Anda penyuka biscuit atau hanya sekedar saja, Baik meski begitu tentunya anda sudah tak asing dengan yang namanya biscuit yang bermerek Khong-Guan, Biscuit yang selalu viral kala hari lebaran tiba, Bahkan meme-memenya pun banyak bertebaran diinternet hingga sekarang. Padahal kalau dipikir-pikir banyak juga biscuit-biscuit merek lain yang juga punya pontensi menarik untuk dicoba. Lalu kenapa meski biscuit Khong-guan yang selalu jadi bahan perbincangan atau sindiran, Apakah karena gambar sebuah keluarga yang tertera pada kaleng biscuit Khong-guan kurang sempurna, Karena tanpa adanya seorang ayah dan karena itu pula biscuit Khong-guan selalu jadi bahan meme-meme bulyan diinternet serta medsos seperti pada contoh gambar diatas dan dibawah ini.





Naah kali ini saya akan mengulas sejarah tentang biscuit Khong-guan serta gambar keluarga yang tertera pada kaleng biscuit tersebut...Arti Khong-guan kini banyak dicari orang di pencarian Google. Dalam Google Translate, Khong Guan berasal dari bahasa mandarin "kong-guan" yang berarti kaleng atau stoples kosong.

Khong-guan kini menjadi salah satu ikon kue Lebaran. Rata-rata masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan makanan khas Lebaran itu. Meski populer, terutama di masyarakat desa di Indonesia, Khong Guan sendiri sebenarnya berasal dari Singapura. Pemiliknya pun merupakan imigran asal Fujian, China seperti pada 2 photo dibawah ini.




Siapa yang mempunyai Khong Guan? Berdasarkan informasi dari laman resmi Khong Guan, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura. Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biscuit lokal demi menafkahi keluarga.

Lalu, Jepang menginvasi Singapura. Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung. Di sana, mereka membuat biscuit dengan tangan untuk dijual.

Biscuit mereka cukup laku, Tetapi ada kendala yang dihadapi, Yakni kekurangan pasokan tepung dan gula. Karena minim pasokan bahan, Kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.

Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biscuit lagi.

KESUKSESAN KHONG-GUAN

Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biscuit yang sudah tua dan rusak akibat perang. Mesin tersebut dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual pemiliknya.

Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biscuit dengan mesin semi-otomatis itu. Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biscuit pada sistem konveyor.

Bisnis biscuit pun melesat. Penjualannya meningkat pesat. Lalu pada tahun 1940, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.

Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.

Di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist rasa abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo. Namun, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.

ALASAN GAMBAR KHONG-GUAN TANPA AYAH

Ada hal yang unik dan menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat, Yakni kenapa di biscuit Khong-Guan tidak ada gambar seorang ayah?

Pelukis Khong Guan Bernadus Prasodjo membeberkan alasan tidak ada gambar ayah di biscuit Khong-Guan. Dalam sebuah video yang diunggah Antara News di YouTube, Bernadus mengaku tidak tahu persis alasan tidak ada sosok ayah di gambar kaleng biskuit Khong Guan. Namun demikian, Ia mengatakan bahwa yang ditonjolkan dalam gambar itu adalah sosok ibu. Ia memperkirakan hal itu dilakukan untuk memengaruhi ibu rumah tangga agar membeli Khong Guan.

"Jadi yang penting ada ibunya di situ karena yang belanja ibunya kok," kata Bernadus.

Bernadus menjelaskan, Pembuatan gambar di kaleng Khong Guan juga dilakukan melalui beberapa tahap. Awalnya ia membuat sketsa dulu, kemudian diajukan ke perusahaan. Setelah disetujui, baru ia lukis gambarnya.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau enggak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis,"..Jelas Bernadus.

Sumber :Kompas.com

Naah sekarang sudah jelaskan mengapa biscuit Khong-guan tidak ada gambar seorang ayah pada kalengnya...Akan tetapi meski begitu tetap saja gambar yang tanpa seorang ayah pada biscuit Khong-guan selalu jadi bahan candaan serta bulyan para nitizen diinternet seperti pada kisah cerita dibawah ini.




1. Karena tak ingin selalu jadi pertanyaan oleh kedua anaknya, Dan iapun tak mau menjadi sebutan seorang Janda, Akhirnya ibu Khong-guan bersama kedua anaknya mencari dimana keberadaan sang ayah. Iapun pergi keliling kota untuk mencari suaminya, Meski tak membuahkan hasil sang ibu Khong-guan tetap bersabar dan terus memberi penjelasan yang terbaik kepada kedua anaknya.




2. Akhirnya siapa sangka 6 bulan telah berlalu akhirnya sang ayahpun pulang kerumahnya secara mendadak. Karena tak pernah ada kabar selama kepergiannya sang ibu Khong-guan berserta anaknya berniat membantai suaminya yang selalu membuat dirinya jengkel, Dan selalu jadi bahan pertanyaan kedua anaknya.

Akan tetapi sang suami dari ibu Khong-guan itu punya alasan kuat mengapa ia tak pulang-pulang serperti bang Thoyib...Karena sang suami sedang fokus mendirikan usaha toko ukiran kayu yang sedang ia tekuni selama 6 bulan. Dan meski dalam keadaan kesal bu Khong-guan selaku istri akhirnya mau mengerti dan memaafkan suaminya itu. Bahkan sang anakpun demikian.

Dan kini akhirnya kedua anaknya itu sangat rajin membatu usaha ukiran kayu yang dikelola oleh sang ayah. Bahkan hampir setiap hari sang anak selalu membantu meringankan pekerjaan ayahnya seperti pada gambar dibawah ini.





Sejak itu ibu Khong-guan jika sedang berada diruang makan, Apapun makanannya jika tanpa suami dirinya selalu berkata. "Noproblem".😁😁 Seperti pada gambar dibawah ini.👇👇




Dan kata ibu Khong-guan juga, Bahwa suaminya kurang betah berlama-lama berada dimeja makan, Selain itu sang suami juga kurang suka makan biscuit, Ia lebih suka makan singkong goreng dan tempe goreng.😁😂😆😆🤣 🤣

Eehh sebentar-sebentar, Emang ini kisah nyata? Tahuu deeh! Gw mah cuma ngarang-ngarang aja, Habisnya bingung mau nulis apa dan lagi nggak mood juga sama yang namanya menulis.😁😂😆🤣