Tulisan saya kali ini akan bercerita tentang kenangan saya dengan mesin Fotocopy dan tentunya anda tahu dong kegunaan mesin Fotocopy terlebih bagi anak sekolah dan mahasiswa pastinya sudah bukan hal aneh lagi kan dengan yang namanya mesin Fotocopy. Meski sekarang usaha Fotocopy sudah tidak seramai dulu kala era tahun 90,an sampai 2000,an.

Bicara soal mesin Fotocopy saya pribadi punya banyak kenangan manis dengan mesin Fotocopy tersebut. Dari mulai asal pencet sampai akhirnya mengusainya sampai punya toko Fotocopy berserta Atknya. Meski itu dulu.😁😁 Seperti apa kisahnya berikut dibawah ini.

Pada pertengahan bulan Febuari belum lama ini saya bertemu dengan pak Dody pria asal Tegal Jawa Tengah yang dulunya sewaktu saya masih Stm beliaulah yang mengenalkan saya dengan yang namanya mesin Fotocopy serta cara mengoprasikannya. Meski sekarang usia beliau sudah hampir mendekati angka 65 tahun tetapi secara fisik beliau tetap gagah seperti dulu. Terbukti saat bertemu saya dalam jarak radius 200 meter lebih beliau masih awas dan tajam ingatannya terhadap saya.😊 Dan pertemuan itu pun membuat saya kaget serta bercampur senang. Karena boleh dikatakan cukup lama saya tidak bertemu dengannya..Dan tulisan ini pun saya buat karena saya ingin bernostalgia kembali dimasa-masa sekolah, Sampai akhirnya saya bisa kenal dengan pak Dody. Yang sudah saya anggap seperti ayah sendiri.😊

Pada zaman dahulu kala...Yaelaah kesannya kaya hidup dizaman Fir,aun aje gw.🤣 🤣

Sewaktu saya masih menjadi anak stm di Jakarta Pusat, Saya mendapatkan tugas dari para senior saya disekolah untuk memata-matai stm yang ada dikawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan. Tak hanya itu sekolah saya pun berencana menantang perang terhadap Stm Leag 33 atau nama ngetrendnya LA 33 yang memang berada dikawasan Lenteng Agung.

Sambil memantau kawasan Lenteng Agung dan mencari jalur strategis untuk melakukan penyerangan yang pastinya akan menyebabkan chikal bakal tawuran. sayapun tetap santuy sambil sesekali menggoda anak-anak Smu yang lalu-lalang dikawasan tersebut. Singkat cerita karena sering menggoda anak Smu akhirnya sayapun mempunyai kenalan seorang anak Smu negri 49 yang memang berada tak jauh dari kawasan tersebut. Namanya Novia Wulandari, Singkat cerita akhirnya saya pun resmi berpacaran dengan Novi.

Sebagai anak Smu Novi pun tercatat sebagai anak yang pintar dan sangat hobi membaca baik buku sekolah maupun buku-buku diluar sekolah. Tak heran demi sebuah pelajaran atau hal lainnya Novi sangat rajin yang namanya bolak-balik atau berlama-lama ditukang Fotocopy. Dan karena Novilah saya bisa kenal yang namanya mas Dody, Karena Novi sudah sejak lama berlangganan Fotocopy dengan mas Dody. Dan sejak itu baik saya dan Novi jika ingin bertemu selalu ditempat Fotocopy milik mas Dody. Karena selama masih sekolah Novi dilarang pacaran oleh orang tuanya.

Namun apapun itu tak membuat hubungan cinta kami berdua goyah...Ciiieeiilee Preets!! 🤣 🤣 Hari demi hari saya dan Novi semakin mesra, Dan demi Novi pula saya jadi rajin menemani ketoko buku hingga berjam-jam, Bahkan ikut pula belajar dengan teman-temannya jika ada tugas tambahan dari sekolah. Walau sebenarnya hati saya sangat resah bila berkumpul dengan teman sekolahnya Novi karena jika ditanya soal pelajaran saya langsung glagapan.😂😂 Dikarnakan saat awal pertama berjumpa dengan Novi saya mengaku anak Smu..🤪 🤯 Karena jika saya jujur pastinya tidak ada anak Smu yang mau pacaran dengan anak Stm. Karena anak Stm di Jakarta baik negri dan swasta selalu punya kesan negatif dimata anak Smu atau Smea.

Akhirnya sepintar-pintarnya saya berbohong kedok sayapun terbongkar juga. Karena ada beberapa orang teman sekolah Novi yang melihat saya sedang tawuran di jalan raya Lenteng Agung, Dan sejak kejadian itu Novi hampir susah untuk ditemui, Ditelepon selalu banyak alasan, Saya datangi kerumahnya selalu dibilang tidak ada hingga akhirnya cuma toko Fotocopy mas Dodylah yang jadi tempat untuk dapat bertemu dengan Novi. Dan atas kejadian itu pula saya sering curhat dan akrab dengan mas Dody.

Ditoko Fotocopy milik mas Dody pun saya sering bertengkar dengan Novi hanya karena hal sepele sampai pada akhirnya karena tidak ada kejelasan hubungan saya dan Novi pun bubar tanpa kejelasan. Meski jadi bahan tertawaan oleh mas Dody dan karyawan tokonya saya tetap tidak perduli, Bahkan disaat saya jenuh untuk kesekolah dan memilih bolos tempat mas Dody lah yang saya tuju. Dan berharap bisa bertemu dengan Novi kembali meski pada kenyataannya semua hanya sia-sia saja. Malah hanya nasehat yang saya dapat dari mas Dody.

"Satria-satria banyak orang pengen bisa sekolah, Luh malahan bolos sama milih pacaran..Apa luh nggak kasihan sama orang tua luh"...Serunya dengan tenang.

"Anu mas aku lagi mumet mas, Mungkin esok atau lusa aku bakal kesekolah lagi".

"Itu mah terserah luh gw cuma bilangin doang sekarang ketimbang luh planga-plongo disini, Bantuin gw dah rapihin tuh kertas untuk dijilid".

"Ok mas, Saya bantu"..

Sejak itu jika saya berada ditoko Fotocopy milik mas Dody saya selalu membantunya dan entah mengapa saya sangat tertarik dengan semua yang ada ditoko milik mas Dody. Tak hanya belajar mengoprasikan mesin Fotocopy, Apa yang berhubungan dengan Fotocopy semua saya coba pelajari dari mulai menjilid buku, Laminating sampai melayani penjualan Atk semua itu saya jalani dengan sangat senang hati.

Jika saya tidak konsen dengan pelajaran disekolah tempat mas Dodylah yang saya tuju, Meski mas Dody sendiri melarang saya agar jangan terlalu sering bolos sekolah. Sampai pada akhirnya mas Dody menyarakan kepada saya agar jika hari libur saja kalau ingin main ketokonya. Sayapun menuruti apa yang ia mau, Bahkan sejak sering mampir ketoko Fotocopy milik mas Dody, Saya enggan ikut-ikut tawuran sekolah jika berada dikawasan Lenteng Agung dan sekitarnya.

Walau selama menjadi anak Stm di Jakarta tak luput dari yang namanya tawuran, Demi mas Dody saya sangat anti ikut tawuran dengan teman-teman sekolah saya bila berada dikawasan Lenteng Agung. Jika hal itu terjadi saya lebih memilih menghindar dan langsung menuju tempat mas Dody.

Tiga bulan telah berlalu, Dan saya pun tak menyangka selain bisa mengoperasikan mesin Fotocopy sayapun mampu membongkarnya bila ada sedikit kerusakan atau kertas macet. Bahkan sampai penggantian sperpart mesin hampir 50% saya sanggupi. Tak hanya itu mas Dody pun juga mengajarkan kepada saya cara menjilid buku dan kertas dari jilid lakban, Spiral, Shofcover, Hardcover dan lain-lainnya.

Bah sebuah memasuki dunia kerja Frelance kehadiran saya mulai bisa diterima oleh mas Dody dan istrinya..Sampai jika banyak orderan Fotocopy dan mas Dody berserta anak buahnya merasa keteteran sayalah yang beliau cari, Karena selain memiliki usaha Fotocopy mas Dody juga menerima service mesin Fotocopy dan jual beli mesin Fotocopy bekas.



Imut Banget Gw Yee Waktu Zaman Sekolah.🤣 🤣 🏃💨


Sampai pada akhirnya jika hari minggu pagi saya bekerja full ditempat mas Dody. Meski hanya dibayar harian semua itu bukan masalah bagi saya, Terkecuali jika ada lemburan hari apapun saya selalu siap karena dikerjakannya malam hari. Dan semenjak itu saya selalu punya uang lebih jika kesekolah bahkan uang yang diberikan dari mas Dody pun bisa untuk meneraktir teman sekolah satu kelas saya. Menariknya lagi jika bisnis jual beli mesin Fotocopy mas Dody laku terjual 3 unit sayapun pasti diberikan komisi atau uang lebih.

Selain itu pula jika mas Dody dan anak buahnya melakukan service diberbagai tempat wilayah Jabodetabek saya dipercaya untuk menjaga toko miliknya seorang diri jika hari minggu, Meski full harus sampai sore semua itu bukan beban bagi saya. Hingga pada suatu sore dihari minggu saya kembali bertemu dengan Novi. Ia datang untuk memfotocopy sebuah buku pelajaran sayapun senang melayaninya. Namun diluar dugaan justru Novi malah memandang saya dengan sinis dan berkata.

"Kemana mas Dody sama anak buahnya, Luh ngapain disini"... Serunya dengan tampang wajah yang cemberut.

"Mas Dody lagi keluar biasa service keliling, Sama aku sama saja kok Nov, Biar nggak usah bayar kamu tenang saja"...Jawab saya mencoba tersenyum kepadanya.

"Gw nggak percaya sama luh"...Jawabnya sambil kemudian berlalu pulang.

Sayapun berusaha mengejarnya, Meski saya sudah mengakui kesalahan yang pernah saya buat terhadapnya, Karena mengaku-ngaku anak Smu tetapi entah mengapa Novi tetap tidak perduli terhadap saya. Bahkan cuma menjawab bahwa dirinya sangat tidak suka dengan anak Stm yang suka tawuran dan pembohong. Karena hanya sia-sia, Sayapun akhirnya tak perduli lagi dengan Novi. Meski Novi sendiri jika saya tidak berada ditempat mas Dody ia tetap menjadi pelagan setia ditokonya mas Dody. Namun apapun itu saya tetap enjoy dan tak mau terbebani lagi walau harus kembali jomblo.

Hari-hari terus berlalu meski sudah tidak berhubungan lagi dengan Novi tetapi karena tempat Fotocopy mas Dody selalu ramai oleh mahasiswi dan anak-anak sekolah bukan hal yang sulit untuk mendapatkan seorang pacar bagi saya. Dalam hitungan bulan pun saya sudah kembali mendapatkan 2 orang pacar yang satu seorang mahasiswi dan satunya lagi anak Smu yang seumuran dengan saya. Walau masih sering bertemu dengan Novi saya pun sudah tidak perduli lagi, Bahkan untuk bertegur sapapun saya sudah enggan. Meski harus berbohong lagi tetapi untuk ngapel bergilir kedua pacar saya itu tetap sanggup saya lakukan dengan alasan saya masih anak sekolah yang harus kerja sampingan untuk biayaya sekolah pula. Beruntung kedua wanita tersebut percaya, Jadi hal yang wajar jika untuk memadu kasih tidak meski malam minggu.🤪 🤪




Hingga pada suatu hari mas Dody pun memberi saya kesempatan untuk menemaninya service mesin Fotocopy disekitaran wilayah Jabodetabek. Dengan alasan agar saya tidak jenuh jika berada ditoko terus. Apapun yang mas Dody perintahkan bukan masalah pula bagi saya, Karena saya membantunya secara full hanya pada hari minggu saja, Selebihnya jika ada lembur dadakan dan diwaktu saya bolos sekolah. Namun saya pribadi tetap konsisten dengan tanggung jawab yang sudah diberikan oleh mas Dody bahkan sayapun berani menawarkan mesin Fotocopy kepada para pemain dan pebisnis mesin Fotocopy bekas dengan kondisi masih layak pakai.

Dan antara saya dan mas Dody memang sangat ada kecocokan, Terbukti selama melakukan service disekitaran Jabodetabek dalam perjalanan menggunakan sepeda motor kami berdua selalu riang dan penuh canda dan tawa. Bahkan mas Dody pun berkata kepada saya, Jika ia merasa semangat jika ada job service mesin Fotocopy bila ditemani oleh saya. Kejadian ini terus berlangsung sampai saya lulus Stm hingga akhirnya saya melanjutkan kejenjang sekolah yang lebih tinggi mas Dody pun melarang saya agar jangan terus berkecimpung didunia Fotocopy, Karena menurut beliau masa depan saya masih panjang. Dan ia tidak mau jika saya mentok hanya jadi tukang Fotocopy serperti dirinya.

Dan sejak saya menjadi seorang mahasiswa hanya kalau ada waktu senggang saja mampir ketempat mas Dody, Mas Dody pun tetap open terhadap saya bahkan jika jadwal kuliah saya tidak padat mas Dody pun selalu menghubungi saya untuk ditemani dalam hal service mesin Fotocopy atau jual beli mesin Fotocopy bekas.

Demikianlah cerita kenangan saya dengan sebuah mesin Fotocopy walau pun hanya saya tulis secara singkat saja. Kalau secara full bisa 7 hari 7 malam nggak kelar-kelar yang ada bisa bonto gw.🤣 🤣 🤣


Sekedar Berbagi Info.

Lain dulu lain sekarang, Mungkin itu sebutan yang cocok untuk bisnis usaha Fotocopy...Karena usaha atau bisnis Fotocopy era sekarang tak bersinar seperti pada era tahun 90,an sampai 2000,an.😊😊

MENGAPA ?

1. Era tahun 97 sampai 98 harga kertas melambung tinggi, Bahkan itu yang ketiga kalinya seingat saya. Selain itu harga toner ( tinta ) pun juga ikut naik, Diperparah lagi banyak sperpart mesin Fotocopy yang mulai langkah dipasaran. Jadi jika mesin Fotocopy mengalami kerusakkan agak bikin pusing kepala kala itu.

Akhirnya mau tidak mau pengusaha atau pebisnis Fotocopy menaikan harga Fotocopy dari perlembar 20 rupiah menjadi 80 rupiah...Hal yang sepeleh memang, Bagi yang biasa memfotocopy hanya 5 sampai 10 lembar. Berbeda dengan anak sekolah atau mahasiswa yang biasa memfotocopy berbuku-buku, Terlebih yang kuliahnya ngekost harga segitu sangat memberatkan bagi mereka. Dan selama saya membantu mas Dody era krisis moneter tahun 98 banyak para dosen dan mahasiswa jika ingin memfotocopy dalam jumlah banyak selalu berdebat harga dan saling tawar-menawar persis ingin membeli barang dipinggir jalan.😁😁

2. Mesin Fotocopy sekarang memang canggih tetapi kekuatannya sangat berbeda jauh dengan mesin Fotocopy era 90,an. Jika mesin Fotocopy jadul bisa bertahan sehari full tanpa jeda sangat berbeda dengan mesin Fotocopy era sekarang yang selalu rewel jika sudah panas berlebih. Repotnya lagi jika sang operatornya tidak paham dengan kerusakan atau masalah mesin itu sendiri. Namun meski begitu para pemain Fotocopy dan pebisnis Fotocopy tetap masih ada yang bertahan walau tidak menjamur seperti era 90,an, Yang mana kala itu hampir disetiap dekat perkantoran atau kampus sangat mudah mencari tempat Fotocopy...Sangat berbeda jauh dengan era sekarang yang hanya dapat dihitung dengan jari saja.😊

Dan dalam hal Keuntungan bisnis usaha Fotocopy era sekarang pun tidak menjanjikan seperti dulu. Karena mesin Fotocopy sekarang rata-rata bertinta bubuk. Jika era 90,an mesin Fotocopy terdiri dari dua jenis yaitu bubuk dan cair.


3. KELEBIHAN MESIN FOTOCOPY CAIR JADUL

Mampu bertahan lebih dari satu malam jika digeber terus tanpa jeda...Toner atau tintanya tidak terlalu mahal, Terdiri dari dua cairan hitam dan bening. Jika tinta beningnya habis bisa diakali dengan minyak tanah atau spirtus. Jadi tak heran jika para pemain Fotocopy yang nakal selalu memakai minyak tanah atau spirtus agar untung besar. Meski mereka memasang tarif harga 10 rupiah jika memfotocopy diatas 200 lembar. Karena perbandingannya sangat jauh jika tinta bening mesin Fotocopy cair 1 liter seharga 35 ribu kala itu, Jika minyak tanah cuma 1000 rupiah kala itu. Makanya para pemain atau pengusaha Fotocopy selalu berkewajiban menyediakan mesin cair, Jika mesin Fotocopy bertinta bubuk untuk andalan para pekerja kantoran dan mahasiswa. Sedangkan mesin Fotocopy cair untuk kalangan anak sekolah, Atau masyarakat umum yang hanya memfotocopy dokumen-dokumen biasa.


KEKURANGAN MESIN FOTOCOPY CAIR JADUL

Hasilnya tidak sebagus mesin Fotocopy bubuk, Meski dapat diandalkan tetapi jika untuk bahan skripsi atau dokumen kantor lainnya tidak dianjurkan untuk memakai mesin Fotocopy tersebut, Lebih baik cari yang bertinta bubur meski harganya lebih mahal.


KELEBIHAN MESIN FOTOCOPY BERTINTA BUBUK

Perfoma hasilnya luar biasa, Bisa menandingi mesin Fotocopy terbaik sekelas Xerox. Sistem kerjanya otomatis tidak manual seperti mesin Fotocopy cair.


KEKURANGAN MESIN FOTOCOPY BERTINTA BUBUK

Butuh perawatan yang extra jika sering digeber lebih dari satu hari, Rewel dan cepat panas, Beberapa merk ada yang seperti itu. Harganya pun lebih mahal, Dan sperpart serta tintanya pun sangat mahal pula...

Naah itulah dua buah mesin Fotocopy yang pernah jadi primadona pada era 90,an sampai tahun 2000,an meski keduanya tetap ada kelebihan dan kekurangannya.. Meski era sekarang hanya mesin Fotocopy bubuk saja yang masih tetap bertahan ketimbang mesin Fotocopy cair..Berikut dibawah ini akan saya tulis nama-nama mesin Fotocopy dari mesin yang bertinta cair hingga bubuk.

A. MEREK MESIN FOTO COPY CAIR

~Nasuha~ : Dengan berbagai Type.

~Ricoh~ : Dengan berbagai Type.

~Infotex~ : Dengan berbagai Type.

~Savin~ : Dengan berbagai Type.

B. MEREK MESIN FOTOCOPY TINTA BUBUK

~Fuji Xerox~ : Dengan berbagai Type.

~Selex~ : Dengan berbagai Type.

~Minolta~ : Dengan berbagai Type.

~Agfa~ : Dengan berbagai Type.

~Canon~ : Dengan berbagai Type.

~Konica~ : Dengan berbagai Type.

Dan masih banyak lagi sebenarnya nama-nama mesin Fotocopy yang beredar, Beberapa merek yang saya sebutkan diatas lebih umum, Atau sering dipakai oleh para pengusaha Fotocopy atau pebisnis Fotocopy...Dan mesin Fotocopy Kualitas terbaik adalah merek Fuji Xerox. Namun biasanya mesin bermerek Fuji Xerox ini hanya ada ditempat Fotocopy terbesar dan mewah...Meski terkadang para pengusaha Fotocopy sering menggunakan plang atau banner berlogo Fuji Xerox pada setiap tokonya agar pembeli atau konsumen tertarik...Akan tetapi faktanya mereka itu tidak punya mesin Fuji Xerox yang ada cuma slowrock dan mas berewox.🤣 🤣

Jadi jika ingin tahu mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox sebenarnya sangat mudah saja datangi saja toko Fotocopy yang mewah dan besar, Atau lihat berapa unit mesin Fotocopy yang mereka operasikan jika lebih dari 10 mesin berarti toko tersebut punya mesin Fotocopy bermerek Fuji Xerox. Walau tidak jaminan juga.😁

Atau jika tak mau bingung, Begini saja mesin Fotocopy yang beredar umum dimasyarakat baik kampus, Sekolah dan perkantoran biasanya mengunakan kertas ukuran Quarto, A4, Folio, A3 ( Double Quarto ) Dan kertas B5...Tetapi yang lebih sering umum digunakan adalah kertas Quarto, A4 dan Folio.

Sedangkan untuk kertas ukuran double Folio, Sampai kertas ukuran A1, A2, A0 hanya mesin Fotocopy Fuji Xerox yang bisa menggunakannya. Atau mesin Fotocopy ukuran super besar...Tentunya jika anda ingin tahu mesin Fotocopy itu Fuji Xerox atau bukan, Bilang saja ketukang Fotocopy ingin memfotocopy dengan kertas ukuran A1 atau A2 jika tempat Fotocopy tersebut hanya toko standard kemungkinan mereka hanya bilang tidak ada kertasnya atau mesinnya sedang rusak...🤣 🤣 Padahal alasan saja, Karena dulu sewaktu usaha Fotocopy sedang menjamur dan menjanjikan banyak para pengusaha Fotocopy yang memakai logo atau merek Fuji Xerox guna menarik minat pelanggan.

Bahkan saya pribadi pun pernah membohongi seorang dosen, Ia ingin memfotocopy sebuah buku setebal 10 Ribu halaman yang berisi tentang sosial politik. Sang dosen tersebut ingin hasil Fotocopy,annya bagus dan bersih maka mesin merek Fuji Xeroxlah yang ia tanyakan kepada saya..Karena ukuran buku yang ingin ia Fotocopy hanya berukuran kertas Quarto sayapun menyanggupinya, Dan berkata bahwa mesin Fotocopy yang saya punya Fuji Xerox yang punya hasil luar biasa bagus.

Sang dosen tersebut pun ingin bukti dari hasil mesin Fotocopy saya...Tanpa ragu sayapun menurutinya karena hasil Fotocopynya memang sangat bagus sang dosen pun percaya bahwa itu memang mesin Fotocopy Fuji Xerox. Hingga sejak saat itu ia jadi pelanggan Fotocopy ditempat saya.😁😁 Padahal mesin Fotocopy yang saya punya bukan Fuji Xerox tetapi Canon dan Agfa.🤣 🤣 Karena selalu dirawat dengan Ekstra teliti oleh mas Dody kedua mesin tersebut selalu jadi andalan jika ada orang yang ingin memfotocopy dengan hasil yang bagus dan bersih.


~Terakhir~


Itulah sekedar informasi mengapa era sekarang bisnis atau usaha Fotocopy tak seramai dulu kala era 90,an sampai 2000,an. Dan era sekarang mesin Fotocopy hampir semuanya bertinta bubuk kualitasnya pun sangat bagus meski keuntungannya tidak sebagus dulu lagi. Untuk mesin Fotocopy cair entah mengapa kini sudah hilang dipasaran dan sudah tidak ada sejak tahun 2002.

Semenjak era krisis moneter usaha Fotocopy atau bisnis Fotocopy pun harus bersaing dengan rental komputer dan sekutu-sekutunya...Bahkan ada juga para pemain komputer yang bermodal besar menyertakan mesin Fotocopy dalam bisnis atau usahanya. Tak heran selain terbentur harga kertas dan sperpart yang melambung tinggi usaha Fotocopy pun harus mengalami dilema persaingan..Hingga akhirnya terbukti nyata lambat laun usaha atau bisnis Fotocopy pun sedikit demi sedikit kian menyusut. Meski boleh dikatakan untuk sekarang ini pun Fotocopy masih juga sangat dibutuhkan baik dari kalangan mahasiswa, Anak sekolah dan tentunya masyarakat umum. Tetapi meski begitu mungkin berbeda dengan para pemain atau pengusaha mesin Fotocopy yang bermodal besar, Karena sampai hari ini mereka mampu terus bertahan tanpa keraguan.😊😊

Nah bagaimana dengan anda punya kenangan menarik tentang mesin Fotocopy, Atau selagi masih kuliah dulu pernah kebingungan karena banyak pengeluaran untuk biaya Fotocopy. Baik apapun itu jika anda mau boleh dong berbagi komentar dengan saya dibawah ini.



~ THANK~YOU ~