~ CERITA INI HANYA FIKTIF & BUALAN BELAKA ~


Setiap pekerjaan selalu ada resikonya itulah yang dialami oleh wanita cantik bernama Heni, Meski ia cantik dan bertubuh padat dan sintal, Heni selalu murah senyum pada semua orang. Sebagai seorang PNS Heni pun harus rela ditempatkan dimana saja. Terlebih pekerjaan yang ia geluti sebagai seorang guru Sd. Akhirnya dengan sukarela Henipun meninggalkan kota kelahirannya yaitu Makasar untuk menuju kota Jakarta untuk memulai pekerjaan barunya sebagai guru Sd. Karena selalu murah senyum pada semua orang tak heran setelah sampai dikota Jakarta Heni pun sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, Dan kecantikan serta murah senyumnya membuat dirinya mudah dikenal orang terlebih seorang pria, Dari perjaka, Duda sampai kakek-kakekpun selalu serba salah bila memandang kecantikan alami yang dimiliki Heni.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Henipun mendapatkan sebuah kontrakan rumah yang sesuai dengan kriterianya. Dan beruntungnya sang pemilik kontrakan juga tinggal tak jauh dari rumah yang ia tempati sekarang, Tak hanya itu sang pemilik kontrakan yang bernama Rey Hutagalung pun selalu bertindak tegas dan adil terhadap sesama pengontrak lainnya. Selain tegas Reypun selalu memberi wejangan-wejangan terhadap para penyewa rumah kontrakannya. Termasuk kepada Heni.

"Kau harus ingat Hen ini Jakarta, Semuanya serba ada dan mudah untuk dilakukan, Tetapi kau juga harus berhati-hati dalam bergaul, Karena di Jakarta semua penuh dengan kepalsuan serta kemunafikan". Seru wanita berdarah batak itu.

"Pasti bun, Aku akan selalu ingat dan menjaga nama baik bunda Rey, Terlebih aku juga baru menginjakkan kaki di Jakarta ini"....Jawab Heni.

"Ok kalau kau mengerti, Oiya jika kau butuh sesuatu jangan pernah sunkan-sukan bilang kebunda yaa".

Henipun mengangguk sambil tersenyum manis terhadap bunda Rey.
BACA JUGA : Sendu Setajam Sembilu
Seminggu telah berlalu Henipun memulai pekerjaannya sebagai seorang guru Sd dengan senang hati disekolah. Meski seorang guru baru karena kecantikannya namanya pun mulai harum bah ibu kita Kartini. Tak hanya itu saja dikomplek MWB dimana ia mengontrak Henipun selalu menjadi pusat perhatian para lelaki dari hidung belang sampai hidung bengkok pun selalu menelan ludah bilang melihat Heni lewat dihadapannya. Hingga gosip-gosip pun mulai bertebaran bah sebuah virus Corona yang mewabah.🤯🤯

Berita kecantikan Heni yang memukaupun tersiar sampai telinga dua orang pemuda yang memiliki ketampanan weleh-weleh.🤯🤯 Meski mereka hanya pengojek online tetapi mereka mampu membuat para wanita baik perawan, Janda bahkan nenek-nenekpun tergila-gila akan kegagahannya. Tak heran banyak wanita yang merana karena cintanya yang selalu bertepuk sebelah tangan, Karena banyak memiliki wanita serta gebetan dimana-mana keduanya dicap sebagai Playboy Online, Keduanya memiliki pangkalan tidak jauh dari komplek MWB dimana Heni mengontrak.

Mereka bernama Nata dan Agus, Mendengar gosip-gosip yang merebak di komplek dimana ia mangkal keduanya hanya menganggap biasa saja, Karena jika mereka mau dalam sekali gebrak saja dua sampai tiga wanita bisa mereka dapatkan. Dan siang itu keduanya nampak santuy dipos pangkalannya yang mereka juluki, Pangkalan Ojek Asmara.🤯🤯 Sambil duduk santuy keduanya nampak asik bercakap-cakap sambil menikmati secangkir kopi.

"Gus apa benar katanya dikomplek kita ini ada wanita cantik yang selalu menjadi pusat perhatian"..

"Yaa dengar-dengar begitu sih Nat, Tapi menurut gw itu hoaxslah, Wujudnya saja selama kita disini belum pernah gw lihat".

"Iya juga sih Gus, Tapi anehnya kenapa bisa ramai sampai diluar komplek kita, Bahkan ada yang bilang ia tinggal dikomplek ini"....Seru Nata.

"Haallaa!!..Luh kaya nggak pernah main medsos saja Nat, Sekarang tuh banyak berita-berita yang belum tentu kebenarannya sudahlah nggak usah dipusingin mending sekarang bagaimana kalau kita cari kenalan baru untuk menambah koleksi kita ditahun 2020 ini"..

"Luh benar Gus ngapain kita pikirin gosip-gosip yang belum tentu kebenarannya"..

Sedang asik berbicara berdua keduanya dikagetkan oleh suara pria khas Madura.

Tee..Sateee!..Tee...Satee..Tee...Satteee taa iyee!..

"Beeeriisiikk luh Jaey, Suuuee luh!".....Seru Agus. Kepada tukang sate bernama Jaey yang setiap siang hingga malam mangkal di pos tempat Nata dan Agus menunggu penumpang ojek onlinenya.

"Beeh-beeehh!!.., Bentumben sampeyan siang begini sudah disini biasanya masih sibuk Yur keluyur cari wanita"....Seru Jaey, pria pedagang sate asal Madura itu.

"Jaey gw mau tanya sama luh, Apa benar dikomplek kita ini lagi heboh wanita cantik yang selalu menjadi buah bibir"......Seru Nata.

"Bah..baaah-baabah, Rupanya kalian perkuper ta iyee"..

"Hee..Ini bukan masalah kuper atau nggaknya, Luh pernah lihat nggak tuh cewek"....Seru Agus.

Akhirnya Jaey menceritakan semua yang ia alami selama berdagang sate di pangkalan ojek tempat Nata dan Agus. Termasuk gosip tentang Heni. Meski Agus dan Nata masih belum yakin apa yang diceritakan Jaey akan tetapi setelah hampir satu jam mereka berbincang-bincang wanita yang jadi bahan obrolan mereka melintas didepannya dengan menggunakan ojek online.

"Baahh-baahh...Yang barusan lewat, Itu wanita yang jadi bahan gosip dikomplek ini"....Seru Jaey kepada Nata dan Agus.

Tidak ada jawaban dari Nata dan Agus, Keduanya nampak terkesima memandangi wanita yang barusan lewat tepat didepannya. Natapun melotot tak berkedip, Begitupun Agus tubuhnya bagai kaku tersengat listrik tegangan tinggi.🤯🤯 Baik Nata dan Agus seperti merasa ada satu kebahagian tersendiri dihatinya setelah melihat wanita bernama Heni yang baru saja melintas didepannya.

Seiring waktu yang terus berjalan sejak saat itu Nata dan Agus lebih sering mangkal lebih pagi agar dapat bertemu dengan Heni. Keduanya selalu berdebat ingin bersaing cepat agar dapat berkenalan dengan Heni. Diantara keduanya Natalah yang lebih agresif, Bahkan ia selalu berdandan necis tak hanya itu saja motor sport Kawasaki Ninjanya pun selalu ia buat kinclong agar dapat menarik perhatian Heni terhadapnya. Tidak jauh berbeda dengan Nata ternyata Aguspun bersikap demikian meski sedikit agak kalem. Ia lebih sering bergaya bah seorang pembalap Motogp dengan membanggakan motor CBR orangenya yang bertuliskan Honda Repsol.🤭🤭

Akhirnya kesabaran mereka berdua membuahkan hasil, Dalam hal ini Natalah yang lebih beruntung karena pagi itu kala keduanya sedang berada dipos tempat biasa mereka mangkal ponsel Natapun berbunyi, Di ponsel itu tertera nama Heni untuk segera dijemput. Bagai anak kecil yang mendapat mainan baru Nata nampak riang gembira.

"Lihat Gus sicantik Heni akhirnya minta dijemput sama gw, Uhuuuyy...Ciiiaattss...Eeeaaa...Eeeeaaa!!"....Seru Nata sambil berlalu menuju kontrakan Heni untuk menjeputnya.

Aguspun hanya bisa kesal dan menggerutu sambil berkata.

"Suuee luh Nat"

Lima menit berlalu Natapun sampai ditempat Heni mengontrak ia pun sangat terpukau oleh kecantikan Heni yang tiada tara.🤯 Pagi itupun Heni nampak anggun dan mempesona sampai-sampai Nata dibuatnya kikuk dan deg-deg seer!..

"Mas Nata yaa"...Seru Heni sambil tersenyum.

"Eehh iya..Ini mbak Hino...Eehh Heni maksudku, Duuhh maaf mbak"....Jawab Nata Kikuk.

"Biasa yaa mas antar aku kesekolah"..

"Oohh siap-siap mbak, Kita berangkat sekarang"..

Henipun kembali tersenyum dan melihat senyum Heni, Perasaan hati Nata makin berdebar-debar kencang bagai angin puting beliung yang meluluh-lantahkan alam semesta.😳😳 Sedang bersiap-siap hendak berangkat tiba-tiba pemilik kontrakan yang bernama Rey menegur Nata dengan tegas.

"Hee bekicot rawa nggak usah sok carper luh, Sama penghuni kontrakan gw".

"Waaduuh!, Mak Rey nggak usah sewot gitu doong, Biasa aja keleess!"..

"Hen kamu hati-hati yaa dan jangan percaya mulut manisnya"...

"Iyaa bunda Rey tenang saja aku bisa jaga diri kok, Aku berangkat yaa bun"..

"Huufs!! Dasar pagi-pagi sudah kaya nenek-nenek kurang sirih"....Gerutu Nata sambil menstater motornya.

"Diam luh, Awas jangan berani macem-macem luh sama Heni"....Seru Rey sambil melotot.

Tanpa memperdulikan Rey pemilik kontrakan Nata dan Heni segera berlalu menuju dimana tempat Heni mengajar. Pelan tapi pasti akhirnya suasana menjadi tenang kembali meski mendapatkan cacian dari Rey, Tetapi Nata tidak memperdulikannya. Iyapun nampak bahagia pagi itu karena bisa mengantar Heni kesekolah saat melewati pangkalannya Natapun tidak memperdulikan Agus yang hanya bisa bengong melompong kaya sapi ompong. Merasa kesal dipermainkan oleh Nata diam-diam Agus membuntuti perjalanan mereka berdua bahkan Aguspun mencancel orderan yang telah masuk keponselnya demi bisa mengetahui dimana Heni mengajar.

"Oohh begitu luh Nat, Ok kita lihat saja nanti gw yakin Heni bakalan takluk sama gw".

Perlahan tapi pasti Aguspun mulai membuntuti Nata dan Heni. Setengah jam berlalu akhirnya Natapun sampai dimana tempat Heni mengajar sebagai seorang guru sd. Meski menolak ongkos ojek yang diberikan oleh Heni akhirnya karena terus dipaksa Natapun menerima pemberian uang dari Heni.

"Nggak terasa yaa mbak Hen akhirnya sudah sampai perasaan baru beberapa detik kita berjalan".

"Aahh mas Nata bisa saja nih. Jangan panggil mbak aah, Kesannya aku tua banget"....Ungkap Heni sambil tersenyum.

Melihat senyuman Heni Natapun makin berbinar-binar dan sepertinya ia tak ingin meninggalkan Heni walau sedetikpun, Meski pada kenyataannya itu tak mungkin.

"Oiya jadi aku harus panggil apa doong!!"....Goda Nata.

"Panggil Heni aja"....

"Iya tapi nama belakangnya siapa"...

"Heni aja deh"..

"Iyaa deh kalau begitu oiya nanti Heni maukan aku jemput kembali"..

"Tidak usah mas jadwal pulangku tak menentu aku juga tak ingin merepotkan dirimu, Dan takutnya bunda Rey marah mas Nata mengertikan".

"Ok lah kalau begitu tapi kalau pagi bolehkan"....Tanya Nata.

Henipun mengangguk pelan sambil akhirnya dirinya pun masuk menuju halaman sekolah dan siap untuk mengajar murid-muridnya. Sedangkan Nata bergegas kembali menuju komplek MWB dimana ia biasa mangkal. Tanpa mereka sadari obrolan mereka sempat didengar oleh Agus dan karena ada rasa ingin memiliki Heni Aguspun segera mengatur strategi agar dapat bisa menjemput Heni seperti yang telah dialami oleh Nata. Aguspun segera membuat pangkalan bayangan tak jauh dari sekolah dimana tempat Heni mengajar. Karena sudah hafal seluk beluk lingkungan sekolah tempat Heni mengajar tak terlalu sulit bagi Agus membuat tempat mangkal baru, Terlebih dirinya telah dikenal oleh pengojek online sekitar sekolah maka apapun yang Agus inginkan selalu tercapai. Hingga ia membuat aturan kepada pengojek online lainnya agar tidak boleh menjemput Heni selain dirinya. Dan sejak itu baik Nata dan Agus selalu bersebrangan terkadang keduanya sering main kucing-kuncingan agar tidak kentara karena punya fisi dan misi yang sama yaitu memiliki Heni sang guru idaman.😲😲


Hari berganti minggu, Dan minggu berganti bulan semakin hari dimata Nata dan Agus, Heni bah seorang ratu yang begitu menggoda. Canda tawa serta senyum manisnya membuat hati kedua pemuda tersebut luluh lantah. Sepertinya cuma ada satu wanita didunia ini yaitu Heni, Yang lainya cuma Luhcinta Luna.🤭🤭🤭 Hati kecil Nata selalu berkata kenapa semuanya tak pernah terduga begitu cepatnya cinta tulus datang menjelma, Meski terkadang ia harus gelisah karena perasaan hatinya yang begitu kuat untuk memiliki Heni seutuhnya.

Tak ubahnya seperti Nata, Agus pun merasa sangat terpikat dengan satu pesona diwajah Heni yang membuat hatinya selalu gelisah dan mengakibatkan banyak timbulnya debar-debar asmara yang tak tentu arah. Meski terkadang Agus berusaha mencoba membuang rasa cintanya terhadap Heni, Tetapi entah mengapa semakin ia melupakan Heni semakin kuat pula rasa cinta dihatinya terhadap Heni.🤯🤯

Tak mau membohongi perasaan hatinya akhirnya Aguspun ingin mengungkapkan perasaan cinta terhadap Heni, Meski ia sudah sering kali menjemput Heni diwaktu sore tetapi hari ini Agus ingin membuat sesuatu yang spesial buat Heni. Meski ia tahu cuma karena Heni persahabatan ia dan Nata retak dan sudah hampir dua minggu baik Nata dan Agus tak pernah salin tegur sapa. Tetapi demi mendapatkan Heni Agus sudah tak perduli lagi dengan yang namanya arti persahabatan. Siang menjelang sore Aguspun memacu motornya dengan penuh semangat untuk menjemput Heni, Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Aguspun tiba didepan sekolah dimana tempat Heni mengajar. Karena sudah tidak ada kegiatan disekolah lagi akhirnya Henipun bergegas menuju gerbang sekolah untuk menjumpai Agus yang sudah menunggunya dengan setia.

"Sudah lama menunggu mas Agus".....Sapa Heni dengan senyum manisnya.

"Nggak juga kok dibawa santai sajalah"...Jawab Agus.

"Aku bersyukur loh mas setiap mau pulang selalu mas Agus yang mau menjemputku"..

"Memang para pengonjek Online disini suka begitu Hen, Kalau jarak dekat suka tidak ada yang mau karena bayarannya mungkin kecil. Kalau aku tidak begitu, Yaa intinya ikhlas saja"....Seru Agus dengan berbohong.

"Ooh begitu yaa mas, Ok kita langsung pulang saja yaa mas"..

"Ok siap"

"Ehh ngomong-ngomong itu bunga untuk siapa mas Agus kok besar sekali"....Tanya Heni bingung.

"Oohh anu, Itu bunga pemberian pelangganku, Entahlah aku juga bingung katanya bunga ini sebagai tanda kenangan"....Jawab Agus kembali berbohong.

"Aaahh jangan-jangan dari pacar mas Agus kali, Haayoo ngaku"....Seru Heni.

"Aahh kamu bisa saja Hen, Wanita mana yang mau sama aku ini.🤯🤯 Eeh tapi kalau kau suka boleh mengambilnya, yaa sebagai kenangan dari aku".....Jawab Agus dengan bertingkah tengik.

"Yakin nih mas, Aku suka dengan warna dan bentuknya"...

"Serius kok Hen..Ambillah jika kau suka".....Seru Agus dengan tersenyum bahagia.

Akhirnya keduanya meninggalkan tempat itu, Henipun memegang bunga pemberian dari Agus, Dengan memegang bunga Heni tampak lebih anggun dan mempesona. Hal itu pula yang membuat perasaan cinta Agus ke Heni kian memuncak, Seolah Agus tak mau kehilangan Heni walau sedetikpun.😲😲 Perlahan tapi pasti motor Honda CBR yang dikemudikan oleh Agus berjalan menulusuri jalan yang berliku baru berapa meter ternyata cuaca sore itupun diselimuti oleh mendung, Awan hitampun semakin menebal tak beberapa lama hujanpun turun dengan derasnya karena lupa tak membawa jas hujan dengan terpaksa Aguspun mengajak Heni berteduh disebuah restoran yang cukup ternama. Meski awalnya Heni menolak diajak makan oleh Agus tetapi karena hujan cukup deras dengan terpaksa akhirnya keduanya memesan makanan untuk sekedar menunggu hujan reda. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Agus untuk mengungkapkan isi hatinya. Akan tetapi karena padatnya pengunjung restoran tersebut Agus agak nampak canggung untuk mengungkapkan isi hatinya, Disamping itu Henipun nampak resah karena hujan tak juga reda. Aguspun tetap bersabar namun setelah kesempatan itu ada hujanpun mulai reda dengan terpaksa Agus menunda keinginannya karena Henipun ingin segera pulang. Tetapi bagi Agus itu bukan masalah karena masih ada hari esok untuk mengungkapkan isi hatinya dan perjalanan pulang kembali mereka teruskan.


Semilir angin berhembus dengan pelan meski cuaca kala itu sehabis hujan lembayung senja sore itu nampak berkesan syahdu dan tetap memberi keindahan alam semesta ini. Sayup-sayup terdengar deru mesin mobil memasuki komplek MWB. Setelah beberapa meter melewati gerbang komplek, Mobil Toyota Alphard itu berhenti tepat disebuah pangkalan Ojek Online yang sore itu cuma ada seorang penjual sate madura. Beberapa detik berlalu pintu mobil terbuka turunlah seorang pria keturunan Pakistan iapun nampak kalem dan bersahaja. Dengan santai dan tenang iapun segera menghampiri kedai sate Madura yang dikelolah oleh Jaey.

"Permisi mas boleh numpang tanya, Apa benar ini komplek MWB"....Seru pria itu kepada penjual sate yang bernama Jaey.

"Baah-baaaahh..Betul sekali tuan, Memang siapa yang tuan cari, Atau tuan ingin cari rumah kontrakan"...Tanya Jaey sambil sesekali mengipas-ngipas sate buatannya.

"Oohh tidak saya cuma ingin mencari istri saya yang mengontrak dikomplek ini, Tapi sebelumnya perkenalkan nama saya Hermansyah Mangku Randa"..🤯🤯

"Baah-baaahh...Saya Jaey tuan, Kalau boleh tahu siapa nama istri tuan"....Tanya Jaey kembali.

"Namanya Helenia Widuri Putri, Ia biasa dipanggil Heni"....Seru pria keturunan Pakistan itu.

Meski agak sedikit bimbang akhirnya Jaey menceritakan bahwa cuma ada satu wanita dikomplek MWB yang bernama Heni, Yang berpropesi sebagai guru Sd. Namun Hermansyah membenarkan apa yang telah Jaey ceritakan kepadanya bahwa wanita itulah istrinya. Pucuk dicinta wulanpun tiba, sedang asik ngobrol berdua tiba-tiba Agus muncul dengan Heni dan Jaeypun memanggil nama Heni, Aguspun terpaksa menghentikan laju motornya. Melihat ada pria yang sangat dikenalnya Henipun langsung bergegas menuju kedai satenya Jaey.

"Maass! Hermansyah kenapa tak memberi kabar bila mau datang".....Seperti ada kerinduan yang mendalam Henipun langsung memeluk suaminya.

"Aku hanya ingin membuat kejutan untukmu, Kau baik-baik saja sayang"....Seru Hermansyah sambil membelai-belai rambut istri tercintanya.

Henipun tersenyum, Dan tidak lupa mengenalkan Agus pada suaminya, Aguspun hanya tersenyum dingin setelah tahu ternyata Heni telah mempunyai suami. Hatinya hancur berkeping-keping bagai terkena Bom atom. Akhirnya Aguspun memutuskan untuk meninggalkan Heni serta suaminya dengan alasan ada orderan ojek yang masuk diponselnya. Kejadian inipun sempat didengar oleh seorang pemuda yang bersembunyi dibalik tembok komplek MWB dengan jarak radius100M. Pemuda itu tak lain adalah Nata, Tak beda jauh dengan Agus. Hati Natapun bagai tersayat-sayat sembilu menyaksikan semua yang ada didepan matanya.😭😭
BACA JUGA : Cerita Kocak Sejuta Sesal Herman
Sejak kejadian itu baik Nata dan Agus, Enggan untuk keluar rumah, Bahkan keduanya tidak makan dan minum hampir seharian terkecuali bedug magrib barulah keduanya minum dan makan dengan lahapnya.🤣🤣🤣

"Itu mah puasa tooongg!!!"..🤣🤣

Dan karena Heni pula persahabatan mereka berdua luntur bahkan tak salin tegur sapa, Namun ibarat nasi sudah menjadi bubur, Keduanya nampak gengsi untuk saling memaafkan. Bagai terkena Virus Corona akut. Baik Nata dan Agus sepertinya sudah tidak punya gairah lagi untuk mengojek. Duniapun seperti beku mati. Akhirnya tak kuat menahan siksa bhatin yang pedih keduanya pergi meninggalkan komplek MWB tanpa pernah ada yang tahu alasannya, Keduanya bagai lenyap ditelan bumi. Hilangnya Agus dan Nata secara misterius membuat Heni dan suaminya bingung, Jaeypun orang yang paling dekat dengan keduanya ikut binggung dan tidak tahu. Karena bagi Heni. Agus dan Nata adalah teman yang selalu membuat dirinya selalu tertawa dan penghilang stres kala jiwanya sedang jenuh dengan pekerjaannya sebagai guru. Berbagai cara Heni lakukan untuk mengetahui dimana keberadaan Agus dan Nata namun hasilnya tetap sia-sia.

Namun kebingungan yang Heni rasakan akhirnya terjawab berkat bunda Rey, Bahwa penyebab hilangnya Agus dan Nata Karena Pesona Asmara Heni yang begitu kuat membuat keduanya terlena oleh hembusan Angin Asmara yang tanpa sengaja Heni berikan. Meski awalnya Heni tak percaya tetapi karena Rey sudah lama tinggal dikomplek MWB dan hampir tahu semua gerak-gerik semua pemuda dikompleknya termasuk Agus dan Nata. Dan kini keduanya hanya menjadi kenangan dikomplek MWB, Pangkalan Ojek Asmara yang pernah menggegerkan wanita dikomplek MWB kini telah berubah fungsi menjadi.


~ SATE MADURA BANG JAEYZONE ~

~ Menyediakan Segala Jenis Sate :

Sate Ayam

Sate Kambing

Sate Kuda

Sate Ular

Sate Tikus

Sate Onta


Menerima Pesanan Hub: WA. 01234567

Tee..Sateee...Tesatee..Ta iyee.


Disuatu malam jauh disebuah kota alunan musik dangdut panggung menggema dengan syahdunya.🎤🎹🎸🎶


Bukan alis berukir bukan bibir bergincu

Yang kudambakan gadis yang punya malu


Cinta karena dasi si-si akan segera basi

Cinta karena gincu cu-cu akan segera layu.


Jabatan perlu, tampan pun perlu

Bahkan emas permata

Tetapi cinta di atas segalanya


Berhias perlu, cantik pun perlu

Untuk gairah cinta

Akhlak mulia hiasan yang utama


Sebuah lagu karya Bang Haji Rhoma Irama yang dinyanyikan oleh seorang pemuda yang memiliki ketampanan weleh-weleh.😳😳 Meski hanya penyanyi panggung serta Cafe yang berada dipinggir pelosok kota Surabaya. Tetapi karena ketampanannya pemuda itu menjadi trending seantero kota Surabaya. Tak hanya itu saja suaranya yang khas dan mirip suara bang haji Rhoma irama pun membuat banyak gadis, Janda, Hingga nenek-nenek pun terlena, Bahkan bila selesai acara manggung dangdut baik dicafe atau panggung hiburan lainnya banyak wanita antri berbondong-bondong hanya untuk selfie bareng atau minta tanda tangan dirinya.🤯🤯🤯

Pemuda itu tak lain dan tak bukan adalah Nata. Demi menghilangkan rasa sakit hatinya karena tak bisa memiliki Heni. Natapun memilih mengasingkan diri kekota Surabaya, Meski banyak wanita yang tergila-gila oleh ketampanannya Nata lebih memilih menutup diri, Dan hanya tersenyum dingin bila Fans-fansnya bertanya-tanya tentang dirinya. Karena ia tak ingin terkena Angin Asmara yang kedua kalinya.🤭🤭


Ditempat yang berbeda pula disebuah kawasan puncak Bogor seorang pemuda sedang apik merangkai hiasan aneka macam bunga. Tangannya yang terampil dan cekatan membuat apapun jenis bunga menjadi nampak terukir indah. Tak jauh dimana ia merangkai bunga terpampang sebuah tulisan.


~ 🌹KATAKAN DENGAN BAHASA BUNGA🌹 ~


~ 🌹AGUS~FLOWER 🌹~

Menerima Pesanan Aneka Macam Rangkaian Bunga🌹~

Bunga Mawar

Bunga Melati

Bunga Dahlia

Bunga Sedap Malam

Bunga Lavender

Bunga Kamboja

Bunga Bangkai

Untuk Pemesanan Langsung Hub WA : 08123456789

Untuk Layanan Online Tekan 1

Untuk Sistem Cod Tekan 2

Untuk Lain-lainnya Tekan 3

Untuk Diperhatikan Dibawah Ini.


🌺Agus~ Flower🌺...Tidak Melayani Rangkaian Bunga bank, Bunga Asmara, Bunga Desa, & Bunga-bunga Cinta lainnya.😲😲😲

Berkat tangan terampilnya toko bunga Aguspun banyak dikenal orang, Terlebih bila hari-hari libur banyak para penyuka bunga berduyun-duyun antri hanya untuk membeli bunga atau memperhatikan bagaimana Agus merangkai bunga, Selain terampil merawat bunga Agus juga memiliki Aura ketampanan yang memikat.😲😲 Dan karena itulah banyak wanita senang bila berlama-lama ditoko bunga milik Agus.

Namun Agus lebih suka menutup pintu hatinya terhadap semua para pelanggan toko bunganya. Tak ubahnya seperti Nata Aguspun tak mau mengalami nasib yang kedua kalinya yaitu terkena Angin Asmara.

Hampir satu tahun setengah telah berlalu sejak menghilangnya Nata dan Agus seperti ada yang hilang dari lingkungan komplek MWB. Komplek yang dulunya selalu terngiang akan gosip asmara kini tampak hening syahdu menyepi. Hanya sesekali terdengar suara serak-serak medok mewarnai bekas pangkalan ojek asmara Nata dan Agus.

Tee...Saatee...Teesateee...Taa..Iyee.🍡🍢🍛



~ THE ~ END ~