas Dody laku terjual 3 unit sayapun pasti diberikan komisi atau uang lebih.
Selain itu pula jika mas Dody dan anak buahnya melakukan service diberbagai tempat wilayah Jabodetabek saya dipercaya untuk menjaga toko miliknya seorang diri jika hari minggu, Meski full harus sampai sore semua itu bukan beban bagi saya. Hingga pada suatu sore dihari minggu saya kembali bertemu dengan Novi. Ia datang untuk memfotocopy sebuah buku pelajaran sayapun senang melayaninya. Namun diluar dugaan justru Novi malah memandang saya dengan sinis dan berkata.
"Kemana mas Dody sama anak buahnya, Luh ngapain disini"... Serunya dengan tampang wajah yang cemberut.
"Mas Dody lagi keluar biasa service keliling, Sama aku sama saja kok Nov, Biar nggak usah bayar kamu tenang saja"...Jawab saya mencoba tersenyum kepadanya.
"Gw nggak percaya sama luh"...Jawabnya sambil kemudian berlalu pulang.
Sayapun berusaha mengejarnya, Meski saya sudah mengakui kesalahan yang pernah saya buat terhadapnya, Karena mengaku-ngaku anak Smu tetapi entah mengapa Novi tetap tidak perduli terhadap saya. Bahkan cuma menjawab bahwa dirinya sangat tidak suka dengan anak Stm yang suka tawuran dan pembohong. Karena hanya sia-sia, Sayapun akhirnya tak perduli lagi dengan Novi. Meski Novi sendiri jika saya tidak berada ditempat mas Dody ia tetap menjadi pelagan setia ditokonya mas Dody. Namun apapun itu saya tetap enjoy dan tak mau terbebani lagi walau harus kembali jomblo.
Hari-hari terus berlalu meski sudah tidak berhubungan lagi dengan Novi tetapi karena tempat Fotocopy mas Dody selalu ramai oleh mahasiswi dan anak-anak sekolah bukan hal yang sulit untuk mendapatkan seorang pacar bagi saya. Dalam hitungan bulan pun saya sudah kembali mendapatkan 2 orang pacar yang satu seorang mahasiswi dan satunya lagi anak Smu yang seumuran dengan saya. Walau masih sering bertemu dengan Novi saya pun sudah tidak perduli lagi, Bahkan untuk bertegur sapapun saya sudah enggan. Meski harus berbohong lagi tetapi untuk ngapel bergilir kedua pacar saya itu tetap sanggup saya lakukan dengan alasan saya masih anak sekolah yang harus kerja sampingan untuk biayaya sekolah pula. Beruntung kedua wanita tersebut percaya, Jadi hal yang wajar jika untuk memadu kasih tidak meski malam minggu.🤪 🤪
Selain itu pula jika mas Dody dan anak buahnya melakukan service diberbagai tempat wilayah Jabodetabek saya dipercaya untuk menjaga toko miliknya seorang diri jika hari minggu, Meski full harus sampai sore semua itu bukan beban bagi saya. Hingga pada suatu sore dihari minggu saya kembali bertemu dengan Novi. Ia datang untuk memfotocopy sebuah buku pelajaran sayapun senang melayaninya. Namun diluar dugaan justru Novi malah memandang saya dengan sinis dan berkata.
"Kemana mas Dody sama anak buahnya, Luh ngapain disini"... Serunya dengan tampang wajah yang cemberut.
"Mas Dody lagi keluar biasa service keliling, Sama aku sama saja kok Nov, Biar nggak usah bayar kamu tenang saja"...Jawab saya mencoba tersenyum kepadanya.
"Gw nggak percaya sama luh"...Jawabnya sambil kemudian berlalu pulang.
Sayapun berusaha mengejarnya, Meski saya sudah mengakui kesalahan yang pernah saya buat terhadapnya, Karena mengaku-ngaku anak Smu tetapi entah mengapa Novi tetap tidak perduli terhadap saya. Bahkan cuma menjawab bahwa dirinya sangat tidak suka dengan anak Stm yang suka tawuran dan pembohong. Karena hanya sia-sia, Sayapun akhirnya tak perduli lagi dengan Novi. Meski Novi sendiri jika saya tidak berada ditempat mas Dody ia tetap menjadi pelagan setia ditokonya mas Dody. Namun apapun itu saya tetap enjoy dan tak mau terbebani lagi walau harus kembali jomblo.
Hari-hari terus berlalu meski sudah tidak berhubungan lagi dengan Novi tetapi karena tempat Fotocopy mas Dody selalu ramai oleh mahasiswi dan anak-anak sekolah bukan hal yang sulit untuk mendapatkan seorang pacar bagi saya. Dalam hitungan bulan pun saya sudah kembali mendapatkan 2 orang pacar yang satu seorang mahasiswi dan satunya lagi anak Smu yang seumuran dengan saya. Walau masih sering bertemu dengan Novi saya pun sudah tidak perduli lagi, Bahkan untuk bertegur sapapun saya sudah enggan. Meski harus berbohong lagi tetapi untuk ngapel bergilir kedua pacar saya itu tetap sanggup saya lakukan dengan alasan saya masih anak sekolah yang harus kerja sampingan untuk biayaya sekolah pula. Beruntung kedua wanita tersebut percaya, Jadi hal yang wajar jika untuk memadu kasih tidak meski malam minggu.🤪 🤪
Hingga pada suatu hari mas Dody pun memberi saya kesempatan untuk menemaninya service mesin Fotocopy disekitaran wilayah Jabodetabek. Dengan alasan agar saya tidak jenuh jika berada ditoko terus. Apapun yang mas Dody perintahkan bukan masalah pula bagi saya, Karena saya membantunya secara full hanya pada hari minggu saja, Selebihnya jika ada lembur dadakan dan diwaktu saya bolos sekolah. Namun saya pribadi tetap konsisten dengan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh mas Dody bahkan sayapun berani menawarkan mesin Fotocopy kepada para pemain dan pebisnis mesin Fotocopy bekas dengan kondisi masih layak pakai.
Dan antara saya dan mas Dody memang sangat ada kecocokan, Terbukti selama melakukan service disekitaran Jabodetabek dalam perjalanan menggunakan sepeda motor kami berdua selalu riang dan penuh canda dan tawa. Bahkan mas Dody pun berkata kepada saya, Jika ia merasa semangat jika ada job service mesin Fotocopy bila ditemani oleh saya. Kejadian ini terus berlangsung sampai saya lulus Stm hingga akhirnya saya melanjutkan kejenjang sekolah yang lebih tinggi mas Dody pun melarang saya agar jangan terus berkecimpung didunia Fotocopy, Karena menurut beliau masa depan saya masih panjang. Dan ia tidak mau jika saya mentok hanya jadi tukang Fotocopy serperti dirinya.
Dan sejak saya menjadi seorang mahasiswa hanya kalau ada waktu senggang saja mampir ketempat mas Dody, Mas Dody pun tetap open terhadap saya bahkan jika jadwal kuliah saya tidak padat mas Dody pun selalu menghubungi saya untuk ditemani dalam hal service mesin Fotocopy atau jual beli mesin Fotocopy bekas.
Demikianlah cerita kenangan saya dengan sebuah mesin Fotocopy walau pun hanya saya tulis secara singkat saja. Kalau secara full bisa 7 hari 7 malam nggak kelar-kelar yang ada bisa bonto gw.🤣 🤣 🤣
Dan antara saya dan mas Dody memang sangat ada kecocokan, Terbukti selama melakukan service disekitaran Jabodetabek dalam perjalanan menggunakan sepeda motor kami berdua selalu riang dan penuh canda dan tawa. Bahkan mas Dody pun berkata kepada saya, Jika ia merasa semangat jika ada job service mesin Fotocopy bila ditemani oleh saya. Kejadian ini terus berlangsung sampai saya lulus Stm hingga akhirnya saya melanjutkan kejenjang sekolah yang lebih tinggi mas Dody pun melarang saya agar jangan terus berkecimpung didunia Fotocopy, Karena menurut beliau masa depan saya masih panjang. Dan ia tidak mau jika saya mentok hanya jadi tukang Fotocopy serperti dirinya.
Dan sejak saya menjadi seorang mahasiswa hanya kalau ada waktu senggang saja mampir ketempat mas Dody, Mas Dody pun tetap open terhadap saya bahkan jika jadwal kuliah saya tidak padat mas Dody pun selalu menghubungi saya untuk ditemani dalam hal service mesin Fotocopy atau jual beli mesin Fotocopy bekas.
Demikianlah cerita kenangan saya dengan sebuah mesin Fotocopy walau pun hanya saya tulis secara singkat saja. Kalau secara full bisa 7 hari 7 malam nggak kelar-kelar yang ada bisa bonto gw.🤣 🤣 🤣
Sekedar Berbagi Info.
Lain dulu lain sekarang, Mungkin itu sebutan yang cocok untuk bisnis usaha Fotocopy...Karena usaha atau bisnis Fotocopy era sekarang tak bersinar seperti pada era tahun 90,an sampai 2000,an.😊😊
MENGAPA ?
1. Era tahun 97 sampai 98 harga kertas melambung tinggi, Bahkan itu yang ketiga kalinya seingat saya. Selain itu harga toner ( tinta ) pun juga ikut naik, Diperparah lagi banyak sperpart mesin Fotocopy yang mulai langkah dipasaran. Jadi jika mesin Fotocopy mengalami kerusakkan agak bikin pusing kepala kala itu.
Akhirnya mau tidak mau pengusaha atau pebisnis Fotocopy menaikan harga Fotocopy dari perlembar 20 rupiah menjadi 80 rupiah...Hal yang sepeleh memang, Bagi yang biasa memfotocopy hanya 5 sampai 10 lembar. Berbeda dengan anak sekolah atau mahasiswa yang biasa memfotocopy berbuku-buku, Terlebih yang kuliahnya ngekost harga segitu sangat memberatkan bagi mereka. Dan selama saya membantu mas Dody era krisis moneter tahun 98 banyak para dosen dan mahasiswa jika ingin memfotocopy dalam jumlah banyak selalu berdebat harga dan saling tawar-menawar persis ingin membeli barang dipinggir jalan.😁😁
2. Mesin Fotocopy sekarang memang canggih tetapi kekuatannya sangat berbeda jauh dengan mesin Fotocopy era 90,an. Jika mesin Fotocopy jadul bisa bertahan sehari full tanpa jeda sangat berbeda dengan mesin Fotocopy era sekarang yang selalu rewel jika sudah panas berlebih. Repotnya lagi jika sang operatornya tidak paham dengan kerusakan atau masalah mesin itu sendiri. Namun meski begitu para pemain Fotocopy dan pebisnis Fotocopy tetap masih ada yang bertahan walau tidak menjamur seperti era 90,an, Yang mana kala itu hampir disetiap dekat perkantoran atau kampus sangat mudah mencari tempat Fotocopy...Sangat berbeda jauh dengan era sekarang yang hanya dapat dihitung dengan jari saja.😊
Dan dalam hal Keuntungan bisnis usaha Fotocopy era sekarang pun tidak menjanjikan seperti dulu. Karena mesin Fotocopy sekarang rata-rata bertinta bubuk. Jika era 90,an mesin Fotocopy terdiri dari dua jenis yaitu bubuk dan cair.
Akhirnya mau tidak mau pengusaha atau pebisnis Fotocopy menaikan harga Fotocopy dari perlembar 20 rupiah menjadi 80 rupiah...Hal yang sepeleh memang, Bagi yang biasa memfotocopy hanya 5 sampai 10 lembar. Berbeda dengan anak sekolah atau mahasiswa yang biasa memfotocopy berbuku-buku, Terlebih yang kuliahnya ngekost harga segitu sangat memberatkan bagi mereka. Dan selama saya membantu mas Dody era krisis moneter tahun 98 banyak para dosen dan mahasiswa jika ingin memfotocopy dalam jumlah banyak selalu berdebat harga dan saling tawar-menawar persis ingin membeli barang dipinggir jalan.😁😁
2. Mesin Fotocopy sekarang memang canggih tetapi kekuatannya sangat berbeda jauh dengan mesin Fotocopy era 90,an. Jika mesin Fotocopy jadul bisa bertahan sehari full tanpa jeda sangat berbeda dengan mesin Fotocopy era sekarang yang selalu rewel jika sudah panas berlebih. Repotnya lagi jika sang operatornya tidak paham dengan kerusakan atau masalah mesin itu sendiri. Namun meski begitu para pemain Fotocopy dan pebisnis Fotocopy tetap masih ada yang bertahan walau tidak menjamur seperti era 90,an, Yang mana kala itu hampir disetiap dekat perkantoran atau kampus sangat mudah mencari tempat Fotocopy...Sangat berbeda jauh dengan era sekarang yang hanya dapat dihitung dengan jari saja.😊
Dan dalam hal Keuntungan bisnis usaha Fotocopy era sekarang pun tidak menjanjikan seperti dulu. Karena mesin Fotocopy sekarang rata-rata bertinta bubuk. Jika era 90,an mesin Fotocopy terdiri dari dua jenis yaitu bubuk dan cair.
3. KELEBIHAN MESIN FOTOCOPY CAIR JADUL
Mampu bertahan lebih dari satu malam jika digeber terus tanpa jeda...Toner atau tintanya tidak terlalu mahal, Terdiri dari dua cairan hitam dan bening. Jika tinta beningnya habis bisa diakali dengan minyak tanah atau spirtus. Jadi tak heran jika para pemain Fotocopy yang nakal selalu memakai minyak tanah atau spirtus agar untung besar. Meski mereka memasang tarif harga 10 rupiah jika memfotocopy diatas 200 lembar. Karena perbandingannya sangat jauh jika tinta bening mesin Fotocopy cair 1 liter seharga 35 ribu kala itu, Jika minyak tanah cuma 1000 rupiah kala itu. Makanya para pemain atau pengusaha Fotocopy selalu berkewajiban menyediakan mesin cair, Jika mesin Fotocopy bertinta bubuk untuk andalan para pekerja kantoran dan mahasiswa. Sedangkan mesin Fotocopy cair untuk kalangan anak sekolah, Atau masyarakat umum yang hanya memfotocopy dokumen-dokumen biasa.
KEKURANGAN MESIN FOTOCOPY CAIR JADUL
Hasilnya tidak sebagus mesin Fotocopy bubuk, Meski dapat diandalkan tetapi jika untuk bahan skripsi atau dokumen kantor lainnya tidak dianjurkan untuk memakai mesin Fotocopy tersebut, Lebih baik cari yang bertinta bubur meski harganya lebih mahal.
KELEBIHAN MESIN FOTOCOPY BERTINTA BUBUK
Perfoma hasilnya luar biasa, Bisa menandingi mesin Fotocopy terbaik sekelas Xerox. Sistem kerjanya otomatis tidak manual seperti mesin Fotocopy cair.
KEKURANGAN MESIN FOTOCOPY BERTINTA BUBUK
Butuh perawatan yang extra jika sering digeber lebih dari satu hari, Rewel dan cepat panas, Beberapa merk ada yang seperti itu. Harganya pun lebih mahal, Dan sperpart serta tintanya pun sangat mahal pula...
Naah itulah dua buah mesin Fotocopy yang pernah jadi primadona pada era 90,an sampai tahun 2000,an meski keduanya tetap ada kelebihan dan kekurangannya.. Meski era sekarang hanya mesin Fotocopy bubuk saja yang masih tetap bertahan ketimbang mesin Fotocopy cair..Berikut dibawah ini akan saya tulis nama-nama mesin Fotocopy dari mesin yang bertinta cair hingga bubuk.
A. MEREK MESIN FOTO COPY CAIR
~Nasuha~ : Dengan berbagai Type.
~Ricoh~ : Dengan berbagai Type.
~Infotex~ : Dengan berbagai Type.
~Savin~ : Dengan berbagai Type.
B. MEREK MESIN FOTOCOPY TINTA BUBUK
~Fuji Xerox~ : Dengan berbagai Type.
~Selex~ : Dengan berbagai Type.
~Minolta~ : Dengan berbagai Type.
~Agfa~ : Dengan berbagai Type.
~Canon~ : Dengan berbagai Type.
~Konica~ : Dengan berbagai Type.
Dan masih banyak lagi sebenarnya nama-nama mesin Fotocopy yang beredar, Beberapa merek yang saya sebutkan diatas lebih umum, Atau sering dipakai oleh para pengusaha Fotocopy atau pebisnis Fotocopy...Dan mesin Fotocopy Kualitas terbaik adalah merek Fuji Xerox. Namun biasanya mesin bermerek Fuji Xerox ini hanya ada ditempat Fotocopy terbesar dan mewah...Meski terkadang para pengusaha Fotocopy sering menggunakan plang atau banner berlogo Fuji Xerox pada setiap tokonya agar pembeli atau konsumen tertarik...Akan tetapi faktanya mereka itu tidak punya mesin Fuji Xerox yang ada cuma slowrock dan mas berewox.🤣 🤣
Jadi jika ingin tahu mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox sebenarnya sangat mudah saja datangi saja toko Fotocopy yang mewah dan besar, Atau lihat berapa unit mesin Fotocopy yang mereka operasikan jika lebih dari 10 mesin berarti toko tersebut punya mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox. Walau tidak jaminan juga.😁
Atau jika tak mau bingung, Begini saja mesin Fotocopy yang beredar umum dimasyarakat baik kampus, Sekolah dan perkantoran biasanya mengunakan kertas ukuran Quarto, A4, Folio, A3 ( Double Quarto ) Dan kertas B5...Tetapi yang lebih sering umum digunakan adalah kertas Quarto, A4 dan Folio.
Sedangkan untuk kertas ukuran double Folio, Sampai kertas ukuran A1, A2, A0 hanya mesin Fotocopy Fuji Xerox yang bisa menggunakannya. Atau mesin Fotocopy ukuran super besar...Tentunya jika anda ingin tahu mesin Fotocopy itu Fuji Xerox atau bukan, Bilang saja ketukang Fotocopy ingin memfotocopy dengan kertas ukuran A1 atau A2 jika tempat Fotocopy tersebut hanya toko standard kemungkinan mereka hanya bilang tidak ada kertasnya atau mesinnya sedang rusak...🤣 🤣 Padahal alasan saja, Karena dulu sewaktu usaha Fotocopy sedang menjamur dan menjanjikan banyak para pengusaha Fotocopy yang memakai logo atau merek Fuji Xerox guna menarik minat pelanggan.
Bahkan saya pribadi pun pernah membohongi seorang dosen, Ia ingin memfotocopy sebuah buku setebal 10 Ribu halaman yang berisi tentang sosial politik. Sang dosen tersebut ingin hasil Fotocopy,annya bagus dan bersih maka mesin merek Fuji Xeroxlah yang ia tanyakan kepada saya..Karena ukuran buku yang ingin ia Fotocopy hanya berukuran kertas Quarto sayapun menyanggupinya, Dan berkata bahwa mesin Fotocopy yang saya punya Fuji Xerox yang punya hasil luar biasa bagus.
Sang dosen tersebut pun ingin bukti dari hasil mesin Fotocopy saya...Tanpa ragu sayapun menurutinya karena hasil Fotocopynya memang sangat bagus sang dosen pun percaya bahwa itu memang mesin Fotocopy Fuji Xerox. Hingga sejak saat itu ia jadi pelanggan Fotocopy ditempat saya.😁😁 Padahal mesin Fotocopy yang saya punya bukan Fuji Xerox tetapi Canon dan Agfa.🤣 🤣 Karena selalu dirawat dengan Ekstra teliti oleh mas Dody kedua mesin tersebut selalu jadi andalan jika ada orang yang ingin memfotocopy dengan hasil yang bagus dan bersih.
Naah itulah dua buah mesin Fotocopy yang pernah jadi primadona pada era 90,an sampai tahun 2000,an meski keduanya tetap ada kelebihan dan kekurangannya.. Meski era sekarang hanya mesin Fotocopy bubuk saja yang masih tetap bertahan ketimbang mesin Fotocopy cair..Berikut dibawah ini akan saya tulis nama-nama mesin Fotocopy dari mesin yang bertinta cair hingga bubuk.
A. MEREK MESIN FOTO COPY CAIR
~Nasuha~ : Dengan berbagai Type.
~Ricoh~ : Dengan berbagai Type.
~Infotex~ : Dengan berbagai Type.
~Savin~ : Dengan berbagai Type.
B. MEREK MESIN FOTOCOPY TINTA BUBUK
~Fuji Xerox~ : Dengan berbagai Type.
~Selex~ : Dengan berbagai Type.
~Minolta~ : Dengan berbagai Type.
~Agfa~ : Dengan berbagai Type.
~Canon~ : Dengan berbagai Type.
~Konica~ : Dengan berbagai Type.
Dan masih banyak lagi sebenarnya nama-nama mesin Fotocopy yang beredar, Beberapa merek yang saya sebutkan diatas lebih umum, Atau sering dipakai oleh para pengusaha Fotocopy atau pebisnis Fotocopy...Dan mesin Fotocopy Kualitas terbaik adalah merek Fuji Xerox. Namun biasanya mesin bermerek Fuji Xerox ini hanya ada ditempat Fotocopy terbesar dan mewah...Meski terkadang para pengusaha Fotocopy sering menggunakan plang atau banner berlogo Fuji Xerox pada setiap tokonya agar pembeli atau konsumen tertarik...Akan tetapi faktanya mereka itu tidak punya mesin Fuji Xerox yang ada cuma slowrock dan mas berewox.🤣 🤣
Jadi jika ingin tahu mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox sebenarnya sangat mudah saja datangi saja toko Fotocopy yang mewah dan besar, Atau lihat berapa unit mesin Fotocopy yang mereka operasikan jika lebih dari 10 mesin berarti toko tersebut punya mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox. Walau tidak jaminan juga.😁
Atau jika tak mau bingung, Begini saja mesin Fotocopy yang beredar umum dimasyarakat baik kampus, Sekolah dan perkantoran biasanya mengunakan kertas ukuran Quarto, A4, Folio, A3 ( Double Quarto ) Dan kertas B5...Tetapi yang lebih sering umum digunakan adalah kertas Quarto, A4 dan Folio.
Sedangkan untuk kertas ukuran double Folio, Sampai kertas ukuran A1, A2, A0 hanya mesin Fotocopy Fuji Xerox yang bisa menggunakannya. Atau mesin Fotocopy ukuran super besar...Tentunya jika anda ingin tahu mesin Fotocopy itu Fuji Xerox atau bukan, Bilang saja ketukang Fotocopy ingin memfotocopy dengan kertas ukuran A1 atau A2 jika tempat Fotocopy tersebut hanya toko standard kemungkinan mereka hanya bilang tidak ada kertasnya atau mesinnya sedang rusak...🤣 🤣 Padahal alasan saja, Karena dulu sewaktu usaha Fotocopy sedang menjamur dan menjanjikan banyak para pengusaha Fotocopy yang memakai logo atau merek Fuji Xerox guna menarik minat pelanggan.
Bahkan saya pribadi pun pernah membohongi seorang dosen, Ia ingin memfotocopy sebuah buku setebal 10 Ribu halaman yang berisi tentang sosial politik. Sang dosen tersebut ingin hasil Fotocopy,annya bagus dan bersih maka mesin merek Fuji Xeroxlah yang ia tanyakan kepada saya..Karena ukuran buku yang ingin ia Fotocopy hanya berukuran kertas Quarto sayapun menyanggupinya, Dan berkata bahwa mesin Fotocopy yang saya punya Fuji Xerox yang punya hasil luar biasa bagus.
Sang dosen tersebut pun ingin bukti dari hasil mesin Fotocopy saya...Tanpa ragu sayapun menurutinya karena hasil Fotocopynya memang sangat bagus sang dosen pun percaya bahwa itu memang mesin Fotocopy Fuji Xerox. Hingga sejak saat itu ia jadi pelanggan Fotocopy ditempat saya.😁😁 Padahal mesin Fotocopy yang saya punya bukan Fuji Xerox tetapi Canon dan Agfa.🤣 🤣 Karena selalu dirawat dengan Ekstra teliti oleh mas Dody kedua mesin tersebut selalu jadi andalan jika ada orang yang ingin memfotocopy dengan hasil yang bagus dan bersih.
Itulah sekedar informasi mengapa era sekarang bisnis atau usaha Fotocopy tak seramai dulu kala era 90,an sampai 2000,an. Dan era sekarang mesin Fotocopy hampir semuanya bertinta bubuk kualitasnya pun sangat bagus meski keuntungannya tidak sebagus dulu lagi. Untuk mesin Fotocopy cair entah mengapa kini sudah hilang dipasaran dan sudah tidak ada sejak tahun 2002.
Semenjak era krisis moneter usaha Fotocopy atau bisnis Fotocopy pun harus bersaing dengan rental komputer dan sekutu-sekutunya...Bahkan ada juga para pemain komputer yang bermodal besar menyertakan mesin Fotocopy dalam bisnis atau usahanya. Tak heran selain terbentur harga kertas dan sperpart yang melambung tinggi usaha Fotocopy pun harus mengalami dilema persaingan..Hingga akhirnya terbukti nyata lambat laun usaha atau bisnis Fotocopy pun sedikit demi sedikit kian menyusut. Meski boleh dikatakan untuk sekarang ini pun Fotocopy masih juga sangat dibutuhkan baik dari kalangan mahasiswa, Anak sekolah dan tentunya masyarakat umum. Tetapi meski begitu mungkin berbeda dengan para pemain atau pengusaha mesin Fotocopy yang bermodal besar, Karena sampai hari ini mereka mampu terus bertahan tanpa keraguan.😊😊
Nah bagaimana dengan anda punya kenangan menarik tentang mesin Fotocopy, Atau selagi masih kuliah dulu pernah kebingungan karena banyak pengeluaran untuk biaya Fotocopy. Baik apapun itu jika anda mau boleh dong berbagi komentar dengan saya dibawah ini.
Semenjak era krisis moneter usaha Fotocopy atau bisnis Fotocopy pun harus bersaing dengan rental komputer dan sekutu-sekutunya...Bahkan ada juga para pemain komputer yang bermodal besar menyertakan mesin Fotocopy dalam bisnis atau usahanya. Tak heran selain terbentur harga kertas dan sperpart yang melambung tinggi usaha Fotocopy pun harus mengalami dilema persaingan..Hingga akhirnya terbukti nyata lambat laun usaha atau bisnis Fotocopy pun sedikit demi sedikit kian menyusut. Meski boleh dikatakan untuk sekarang ini pun Fotocopy masih juga sangat dibutuhkan baik dari kalangan mahasiswa, Anak sekolah dan tentunya masyarakat umum. Tetapi meski begitu mungkin berbeda dengan para pemain atau pengusaha mesin Fotocopy yang bermodal besar, Karena sampai hari ini mereka mampu terus bertahan tanpa keraguan.😊😊
Nah bagaimana dengan anda punya kenangan menarik tentang mesin Fotocopy, Atau selagi masih kuliah dulu pernah kebingungan karena banyak pengeluaran untuk biaya Fotocopy. Baik apapun itu jika anda mau boleh dong berbagi komentar dengan saya dibawah ini.
87 Komentar
What,..tahun 98,..itu dah lama banget tuh, bahkan foto mas satria aja terlihat udah mulai luntur warnanya,..😀, artikel bersejarah nih, harus di museumkan mengingat ada banyak kenangan di dalamnya, termasuk kenangan percintaan, asik,..engga nyangka ternyata cinta bisa berlabuh karena mesin fotocopy 😂😂😂,..untuk mesin fotocopy sendiri sekarang udah banyak banget jenusnya mas ya dan bukan hanya itu persaingan bisnis di sektor perfotocopyan ini sangat tinggi sekali, bahkan di tempat hampir ada ratusan tempat fotocopy dalam 1 lingkungan kampus,...tapi enggak apa-apalah tempat fotocopynya banyak, agar adik-adik yang kuliah bisa lebih mudah membuat tugas kuliahnya, asik
BalasHapusIyaa KO betul itu photo zaman sekolah.😊😊 Karena cinta jadi kenal mesin Fotocopy yee..😁😁
HapusYaa benar mas Fotocopy dari mulai menjamur sampai menyusut tetap masih banyak yang memcari dan membutuhkan..😊😊
Bisa jadi ide bisnis nih,..buka servis mesin fotocopy atau buka tempat fotocopy, tapi sayang sekarang persaingannya ketat banget
HapusNaah betul KO kuanyu jadi harus diperhitungkan lagi kalau ingin bisnis fotocopy wra sekarang.😊
HapusWuah wadidaw .. , ternyata ngga cuma canggih soal pacaran, ternyata pengetahuan soal perfotocopyan juga cucok meong.
BalasHapusSampai hafal betul type2 mesin fotocopy dengan bahan yang digunakan.
Keren euy blogger senior bernama mas Satria iki, opo2 iso.
Pengkodean html pun canggih.
Tapi jangan lantas jago juga nggaet nenek2 yaa ... Wwkkk 😂
Haahaaa bisa saja mas Him ini...Justru karena cinta jadi tahu mesin Fotocopy..😁😁
HapusLhaa kalau nenek2 aku ora iso mas...Biar mas Hino saja yaa Eeehh..🤣🤣🤣
Memang luar biasa Mas Satria pas masa muda yaa. Ditinggalin satu cwe, gantinya lngsng dua. 😂😂 Coba sekali2 posting tips menaklukkan hati wanita Mas. Hehehe..
BalasHapusBisnis fotocopy memang udah ga serame dulu yaa. Apalagi skrng2 udah pd jamanny ebook n softfile. Jd dr pd memfotocopy buku cetak, biasanya mahasiswa mending nyari ebook nya lbh murah..
Waaduuhh kalau bikin artikel tips menaklukkan hati wanita justru aku ora bisa mbak...Itukan kisah jaman jadul.🤣🤣🤣🤣
HapusBetul mbak Thessa bisnis Fotocopy kian hari kian menyusut tak seramai dulu lagi. Yaa karena mungkin teknologi sudah canggih kali yee..😊😊
Ternyata mas Satria pernah punya kios foto copy juga, benar-benar pembisnis handal.
BalasHapusKiosnya udah tutup Huu...Dan itu dulu..Bisnis Fotocopy sekarang harus punya perhitungan yang matang.😊😊
HapusIya, sekarang bisnis foto copy udah mulai sepi dan udah banyak yang tutup kadang kalau mau foto copy kudu keliling dulu
HapusBisnis rongdo saja yang sepertinya rame terus sepanjang zaman.😁
HapusBetul banget tuh bisnis rongdo memang menjanjikan dan tak lekang di makan jaman..hihihi
Hapus🙄🙄🙄🙄🙄
HapusHeemm dua orang diatas sepertinya pencinta rongdo sejati..😆😆
🙄🙄🙄🙄 nyimak
HapusOk anak paud memang harusnya nyimak..🤣🤣🤣🤣
HapusAnak paud apa anak nyamuk kang.🙄
HapusAnak nyamuk yang masih PAUD, mas..hihihi
Hapusnaini...betul ituw..wkwkw
Hapusjadi nyamuk dan suka meramaikan blog orang..itulah si mbul hahhahah
Kalau pada bentol obatnye ape mbul mempan nggak sama Shofel..🤣🤣🤣
HapusWow luar biasa, cewenya juga difotocopy jadi dua 🤣
BalasHapusDi film2 biasanya ada adegan berantam terus wajahnya ditempelkan ke mesin fotocopy dan tercopy.
Pertanyaannya, benarkah wajah bisa juga di fotocopy? ataukah yg di film2 itu bohong kira2?
Bisa.
HapusBisa kok mas Jaey wajah difotocopy.
Contohnya saja wajahku, xixixi .. aslinya wajahku kan kembaran sama wajah idolaku om Richard Gere, hahahayyy 😆🤭.
Tapi aku khawatir dikerubutin banyak orang kalo oas oergi, jadilah wajahku kufotocopy pakai wajahnya adikku 😁
@Suhu Ajay...Benar Huu ingin punya pacar banyak Fotocopy aja ceweknya yee jadi biar ada cadangan kalau yang satu ngambek..🤣🤣🤣
HapusBisa memang Huu tapi memFotocopy wajah hasilnya tidak optimal...Yang benar di Scaning gambar photo kita..Baru diFotocopy...Kalau difilm2 seperti itu..😊😊
@Mas Hino...Naaahh tuh Huu diajak mangkal sama mas Him..🤣🤣🤣
HapusAsalkan scaning photo wajahnya dulu baru deh diFotocopy bikin ribuan lembar..🤣🤣🤣
Sepertinya saya pernah nonton wajah orang difotocopy kalau ngga salah ingat itu film Jacky Chan.
HapusNaahh benar banget itu Huu..😊😊
HapusMantap artikelnya berdasarkan pengalaman pribadi tentang bisnis foto copy. Barang jadul biasanya lebih awet dan bandel, seperti televisi juga, televisi tabung jadul lebih bandel daripada tv zaman now yang tipis2, kesambar petir dikit langsung rusak. Sekarang serba digital dan juga pandemi korona, sekolah masih libur, itulah yang membuat bisnis foto copy melesu
BalasHapusBetul mas Vicky teknologi semakin canggih barang dibuat sesimpel mungkin kali yee jadi mudah rusak, Berbeda dengan barang2 model jadul..😊😊
HapusBisa juga seperti itu, Tetapi untuk Fotocopy memang sudah tidak seramai zaman dulu mas Vicky.😊😊
Waaah ??", Hebat pisan eeeee, udha satria ini ahli koding, wawasan luas baik tentang mesin foto kopi, ahli juga akan percintaan. Boleh lah , share akan tips & trik memikat hati pria agar tari juga bisa segera jalan toyiban seperti udha satria & mbak Vina alvonita .
BalasHapusOk mbak Tari makasih yaa atas doa2nya semoga mbak Tari pun selalu mendapatkan kebahagian yang terbaik untuk selamanya.😊😊🙏🙏
HapusSaya pernah merantau di Surabaya... Disuruh bos jagain kompi, internet dan mesin fotocopy... Lumayanlah buat cuci mata anak-anak Airlangga..
BalasHapusWaahh itu lebih menari lagi bang...Kenapa nggak ajak2 saya juga.🙄😂😂
HapusYah waktu itu masih jaman SBY.. hahahaa..
HapusWaahh sudah lama juga yaa bang..😊😊
Hapuswaahhh saya baru kenal mesin foto kopian setelah kerja malah, sebelumnya cuman minta di foto kopiin, nggak pernah foto kopi sendiri, sejak kerja, saking ga sabarannya saya, semua hal termasuk foto kopi pun saya lakukan sendiri hahaha.
BalasHapusBtw jadoel banget sih Kang wakakakaka.
Saya belom kuliah deh tahun segitu :D
Lha, memang mbak Rey baru tahu kalo kang satria lahir pas jaman Belanda ya, makanya jadul.😄
Hapus@Reyne...Ketawan yaa tukang tebeng kalau urusan Fotocopy..🤣🤣🤣
HapusMasaa sih...Saya juga belum kuliah masih Stm keeleess..🤣🤣🤣
@Agus..Beehhhaaaa suuuee..🤣🤣🤣🤣
Hapuswakakakakak, jadi KangSat ikutan perang ya dulu, atau jangan-jangan ikutan godain noni Belanda aja? wakakkakaak.
HapusIyyaaa, tauk aja, yang namanya foto copy dulu, paling sering nitip, apalagi pas kuliah, males banget antri, mending titip sekalian teman yang fotokopi :D
Apalagi pas STM, paling sering nitip duit aja tau beres :D
Haahaaa kalau gw ikut perang berarti anak2 gw udah pirang dong rambutnya pastinya kalau mudik kenegri kincir angin dong..🤣🤣🤣
HapusNaahh berarti gelarnya ratu tebeng yaa..🤣🤣🤣
klo di negeri kincir adanya mbul van hellen wkwkwkw
Hapus🙄🙄🙄🙄 Apa Mbul Van Helen..😳🤪🤪
HapusKirain saya, Mbul Van Helsing..hihihi
Hapusmbul van helsing, serigala dunk? xixixixi
HapusBukannya cocoknya mbul Van baskom, soalnya suka masak dan kuliner.😁
Hapusmas agus...kan biar pinter masyak mas 🤭🤭
Hapus🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HapusSaya tinggal di Kampung, dulu di pasar cuma ada dua toko yang punya mesin fotokopi. Kalau ada tugas sekolah yang harus difotokopi antriannya mengular banget, padahal coba klo di kolektif ya, tapi namanya juga anak-anak kan. Ke Pasar antri buat fotokopi aja seneng. hihihi...
BalasHapusYaa baik dikampung atau dipedasaan memang agak sulit mencari Fotocopy mbak...Karena tidak banyak jadi selalu antri kalau ingin Fotocopy. Dan agak lama menunggunya..😊😊😊
HapusWooow, keren banget yaak. Ternyata Kang Satria adalah mantan juragan fotokopi pada masanya
BalasHapusKemudian toner itu tinta yaak? Aku kira salah satu perlengkapan make-up, sebab sering disebut oleh Mbak Roem :D
Iyee Doo itu dulu tapi..🤣🤣🤣
HapusBeda toner Make-up sama toner Fotocopy Doo...Ntar ente pake buat wajah lagi Toner Fotocopy bisa Hideng muke ente..🤣🤣🤣🤣
Sebelum mangkal di lampu merah ternyata kang satria sering mangkal di tukang fotokopi ya, tapi berkat sering mangkal biarpun diputuskan oleh Novi dapat gantinya, mana langsung dua lagi. Kayaknya dua cewek itu mau jadi pacar kang satria karena di iming-imingi fotokopi gratis.😁
BalasHapusMungkin juga, mas. Atau diimingi kios foto copy..hihihi
HapusHeeeheeee..🤣🤣🤣 Yaa2 mungkin betul juga seperti yang dibacotkan 2 orang diatas.🙄😧😧😧
Hapuswakakakakak, ooohhh jadi itu rahasianya?
HapusSi Kangsat nyamar jadi pemilik kios fotokopi dan dikasih gratisan 3 tahun, makanya kesemsem
Kabooorrrr :D
eh tapi dulu aku sempet pengen punya usaha fotokopian loh....hihi...ama rental komik wkwwk
Hapus@Reyne...Haaahaaaa biar semua cewek pada lengket yaa..🤣🤣🤣
Hapus@Mbul..Kenapa tidak kau wujudkan mbul..😊
Kalo aku sih tidak punya keinginan usaha fotocopy, cuma kalo ibuku pengin, cuma setelah ia lihat ada orang fotocopy dua lembar bayar 1000 jadi malas, mana sepi lagi karena kampung.😂
HapusMau rame buka dikampus atau dekat perkantoran..😊😊
HapusKalau dilingkungan sekitar komplek atau perkampungan memang rada kurang bagus untuk era sekarang.😀
Betul banget kalau di perkampungan yang jauh dari perkantoran atau sekolah atau kampus bukan usaha fotokopi bisa kebanyakan bengongnya daripada kerjanya.
HapusKalo di kampung cocoknya jadi usaha dukun kali ya.🤣
Hapusmas agus...😳😱😱😱 bisnis dukun??? 🙄🙄
HapusNah ini dukun nya datang.🙄
HapusKaboorrrr 🏃🏃💨
🙄🙄🙄🙄🙄☝🏾☝🏾☝🏾☝🏾
HapusKeren betul kang penjabaran dari sisi bisnisnya diurai lengkap kap kaaaaap macam pacekap #wkwkwkkw
BalasHapusdari tinta, kertas, dsb
dan....mesin fotocopy sekarang cepat panas ya ternyata, ga bisa digeber sehari full kayak mesin foto copy jaman dulu
tapi yang diakalin pake spiritus atau minyak tanah itu sungguh terlalu ya kang...maunya ambil untung besar huhu
apalagi kalau pas fotocopy buku tebal, ckcckkc...bathi banyak tuh
dan lagi gawe freelance saat masih sekolah juga patut diacungi jempol kang :D
betewe kang, memang kalau jaman pacaran gitu panggilannya tetep luh gw ya...kirain aku kamu wkwkwk...soalnya baca cara ngomong mantannya yang novi ketus bangat gegara diboongin kang sat anak smu taunya stm yang suka tawuran wkwkwkwk...tapi abis itu malah dapat 2 lagi..hahhaah....tapi ga heran sih soalnya dilihat lihat jaman mudanya kang satria cakep juga tuh pas lagi teleponan hahahhahahaaha
pantas lah banyak cewek yang klepek klepek ye kang
untung sekarang udah insap...iye kaaaan hahahhahah
Iyaa kan itu2 kangen juga sama mesin FotoCopy.😊😊
HapusBisa sih bisa mbul cuma harus ada perawatan ekstra... Tidak seperti mesin dulu yaa masih kuat bertahan meski sering dipakai secara sembrono..
Iyaa demi keuntungan semata..Tetapi mesin model itu sekarang sudah tidak edar lagi..😊😊
Panggilnya tetap sayang2ngan..🤣🤣 Cuma pas ketemu Novi lagi kan sudah ketawan belangnya, Ternyata anak Stm yang ngaku2 anak Smu. Jadi Novi benci dan tidak menganggap pacar lagi, jadinya elo Gw lagi nyebutnya .😊😊
Iyee udah insaf persis koboi insaf..🤣🤣🤣🤣🤣
iya kang satria, teringat dulu kalau ga di warnet ngetemku itu ya di kang fotokopian...biasa beli buku paket yang tebelnya sekilan wkwkwk
Hapuskadang aku malah minta tulung jilidin kertas hvs 1 pack buat kujadikan buku kang..tar kuisi gambar gambar komik secara manual pake bolpoin...yang baca? kupaksa teman teman kosan suruh baca komikku wkwkwkkw
Naah betul itu mbul namanya mahasiswi pasti hobi dan ada saja yang difotocopy..😊😊
HapusYaa begitu deh mbul sama kaya anak Smu anak mahasiswi juga hobi biasanya jilid buku hanya buat notes dan sejenisnya kala itu.😊😊
bener kang memang saat itu bisnis fotokopyan bak sumber cuan yang melimpah, antriiii trus bahkan sampai malam terlebih jika sudah masanya skripsi pasti ada saja bolak balik ke tujang fotokopy atau warnet buat ngeprint ini itu...
HapusBetul banget mbul..Tapi lama-lama kelaman malah bisnis Fotocopy semakin meredup dan tidak semenarik dulu lagi..😊😊😊
HapusUwaaaaaaaaah kalo inget mesin fotocopy, pasti inget masa awal baru ngantor :p. Kalo di bank, fotocopy kan pasti ada di setiap kantornya. Krn memang penting dan vital fungsinya. Naaah setiap anak baru yg msk di bank tempat aku kerja dulu, wajiiiiiib belajar 2 hal. Pertama ngitung uang pake 3 jari secara cepet. kedua, mampu ngoperasiin mesin fotocopy. Hitung uang manual itu utk jaga2 kalo mesin hitung eror mas. Biar gimana mesin pasti bisa aja eror. Makanya kemampuan jari ngitung dgn cepet hrs bisa diandelin.
BalasHapusKalo mesin FC, itu Krn di Bank ku selain mengcopy dokument, fungsinya bisa utk kirim fax, bisa untuk sending all transaksi payment nasabah dalam 1 hari itu, ke kantor pusat yg memproses transaksinya. Jd penting banget. Krn kalo sampe eror, transaksi ratusan milyar per hari bisa ga jalan :p.
Cm untungnya Krn makin canggih, proses pengoperasiannya juga gampang, cuma masukin kertas, tekan2 bbrp tombol, ntr lgs auto msuk ke PC dan dari PC sending ke kantor pusat.
Dulu mesin FC di kantorku juga bisa auto kirim email, ke email kantor si staff. Jd dokument LBH cepet masuk ke email penerima.
Tiap 2 Minggu aku inget selalu ada vendor yg melakukan maintenance biar ttp lancar :D. Seru siih dulu belajar ttg mesin FC ini.
Paling sebel kalo kertas nyangkut hahahaha. Tapi di layar nya lgs ksh tau kertas nyangkut di posisi mesin yg mana. Jd kita tinggal buka mesin sesuai yg ditunjukin monitor.
Dan berfungsi utk printer juga mesin FC di kantor. Jd apapun yg mau diprint, pasti connect nya kesana.
Fuji Xerox itu aku inget selalu dipake pas study case zaman kuliah :p. Krn branding-nya yang amat sangat kuat. Ibaratnya kalo motor org selalu inget naik Honda, mau apapun merk nya.
Tapi kalo kata dosenku, khusus fotocopy, di negara dia orang2 suka pada bilang "please Xerox my paper" . Mau apapun jenis mesin FC nya, ttp orang2 di negara dia, nyebutnya Xerox hahahahah
Betul mbak Fans kalau dikantor Fotocopy, Fax, dan sejenisnya memang dibutuhkan biasanya makin besar kantor makin banyak pula mesin Fotocopynya, Dan saya juga ngalamin waktu diajak service mesin sama mas Dody didaerah perkantoran sekitar Jabodetabek.
HapusBetul juga mbak Fans, Nggak hanya bank juga sih kantor lainnya pun hampir sama, Butuh yang namanya Fax, Fotocopy, Print, dan sejenisnya.😊😊
Yaa betul mesin Fotocopy makin lama makin canggih.😊 Kalau untuk Fotocopy 10 sampai 50 lembar atau 200 lembar masih muda dan tidak masalah....Yang repot kalau fotocopy buku tebal dan ukuran kertasnya besar setara kertas A3 tetap pusing juga sih..😂😂
Kalau untuk mesin FC yang double Fax dan email itu khusus kantor memang mbak Fans, Jadi perawatannya memang lebih ekstra, Karena mesin FC double rewel soalnya. Betul mbak, Biasanya kertas macet anda tandanya dan kodenya, Meski setiap merek beda2 gambar serta warnanya tetapi tujuannya tetap sama.😊 Jika bisa ngeprint dll, Berarti mesin FC dikantor mbak Fans bisa jadi Fuji Xerox atau Canon.
Iyaa mbak fans, Mesinnya merek lain bilangnya tetap Fuji Xerox.🤣 🤣 🤣
Mas aku salfok sama ceritamu segitunya sampe ngaku2 anak SMU demi dapetin si Novi wkwkwkwk, emang segitu jeleknya image STM di Jkt waktu itu? Suamiku juga lulusan STM tuh, aku biasa aja hahahhaa
BalasHapusIyaa soalnya dulu di Jakarta jarang ada anak Smu yang mau pacaran sama anak Stm.🤣🤣🤣
HapusIntinya lain dulu lain sekarang kali yaa mbak Meta.😊😊 Malah sekarang banyak juga anak Smu ngejar2 cowok meski ia anak Stm.😁😁
wuihh selain kisah kenangannya, rasanya baru kali ini saya menemukan seseorang yang sepaham akan keanehan mesin fotocopy masa kini. Jadi,di kantor saya dulu kan mesin fotokopy sistemnya rental, jadi biaya sewa mesin baru sekaligus maintenance. Hampir tiap minggu panggil tukang servicenya dengan segala rupa masalah, mulai toner ga rata, mesin ngejam, kertas jd nyangkut. Dah ganti mesin pun sama saja. Saya pikir karena saya atau teman2 yang makai pada barbar.. Eh, setalah ada kebijakan baru, mesin dioperasikan satu orang saja, ternyata masih sama saja dong ya... Setelah dihitung2 dengan biaya listrik, pemakaian kertas yang jadi boros (karena banyakan gagalnya), untuk kantor kecil mendingan FTcpy di tukang ftcpy aja deh
BalasHapusYaa masalah yang mbak Anis hadapi selama dikantor dengan mesin FC..Penyebanya sederhana...Yang punya rental mesin FC nggak mau keluar uang terlalu banyak untuk menangani kerusakkan tersebut.
HapusKemungkin biaya penggantian seperpart melebihi harga sewa. Jadi penanganan servicenya yaa begitu2 saja...Tidak full service.
Terbukti meski ganti mesin baru dan hanya satu orang yang mengoperasikannya yaa tetap saja selalu rewel dan tidak ada perubahan.😊
Rugi sebenarnya kantor itu kalau sewa mesin FC, Meski ada biayaya perbaikan atau service ujung2nya uang habis tidak sesuai dengan kebutuhan kantor.😊😊
Karena dulu saya pernah diajak menangani service mesin FC diarea perkantoran kerusakannya parah total...Akhirnya kantor tersebut minta ganti baru..tetapi gantinya juga bukan mesin baru. Tetapi bekas. Ingin mesin baru yaa harga sewa beda lagi.😊😊
Solusi mbak Nisa sudah benar mending ketukang FC saja...Agar pengeluaran kantor tidak terlalu boros.😊
Ooh kalau ganti sparepart kita kena charge lho mas.. ga termasuk sama biaya bulanan (sewa & maintenance).iya ya.. bisa jd emang si pemilik agak 'nakal' Krn kan kami ga ngerti masalah mesin ftcpy
HapusBerarti kalau begitu sistem sewanya kurang berqualitas, Dalam artian sewa murah, Tapi ada embel2 yang tak terduga.😊😊
HapusTong.. gue rasa Pak Dody masih ngenalin elu dari jarak jauh karena elu pernah nilep penjuala spare part yah... wakakakakakaka.. :-D makanya mungkin dari aroma lu terendus.. :-D
BalasHapusNice story Tong. Casanova juga lu ye.. itu bisa dapet 2 pacar. Gue jadi curiga, jangan jangan elu sekarang punya 3-4 bini nih... soalnya jago banget ngatur jadwal...
Soal potokopi mah, ya gue hidup di masa jadul, masa sih kagak akrab sama benda yang satu ini. Malah dulu kerja di kantor yang pertama, kerjaan gue tuh kalu ganti tinta sampe nyabutin kertas nyangkut..
btw, si Nopi kemana sekarang Tong
@Suhu Anton...Haahaaa bukan nilep sperpart aje kong tapi pernah ganti toner mesin FC dengan minyak tanah biar untung gw gede..🤣🤣🤣🤣 Haahaaa....Kan menurut peraturan dilarang pakai toner dioplos dengan minyak tanah terkecuali kepepet.🤣🤣🤣 Karena kepepet gw oplos dah tuh mesin..🤣🤣🤣
HapusLhaa kalau ngegosip tanggung amat kong...Bini gw ada 20 orang..Begitu kan lebih bagus.🤣🤣🤣🤣 Suuuee.🤣🤣🤣
Berarti ente pernah nilep kertas 1 Rim jangan2 nih atau nilep toner 1kg buat jual lagi..🤣🤣🤣🤣
Novi terakhir ketemu tahun 2009 kalau nggak salah...Tinggal di Tangerang sekarang sudah jadi janda beranak 2...Nggak tahu kalau sekarang mah, Apa sudah nikah lagi kali..😆😆
Mantap, benar-benar paham luar dalam tentang mesin fotokopi. Pantas saja juga bisa service mesin fotokopi. Setidaknya meski saat sekolah di stm Mas Satria suka tawuran, bolos, dan pacaran, tapi mengenal mas Dody dan mesin fotokopi adalah sesuatu yang patut disyukuri.
BalasHapusAdik saya juga punya toko fotokopi dengan mesin Kyocera. Untung fotokopi saja memang tidak banyak, tapi ketika dibarengi dengan print, scan, dan lainnya, hasilnya cukup lumayan.
Betul banget bu guru...Sesuatu yang harus disyukuri memang walau harus berjibaku dengan waktu. Karena dalam keadaan yang masih sekolah, Tetapi setidaknya bisa untuk jadi pengalaman untuk masa depan.😊😊
HapusBetul bu guru bisnis Fotocopy memang harus ada selingannya termasuk alat2 tulis, buku dan lainnya.😊
Wah yernyata toko mesin fotocopy juga tempat ketemuan sama Novi sang pujaan hati.
BalasHapusTernyata mas Satria belajar banyak dengan pemilik toko mesin foto copy dan akhirnya bisa punya keahlian membongkar dan menyervice mesin fotocopy..mantul..
Aku juga ingat saat kuliah dulu kalau nggak neli buku paket andalannya ya fotocopy.. jaman dulu sebelum tahun 2000 an memang bisnis foto copy sangat menjanjikan. Nggak ada anak sekolah atau mahasiswa yang nhgak butuh foto copy an.
Makasih mas Satria sudah berbagi pengalaman dan info tentang mesin fotocopy kepada kita...
Betul mbak Fiddy karena Novi pula saya bisa tahu mesin Fotocopy..
HapusIyaa sejak itu jadi suka yang namanya mesin Fotocopy bahkan jady tukang Fotocopy.😊😊
Betul mbak Fidy zaman kuliah memang bagi mahasiswa atau mahasiswi perlu yang namanya Fotocopy dan sejenisnya..
Ok sama2 Mbak Fiddy..😊🙏🙏
habis baca ini, aku percaya 1000% kalau kang Sat maestro juga dibidang per-poto-copian
BalasHapusaku bacanya sambil ngebayangin kang Sat di foto itu, terus lari-larian di area toko fotocopi buat ngejar novi, terus ngambek, terus kaburrr :D, yampun kayak film zamannya paramitha rusady hahahaha.
aku sependapat sama kang Sat, pernah terpikir sendiri pas aku liat usaha fotocopian sekarang agak menurun dibanding waktu era taun segitu. kalau di Jember sini, mungkin hanya ada beberapa toko fotocopi yang lumayan rame, kayak di daerah kampus
kalau bisa benerin mesin fotocopi sendiri kayak kang Sat enak juga, ternyata kepake ilmunya pas punya bisnis serupa sendiri
mungkin bisa dibilang, aku ngerasain momen fotocopi yang jor-joran waktu kuliah, fotocopi buku kuliah yang tebel tebel, trus pas zaman skripsi,wadohhh mayan banget itu ber-rim rim pokokknya
Yaa2 thanks mbak Isna.😊😊 Apa gw lari2an kejar2ran sama si Novi..Dan diputusin lagi..ohh sungguh terlalu..🤣🤣🤣 Kenapa nggak film India aje mbak Isna biar seru..🤣🤣
HapusBetul mbak isna Fotocopy ingin ramai untuk era sekarang yaa dekat kampus atau kawasan perkantoran...Kalau dilingkungan nggak sebading sama modalnya. Belum masalah kerusakkannya.
Naah pasti itu mbak Isna kalau zaman skripsi mah sudah pasti pengeluaran kita untuk Fotocopy pasti besar..😊😊
Tempat saya kerja juga awalnya ada mesin fotocopy nya mas Satria, tapi lambat laun, perlahan namun pasti akhirnya hilang tergerus zaman, yang ada tinggal mesin cetak foto dan scanner untuk ngeprint.
BalasHapusPerkembangan teknologi mau tidak mau menjadikan yang jadul harus tergantikan dengan yang baru yang lebih modern tentunya.
BTW mas Satria waktu mudanya ganteng juga yah, pasti banyak yang naksir nih, hehee...
TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CORETAN YANG EEHEEM,! UHUUKS2!
Emoji